Suplemen makanan adalah produk yang mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Sejak terjadi pandemi COVID-19, beberapa studi di berbagai negara telah menemukan bahwa terdapat peningkatan konsumsi suplemen makanan dari sebelum ke saat pandemi COVID-19. Padahal, konsumsi suplemen makanan yang tidak tepat ditemukan tidak membawa manfaat kesehatan apapun dan hanya menyebabkan pengeluaran uang yang tidak diperlukan, dan konsumsi dalam dosis berlebihan dapat menyebabkan toksisitas yang berakibat fatal. Untuk melihat perubahan perilaku konsumsi makanan dari sebelum ke saat pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya, dilakukan penelitian cross-sectional pada dewasa usia 21- 55 tahun di Jabodetabek. Variabel-variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, mobilitas saat pandemi, tinggal dengan siapa, bentuk tubuh yang dipersepsikan, riwayat penyakit, pengetahuan tentang suplemen makanan, pengetahuan tentang COVID-19, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Pengambilan sampel pada sebanyak 123 subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan metode accidental random sampling secara daring pada bulan April-Mei 2021. Analisis bivariat data dilakukan menggunakan uji chi square, uji T-independen, dan uji U Mann-Whitney. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara konsumsi suplemen makanan sebelum dan saat pandemi COVID-19 (p-value = 0.00034) dan variabelvariabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan perilaku konsumsi adalah adalah pendidikan (p-value = 0.033), pendapatan (p-value = 0.045), dan tinggal dengan lansia (p-value = 0.0026). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara peningkatan perilaku konsumsi suplemen makanan dari sebelum ke saat pandemi COVID-19 dengan variabel-variabel lainnya.
Dietary supplements are products that contain one or more ingredients which are vitamins, minerals, amino acids, or other substances with nutritional values and or physiological effects in a concentrated amount. Since the COVID-19 pandemic, some studies in multiple countries has found an increase of dietary supplement consumption from before to during the COVID-19 pandemic. Whereas, incorrect consumption of dietary supplement has been found to not bring any benefit and only cause unnecessary financial expenses, and overdosing on dietary supplements can cause poisoning which can be fatal. To know the difference of dietary supplement consumption behavior from before to during the COVID-19 pandemic and the factors that are associated to it, a crosssectional study is done to adults aged 21-55 years old in Jabodetabek. The variables examined are sex, age, education, income, mobility during the pandemic, living arrangements, perceived body shape, disease history, knowledge about dietary supplements, knowledge about COVID-19, and adherence to health protocols. Online accidental random sampling was done from April-May 2021 to obtain 123 subjects for this research. Chi-square test, independent T-test, and Mann-Whitney U test were used for bivariate analysis. The analyses showed that there was indeed a significant difference of dietary supplement consumption before and during the COVID-19 pandemic (p-value = 0.00034), and the variables significantly related to it are education (p-value = 0.033), income (p-value = 0.045), and living with elderly (p-value = 0.0026). Significant relationships are not found between the increase of dietary supplement consumption from before to during the COVID-19 pandemic and other variables.