Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2006
305.4 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempua (YJP), 2004
305.4 SUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Armawati Arbi
"Studi analisis isi majalah wanita Femina melihat kecenderungan isi artikelnya dalam jangka waktu 20 tahun time series tahun 197511976-an dan tahun 199511996-an berfokus pada stereotip tentang wanita dengan variabel sifat, peran dan hubungan komunikasi pria dan wanita. Ideologi patriarki menyebarkan nilai sexis Sistem nilai ini mempengaruhi sifat berdasarkan jenis kelamin yang kaku, yaitu feminin untuk wanita dan maskulin untuk pria. Peran berdasarkan jenis kelamin dan pembagian kerja yang sexis pula menyebabkan hubungan komunikasi pria dan wanita tidak simetris sehingga peran wanita dan kerjanya tidak dihargai karena sebagian menganggap sesuatu yang nature bukan nurture. Masyarakat telah berubah dan wanita telah banyak bergerak di sektor publik sehingga mereka menggugat hak istimewa pria yang mengurangi hak wanita. Masa akan datang nilai sexis yang kaku akan memudar seining kemajuan zaman, maka kemitrasejajaran pria dan wanita tebih mudah tercipta.
Metode penelitian yang digunakan untuk melihat perhitungan perbedaan penampilan stereotip pada tahun 1970-an dan 1990-an secara univariat ( frekuensi ), secara bivariat (means) dengan perhitungan uji t - tes. Secara multivariat menggunakan persen stereotip negatif dan positif saja dan pengolahan data dengan analisis korespodensi teknik doubling.
Secara multivariat tampak jelas perubahan ke arah mana berkembangnya stereotip tersebut apakah tetap negatif, tetap positif, dari negatif ke positif, atau sebaliknya.
Diperoleh temuan bahwa Femina tahun 1975/1976-an dan 1995/1996-an telah mengurangi menampilkan sifat feminin dan sifat maskulin yang seksis secara kaku. Sifat tersebut sebaiknya dimiliki insan pria dan wanita. Namun, masih ada beberapa kategori pemisahan sifat berdasarkan jenis kelamin secara kaku.Sebaliknya ada beberapa kategori perubahan dari stereotip positif pada tahun 197511976-an justru berkembang menjadi negatif pada Femina tahun 199511996-an. Hal ini tergambar dari hasii perubahan peran pria dan wanita dan kecenderungan menampilkan hubungan komunikasi yang simetris dan juga tidak simetris.
Pergeseran peran pria dan wanita pada tahun 1970-an adalah menampilkan lebih dominan peran tradisi, transisi dan peran ganda. Sedangkan Femina tahun 1990-an lebih dominan menampilkan peran kontemporer, ganda pria dan wanita dan multi peran pria dan wanita. Variabel hubungan komunikasi pria dan wanita ada yang ke arah negatif dan positif seimbang. Jadi berdasarkan basil penelitian, kecenderungan media adalah melihat situasi dan kondisi masyarakat. Di satu sisi media menjaga keseimbangan antara melakukan perubahan dan sisi lain menjaga kestabilitasan.( Denis, 1989 )"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawal
jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000
892.73 Naw p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budie Santi
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2005
305.4 San p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
WIM Poli
Makasar: Identitas Universitas Hasanuddin, 2008
305.4 WIM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian permasalahan dan pemberdayaan perempuan yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat bertujuan untuk mengetahui permasalahan perempuan dan kebijakan pemberdayaan yang ada di wilayah ini. Sumber data sebanyak 10 orang , pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah dokumen dan FGD...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marny P. Nanjan
"Data statistik menginformasikan bahwa pedagang di Kota Madya Salatiga didominasi oleh kaum perempuan, juga kegiatan dagang beras. Hal tersebut didukung,oleh nilai-nilai sosial budaya Jawa seperti dikatakan oleh Susanto dan Geerts bahwa dialog tawar-menawar berkenaan dengan sejumlah uang dengan menggunakan budi bahasa yang lugas tanpa memperhitungkan hormat, malu dan rasa sungkan yang bagi laki-laki ,dianggap bertentangan dengan tatakrama Jawa. Keadaan ini memberi peluang bagi perempuan berkiprah di sektor publik. Perempuan yang menjadi informan ada yang termasuk kategori berhasil, menuju berhasil dan belum berhasil.
Sehubungan dengan itu permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini meliputi: kiat yang dilakukan oleh perempuan pedagang beras yang dikategorikan berhasil (1). menuju berhasil (2) dan belum berhasil (3) dalam usaha dagangnya dan dalam memainkan perannya di dalam rumah tangga; berperan ganda dalam keberhasilan usaha para perempuan penjual beras dan kiat-kiat yang dipilih untuk mengatasi hambatan tersebut, dan kemungkinan adanya pengaruh peran istri sebagai penghasil pendapatan terhadap status sosial perempuan penjual beras yang menjadi informan di dalam rumah tangga. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dan wawancara mendalam.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang kategori 1 memanfaatkan tenaga kerja dari dalam dan dari luar, disiplin dan diberi insentif. Pedagang kategori 2 hanya memanfaatkan tenaga kerja dari dalam, disiplin tidak ketat tetapi diberi insentif. Pedagang kategori 3 melakukan hal yang sama dan tidak diberi insentif. Ketiga kategori di atas sama-sama memanfaatkan modal dari dalam dan dari luar. Namun pedagang kategori 1 dan 2 secara perlahan-lahan menghentikan sistem ngalap nyaur dengan meminjam dana dari pihak bank. Di pihak lain pedagang kategori belum berhasil tetap menerapkan tradisi lama karena posisi mereka lemah, terkecuali seorang informan. Pedagang kategori 1, 2 dan 3 membentuk modal dengan cara menabung di bank (terkecuali 2 orang informan kategori 3), arisan, membeli tanah dan emas. Membeli perhiasan emas sudah lazim dilakukan oleh para informan. Hal tersebut tampaknya tidak jauh dengan sifat-sifat perempuan yang tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan berhias khususnya pada saat hajatan, maupun sebagai lambang status.
Pedagang kategori 1 ditopang oleh alat angkut (truk) sedangkan kategori 2 dan 3 tidak memiliki sarana perdagangan yang lengkap. Di samping itu mereka juga menerapkan siasat pemasaran yang terpadu (produk, harga, saluran distribusi dan promosi) agar pelanggan setia. Perempuan yang menjadi informan menunjukkan pula keuletan dalam berdagang di mana alokasi waktu mereka dalam menjalankan kegiatan dagang mencapai 8-10 jam, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan rumah tangga sekitar 3-4 jam. Walaupun mereka menggunakan strategi dalam usaha dagangnya, tidak lepas dari kendala seperti tunggakan kredit, gangguan kesehatan, pendidikan dan ketrampilan rendah dan lemahnya sistem informasi managemen sehingga, menyulitkan perolehan dana dari pihak bank dan tidak ada pemisahan harta pribadi dan kegiatan dagang.
Peranan domestik seolah-olah dilemahkan oleh peran kewiraswastaan. Namun ketika kedua peran itu sama-sama membutuhkan perhatian timbul konflik. Untuk mengatasi konflik agar kegiatan kewiraswastaan tetap jalan mereka mempunyai persepsi tugas-tugas domestik harus didahulukan. Para informan mengaku walaupun mereka telah menjalankan banyak peran, tidak berarti suami dilecehkan. Di samping itu bagi yang mampu mereka mencari tenaga pengganti guna menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, sedangkan. bagi yang tidak mampu pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami, anak-anak dan anggota kerabat yang lain. Andaikata suami lebih banyak berperan dalam rumah tangga, lebih mudah bagi para perempuan yang menjadi informan mengembangkan usahanya.
Bagi informan peran ganda ini merupakan jembatan untuk memperoleh otonomi dan kemandirian mereka sebagai pribadi. Meskipun mereka memiliki aktivitas sebagai pedagang beras penuh waktu, tuntutan budaya Jawa tentang perempuan sebagai istri dan ibu dalam kegiatan rumahtangga tetap mereka usahakan untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menggambarkan tentang peran ganda perempuan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan sosial keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang peran ganda perempuan, khususnya pelaksanaan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga, istri pendamping suami, pendidik ' pengatur rumah tangga dan sebagai pencari nafkah...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>