ABSTRAKDengan mengadopsi dan mengkasi pustaka terdahulu mengenai bagaimana rasa takut
dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan, studi berikut menguji hipotesis bahwa
pengaruh rasa takut dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan terhadap ?certain?
experience product. Dengan menggunakan servis akomodasi yang tersedia di Online
Travel Agent (OTA) sebagai contoh dari ?certain? experience product, studi berikut juga
menguji apakah hubungan rasa takut dan keputusan terhadap ?certain? experience
product di-mediasi oleh Self-Protection System dan memiliki pengaruh yang berbeda di
budaya yang berbeda. Hasil dari analisa menggunakan riset eksperimental (N=69)
menunjukan bahwa rasa takut mempengaruhi keputusan terhadap ?certain? experience
product secara positif dan tidak ada pengaruh mediasi oleh Self-Protection System.
Adapun, pengaruh rasa takut pada keputusan terhadap ?certain? experience product
tidak ditemukan berbeda di budaya yang berbeda. Hasil ini dapat diartikan bahwa rasa
takut dapat digunakan sebagai appeal pada iklan experience product di berbagai pasar
di seuluruh dunia.
ABSTRACTBy adopting prior literatures on how fear influences judgment, this study examines the
hypothesis that fear influences attitude towards ?certain? experience product. By using
accommodation service in Online Travel Agent (OTA) as proxy for experience product, this
study also examine whether the relationship is mediated by self-protection system and differs
between cultures. Analysis using experimental research (N=69) shows that, fear positively
influences attitude towards ?certain? experience product, while there is no mediation effect
found and the influence does not differ between Indonesian & Dutch citizen. These imply that
fear can be used as a universal appeal on experience product advertisement in many markets.