Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Pemberian gelar Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi oleh Badan Rektorat Universitas Indonesia telah memicu berbagai pemberitaan negatif dan permasalahan internal yang memberikan dampak sangat besar terhadap citra dan reputasi Universitas Indonesia (UI). Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengukur tingkat kepercayaan mahasiswa UI sebagai publik internal terhadap Badan Rektorat Universitas Indonesia sebagai sebuah organisasi. Hal ini menjadi penting dikarenakan tingkat kepercayaan publik internal mempengaruhi citra dan reputasi sebuah organisasi. Penelitian dilakukan dengan metode campuran kualitatif (wawancara mendalam) dan kuantitatif (survey kuesioner) dengan sampel 60 orang mahasiswa FISIP UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tingkat kepercayaan yang rendah dari publik internal terhadap Badan Rektorat Universitas Indonesia.

---

Honorary degrees awarding to the King of Saudi Arabia by the Rectorate, University of Indonesia has created a buzz of negative publicity and internal issues that cause a huge impact on the image and reputation of University of Indonesia (UI). The purpose of the study is to review and measure the level of FISIP UI student trust as a internal public towards Board of Rectorate University of Indonesia as an organization. This is important because the trust level of internal public affects the image and reputation of an organization. The study was conducted with a mixture method of qualitative (in-depth interview) and quantitative (questionnaire survey) with a sample of 60 FISIP UI students. The results showed that there is a low level of internal public trust in Board of Rectorate University of Indonesia."

"Mulai percakapan, kita membentuk hubungan dengan orang lain; menjalin kerja sama, membangun pertengkaran, mempertahankan hubungan, atau terbuanya hubungan yang lebih jauh, dan sebagainya. Pembahasan dengan topik tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memahami kekhasan komunikasi yang ada dalam bahasa Jawa. Kajian ini menggunakan pendekatan pragmatis seperti yang diajukan Grice, khususnya dalam hal prinsip kooperatif, dengan empat jenis maksim, yaitu (a) maksim kuantitas, (b) maksim kualitas, (c) maksim relevansi, (d) maksim cara. Artinya pembahasan difokuskan pada realisasi empat maksim dalam ujaran-ujaran bahasa jawa. Berkaitan dengan itu, metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif yang dibantu dengan metode padan pragmatis. Hasil kajian dengan teori dan metode tersebut berwujud dalam ujaran-ujaran Bahasa Jawa yang menunjukkan pelaksanaan prinsip kerja sama. Ujaran-ujaran yang dibentuk dengan prinsip kerja sama tersbut memperlihatkan ciri-ciri tertentu. "

"Code mixing is a phenomenon resulted from language choice, and it becomes an object in the study of sociolinguistics. The purpose of code mixing seems to be symbolise a somewhat ambiguous situation for which neither language on its own would be quite right. Code mixing in regional news discourse appears in the form of words, phrases, basters, clauses, and idioms "

"The lexical roots of Malay are flexible with regard to their grammatical categories, which presents a problem in providing grammatical evidence for their category determination. This paper attempts to propose the use of affixes as one way to deal with the issue. Data from Indonesian and Ambon (Malay) language are among others given for clarification. The grammatical evidence from Indonesian active meN-, together with other affixes, are revisited as they can contribute to our understanding of the matter."