Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau persepsi karyawan Perusahaan terhadap kompetensi perusahaannya dalam aspek peningkatan mutu dan pembelajaran yang diperlukan dalam meraih dan mempertahankan posisi persaingan di era kompetisi yang ketat.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi kasus pada Perusahaan GUF yang bergerak di bidang engineering, procurement, dan construction anjungan lepas pantai (offshore platform). Sampel diambil secara random sebanyak 110 orang dari 150 orang karyawan.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Learning Organization Profile (LOP) untuk mengukur variabel tingkat penerapan pembelajaran, serta Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) untuk mengukur variabel peningkatan mutu. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan skala model Likert.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa karyawan yang menyatakan pembelajaran telah diterapkan pada sebagian kecil perusahaan sebanyak 30,18%, belum diterapkan sebanyak 28,98%, dan diterapkan pada bagianbagian tertentu sebanyak 22,11%. Selebihnya, sebesar 18,73% menyatakan bahwa pembelajaran telah diterapkan pada sebagian besar dan diterapkan sepenuhnya.
Selain itu, karyawan yang menyatakan setuju terhadap peningkatan mutu di Perusahaan GUF sebanyak 48,41% dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 39,77%, serta sisanya (11,82%) menyatakan tidak ada pendapat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan rendahnya tingkat penerapan pembelajaran (learning), usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan/perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) di Perusahaan GUF masih memiliki kelemahan-kelemahan yang mendasar.