Program Imunisasi adalah membarikan kekebalan kepada anak, ibu hamil dan Pasangan Usia subur untuk menurunkan kesakitan dan kematian serta akibat buruk lebih lanjut penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
Adanya SKB Menteri Kesehatan dan Menteri Agama nomor : 294 tahun 1986/nomor : 77~ /Men. Kes/SKB / XI /1 988 t a nggal 13 nopember 1986, Keputusan Bersama Dit.Jend PPM & PLP De p. Kes dan Dit.Jend Bimas Islam Dep.Agama nomor : 94 tahun 1987/nomor : 6567-I/PD.03.04.IF tanggal 14 Desembe r 1987 serta I ns t ruksi Bersama Dit.Jend PPM & PLP Dep. Kes dan DiĀ± .Jend Bimas Islam Dep.Agama nomor : 02 tahun 9189/nomor : 162-I/PD.03.04.EI tanggal 6 Maret 1989 tentang Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Calon pengantin.
Hasil pelaksanaan imunisasi tetanus t oxoid calon pengantin di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dari 3966 peristiwa pernikahanCalon pengantin yang melakukan imunisasi sekali 23,93 X, Imunisasi dua kali 21,46 7. dan tidak malakukan imunisasi 54,61 7., dengan adanya calon pengantin yang tidak melakukan imunisasi dan yang hanya melakukan imunisasi sekali merupakan masalah penelitian ini.
Beberapa penelitian tentang penggunaan pelayanan kesehatan termasuk Imunisasi bahwa karakteristik individu mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan, penelitia~ ini untuk mengetahui apakah ada hubungan karakteristik faktor pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan persepsi calon pengantin terhadap program imunisasi tetanus toxoid.
Desain penelitian adalah cross sectional, densan pengelolaan data menggunakan program komputer Epi Info dan SPSS/PC+ dilakukan uji statistik kemaknaan densan Kai kuadrad dan Uji Contosency Coeff isien serta Spearman correlation dan didukung dengan analisa kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya hubungan karakteristik faktor pendidikan, pekerjaan, pengetahuan , sikap dan persepsi calon pengantin terhadap program imunisasi tetanus toxoid dengan tingkat hubungan sedang dan baik .
Diketahuinya hubunsan karakteristik antara calon pensantin yang mendapat imunisasi sekali, dua kali dan yang tidak mendapatkan imunisasi, diharapkan dapat disusunnya kebijaksanaan pelaksanaan operasional program untuk meningkatkan cakupan imunisasi tetanus toxoid antara lain peningkatan persiapan masyarakat, penyu luhan kesehatan, penyebaran informasi dan Komunikasi Informasi dan Motivasi antara Puskesmas dengan Kantor Urusan Agama serta organisasi kemasyarakatan yang tumbuh berkembang dimasyarakat dan bimbingan monitoring yang terpadu antara Agama dengan Departemen Kesehatan dari tingkat I dan ke tingkat II ke tingkat Kecamatan.
Daftar bacaan 49 < 1971 - 1990 >