Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novian Pranata
"Fenomena penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi pembicaraan semua pihak dan semua orang. Peredaran dan pemakaian narkoba yang semakin meluas ini tentunya mengancam kelangsungan hidup bangsa. Kenyataannya, penyalahgunaan narkoba saat ini tidak terbatas dilakukan oleh remaja melainkan telah menyebar ke seluruh lapisan usia, profesi dan pekerjaan. Dari anggota DPRD sampai dengan oknum aparat lainnya termasuk personel Polri.
Penyalahgunaan narkoba di lingkungan personel Polri merupakan suatu bentuk pelanggaran berat. Personel Polri sama seperti anggota masyarakat lainnya yang tidak luput untuk menerima perubahan yang terjadi di lingkungannya. Perubahan tersebut juga terjadi dalam aktivitas ekonomi, hubungan interpersonal sebagai akibat dari mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia.
Penelitian ini berupaya untuk menemukan profil dan faktor-faktor penyalahgunaan narkoba di kalangan personal Polri. Metode penelitiannya bersifat desikriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran penyebaran dari data kuantitatif yang diperoleh dan didistribusikan berdasarkan golongan kepangkatan, klasifikasi keterlibatan, proses penyelesaian kasus dan daerah tugas. Data kuantitatif ini menggunakan data yang ada di Dinas Provoost Polri. Data kualitatif berupa wawancara hanya dilakukan terhadap satu subyek dan subyek lain hanya menggunakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Oleh sebab itu penelitian ini mempunyai kelemahan yaitu tidak melakukan trianggulasi (pemeriksaan ulang) terhadap subyek yang lain tersebut Selain itu masih adanya pengaruh subyektif dal peneliti yang notabene adalah personal Polri juga.
Kesimpulan penelitian ini menggambarkan bahwa keterlibatan personel polri dalam penyalahgunaan narkoba nyata adanya. Keterlibatan ini dapat dikatakan mencakup semua golongan kepangkatan, semua satuan kerja dan hampir di semua Polda dengan bentuk penyalahgunaan dominan sebagai pengguna. Golongan pangkat Bintara merupakan golongan pangkat yang paling dominan dan rentan dalam penyalahgunaan narkoba. Proses penyelesaian kasusnya lebih banyak diselesaikan oleh Atasan yang berhak menghukum (ankum).
Kesimpulan lain menggambarkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kalangan personel Polri. Dari beberapa faktor tersebut digolongkan menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kuatnya rasa setia kawan dan lemahnya inner containment serta keinginan yang besar untuk memperoleh hiburan. Faktor eksternal berupa faktor teman sebaya, terjadinya belajar sosial, sosiokultural dari narkoba, lemahnya outer containment dan faktor abuse of power.
Penelitian lanjutan diharapkan dilakukan dengan subyek yang lebih spesifik dari golongan kepangkatan dan satuan kerjanya. Perlu juga dilakukan penelitian perilaku menyimpang lainnya yang ada di Polri sehingga penyelesaian masalahnya dapat lebih terpadu dan terencana. Pola pengadministrasian terhadap kasus-kasus perilaku penyimpangan personal Polri perlu diperbaiki agar dari data tersebut dapat dengan mudah dikaji dan dievaiuasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Ari Herawati
"Topik dalam tesis ini diangkat dari adanya kasus yang masuk ke Bidbinkum Polda Jawa Tengah, dengan fokus pada mekanisme penanganan tindak pidana dan pelanggaran disiplin yang dilakukan Bidang Pembinaan Hukum Polda Jawa Tengah terhadap Provos dalam kasus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, peneliti melakukan dengan pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa
(1) Penanganan pelanggaran penelantaran keluarga yang dilakukan oleh anggota Polri selama ini selalu diproses melalui sidang disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah pasal 7 PP No. 2 tahun 2003.
(2) Provos dalam penerapan pasal dimasukkan dalam pasal disiplin yang didalamnya juga diuraikan mengenai undang-undang yang dilanggar, tetapi Bidbinkum sebagai pembina Hukum dalam penerapan pasal terhadap kasus tersebut diatas hanya mencantumkan pasal disiplin dan tidak menjelaskan undang-undang yang dilanggar.
(3) Pemberian saran dan pendapat hukum yang dilakukan anggota Bidbinkum berdasarkan pada putusan yang sudah ada, karena kurangnya pemahaman terhadap peraturan.
(4) Masih ada kasus-kasus lama yang tidak terselesaikan dengan tuntas.
(5) Penjatuhan hukuman disiplin yang diberikan dalam kasus penelantaran keluarga tidak membuat jera karena masih banyak yang melakukan penelantaran keluarga dan pelanggaran terhadap hak perempuan.
Saran yang dapat diberikan adalah :
(1) Perlu dipertegas peraturan yang digunakan untuk mengatur tentang hukum disiplin yang dapat memberikan hukuman yang membuat jera dan tidak akan mengulangi karena merasa hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan.
(2) Bidbinkum harus memberikan pertimbangan hukum yang lengkap
(3) Perlu peningkatan kemampuan anggota Bidkum yang mencakup pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan anggota Polri sehingga dapat menerapkan hukum dengan baik.
(4) Perlu adanya komitmen yang tinggi untuk menangani kasus yang terjadi pada isteri anggota Polri khususnya dan perempuan pada umumnya.

Topic in this thesis is made from the case which enter into ?Bidbinkum? of Central Java Police with focus on handling mechanism on criminal and indiscipline actions conducted by Legal Consultation Unit of Central Java Police against Provos unit in household abuse case. Method used is qualitative with case per case study approach. To collect the data, the researcher had performed observation, involving in interview.
The study shows that
(1) the police-conducted household abandonment abuse handling so far has been processed through disciplinary hearing according to Article 7 No. 2 of Government Regulation.
(2) in the practice, the provos is included in disciplinary articles which in the articles the breaching against articles are mention yet Bidbinkum as the legal counselor only mentioned the disciplinary article and did not mention the law which have been breached.
(3) the advise and legal consultation done by Bidbinkum shall be based on existing regulation, due to lack of understanding against the regulation.
(4) there have been old cases which have not been completely settled.
(5) Disciplinary measures done in the case of family abandonment abuse do not serve as a lesson because there are still many abandon their families and also breaching against woman rights.
Advices and inputs given are:
(1) regulation needs to be clarify on disciplinary law which may give punishment as a lesson so that they shall not recur because feeling that the punishment is light.
(2) Bidbinkum must give complete legal consideration.
(3) Improvement on Bidbinkum personnel capability needs to be done covering understanding on prevailing law and regulation especially those related to police members so that can implement law well.
(4) High commitment is needed in handling case which occur to police wives especially women in general.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sulistyorini Amidjono
"Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa ? masa seperti ini sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Proses pencarian inilah yang terkadang dimanfaatkan oleh para kapitalisme dengan menjerumuskan remaja kedalam hal negatif. Salah satu hal negatif yang menjadi permasalahan remaja di hampir semua negara di dunia adalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Generasi masa depan yang lebih dikenal dengan istilah remaja, dipundak merekalah diletakkan kata kunci baik dan buruk serta hancur dan tidaknya peradaban masa depan masyarakat, umat dan bangsa. Banyak faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba pada remaja, namun sampai mengapa remaja kita menyalahgunakan narkoba. Pokok permasalahan dalam tesis ini adalah faktor-faktor apa yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba pada remaja, sehingga dapat ditentukan metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga dapat mewujudkan ASEAN bebas narkoba tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan disain studi kasus, dimana peneliti mengadakan penelaahan dokumen dan wawancara mendalam terhadap informan (remaja penyalahguna, orangtua, tokoh masyarakat dan relawan YPI) untuk mengetahui alasan-alasan remaja menyalahgunakan narkoba. Penelitian mengambil lokasi di Kelurahan Kampung Bali, Jakarta Pusat pada bulan Oktober dan Nopember 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu, faktor lingkungan, faktor ketersediaan narkoba dan faktor pengetahuan tentang narkoba merupakan penyebab dari remaja menggunakan narkoba. Dan faktor dominan yang menyebabkan remaja menyalahgunakan narkoba adalah lingkungan masyarakat.
Saran yang diajukan adalah: (i) tingkat keyakinan keagamaan para remaja harus ditingkatkan, (ii) pengetahuan masyarakat tentang narkoba harus ditingkatkan, (iii) orangtua harus menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga dan (iv) para orangtua harus selalu memperhatikan dan menanyakan tentang kegiatan dan teman sebaya anak remajanya.

Adolescence is a process of transition. This process most often followed by unstabilize emotion or even psychological. This is the proces of a teenage seeking their true identity. In this seeking proses usually used by the capitalizsm to put them into a distraction. Spreading and drugs abuse of a teenage is the most difficult problem in almost all over the world. And we know that teenagers are the key of good or bad, being destroy or not is our next generation going to be. There are so many factors of drugs abuse and the issue in this thesis are the factors of drugs abuse to a teenage/Adolescence. The aim of the research is to indentife and to analyze the factors that caused drugs abuse, so we could revealed switable method that could solve the problem and then we can fulfill ASEAN free of drugs 2015. The research use kualitatif method by study case, which that means the researchers do some document research and an exclusive interview (drugs user, parents, community figures, and volenteer of YPI) to find out the reason of the teenage abusing drugs. The research talen at Kelurahan Kampung Bali, Jakarta on October and November 2008. The result of the research shows that factors of individual, neighbourhood, availability of drugs, and a knowledge of drugs are the caused of drugs abuse to adolescence. The most dominant factor is a neighbourhood or we called as society.
The suggests are: (i) the beliefs to God should be improve, (ii) societiy?s knowledge should be improve, (iii) we need/ have to create a harmony relation in a family, and (iv) the parents should be more aware to what their teenage."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25490
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Maisura
"Penelitian ini bertujuan menggambarkan anger style yang dimiliki remaja yang pernah mengalami child abuse. Anger style adalah cara seseorang mengkomunikasikan kemarahan yang ia miliki pada orang lain. Pembentukan anger style dipengaruhi oleh pengalaman, situasi dan lingkungan remaja. Anger style remaja juga dipengaruhi dari observasi dan hasil belajar yang terus-menerus dari pola asuh orangtua. Remaja yang pernah mengalami child abuse akan mempelajari tingkah laku pelaku abuse yang menggunakan kekerasan sebagai solusi permasalahan. Hal ini mengarah pada akibat negatif yaitu remaja yang pernah mengalami child abuse cenderung mengembangkan anger style yang merugikan dirinya dan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang diwawancarai memiliki anger style yang berpotensi merugikan dirinya dan lingkungan dengan variasinya masing-masing.

This research focusing about anger style in adolescence who had experiencing child abuse. Anger style is a way people communicate their anger to others. The shaping of anger style was influenced by adolescence experience, situation and environment. Anger style in adolescence was also influenced by observation and the continuation of learning form parenting style. Adolescence who had experiencing child abuse tend to learn the behavior of perpetrator who used violence to solve problems. This will lead to negative impact such as adolescence who have experienced child abuse tend to develop anger style that can damage them and people around them. This research is qualitative research with descriptive design. The result of research showed that participants who had been interviewed had developing anger style that can potentially damage him or herself and society.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
362.76 RIZ a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Indriani
"Penyalahgunaan posisi dominan oleh Microsoft dilakukan dengan cara mengikatkan (tying) Windows Media Players ke dalam operating system. Sehingga sistem operasi yang dimiliki pesaing usaha Microsoft hanya dapat dioperasikan dengan sistem operasi yang dimiliki Microsoft. Akibatnya konsumen tidak bebas memilih dan pesaing usaha tidak dapat bersaing karena produk yang diproduksinya tidak dapat dipergunakan bila tidak menggunakan sistem operasi Windows, sehingga sangat merugikan bagi pesaing usaha (kompetitor) Microsoft. Posisi Microsoft sebagai pemimpin pasar dalam bidang teknologi informasi tetap tidak berubah setelah adanya keputusan pengadilan tapi memberi dampak persaingan yang sehat pada dunia usaha di Uni Eropa.

Microsoft has abused its dominant position by tying Windows Media Players into Windows operating system so operating system which is owned by Microsoft's competitor only can operate with Microsoft's system. Due to this behaviour, a consumer has no choices and the competitor can not compete. The product of the competitor can not operate if it does not use Windows operating system so the competitor of Microsoft was very disadvantaged. Microsoft's position as a market leader in information technology stiil fixed due to the Commission Decision and giving fair impact in European Union's market."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26876
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sheridan, Eleanor
Philadelphia : W.B. Saunders , 1982
615 SHE f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simon, David
Deerfield Beach, Flo. : Health Communications, 2007
616.86 SIM f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jarvis, Tracey J.
Chicester: John Wiley & Sons, 1995
616.86 JAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Freeman, Edith M.
London: Sage Publications, 1993
616.86 FRE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mardani
Jakarta: Rajawali, 2008
362.29 MAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>