Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elan Nurhadi P.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pangsa aset, pangsa dana dan pangsa kredit, dan beberapa faktor lainnya yaitu kesehatan bank yang diukur oleh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDRU kepemilikan (ownwership) dan klasifikasi 10 bank terbesar aset terhadap proiitabilitas bank-bank di Indonesia yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Penelitian ini dilakukan atas bank-bank devisa nasional dengan pooling data 2001-2003. Data dianalisisi dengan metode regresi linear berganda, pengujian ekonometrik dan pengujian statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pangsa aset, pangsa dana , pangsa kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR), , kepemilikan(ownership) dan klasifikasi 10 bank terbesar aset secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Return on Assets (ROA). Secara parsial variabel pangsa pasar, dana dan kredit, Capital Adequacy Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR) tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Sedangkan kepememilikan dan klasifikasi 10 bank terbesar aset tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas adalah Capital Adequaey Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR), oleh karena itu seyogyanya kedua aspek itu menjadi pehatian manajemen bank dalam menjalankan kegiatan operasional bank.

The ideal banking structure is very exciting things to learn deeply. The experts mention that for ideal banking structure must have strength bank. Its man that banking system must have dominant market share, assets, etc.
This study examine the market share of assets, funch and credits and others determinant factors of banking prolitability in Indonesia. The others determinant factors are Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), ownership and national champion bank. The research using pooled and annual data for the period 2001-2003 from banking data in Indonesia.
The result of research shows that market share of assets, funds and credits, LDR and CAR have significant impact. Those variables show that positive impact to banking profitability. Otherwise the ownership and top ten banking do not have impact significantly. The dominant factors that depended on CAR and LDR. The banking management should be more focus on those things."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rahmanurmaniah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara struktur kepemilikan bank terhadap permodalan dan tingkat profitabilitas. Sesuai peraturan Bank Indonesia ada 5 bentuk kepemilikan Bank, yaitu; Bank Pemerintah (State Owned Goverment Bank), Bank Pembangunan Daerah (Regional Development Bank), Bank Campuran (Joint Venture Bank), BankAsing (Foreign Bank), Bank Swasta Devisa dan Non Devisa (Foreign exchange and Non-Foreign Exchange Bank). Data yang digunakan berupa data per semester yang diambil dari Laporan Publikasi Triwulanan Bank Indonesia, data diambil setiap bulan Juni dan Desember. Periode Penelitian adalah Tahun 2004-2010.Variabel permodalan yang digunakan adalah CAR sedangkan Variabel profitabilitas adalah ROE dan ROA.
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kepemilikan pemerintah pada Bank dengan hak pengendalian yang kuat mempengaruhi kinerja bank dalam hal profitabilitas. Tingkat profitablitas Bank Pembangunan Daerah adalah yang terbaik dibandingkan jenis bank lain, diikuti oleh Bank Pemerintah. Namun terkait dengan stabilitas modal, bank yang dimiliki asing dan usaha patungan memiliki keunggulan permodalan. Ukuran bank asing berkorelasi negatif dengan modal. Bank Asing dan Bank Campuran memiliki CAR yang tinggi menunjukkan komitmen bank asing untuk menjaga stabilitas.

This study aims to analyze the relationship between the ownership structure of banks to capital adequacy and the level of profitability. According to Bank Indonesia there are 5 forms of Bank ownership, namely Bank Pemerintah (State Owned Bank), Regional Development Bank (Bank Pembangunan Daerah), Joint Venture Bank(Bank Campuran), Foreign Owned Banks (Bank Asing), Foreign Exchange and Non Foreign Exchange Bank (Bank Swasta Devisa dan Non Devisa). The data used in the form of data per semester are taken from the Quarterly Published Financial Report from Bank Indonesia publications, collected every June and December. The study period was from 2004-2010.CAR used for capital adequacy variable while the profitability variable were ROE and ROA.
This research found bank with concentrated government ownership and strong controlling right was having good profitability performance in terms of ROA and ROE. However related to capital stability, foreign owned and joint venture banks are highly capitalized. It is shown that since the foreign bank branch in Indonesia has rather smaller asset compare to its head office, the branch is over capitalized. The fact that it has high CAR also shows the foreign bank commitment to maintain the stability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Hendrawirawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh indikator non keuangan yaitu jumlah cabang, layanan electronic banking serta pangsa pasar/market share dan indikator keuangan yaitu: Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan perusahaan perbankan umum konvensional yang tercatat di Bank Indonesia periode 2007 hingga 2011. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini diperolah dari Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bank Indonesia periode Desember 2007 hingga Desember 2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda, serta ukuran sampel dengan jumlah perusahaan observasi sebanyak 538 selama tahun 2007-2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator non keuangan yang diwakili oleh variabel jumlah cabang dan market share berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Variabel electronic banking berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Untuk indikator keuangan, variabel CAR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sementara variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Variabel LDR dan NPL menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap ROA.

The objective of this research is to analyze the effect of non-financial indicators, namely the number of branches, electronic banking services as well as market share and financial indicators, namely Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Operating Expenses and Operating Income (BOPO), Net Interest Margin (NIM) and Non-Performing Loan (NPL) on Return On Assets (ROA) as a proxy of conventional bank financial performances that registered in Bank Indonesia for period 2007 to 2011. The main data used in this research were generated from the Bank Publication of Quarterly Financial Statements that recorded in Bank Indonesia from December 2007 to December 2011. Hypothesis testing is done by using multiple regression models, with 538 number of observed banks during 2007 to 2011.
The results showed that non-financial indicators that represented by number of branches and market share have negative and significant influence to ROA. Variable electronic banking showed a weak influence on ROA. In other side, financial indicators that represented by variable CAR and NIM have positive and significant influence on ROA, while the BOPO variable have negatif and significant influence to ROA. Variable LDR and NPL showed not significant influence ROA."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaya Erick Christian
"Tesis ini bertujuan untuk melakukan perhitungan terhadap nilai efisiensi pada bank-bank di Indonesia setelah peningkatan masuknya kepemilikan asing di Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada cost efficiency. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode parametrik Distribution Free Approach dengan fungsi translog. Titik tolak pada penelitian ini adalah Peraturan Pemerintah no. 29 tahun 1999 yang mengakibatkan peningkatan kepemilikan asing pada bank-bank di Indonesia. Untuk melihat dampak peraturan tersebut maka penelitian ini terbagi pada tiga periode penelitian yaitu periode 2001-2006, 2005-2010, dan 2001-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank dengan kepemilikan asing lebih efisien dalam hal biaya dibandingkan dengan bank-bank domestik. Namun secara keseluruhan, cost efficiency sampel bank-bank di Indonesia pada penelitian ini menurun. Sehingga dibutuhkan peraturan tambahan untuk mengatur masuknya kepemilikan asing pada bank-bank di Indonesia.

The purpose of this research is to calculate the efficiency of banks after the increase in foreign entry in Indonesia. The research is focusing on cost efficiency. Distribution Free Approach method with translog function is used to calculate the value of cost efficiency. The starting point of the foreign entry is Government Regulation no. 29 Year 1999, which caused the increase in foreign entry on some banks in Indonesia. The effect of the increasing entry can be seen by dividing the calculation into three periods, which are 2001-2006, 2005-2010, and 2001-2010. The result on these periods shows that banks with foreign entries have higher cost efficiency compared to domestic banks. Nevertheless, cost efficiency for all sample banks in Indonesia in this research generally has decreased. Therefore, modification on government regulation is needed to regulate the foreign entry on banks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohannes Ekaputra Sananto
"Sejak krisis keuangan Asia tahun 1997 dan 1998, banyak negara di dunia mengalami liberalisasi dan globalisasi perbankan, termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Dengan menggunakan data 100 bank komersial di Indonesia dengan periode 2009-2014, penelitian ini berusaha mengidentifikasi pengaruh kepemilikan asing terhadap NIM, profit akuntansi, aktivitas non-pinjaman, dan risiko bank. Peningkatan kepemilikan asing terbukti berpengaruh negatif terhadap NIM bank-bank di Indonesia. Tidak sesuai dengan hipotesis, kepemilikan asing tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profit akuntansi, aktivitas non-pinjaman dan risiko bank di Indonesia.

Since the aftermath of Asian financial crisis on 1997 and 1998, many countries are experiencing liberalization and globalization of banking, including developing countries such as Indonesia. Using the data of 100 commercial banks in Indonesia for the period 2009 2014, this study tries to identify the impact of foreign ownership towards net interest margin, accounting profits, non lending activities, and bank risk. The increase of foreign ownership is proven to negatively impacts the net interest margin of banks in Indonesia. Contrary to hypothesis, foreign ownership does not has significant impact on accounting profit, non lending activities and risk of banks in Indonesia. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Infusia Damayanti
"Dengan pesatnya perkembangan perbankan di Indonesia, diperlukan suatu indikator untuk mengetahui efektifitas bank-bank yang ada Indikator yang digunakan adalah laba yang diperoleh bank Sehinqga peranan laba sanqatlah penting selain untuk mengukur efektifitas bank, juga penting bagi kelangsungan hidup bank Untuk dapat memaksimumkan laba, bank harus dapat memaksimumkan pendapatan dan meminimumkan biaya Dalam kegiatan usaha bank,
komponen terbesar dalam pendapatan adalah pendapatan atas bunga piniaman atau kredit yang diberikan kepada debitur. Dengan demikian penggunaan metode pengakuan pendapatan yang tepat sangat penting, karena metode
pengakuan pendapatan mempunyai pengaruh terhadap penetapan laba operasi bank dengan metode basis
aktual penilaian prestasi untuk setiap periode dengan mendasarkan pada angka pendapatan bunga akan
menghasilkan kesimpulan yang sesuai bila dikaitkan dengan segi lainnya (dalarn hal ini adalah ekspansi kredit) Selain itu dengan metode ini perkiraan Pendapatan Bunga Akan Diterima dapat merupakan alat pengendalian yang efektif untuk penciaasan pembayaran bunga piniaman dan membuat tindak lanjut yang
diperlukan serta menetapkan batas waktu penyelesaiannya. Kelernahan dari metode basis kasadalah apabila dikaitkan dengan kepentingan manajmen
untuk menilai prestasi yang lalu dan rencana tindakan
selanjutnya metode ini kuranq mampu menqhasilkan
informasi yang efektif untuk kepentingan tersebut.
Kelemahan lain adalah pada proses akuntansinya tidak
memunculkan suatu pos yang dapat digunakan sebagai pengawasan pembayaran bunga pinjaman. Makin luasnya kegiatan serta jaringan usaha bank maka bank
dituntut untuk dapat beroperasi secana sehat dan bertanggung Jawab serta hati-hati. Dengan kondisi tersebut pemerintah menghendaki bank di Indonesia bekerja secara hati-hati dengan memenuhi kriteria
kesehatan bank yang meliputi ketentuan untuk
permodalan, kualitas asset manajemen rentabilitas
serta. likuiditas,. sehingga kepentingan masyarakat
dapat terjamin dan dapat menunjang terciptanya stabilitas moneter dan tujuan pembangunan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Miradz Tanya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh partisipasi bank asing terhadap net interest margin (NIM) bank umum dengan studi kasus perbankan di Indonesia pada rentang tahun lima tahun (2007-2011). Setelah dilakukan regresi terhadap model dengan tiga pendekatan yaitu pooled least square, fixed effect model, dan random effect model yang kemudian dilakukan uji pemilihan terhadap ketiga pendekatan tersebut yaitu chow test, hausman test, dan The Breusch Pagan LM Test, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi Bank Asing berpengaruh positif signifikan terhadap net interest margin di perbankan Indonesia dalam kurun waktu 2007-2011. Selain itu, juga ditemukan pengaruh-pengaruh dari variabel teoritikal, environmental, dan makroekonomi terhadap NIM bank umum Indonesia.

ABSTRACT
The focus of this study is to observe the impact of foreign bank participation in Net Interest Margin (NIM) of bank in Indonesia in five years range, period of 2007-2011. By using three kind of approaches in regression, pooled least square, fixed effect model, and random effect model, which are continued by chow test, hausman test, and The Breusch Pagan LM Test, this research comes with a conclusion that foreign bank participation significantly effects Net Interest Margin of bank in Indonesia period of 2007-2011. Moreover, this research finds the relationship between theoritical variables, environmental variables, and macroeconomy variables in NIM of bank in Indonesia."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuningtyas Hertianti
"Perkembangan perekonomian Indonesia pasta krisis ekonomi tahun 1997 menggiring berbagai sektor industri di Indonesia menuju era kompetisi yang semakin ketat termasuk didalamnya industri perbankan.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis khusus dalam struktur perbankan di Indonesia. Bank ini dibedakan dari bank umum karena memiliki kekhususan berupa batasan dan aturan dalam kegiatan usahanya sebagaimana diatur dalam UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan Industri BPR menempati peran yang cukup strategis dalam perekonomian Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Perkembangan BPR di Indonesia dalam kurun waktu 8 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang pesat baik dalam modal yang dikumpulkan maupun jumlah kredit yang diberikan pada masyarakat.
Di sisi lain, pelaksanaan UU No.22 tahun 1999 dan disempurnakan dengan UU No32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan keleluasaan pada Pemerintah Daerah untuk mengelola aset-asetnya termasuk perusahaan-perusahaan milik daerah. Perusahaan Daerah menjadi aset panting yang mendapat perhatian khusus karma dan perusahaan-perusahaan itulah pemerintah daerah mendapatkan salah satu cumber pendapatan asli daerahnya.
Salah satu maksud pendirian Bank Pasar, yang sahamnya 100% dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan, adalah untuk membantu memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lamongan. Untuk itu, diperlukan formulasi dan perencanaan strategi yang tepat agar BPR Bank Pasar Lamongan dapat bersaing dan mencapai tujuannya sebagai salah satu Perusahaan Daerah yang diharapkan berperan sebagai profit centre bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Lamongan (Disingkat PD.BPR.Bank Pasar, selanjutnya disebut Bank Pasar Lamongan) adalah sebuah bank yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan pada tanggal 3 Desember 1952. Pada awalnya, bank ini didirikan untuk menjembatani rakyat yang membutuhkan modal dengan rakyat yang memiliki kelebihan dana. Dalam perkembangannya, Bank Pasar Lamongan berubah status menjadi Perusahaan Daerah dengan izin Menteri Keuangan nomor SKMU No KET.-361/MK 11/1985. Atas izin Menteri Keuangan tersebut, kekayaan Bank Pasar Lamongan sebagai perusahaan daerah dipisahkan dari kekayaan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Selain itu, status Bank Pasar Lamongan juga mengalami peningkatan menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang mengacu pads Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang pokok-pokok perbankan.
Analisis lingkungan urnum yang dilakukan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian, politik, dan pemerintahan Indonesia saat ini mulai membaik. Kondisi ini memunculkan berbagai peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam industri perbankan. Pemanfaatan peluang dapat dilakukan dengan penyusunan strategi perusahaan. Formulasi strategi didasarkan pads hasil analisis eksternal dan internal perusahaan yang menghasilkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Pasar Lamongan.
Analisis lingkungan internal yang mengg unakan analisis terhadap aset dan sumber daya tidak berwujud menghasilkan temuan bahwa dari sisi aset-aset yang dimiliki :
- Bank Pasar Lamongan memiliki prosentase aktiva yang menghasilkan bunga (earning assets) sangat tinggi dan relatif konsisten dan tahun ke tahun yaitu di kisaran 92%-93% dart total aktiva. Besarnya aktiva jenis ini menunjukkan meningkatnya optimalisasi penyaluran sumber-sumber dana secara lebih efektif.
- Bank Pasar Lamongan tidak memiliki produk yang berbasis pada komisi seperti jasa penyimpanan dan seluruh produk yang ditawarkan Bank Pasar Lamongan merupakan bisnis yang bertumpu pada selisih bunga.
- Ukuran usaha Bank Pasar Lamongan yang tidak terlalu besar ditandai dengan jumiah aktiva yang jugs tidak terlalu besar dan dengan jenis yang tidak terlalu banyak.
Dari analisis atas sumber daya tidak berwujud, diperoleh temuan bahwa Bank Pasar Lamongan memiliki kelemahan yaitu kegiatan operasional yang belum didukung oleh teknologi dan sistem yang memadai, sumber daya manusia yang lemah, profesionalisme manajemen yang tidak optimal, dan fungsi pengawasan dan pengendalian yang belum maksimal.
Sedangkan kekuatan yang dimiliki Bank Pasar Lamongan yang dapat digunakan untuk bersaing dalam bisnis yaitu hubungan emosional yang tinggi dan rasa sentimen kedaerahan yang tinggi dan masyarakat Lamongan karena bank ini merupakan bank yang mumi dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten tersebut dan namanya telah melekat kuat dalam benak masyarakat Lamongan. Selain itu, terdapat rasa saling ketergantungan yang tinggi dengan pemilik modal tunggal yaitu Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Hasil analisis secara keseluruhan memberikan kesimpulan bahwa BPR Bank Pasar Lamongan merupakan bank yang memiliki kineija cukup baik dan sedang berkembang namun perlu ditingkatkan manajemen operasionalnya untuk dapat memaksimalkan perannya sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan.
Pemilihan strategi yang akan digunakan diambil dengan menggunakan matriks empat dimensi SPACE. Melalui model ini didapatkan kesimpulan bahwa kecenderungan postur Bank Pasar Lamongan adalah bentuk kompetitif. Artinya Bank Pasar Lamongan beroperasi dalam industri yang menarik dengan lingkungan eksternal yang ramah dan stabil, serta dapat berkompetisi secara efektif karena memiliki keunggulan kompetitif yang relatif baik. Kelemahannya, perusahaan ini memiliki kondisi keuangan yang lemah.
Dengan kecenderungan bentuk kompetitif, isu utama yang dihadapi Bank Pasar Lamongan adalah tentang ketersediaan finansial untuk mempertahankan posisi yang kompetitif dalam lingkungan industri yang menarik. Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini, strategi jangka panjang yang seharusnya dilakukan oleh Bank Pasar Lamongan adalah strategi agresif yang dapat mendukung peningkatan kekuatan rnansial yang menjadi kelemahannya.
Strategi jangka panjang tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa strategi operasional sebagai berikut:
Melakukan diferensiasi berupa penambahan atribut dalam produknya untuk meningkatkan daya saing yang dimilikinya. Strategi diferensiasi dapat dilakukan dengan mengembangkan produk Simapan yang selama ini menjadi produk andalannya menjadi lebih besar atau mengembangkan produk baru yang inovatif.
Diferensiasi juga dapat dilakukan pada strategi pern.a.saran yang selama ini digunakan. Bank Pasar Lamongan dapat meneruskan program undian yang selama ini telah berjalan untuk nasabah penabung. Inovasi dalam program ini dapat dilakukan dengan tidak hanya menyediakan hadiah undian tetapi juga hadiah langsung. Hal ini dilakukan sebagai strategi penghimpunan dana yang selama ini terbukti cukup efektif dan sesuai dengan selera masyarakat Lamongan.
Sedangkan untuk nasabah peminjam, Bank Pasar Lamongan juga dapat memberikan hadiah langsung bagi nasabah yang kreditnya disetujui atau angsurannya tidak terlambat dalam kurun waktu tertentu. Hadiah-hadiah tersebut selain dapat menarik nasabah peminjam barn juga dapat memotivasi nasabah untuk membayar pinjamannnya sesuai dengan peijanjian.
Bank Pasar Lamongan juga dapat menaunbah portofolio produknya dengan masuk ke dalam jasa layanan yang berbasis komisi (fee based) misalnya dengan menjalin kerjasama dengan instansi milik pemerintah lain seperti PLAT, PDAM, atau Telkom untuk menyediakan jasa layanan pembayaran tagihan listrik, air, ataupun telepon melalui Bank Pasar Lamongan dengan bagi basil berupa komisi.
- Memperluas target pasar yang dibidik, dari hanya pengusaha dan pedagang skala mikro menjadi mencakup unsur-unsur yang terkait dengan Pemerintah Daerah seperti Pegawai Negeri Sipil atau perusahaan rekanan Pemda. Strateginya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi balk setingkat dinas, badan, ataupun instansi independen Iainnya untuk memberikan jasa kredit pada para Pegawai Negeri Sipil di instansi-instansi tersebut yang membutuhkan atau melakukan perikatan kerjasama dengan semua instansi atau badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten untuk menawarkan program kredit modal kerja pada perusahaan rekanan Panda yang terlibat dalam proyek-proyek di Kabupaten Lamongan.
Melakukan pendekatan pada Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menambah modalnya di Bank Pasar atau mengurangi prosentase kontribusinya pada Pendapatan Ash Daerah dalam jangka waktu tertentu untuk memberikan kesempatan pads Bank Pasar untuk meningkatkan kondisi finansialnya. Strategi ini dapat ditempuh dengan memanfaatkan kekhususan Bank Pasar Lamongan yang struktur kepemilikannya secara penuh dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Indonesian economic development after the crisis in 1997 has brought Indonesia to a highly competitive era where Banking Industry is one of the major players. Bank Perkreditan Rakyat is one type of bank in Indonesia. This bank is different from Bank Umum as it has unique limitation and regulation in its business unit as what directed in UU Mo. 7 year 1992 about Banking. BPR industry plays a strategic role in Indonesian economics, especially as a main drive in micro, small and medium enterprises. BPR has been growing rapidly for the past 8 years in terms of the amount of capital collected and the credit/loan given to the public.
In the other hand the implementation of UU no. 22 year 1999, which is improved by UU No. 32 year 2004 about Local Government, provides flexibility for local government to manage their own assets including enterprises owned by the local government. Local company has become prominent assets in which every local government makes them as the main source of income.
One of the purposes of founding Bank Pasar, which 100% of shares owned by Lamongan Local Government, is to contribute to main local government income. Thus, it is necessary to formulate and plan correct strategy so that BPR Bank Pasar Lamongan is able to compete and achieve their goals to become one of the Local Enterprise which acts as a profit center for Lamongan Local Government.
Local Enterprise BPR Pasar Lamongan (PD BPR Bank Pasar, which called Bank Pasar Lamongan) is a bank founded by Lamongan Local Government on December, 3'd 1952. At the beginning, this bank was founded to bridge the needs of those who require capital and those who needs to invest their money. Along time, Bank Pasar has transformed its status to Local Enterprise having a license from Ministry of Finance no. SKMU No. KET -361/MK 11/1985. Based on the Ministry of Finance Iisence, Bank Pasar's assets as Local Company is excluded from Lamongan Local assets. Furthermore, the status of Bank Pasar has been promoted to Bank Perkreditan Rakyat (BPR) which is based on UU No. 7 year 1992 about Banking Principles.
General environmental analysis has shown that Indonesian economic, politic, and government is progressing well This condition is opening chances which must be turned into advantages by companies to win the competition in banking industry Taking the chances can be done by restructuring the company strategy. Strategy formulation must be based on internal and external analysis results which deduced to give information about the strengths and weaknesses of Bank Pasar Lamongan.
Internal environmental analysis which uses analysis for the assets and intangible resources has described the assets owned are. Bank Pasar Lamongan owns high earning assets and relatively consistent from year to year, which is around 92%-93% out of total assets. This considerable amount of assets shows the increase in effective capital resources optimization. Bank Pasar Lamongan does not own any product which is based on commissions and all the products offered by Bank Pasar Lamonga are purely based on interest rate difference. Bank Pasar Lamongan business standard is not too high as the amount of assets are not too big and the type of product is not too varied Based on intangible resources analysis, Bank Pasar has some weaknesses, that the operational activities are still not supported by proper technology, strong human resources, optimum management professionalism, and maximum control and monitoring function.
On the other side, Bank Pasar has a competitive advantage. that there is emotional relationship and high Lamongan public sentiment as the bank is owned purely by Lamongan local government, in which its name is strongly embedded in each an every Lamongan people. Besides that, there is high interdependency between the bank and the sole share holder, which is Lamongan Local Government.
Overall analysis results concluded that BPR Bank Pasar Lamongan is a bank that has good productivity and it keeps on progressing. However, in order to improve its role as one of the main source of income for Kabupaten Lamongan Local government, its operational management needs to be improved Strategy selection is using Four Dimensional Matrix - SPACE. Based on this model, it is concluded that Bank Pasar Lamongan posture tend to have a competitive posture. It means that Bank Pasar Lamongan is operating in an attractive industry with external conducive and stable external environment, which it is able to compete effectively as it has a relatively good competitive advantages. Its weakness is this company has a weak financial condition.
With its competitive tendency, the main issue that Bank Pasar faces is that financial availability to withhold its competitive position in attractive business environment. Thus, under these circumstances, the required grand strategy that Bank Pasar must take is aggressive strategy that can support its improvement on the financial strength, which has been its weakness.
Grand strategy consists of the following Operational Strategies :
Differentiating Products Attributes to increase competitive advantage. Differentiation strategy can be done by expanding Simapan product, which has been the main product , to be bigger or developing a new innovative product. D / erentiation can also be done in marketing strategy. Bank Pasar Lamongan may continue its lucky draws program for its savings customers. Innovation in this program can be done not only by providing prizes based on the lucky draw, but also direct prizes. It is a strategy to gather capital that it has been proven effective for Lamongan community.
While for creditor, Bank Pasar Lamongan can also give gift prize for those whose applications are approved and within certain installment period Those prizes are not only attracting new creditors, but also motivating the current creditors to pay accordingly
Bank Pasar Lamongan also can add its product portfolio by providing fee based services. In example by making agreement with PL1V, PDAM , or Telkom to provide services that enables customers to pay their electricity, water, or phone bills at Bank Pasar. In the other hand, Bank Pasar will receive fee from cooperated institution.
Expanding the market from only entrepreneurs and traders in micro scale to Local government such civil servant or Local Government Company's partners. Its strategy is by building cooperation with government bodies, on the dinas level, and/or independent bodies that can give loan service to civil servant in related bodies that needs or has signed agreement with all the government bodies in Kabupaten government to offer business loan program to Local government partners involved in the Kabupaten Lamongan 's projects.
Approaching Kabupaten Lamongan government to increase the amount of investment in Bank Favor or reduce its percentage of contribution in Local Government Income within certain limit of time to allow Bank Pasar to improve its financial condition. This strategy can be done by making the most of Bank Pasar special ownership structure, which is fully owned by Kabupaten Lamongan government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Medha Anindya
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari profitabilitas terhadap tingkat kesehatan bank serta pengaruh dari tingkat kesehatan bank terhadap profitabilitas bank berdasarkan jenis kepemilikannya di Indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah 96 bank yang beroperasi di Indonesia selama periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2015. Penelitian ini melakukan estimasi dengan menggunakan model data panel serta metode random effect dan fixed effect. Penelitian ini menemukan adanya hubungan trade off antara profitabilitas dan tingkat kesehatan bank untuk bank dengan jenis kepemilikan pemerintah dan hubungan sebaliknya untuk bank dengan jenis kepemilikan swasta.

ABSTRACT
This research study aims to analyze the riddle of profitability and soundness in banks based on their ownership type. The pool sample used in this study is 96 banks that operates in Indonesia during research period of 2004 2015. The estimation method used in this study is panel data method with random effect model and fixed effect model. This study finds evidence of a trade off relationship of profitability and soundness in banks with government ownership, but reversely in private banks. "
[;;, ]: 2017
S68335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedy Arief Budiman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan metode perhitungan kualitas kredit berpengaruh terhadap profitabilitas bank di Indonesia. Indikator Profitabiltas yang digunakan adalah Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) sedangkan kualitas kredit dibedakan berdasarkan empat metode, yaitu 1) rasio Non-Performing Loan, 2) rasio NPL dengan kredit restrukturisasi kualitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, 3) rasio NPL yang memperhitungkan hapus buku, dan 4) rasio NPL ditambah kredit restrukturisasi kualitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus dan hapus buku. Penelitian ini menggunakan analisis data panel model fixed effect.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa perbedaan perhitungan kualitas kredit yang berbeda memiliki pengaruh signifikan secara statistic pada ROA, kecuali untuk metode kedua.Selain itu, variable penjelas yang memiliki pengaruh signifikan secara statistic pada ROA adalah gearing ratio, ukuran aset dan ROA periode sebelumnya. Selanjutnya, perbedaan perhitungan kualitas kredit juga memiliki dampak yang signifikan terhadap ROE dengan pengecualian untuk metode ketiga. Rasio kecukupan modal (CAR) dan ROE periode sebelumnya adalah variabel independen lain yang menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas ROE. Namun, untuk kasus model ROE dengan perhitungan kualitas kredit metode ketiga menyebabkan gearing ratio menjadi signifikan secara statistik.

This study aims at examining whether different calculation methods in credit quality have influenced the profitability of the banking businesses in Indonesia. While we used return on asset (ROA) and return on equity (ROE) as profitability indicators, we differentiated the credit quality based on the way we treated the bad loans in the calculation of the non-performing loan (NPL) ratio. We thus have four approaches, namely 1) common NPL ratio, 2) NPL ratio which included the credits with current and special mention collectability resulted from debt restructuring programs as bad loans, 3) NPL ratio which took into account the bad loans that have been written off, and 4) NPL ratio which combined the second and the third methods.
Following panel data procedures of analysis, we found that different NPL ratios have statistically significant effect on profitability, ROA, except for the second method of NPL ratio. Besides, other explanatory variables that have statistically significant influence on the ROA are gearing ratio, the size of the assets and the previous period of ROA itself. Furthermore, the various NPL ratios have also significant impact on ROE profitability with the exception for the third methods. Capital adequacy ratio (CAR) and the first lag of ROE are the other independent variables that showed significant effect on ROE profitability. However, for the case of the ROE model with the third NPL ratio method, gearing ratio is found to be negative and statistically significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32269
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>