Makalah ini membahas tentang peran media dan influencer relations dalam
pembentukan citra dan reputasi perusahaan. Kasus yang diambil adalah kampanye BTS
Meal yang dilakukan oleh McDonalds, yang memicu kontroversi karena memicu
kerumunan dan tidak menaati protokol COVID-19. Kejadian ini memicu peliputan
negatif dari berbagai media tradisional dan modern mengenai penutupan gerai oleh
aparat dan tidak adanya tindakan konkrit yang diambil oleh McDonalds. Dalam hal ini
terlihat bahwa bahwa humas McDonalds tidak mengaplikasikan konsep media relations
maupun influencer relations, sebab tidak terlihat upaya humas dalam menjalankan
perannya sebagai lubricant, serta membangun hubungan yang empatik dengan
masyarakat. Hal ini berdampak negatif terhadap reliabilitas dan kredibilitas perusahaan,
yang merupakan bagian dari konstruk reputasi.
This paper discusses about the impact of media and influence relations on theconstruction of corporate image and reputation. The study focuses on the BTS Mealcampaign initiated by McDonalds, which triggers a controversy due to its negligenceto health protocols for COVID-19 prevention. This event was covered negatively byboth the traditional and modern media on the closure of some McDonalds branch allover Indonesia and on how the company does not take concrete action. Through thisevent it can be seen that McDonalds did not utilize the concept of media relations andinfluencer relations, as the public relations department did not show an attempt infulfilling their role as lubricant or forging a genuine relationship with the public. Thisin turn impacts negatively to the reliability, credibility, and trustworthiness of thecompany, which is part of the reputation construct.