Keberadaan e-commerce sebagai cara mutakhir untuk melakukan bisnis sedikit banyak telah mengubah pola kehidupan masyarakat dunia. Kerap kali dipertanyakan dan diperdebatkan apakah fenomena e-commerce pada hakikatnya merupakan ancaman atau justru peluang bagi para pelaku bisnis di tanah air. Pemahaman mengenai karateristik dan peluang-peluang bisnis yang ditawarkan oleh e-commerce memerlukan suatu kemampuan berpikir secara lateral (outside the box). Skenario pengembangan teknologi informasi harus sejalan dengan tataran strategi dan aktivitas operasional bisnis perusahaan dan harus berada dalam kerangka arsitcktur bisnis.
Dari penelitian yang dilakukan di PT Asuransi Raksa Pratikara, terungkap bahwa adopsi e-commerce pada perusahaan ini didorong oleh motif merebut konsumen segmen retail, meningkatkan efisiensi dan efektivitas poses internal perusahaan, dan untuk menyediakan jalur distribusi yang baru bagi konsumen, yaitu dengan mengimplementasikan e-business dan e-commerce ke dalam tiga komponen besar yaitu proses, organisasi, dan teknologi. Hingga saat ini implementasi tersebut masih pada tahap use of the innovation on a reguler basis. Dan Raksa tennasuk pada tipe Authority innovation-decisions, yaitu keputusan menerima inovasi ditentukan oleh dewan direksi.
Pada perusahaan ini, e-commerce merupakan inovasi yang lambat diadopsi (adopted more slowly), karena penerapan e-commerce hingga kini menunjukan tingkat relative advantage, compatibility, observability, trialability yang masih rendah dan masih sangat complex.
Saran untuk perusahaan ini, yang masuk dalam perusahaan berkategori new fundamentals dan opportunities taken, adalah mengimplementasikan e-commerce dengan menggunakan strategi defersifikasi. Yaitu strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekarang untuk membuka peluang jangka panjang pada design produk atau bentuk aktivitas lain yang sama sekali baru.