Seorang penerjemah perlu menyadari bahwa bahasa yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam membangun kohesi. Dalam bahasa yang sama pun, jika genre berbeda, kohesi berpotensi berbeda. Penelitian ini membandingkan penggunaan repetisi, yang adalah salah satu jenis kohesi, dalam pasangan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Bahasa Jepang berperan sebagai bahasa sumber, sedangkan bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa sasaran. Penelitian ini juga mencari tahu validitas repetition avoidance hypotheses yang mengatakan bahwa teks terjemahan umumnya memiliki lebih sedikit repetisi daripada teks sumber. Sumber data untuk penelitian ini adalah dialog film A Whisker Away (2020) yang digarap oleh studio Colorido. Data dikumpulkan dengan membandingkan dialog bahasa Jepang dengan takarir bahasa Indonesia film tersebut. Hasil perbandingan memperlihatkan terjadinya pergeseran kohesi repetisi dalam bentuk perubahan kategori alat kohesi yang digunakan serta penghilangan dan penambahan repetisi. Jumlah penghilangan repetisi yang terjadi melebihi jumlah penambahan repetisi, yang dengan demikian meneguhkan repetition avoidance hypotheses.
A translator needs to be aware that each language, and even different genres in the same language, have different ways of establishing cohesion. This study compares the use of repetition, a type of cohesion, in the Japanese-Indonesian language pair. The source text is in Japanese, while the target text is in Indonesian. This study also seeks to find out the validity of the repetition avoidance hypotheses which claims that translated texts commonly have less instances of repetition than the source text. The source of data for this study is the dialog from the movie A Whisker Away (2020) which was produced by Studio Colorido. Data is collected by comparing the Japanese script with the Indonesian subtitle of the movie. Results show shifts in cohesion including changes in the category of the cohesive device used and the omission and insertion of repetitions. There are more omissions than insertions of repetitions in the target text, which aligns with the repetition avoidance hypotheses.