Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hartono
"Setelah melakukan IPO pada tahun 2000, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) mulai memasuki babak baru dalam sejarah kepemilikannya. Selanjutnya melalui strategic private placement, pada tahun 2002 masuklah Farindo sebagai pemegang saham mayoritas. Karena kinerja perusahaan yang baik, saham BCA menjadi salah satu yang diminati oleh para pemodal. Selama tahun 2002, harga saham BCA mengalami apresiasi sebesar 69,5% sedangkan IHSG terapresiasi sebesar 8.4%. Untuk membantu keputusan investasi terhadap saham BCA, maka penulis melakukan analisa fundamental untuk melihat prospek saham BCA ke depan. Analisa meliputi makro ekonomi, kondisi industri perbankan, dan kondisi spesifik perusahaan. Metode valuasi yang akan digunakan adalah Free Cash Flow to Equity dan Earning Multiples (PER).
Kondisi makro ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2003 menunjukkan perbaikan. Hal ini memberikan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sedang berjalan seiring dengan pemulihan ekonomi global. Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003 akan mencapai 3.5% - 4%, pertumbuhan ini masih didominasi oleh konsumsi swasta, sedangkan peningkatan investasi walaupun ada namun belum dapat menggairahkan sektor riil.
Kondisi sektor perbankan nasional secara umum cenderung membaik. Hal ini dicerminkan dengan meningkatnya DPK, kredit dan penyaluran kredit baru. Sebaliknya rasio Non Performing Loan (NPL) menurun, dan Net Interest Income (NII) tetap positif, serta permodalan bank yang semakin membaik.
Namun terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai antara lain:
a. Tekanan terhadap profitabilitas bank akibat lambanya pertumbuhan kredit terutama untuk sektor usaha produktif dan adanya kecenderungan penurunan suku bunga.
b. Rendahnya efisiensi operasional bank-bank besar dan tinigginya ketergantungan pada pendapatan bunga obligasi dan SBI.
Kondisi keuangan BCA juga menunjukkan perbaikan di lengah kecenderungan menurunnya suku bunga SBI, Net Interest Margin (NIM) tetap dapat terjaga stabil dikisaran 5%-6%, komposisi pendapatan bunga juga mengalami perbaikan dengan meningkatnya pendapatan bunga yang berasal dari penyaluran kredit. Laba per lembar saham pada akhir tahun 2002 sebesar Rp 426 sedangkan per akhir September 2003 sebesar Rp 276.
Untuk menghadapi persaingan di sektor perbankan yang semakin ketat, BCA Semakin memfokuskan diri sebagai bank ritel pilihan untuk melakukan berbagai transaksi. Selain didukung 800 Kantor Cabang ,2500-an mesin ATM BCA dan 20,000-an mesin EDC Debit BCA yang tersebar di berbagai Iokasi strategis, BCA juga mengembangkan layanan transaksi yang berbasis teknologi seperti internet banking, mobile banking dan phone banking. Selain sebagai upaya meningkatkan customer value, pengembangan elektronic channel ini juga meningkatkan efisiensi operasi.
Berdasarkan hasil valuasi harga saham BCA dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diperoleh harga saham BCA sebesar Rp. 4,779 / lembar per akhir September 2003, sedangkan harga saham BCA di pasar sebesar Rp 3525 / lembar sehingga posisi harga saham BCA pada tanggal tersebut adalah undervalued .Sedangkan hasil valuasi dengan metode Earning Multiples (PER) diperoleh bahwa harga saham BCA sebesar Rp 3,416 / lembar per akhir September 2003, nilai ini hampir mendekati harga saham BCA di pasar pada tanggal tersebut yairu Rp 3,525 / lembar. Walaupun metode Earning Multiples sering digunakan dalam melakukan penilaian harga saham, metode ini tidak mencerminkan aspek fundamental dari BCA. Nilai yang dihasilkan dari metode FCFE lebih mencerminkan prospek usaha BCA ke depan.
Berdasarkan hasil analisa fundamental tersebut, disarankan kepada investor untuk membeli saham BCA selama harga di pasar lebih rendah daripada intrinsic value saham BCA yaitu sebesar Rp 4,779 / Iembar. Namun perlu diingatkan bahwa intrinsic value ini diperoleh dengan metode valuasi FCFE yang sangat bergantung pada berbagai asumsi yang mendasari proyeksi cash/flow perusahaan di masa depan dan besarnya expected rate of return yang diharapkan oleh investor."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Sintia
"Valuasi dilakukan untuk menghitung dan mengestimasi nilai wajar dari sebuah perusahaan. Hasil valuasi dapat dibandingkan dengan nilai pasar dari sebuah perusahaan yang menghasilkan rekomendasi investasi kepada investor. Valuasi dapat dilakukan dengan analisis fundamental dan analisis teknikal. Studi ini akan membahas mengenai analisis fundamental dengan menggunakan pendekatan top-down approach, dimana analisis fundamental ini memperhatikan analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan, dan valuasi nilai perusahaan beserta analisis sensitivitas asumsi.
Metode valuasi yang digunakan adalah metode free cash flow to the firm dan free cash flow to equity. Data yang digunakan pada studi ini adalah data makroekonomi, data industri, dan data historis laporan keuangan perusahaan yang sangat diperlukan untuk memberikan asumsi yang berkaitan dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan melakukan analisis tersebut, studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai prospek makroekonomi, industri, dan nilai wajar perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk.

Valuation is performed to calculate and estimate fair value of a firm. The result of a valuation is compared to market value of a firm to provide investment recommendation for investors. Valuation can be performed with fundamental and technical analysis. This study aims to perform fundamental analysis using the top-down approach, where this approach considers factors from macroeconomic analysis, industry analysis, company analysis, firm valuation and sensitivity analysis on the assumptions used.
The method used to value the firm are free cash flow to firm and free cash flow to equity method. Data used in this study are macroeconomic data, industry data and historical financial statement from the company that are very essential to estimate assumptions in projecting future growth of the company. Through the analysis, this study is expected to provide insights about macroeconomic prospects, industry prospects and fair value of PT Mitra Adiperkasa Tbk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalis nilai wajar saham PT Erajaya Swasembada Tbk. dengan menggunakan metode discounted free cash flow to firm dan free cash flow to equity. Analisis nilai wajar saham ini menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan top-down-approach, yang meliputi analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan dan valuasi, dan dilengkapi dengan simulasi Monte Carlo, Price to Earning ratio, dan Price to Book Value ratio.
Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan dalam studi ini, diharapkan studi ini dapat memberikan hasil berupa nilai wajar saham, prospek industri dimana perusahaan beroperasi, dan rekomendasi kepada investor terhadap saham PT Erajaya Swasembada Tbk.

This research aims to analyze the fair value of PT Erajaya Swasembadas stock with discounted free cash flow to firm and free cash flow to equity method.. This study uses fundamental analysis with top-down approach which includes macroeconomics analysis, industry analysis, company analysis, and valuation, also Monte Carlo Simulation, Price to Earning Ratio and Price to Book Value Ratio.
Based on this analysis, this study is expected to provide results of the fair value of the stock, industry prospect, and recommendation for investor about PT Erajaya Swasembadas Stock.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Fanny Suzuda
"Jatuhnya harga saham karena krisis global merupakan indikasi harga saham sangat murah dan merupakan saat yang tepat untuk membeli saham-saham di pasar modal. Meskipun demikian valuasi yang tepat terhadap nilai perusahaan yang akan dibeli adalah hal utama yang mesti dilakukan sehingga investor dapat melakukan prediksi dan perhitungan terhadap harga saham dengan benar. PT Bank Central Asia Tbk dipilih karena memiliki peningkatan asset yang pesat juga fundamental yang kuat. Pada tesis ini digunakan 2 skenario dan 2 metode berbeda dalam menentukan nilai intrinsik PT Bank Central Asia Tbk, yaitu dengan menggunakan free cash flow to Equity dan abnormal earning. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi harga saham BCA saat ini apakah overvalued atau undervalued.

Stock drops due to the global crisis is an indication that the stocks are very cheap and is
an appropriate time to buy stocks in the stock market. Even though, precise valuation
toward the value of the companies that issued the stocks must be of main concern for
investors in order to carry out correct calculations and predictions. PT Bank Central
Asia Tbk was chosen because other than having a rapid increase in assets, their
fundamentals are also strong. In this thesis 2 scenarios and 2 methods are used to
determine the intrinsic value of PT Bank Central Asia Tbk, which are Free Cash Flow to
Equity and Abnormal Earning. The calculation results are then compared to BCA?s
current stock price to determine whether it is overvalued/undervalued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25528
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benediktus Baruna Arkasatyo
"Valuasi digunakan untuk mengestimasi nilai wajar harga saham perusahaan agar investor dapat memilih keputusan investasi yang tepat sesuai dengan tingkat pengembalian yang diinginkan. Studi ini membahas mengenai PT Express Transindo Utama Tbk yang sedang mengalami financial distress. Analisis rasio keuangan historis dan proyeksi laporan keuangan digunakan untuk menilai apakah perusahaan memenuhi kriteria-kriteria perusahaan yang mengalami financial distress. Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa rasio seperti likuiditas, solvabilitas, dan juga debt service coverage ratio serta kronologi gagal bayar perusahaan. Kemudian dua skenario proyeksi laporan keuangan digunakan dalam valuasi dengan metode discounted cash flow yakni free cash flow to equity dan free cash flow to firm. Hasil yang diteliti mencakup kriteria yang membuat perusahaan tergolong financial distress, harga wajar saham serta strategi dan skenario terbaik agar nilai intrinsik perusahaan kembali seperti sebelum tersuspensi. Penelitian ini menemukan bahwa PT Express Transindo Utama Tbk dapat melakukan rescheduling dan penjualan aset untuk melanjutkan usahanya, namun sudah tidak memiliki nilai saham lagi. Selain itu, diperlukan pertumbuhan pendapatan secara konstan yang besar agar nilai intrinsiknya kembali seperti sebelum tersuspensi.

Valuation is used to see the fair value of a companys stock price so that investors can choose the right investment decision in accordance with their desired rate of return. This research is a case study of PT Express Transindo Utama Tbk that is having a financial distress. Financial ratios and financial report projection analysis are used to evaluate whether the company fulfill the criterias of a company that is having a financial distress. This research will discuss several ratios such as liquidity, solvency, and also debt service coverage ratio and the chronology of the companys default. Then two financial report projection scenarios are carried out for valuation using the discounted cash flow method, namely free cash flow to equity and free cash flow to firm. The results examined the criterias that makes the company classified as a financially distress firm, the fair price of a stock, as well as knowing the best strategies and scenarios so that the companys intrinsic value returns to to the value as before it was suspended. This research found that PT Express Transindo Utama Tbk can have rescheduling and asset selling to continue their business, but no longer have any share value. In addition, large amount of constant revenue growth is needed so that the company can have the same value as before it was suspended."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuahunse, Shanaa Tabita Zahra
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai wajar dari saham PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. dengan menggunakan metode valuasi discounted free cash flow to firm dan free cash flow to equity. Hasil valuasi tersebut dapat dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan tersebut dan menghasilkan rekomendasi untuk investor. Analisis saham ini menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan top-down approach, meliputi analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan, dan valuasi. Studi ini diharapkan dapat memberikan hasil prospek makroekonomi, industri, dan nilai wajar saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

This research is performed to analyze fair value of PT Indofood CBP Sukses Makmur’s stock using discounted free cash flow to firm and free cash flow to equity valuation method. The result then compared to market value of the firm to provide recommendation for investor. This Analysis uses fundamental analysis with top-down approach which consider factors from macroeconomics analysis, industry and company analysis, also valuation. This study is expected to provide insight of macroeconomic prospect, industry prospect, and fair value of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Satria
"ABSTRAK
Berdasarkan indikator makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, tingkat bunga, inflasi dan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kondisi ckonomi nasional akan scmakin baik. Seiring dengan prediksi tersebut, kondisi industri penerbangan nasional juga diprediksi akan semakin baik dan tetap tumbuh. Berlakunya Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan akan membuat industri penerbangan nasional semakin tcrtata dengan baik. PT Garuda Indonesia bemsaha menangkap pcluang yang ada baik di industri nasional maupun intemasional. Rencana ekspansi didukung oleh pendanaan mclalui IPO di tahun 2010. Sehubungan dengan rencana IPO tersebut maka dilakukan valuasi terhadap nilai saham Garuda dengan menggunakan 2 metode yaitu fi-ee cash flow to equity dan abnormal earning. Valuasi kedua metode terscbut memberikan hasil yang berbeda. Bagi Garuda hasil valuasi menjadi harga minimum saham yang akan ditawarkan melaui IPO, sedangkan bagi investor hasil Valuasi menjadi harga maksimum yang akan dibeli pada saat IPO. Disarankan kepada Garuda dan investor untuk memilih hasil valuasi di antara keduanya scsuai dengan metode dan asumsi yang paling relevan bagi masing-masing pihak.

ABSTRACT
Using Free Cash Flow to Equity and Abnormal Eaming Methods Based on macro economy indicators such as Growth Domestic Product (GDP), exchange rate, interest rate, inflation, IHSG, it is predicted that Indonesian economy will be better in few years. In line with Indonesian economy, domestic airline industry also predicted better and continues to grow. Implementation of Undang-Undang No.1 Tahun 2009 about Penerbangan hoped that domestic airlines industry will be govemed in a better way. PT Garuda Indonesia will catch on all opportunities in domestic and intemational market. Planning to expand will be funded by IPO which planned in 2010. Due to this IPO plan, it is interesting to calculate the value of Garuda?s equity. This valuation uses 2 methods, free cash flow to equity and abnormal eaming. These 2 methods give diiTerent results. For Garuda, the result of valuation treated as the minimum price ofthe shares to be offered in IPO and for thc investors this result will be the maximum price of shares to be purchased. It is suggested that Garuda and investor should choose one of two methods based on the method and assumptions which more relevant to each parties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33986
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Melanty Veronica
"ABSTRAK
Krisis yang sedang dialami perbankan Indonesia saat ini pada dasarnya disebabkan oleh lemahnya permodalan yang dimiliki. Hal ini menjadi ancaman serius terutama dalam menghadapi era pasar bebas dunia yang sudah semakin dekat. Mengantisipasi masalah ini, pemerintah Indonesia menghendaki agar perbankan nasional memperkuat permodalannya sendiri dengan salah satu jalan melakukan penawaran saham ke pasar modal. Pasar modal yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendapatkan sumber dana yang besar: Di samping itu pasar modal juga dapat menjadi alternatif berinvestasi bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan dananya karena dapat memberikan keuntungan.
Semakin besar keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor, semakin tinggi pula resiko yang harus dihadapinya. Untuk itu diperlukan analisis yang matang sebelum investor mengambil keputusan membeli, menahan atau menjual suatu saham. Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukannya adalah analisis fundamental.
Analisis fundamental dengan metode top down approach dimulai dengan analisis perekonomian makro, analisis industri dimana perusahaan berada, dan analisis perusahaan. Termasuk ke dalam analisis ekonomi makro adalah analisis terhadap variabel-variabel perekonomian makro, seperti kebijakan moneter dan fiskal dari pemerintah, pertumbuhan ekonomi, inflasi tingkat suku bunga dan lain-lain. Sedangkan analisis industri dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis five forces (Porter, 1980), yaitu melihat kekuatankekuatan yang akan mengancam profitabilitas perusahaan. Sementara itu analisis perusahaan adalah melihat kondisi dan kinerja perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Yang dilakukan dalam analisis perusahaan antara lain adalah analisis terhadap strategi perusahaan, laporan keuangan, dan penghitungan nilai intrinsik saham perusahaan dengan menggunakan model penilaianfree cash flow to equity.
Penulisan Karya Akhir ini menerapkan analisis fundamental pada sebuah perusahaan BUMN yang mepunyai rencana untuk melakukan go public di masa yang akan datang. Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui perkiraan nilai wajar sahamnya pada saat IPO dilaksanakan. Perusahaan yang dipilih adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan BRI yang berada di dalam sektor perbankan dan kepemilikannya masih 100% dimiliki pemerintah. Dalam program restrukturisasi perbankan yang sedang dilakukan pemerintah dengan bantuan IMF saat ini, BRI ditetapkan untuk berdiri sendiri tanpa diikutsertakan dalam proses merger bank-bank pemerintah lain, serta kegiatan bisnis BRI difokuskan kepada usaha kecil dan menengah.
Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dengan pendekatan FCFE model, diperoleh nilai intrinsik saham sebesar Rp.3.808,49 per saham yang dapat dijadikan patokan bagi investor apakah nantinya harga yang terjadi di pasar adalah harga yang undervalued atau overvalued. Sehingga dengan diketahuinya nilai wajar dari saham ini investor dapat memutuskan untuk membeli atau tidak membeli saham tersebut. Tetapi dengan berjalannya waktu yang selalu diikuti dengan adanya ketidakpastian, kesimpulan tersebut dapat berubah. Karena apabila terjadi perubahan kondisi yang tidak sesuai dengan proyeksi yang telah dibuat maka kesimpulan akhir yang diperolehpun dapat berubah."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ika Shakuntala
"Tesis ini membahas tentang valuasi terhadap nilai perusahaan PLN Batam dengan menggunakan metode discounted free cash flow. Langkah-langkah dalam valuasi dimulai dengan melakukan pemahaman sisi historis perusahaan, analisis laporan keuangan, proyeksi laporan keuangan, sampai kepada perhitungan nilai saham perusahaan. Proyeksi arus kas di buat selama sepuluh tahun dengan mempertimbangkan laporan keuangan historis, strategi perusahaan, serta pengaruh faktor-faktor eksternal melalui kondisi ekonomi makro maupun kondisi industri. Berdasarkan hasil valuasi PLN Batam, didapat nilai wajar per lembar saham sebesar Rp. 2.392 dengan metode free cash flow to equity (FCFE) dan Rp. 6.647 dengan metode free cash flow to the firm (FCFF).

This thesis examines a valuation of PLN Batam using the Discounted Free Cash Flow (DCF) method. The DCF valuation steps include understanding the historical aspects of the company, analysing past financial statements, generating financial projections, and calculating the firm value. The cash flow projection is based on historical financial statements compiled over 10 years, corporate strategies, and external factors such as the economy and power service industry conditions. Using the Free Cash Flow to Equity (FCFE) valuation method we obtained a price per share Rp 2.392 whilst with the Free Cash Flow to Firm method we obtained a price per share Rp 6.647. These price per share could be used as references to assess the value of PLN Batam?s shares on the initial pubic offering."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Jessica Hidayat
"Valuasi dilakukan untuk menghitung dan mengestimasi nilai wajar dari sebuah Perusahaan. Penelitian ini akan membahas mengenai hasil valuasi dari distressed firm yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA IJ). Metode valuasi yang digunakan adalah metode discounted cash flow yang dibagi menjadi dua metode yaitu free cash flow to the firm dan free cash flow to the equity. Dalam pengolahan asumsi digunakan metode top-down approach sehingga data yang digunakan pada penelitian ini adalah data makroekonomi, data industri serta data historis laporan keuangan Perusahaan yang sangat diperlukan untuk membangun asumsi yang berkaitan dengan proyeksi pertumbuhan Perusahaan di masa yang akan datang. Melalui penelitian ini dihasilkan kesimpulan mengenai strategi yang paling tepat yang harus diterapkan oleh Perusahaan, yaitu menyerahkan seluruh utang obligasi kepada lini bisnis beras guna menyelamatkan lini bisnis makanan dan kegiatan operasional Perusahaan secara keseluruhan.
Valuation is carried out to calculate and estimate the fair value of a company. This study will discuss the results of the valuation of the distressed firm, namely PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA IJ). The valuation method used is the discounted cash flow method which is divided into two methods, namely free cash flow to the firm and free cash flow to the equity. In processing assumptions, a top-down approach is used so that the data used in this research are macroeconomic data, industry data and historical data on the Company's financial statements, which are very necessary to build assumptions related to the Company's growth projections in the future. Through this research, conclusions are drawn regarding the most appropriate strategy that must be applied by the Company, namely handing over all bonds payable to the rice business line in order to save the food business line and the Company's overall operational activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>