Latar belakang : Pasien penyakit jantung bawaan memiliki risiko untuk mengalami
kehilangan berbagai macam mikronutrien sesudah operasi koreksi dengan mesin pintas
jantung paru, salah satunya adalah vitamin D. Defisiensi vitamin D dapat memperberat
komplikasi yang terjadi sesudah operasi koreksi dengan mesin pintas jantung paru.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari mesin pintas jantung paru terhadap
kadar vitamin D sesudah operasi koreksi penyakit jantung bawaan.
Metode : Penelitian dilakukan secara kohort prospektif dari bulan Maret-Juli 2020.
Pada penelitian ini didapatkan total 30 pasien yang menjalani operasi koreksi dengan
mesin pintas jantung paru. Pemeriksaan kadar vitamin D dilakukan sebelum operasi dan
24 jam sesudah mesin pintas jantung paru dimatikan.
Hasil : Rerata kadar vitamin D preoperasi adalah 27,24 ng/mL dengan yang mengalami
insufisiensi dan defisiensi sebanyak 70%. Rerata kadar vitamin D sesudah operasi
adalah 20,73 ng/mL dengan jumlah subjek yang mengalami insufisensi dan defisiensi
meningkat sebanyak 90%. Setelah operasi, terdapat penurunan vitamin D sebanyak 6,52
ng/mL (24% dari kadar sebelum operasi). Uji korelasi antara penurunan kadar vitamin
D dengan penggunaan mesin PJP menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai P <
0,001. Sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan
mesin pintas jantung paru dan durasi aortic cross clamp dengan penurunan kadar
vitamin D.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan mesin pintas
jantung paru dengan penurunan kadar vitamin D, namun penurunan ini tidak
dipengaruhi oleh durasi penggunaan mesin pintas jantung paru dan durasi aortic cross
clamp.
Background: Patients with congenital heart disease are at risk of losing variousmicronutrients after corrective surgery with a cardio-pulmonary bypass machine, oneof which is vitamin D. Vitamin D deficiency can exacerbate complications that occurafter corrective surgery with a cardio-pulmonary bypass machine. This study aimed toassess the effect of the cardio-pulmonary bypass machine on vitamin D levels aftercorrective surgery for congenital heart disease.Methods: This study was conducted in a prospective cohort from March to July 2020.In this study, a total of 30 patients underwent corrective surgery with cardio-pulmonarybypass machine. Vitamin D level checks were carried out before surgery and 24 hoursafter the machine was turned off.Results: The mean preoperative vitamin D level was 27.24 ng / mL with insufficiencyand deficiency as much as 70%. The mean postoperative vitamin D level was 20.73ng/mL with the number of subjects experiencing insufficiency and deficiency increasingby 90%. After surgery, there was a decrease in vitamin D by 6.52 mg / mL (24% of thepreoperative level). The correlation test between decreased levels of vitamin D and theuse of cardio-pulmonary bypass machines showed significant results with a P-value<0.001. Meanwhile, there was no significant relationship between the duration of usingthe cardio-pulmonary bypass machine and the duration of aortic cross clamp with adecrease in vitamin DConclusion: There is a significant relationship between the use of cardio-pulmonarybypass machines and a decrease in vitamin D levels, but this decrease was notinfluenced by the duration of using the cardio-pulmonary bypass machine and theduration of the aortic cross clamp.