Pendidikan inklusif tidak semata berhubungan dengan placement atau penempatan di mana anak mendapatkan kursi di sekolahnya dan duduk belajar di samping teman sebayanya. Menurut Mitchell (2015) pendidikan inklusif adalah multifaceted concept sehingga tidak lagi sesuai jika pemangku kebijakan, peneliti, dan tenaga profesional lain hanya membahasnya dari satu konsep saja. Sejalan dengan Kuper et al. (2018), saya berpendapat bahwa upaya mendukung dan mendorong inklusi anak berkebutuhan khusus sebaiknya ditujukan untuk mengatasi kendala/tantangan yang ada pada level yang berbeda, yaitu system (kebijakan dan legislasi), sekolah (pelatihan pendidik yang lebih komprehensif), keluarga (dukungan finansial, keterlibatan di sekolah), dan semua peserta didik (dukungan teman sebaya).