Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Crane, Donald P.
Boston, MA: Kent publishing company, 1986
658.3 CRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sage Publications, 1995
658.3 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cascio, Wayne F.
Boston, MA: McGraw-Hill/Irwin, 2003
658.3 CAS m ;658.3 CAS m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cascio, Wayne F.
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1986
658.3 CAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novani Karina Saputri
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh aset Eksplorasi dan Evaluasi serta Cadangan Mineral terhadap valuasi investor yang diukur menggunakan harga saham 90 hari setelah tanggal pelaporan. Metode penelitian menggunakan data panel dengan jumlah observasi sebanyak 159 dari 4 negara diantaranya Kanada, Australia, Norwegia, dan Afrika Selatan pada tahun 2013 s.d 2015. Pengujian secara terpisah menunjukkan bahwa baik aset Eksplorasi dan Evaluasi serta cadangan mineral masing ndash; masing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Pengujian lanjutan menunjukkan bahwa aset Eksplorasi dan Evaluasi menjadi tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham setelah dikontrol oleh nilai cadangan mineral.

This study aims to provide empirical evidence on the influence of Exploration and Evaluation Assets and mineral reserves on investor preferences as measured by using stock prices 90 days after the reporting date. The research method uses panel data with 159 observations from 4 countries such as Canada, Australia, Norway and South Africa in 2013 until 2015. Separate testing shows that both Exploration and Evaluation assets and mineral reserves have a positive and significant influence on stock prices. Further tests show that Exploration and Evaluation assets have no effect on stock prices after being controlled by value of mineral reserves.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zamilah Chairani
"Pembangunan yang terbaik adalah yang berwajah manusia mencakup peningkatan kualitas manusia sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya, mengelola sumber-sumber alamnya secara optimal dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Kebijakan nasional tentang pendidikan telah diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2/1989. Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia telah mengatur mekanisme dan prosedur pelaksanaan desentralisasi pengelolaan pendidikan dasar pada skala nasional, lokal khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dasar yang salah satu programnya adalah wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Beberapa penelitian tentang penyelenggaraan pendidikan dasar tersebut telah merekomendasikan beberapa pola manajemen dan strategi-strategi sejak diperkenalkannya konsep desentralisasi dan otonomi daerah.
Fokus penelitian ini adalah mengenai (1 ) pemantauan dan evaluasi proses pengambilan keputusan di tingkat taktis yang dilakukan dalam hal ini oleh staf Bappeda dan/atau dinas pendidikan di tingkat kabupaten dalam menterjemahkan kebijakan nasional ke dalam kebijakan dan/atau progam lokal yang sifatnya lebih spesifik dan operasional; (2) Penataan kelembagaan pendidikan di daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi pendidikan.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan mengambil salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam Proyek Percontohan Otonomi Daerah untuk Daerah Tingkat II, yaitu Kabupaten Bandung dan satu kabupaten yang tidak termasuk proyek percontohan yaitu Kabupaten Bogor. Dari proses pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan para narasumber di dua kabupaten sampel, terungkap sejumlah temuan bahwa ke dua sampel tidak jauh berbeda dalam menanggapi/merespon isu desentralisasi tersebut.
Setelah adanya desentralisasi dan otonomi daerah, kebijakan kedua daerah agak berbeda; di mana Kabupaten Bogor (yang tidak termasuk proyek percontohan otda) merasa bahwa bidang pendidikan merupakan bidang sangat prioritas dalam menyongsong era globalisasi. Perbedaan tersebut disebabkan karena (1) adanya ketidaksamaan persepsi tentang pendidikan dasar; (2) Kapasitas Bappeda dan kantor dinas; serta (3) kebutuhan atau tuntutan masyarakat. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baria Satyagraha
"Seperti kita ketahui bahwa obyek dan subyek manajemen sumber daya manusia adalah manusia sebagai insan pekerja. Tidak bergairah atau kurang bersemangatnya seorang pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang ada dalam dirinya, dengan kata lain setiap pekerja memerlukan motivasi yang kuat untuk meningkatkan produktifitas yang ada dikelompok kerjanya, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan keahilan didalam suatu lingkup kegiatan manajemen proyek.
Permasalahan yang ada adalah, jika seseorang melakukan suatu kegiatan pekerjaan dengan secara terpaksa, maka kegiatan pekerjaan tersebut tentu akan dilakukan tanpa adanya motivasi kerja, sehingga hasilnya cenderung tidak efektif dan tidak efisien.
Hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan produktifitas kerja yang dihasilkan juga kurang, sehingga terlihat jelas bahwa tingkat produktifitas dan kinerja suatu perusahaan akan tergantung juga kepada motivasi kerja karyawan perusahaan tersebut.
Melihat adanya permasalahan diatas maka fokus utama dalam penelitian ini kami titik beratkan pada faktor manusia atau sumber daya manusia, dimana manusia itu sendiri sebagai pelaku utama dalam organisasi atau perusahaan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang adalah Faktor Internal, yaitu sesuatu hal yang berasal dari dalam diri pekerja itu sendiri dan Faktor Eksternal, yaitu sesuatu hal yang berasal dari luar diri pekerja itu sendiri.
Didalam penelitian ini kami mencoba membatasi penelitian, dengan hanya melakukan penelitian seputar Faktor Internal yang mempengaruhi motivasi kerja, dimana dalam hal ini adalah motif pekerja, yang terdiri dari " motif afiliasi, motif prestasi dan motif kekuasaan ".
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah faktor-faktor internal motif pekerja tersebut benar-benar dapat memberikan pengaruh yang panting terhadap motivasi kerja para pekerja yang berada didalam suatu lingkup kegiatan manajemen proyek.
Diharapkan penelitian ini akan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut :
- Membantu proses pengambilan keputusan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
- Diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis di dalam pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia
Adapun teknik analisis data yang akan kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis yang paling umum digunakan, yaitu analisis multi regresi linier, dengan menggunakan bantuan paket program Statistical Program for Social Science (SPSS).
Berdasarkan hasil analisis data dan model regresi yang telah dihasilkan melalui proses SP55 mengenai pengaruh motif pekerja terhadap motivasi kerja , maka didapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan motif pekerja terhadap motivasi kerja.
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis melalul program SPSS, didapat Nilai Adjusted R2 = 0,824. Disini terlihat bahwa tingkat keyakinan terhadap Model linier adalah sebesar 82.4 %, sedangkan 17.6 % masih dipengaruhi variabel lain yang belum terdeteksi."
2001
T7237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitularsih Sukowati
"Penelitian untuk penulisan tesis ini bertitik tolak dari banyaknya suara minor masyarakat terhadap keberadaan organisasi isteri khususnya yang ada di institusi Pemerintah dan TNI. Stereotype negatif tentang organisasi isteri prajurit TNI-AD Persit Kartika Chandra Kirana tentunya sangat merugikan citra organisasi dimana organisasi ini sebenarnya punya kegiatan- kegiatan yang positif. Salah satunya adalah peran organisasi dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memperhatikan kesejahteraan anggota dan meningkatkan kualitas SDM anggota.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu SDM anggota dengan merencanakan dan melaksanakan program-program yang bermanfaat. Asumsinya bahwa dengan semakin meningkatnya mutu SDM anggota maka diharapkan anggota sebagai isteri dan ibu bisa mengelola rumah tangganya dengan baik sehingga menghasilkan SDM yang berkuaiitas. Permasalahan yang dihadapi organisasi adalah SDM yang heterogen dikaitkan dengan jenjang pangkat suami, masalah leadership dan stereotype negatif terhadap organisasi.
Sebagai seorang anggota organisasi penulis ingin mengungkapkan fakta melalui penelitian ilmiah dan tentunya dengan keterbatan sebagai peneliti, tetap akan menjaga obyektifitas hasil penelitian. Dengan landasan tatar belakang tersebut penelitian ini mempunyai tujuan menggambarkan bagaimana persepsi anggota terhadap peran organisasi dalam meningkatikan mutu SDM anggotanya.
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kodam VII 1 Wirabuana karena dianggap populasi anggota Persit Kartika Chandra Kirana PD VII 1 Wirabuana bisa mewakili populasi Persit Kartika Chandra Kirana di Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 250 dengan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara dan data sekunder.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif sedangkan sifat penelitiannya evaluatif dengan unit analisisnya anggota organisasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran organisasi yang maksimal dapat meningkatkan kualitas SDM. Sedang masalah intern organisasi yang berhubungan dengan kepemimpinan fungsional pendapat positif justru diperoleh dari anggota yang sudah pernah bertugas diluar Persit Kartika Chandra Kirana. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk organisasi karena masalah SDM dan upaya peningkatannya perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan karena organisasi akan selalu berkembang dan anggota juga bertambah. Organisasi juga harus bisa melihat perkembangan zaman dan mampu mengupgrade dirinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Keberadaan industri unggulan daerah merupakan suatu kemutlakan ditengahtengah kondisi persaingan usaha yang tinggi eskalasinya saat ini, serta adanya tuntutan kemandirian daerah lewat pemberlakuan konsep Otonomi Daerah di Indonesia. Oleh sebab itu setiap daerah idealnya memiliki satu industri yang benar-benar diunggulkan untuk dikembangkan daya saingnya, yang pada tahap selanjutnya dapat menjadi lokomotif pembangunan pada masing-masing daerah. Pengembangan industri unggulan daerah ini akan lebih mudah dijalankan bila kompetensi inti (core competence) sumber daya internalnya dapat teridentifkasi.
Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research approach) lewat metode analisis deskriptif (descriptive method), penelitian ini akan menjelaskan gambaran aktifitas industri unggulan daerah kota Bengkulu serta mengidentifikasi keberadaan dan pemanfaatan kompetensi inti industri unggulan tersebut. Lebih jauh, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan seputar 1) gambaran aktifitas industri unggulan daerah kota Bengkulu, 2) industri yang menjadi industri unggulan utama kota Bengkulu, 3) hal yang menjadi kompetensi inti industri unggulan utama kota Bengkulu, dan 4) tingkat pemanfaatan kompetensi inti tersebut Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan pengembangan industri unggulan. Data primer akan diperoleh dari wawancara langsung, yang berpedoman pada panduan wawancara, dengan pelaku industri dari tiga sentra sampel yang mewakili pelaku industri secara keseluruhan. Pemilihan sentra sampel didasarkan pada tingkat margin keuntungan yang dihasilkan pada kurun waktu empat tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan empat dari lima industri, yang ditetapkan lewat SK Walikota KDH Tk. II Bengkulu Nomor 81 tahun 1999 sebagai industri unggulan kota Bengulu, masih merupakan industri rumah tangga Skala kecil (small scale home industry). Hal ini terlihat dari kemampuan produksi, pasar yang dilayani, penyerapan tenaga kerja dan investasi finansial yang masih rendah. Satu industri yang dapat diklasifikasi sebagai industri menengah (industri hasil perikanan), hanyalah industri yang padat modal dengan tingkat perputaran aset yang rendah.
Dari pengkalkulasian kemampuan perputaran aset kelima industri unggulan, dapat ditentukan industri kain besurek sebagai industri unggulan utama kota Bengkulu. Hal ini dikarenakan tertingginya tingkat perputaran aset industri tersebut selama empat tahun terakhir dibandingkan dengan keempat industri lainnya. Tingkat perputaran aset rata-rata, yang merupakan penggambaran kemampuan aset tetap menghasilkan pendapatan penjualan, untuk kelima bidang indsutri tersebut empat tahun terakhir adalah berturut-turut; indutri kain besurek, dengan nilai perputaran aset 9,51, yang bermakna setiap satu satuan rupiah yang tertanam pada aset mampu menghasilkan 9,51 rupiah penjualan; industri cinderamata khas dengan nilai perputaran aset 4,2; industri emping melinjo dan makanan khas 1,76; industri bubuk kopi 1,35; dan industri komoditas hasil perikanan 0,79.
Dari analisis sumber daya internal, meliputi aspek fisik usaha, aspek sumber daya manusia, teknologi, reputasi dan kemampuan finansial, dapat diidentifikasi bahwa industri kain besurek digerakkan oleh satu kompetensi inti berupa kemampuan sumber daya manusia yang berkecimpung dalam bidang tersebut untuk menghasilkan berbagai corak motif kontemporer kain besurek yang unik dan bemilai jual tinggi. Hal ini terjelaskan lewat kinerja sumber daya manusia, sebagai sumber daya internal industri kain besurek, yang secara kreatif telah menghasilkan banyak ragam motif kontemporer yang lebih bervariasi dan inovatif, jika dibandingkan dengan kinerja sumber daya lain yang tidak terlalu istimewa.
Keberadaan 'pemotifan' sebagai kompetensi inti industri kain besurek belum termanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari masih sedikitnya upaya-upaya pelaku industri untuk mendiversifikasi produknya dengan memanfaatkan kompetensi inti tersebut. Oleh sebab itu, pihak Pemda perlu menjalankan langkahiangkah strategis seperti pendelegasian proses-proses pengerjaan kain besurek, diluar 'pemotifan', kepada pihak luar yang lebih ahli dibidangnya masing-masing (outsourcing) ini bertujuan untuk memaksimaikan kemampuan `pemotifan' yang telah ada saat ini, disamping jugs terbuka peluang untuk melahirkan berbagai produk premium baru diluar kain besurek itu sandhi- yang berbasiskan pada komptensi inti `pemotifan', sehingga keberadaannya benar-benar dapat bermanfaat bagi daerah kota Bengkulu secara keseluruhan.
Dari telaahan rantai nilai terlihat bahwa penanganan pemasaran industri ini belum dilakukan secara maksimal, dimana pilar proses pemasaran yang dijalankan hanya penjualan saja dari empat pilar -harga (price), penetapan produk (product), pendistrbusian (place) dan promosi (promotion)- yang lazim bersinergi dalam pemasaran secara umum, halmana berakibat pada munculnya tendensi penerimaan pendapatan yang tidak maksimal. Oleh sebab itu, pemerintah daerah bersama pelaku industri kain besurek perlu menyusun suatu konsep pemasaran yang komprehensif untuk kepentingan penciptaan pasar (market creation) yang lebih luas, karena salah satu langkah yang harus diperhatikan pada konteks persaingan untuk masa depan dalam konsep resources based strategy adalah kekuatan dan posisi pasar yang dimiliki secara dominan ketika struktur industri mulai terbentuk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library