Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Widianto
"Ringkasan
Lingkungan merupakan suatu rangkaian (series) dari hubungan yang terjadi antara benda dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan benda. Hubungan ini bersifat teratur,memiliki pola dan struktur. Jika diperinci Iebih jauh Iagi sebagai suatu kesatuan, lingkungan terbentuk dari komponen-komponen yang tersusun, dan satu sama lain terlihat daIam interaksi. Komponen-komponen itu terdiri dari tumbuh-tumbuhan,dan hewan sebagai kumpulan komponen hayati. Komponen non hayati yaitu udara, air, angin, zat-zat kimia,dan tanah. lnteraksi antara komponen-komponen itu membentuk suatu susunan yang terpola, dan hubungan yang saling mempengaruhi/bergantung (interdependence).
Pemukiman sendiri menghadapi sejumlah masalah. Masalah-masalah itu antara lain adalah : kepadatan penduduk, sarana yang tidak memadai dari sumber air minum ; pembuangan sampah dan drainage ; tingkat pendapat masyarakat yang tidak cukup. Dalam thesis ini dibahas mengenai tindakan penduduk dalam pemeliharaan lingkungan atau pembinaan (perawatan) lingkungan di pemukimannya.
Salah satu usaha pemerintah untuk penaggulangan masalah di atas adalah usaha dalam berbagai proyek perbaikan sarana pemukiman. Dalam hal ini, penelitian untuk thesis ini didasarkan pada sejumlah pertanyaan yang muncul : 1. Bagaimana penilaian masyarakat tentang keadaan lingkungannya; 2.Harapan apa yang dinginkan oleh masyarakat, dilihat dari prioritas mereka; 3. Bagaimana pelaksanaan dari perbaikan dan pemeliharaan atas lingkungan tersebut; 4. Bagaimana dan seperti apa peran serta penduduk dilihat dari tingkat pendidikannya; 5. Seberapa jauh kerjasama yang ada di antara penduduk dapat menggambarkan jalinan integrasi yang kuat.
Thesis ini mengkaji masalah-masalah yang timbul dalam pembinaan dan perawatan lingkungan pemukiman di kota. Tujuan utama adalah untuk mengenali kendala dan kemudahan yang ada dalam masyarakat kota dalam pembinaan dan perawatan lingkungan pemukiman mereka.
Salah satu metode penelitian adalah dengan menggunakan teknik perkumpulan data sekunder. Data sekunder yang terdiri dari sensus penduduk, data statistik, serta Iaporan pemda DKI.

Abstract
The environment is a series of relationships that occur between things and things, people and people, people and things. These relationships are in an ordered condition, and have pattern and structure. The environment is formed by components that are ordered and interact with each other. These components consist of plants, animals as living components, as well as air, water, wind ,soils and chemical particles as material components.The interaction between components forms a patterned arrangement. The environmental components which interact with each other are interdependent.
As controlled communities, modern cities face many problems, including population density, pollution and waste, transportation, social problems such as crime,unemployment and poor interactions between groups. The last is a settlement problem. Settlements face other problems. These problems are population density bad water supply facilities;bad management for garbage and drainage; and low income levels. This thesis is an explanation of peoples actions in maintenance of their environment.
One of the government efforts to solve these problems involves settlement renewal projects. These projects generally involve batterment of settlement facilities. This thesis study is based on these questions: 1. How do the people evaluate their environmental condition. 2.What are their priorities. 3.How are maintenance operations carried out in the environment. 4.Based on the level of their education, how do they participate and what is their role. 5. To what extent do cooperative networks within the area influence environmental management.
The study was done by following this procedure. First secondary data was collected. The secondary data, including population census, statistical data, government reports were compiled.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Zulfatillah
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pembuktian empiris mengenai pengaruh kualitas pengungkapan lingkungan terhadap nilai perusahaan. Kualitas pengungkapan lingkungan dinyatakan dalam bentuk tiga variabel independen yaitu kualitas pengungkapan lingkungan secara umum dan jenis atau tipe pengungkapan lingkungan, yang dikategorikan dalam hard disclosure dan soft disclore. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas pengungkapan lingkungan secara umum berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, jenis atau tipe pengungkapan lingkungan baik hard disclosure mapun soft disclosure juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

This research aims to get an empirical evidence about environmental disclosure quality impacts on firm value. The environmental disclosure quality are stated in three kinds of independent variables, these are generally environmental disclosure quality, and environmental disclosure type through hard disclosure and soft disclosure. Therefore, to answer the purpose of this research, multiple linear regression analysis is used. The results indicate that generally environmental disclosure quality has positive impact on firm value, environmental disclosure type both hard disclosure and soft disclosure type have also positive impact on firm value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emirhadi Suganda
"Sungai secara alamiah merupakan sebuah kesatuan, namun pada kenyataannya pengelolaannya terkotak-kotak ke dalam wilayah administratif. Selain itu, sungai juga memiliki keterkaitan dengan kondisi masyarakat yang bertinggal di sekitarnya. Tulisan ini membahas permasalahan Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui pendekatan pembahasan isu pengelolaan, dan isu kondisi masyarakat khususnya dalam kerangka keterkaitan wilayah hulu dan hilir. Departemen Pekerjaan Umum sebagai pengelola dan penanggung jawab sumber daya air secara nasional, sering mengemukakan semboyan ?one river one plan one management?. Namun pada kenyataannya hal ini masih sering bertentangan dengan produk perundangan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah, terutama terkait dengan otonomi daerah.
Tulisan ini juga mencoba untuk memberikan gambaran kondisi permukiman dan kondisi masyarakat di Bale Kambang dan Kampung Pulo yang merupakan wilayah hilir sungai. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam praktek penataan ruang DAS diperlukan keterpaduan antara pengelolaan DAS di berbagai wilayah, serta pemahaman kondisi masyarakat di wilayah sekitar DAS. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi praktek penataan dan pengelolaan lingkungan perkotaan pada wilayah DAS yang tidak dapat berdiri sendiri, serta pentingnya melihat keterkaitan antara lingkungan fisik DAS dengan dengan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya.

River by nature is a unity, but there is a tendency to separate river management based on administrative areas. River is also related to the community living in its surrounding area. This paper discusses watershed issues related to the management and community condition, especially with in the framework of interrelationship between upstream and downstream areas. Department of Public Works as the institution was responsible for the national water resource management has proposed the idea of "one river one plan one management." However, in reality this ide a is not consistent with the regulations issued by the government, especially in the context of regional autonomy.
This paper also attempts to illustrate the condition of settle ment and community condition in Bale Kambang and Kampung Pulo as downstream areas. The findings of this study sugges t the needs for an integrated management for various watershed areas, with the understanding of community condition in those areas. The findings provide inputs for planning and managing of urban areas by putting an emphasis on the interrelationship between various areas of wathershed, as well as the physical environment of watershed and the community condition of the surrounding communities.
"
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola perilaku kebersihan masyarakat perkotaan dalam kondisi lingkungan bersih dan kotor. Gambaran pola perilaku kebersihan tersebut bermanfaat dalam memberikan sumbangan teoritik berupa model yang dapat menjelaskan tentang pola perilaku kebersihan di suatu wilayah, yang mengarah pada munculnya kondisi lingkungan yang bersih atau kotor. Faktor-faktor psikologis yang berasal dari individu pelaku dan faktor sosiofisik yang terkait dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan intervensi secara tepat guna menciptakan lingkungan hunian manusia yang bersih dan sehat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dimana peneliti bertindak sebagai primary instrument , mengamati, mengawasi, dan terlibat langsung dalam peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi sehari-hari di perkotaan. Pengamatan dilakukan di 8 (delapan) lokasi. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kategori-kategori yang ada dan melakukan theoretical sampling dari kelompok-kelompok yang berbeda guna memaksimalkan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan penghuni secara kolektif terhadap sampah yang terjadi secara terus menerus dari hari ke hari merupakan proses yang membentuk pola perilaku kebersihan yang relatif menetap. Rangkaian tindakan kolektif yang selaras dengan motif bersama (memelihara kebersihan lingkungan) yang berdampak lingkungan bersih, membentuk pola perilaku kebersihan "Y". Dengan demikian program kebersihan dapat dinyatakan sebagai pembentukan pola perilaku kebersihan "Y". Sebaliknya rangkaian tindakan kolektif yang tidak selaras dengan motif bersama dan berdampak lingkungan kotor membentuk pola perilaku yang dinyatakan sebagai pola perilaku kebersihan "X".

The purpose of this study was to obtain a theoretical model on cleanliness behavior of the urban society. This model was built based on the pattern of cleanliness behavior which was studied by observing the psychological factors within the individual and the socio-physical factors related to the pa rticipants. The indicator used to measure the cleanliness of the environment was the quantity of garbage scattered around the observed location. By living in the society, the researchers could observe and investigate the occurance of cleanliness behavior in the urban region. Direct observation was conducted in 4 (four) clean and 4 (four) dirty group of locations. Qualitative methods were used to process the information from those groups, in order to get significant information regarding the differences and similarities from those locations.
The result showed that society's day-to-day collective action toward garbage created a pattern of cleanliness behavior that is relatively permanent. A series of collective actions which were not in accordance with the communal motive formed cleanliness behavior pattern "X" and created a condition of dirty environment. Meanwhile, the other series of collective actions which were in accordance with the communal motives formed cleanliness behavior pattern "Y". The collective efforts of the society in a particular region to form cleanliness behavioral pattern "Y" is known as Program Kebersihan (Cleanliness Program).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Adrian
"Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan agenda pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup dan tetap menjaga laju pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat pendapatan masyarakat. Analisis data menunjukkan tingkat pendidikan memiliki hubungan negatif terhadap kualitas lingkungan, sedangkan tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan terhadap kualitas lingkungan hidup. Berdasarkan analisis regresi data panel, meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat sebanyak dua kali lipat dari kondisi yang ada saat ini, dan mengadakan mekanisme insentif dan disinsentif terhadap industri atau perusahaan yang menggunakan sumber daya energi dan teknologi produksi yang ramah lingkungan adalah langkah terbaik apabila Indonesia ingin mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan

Indonesia is committed to implement a sustainable development agenda by considering the environment's quality and maintaining economic growth by raising public education and society income. Descriptively, regions that have high levels of education and income have low environmental quality. The data analysis shows that level of education has a negative relationship with environmental quality, while income level has no relationship with environmental quality. Based on the panel data regression analysis, increasing the mean years of schooling for the community by two times the current condition, and establishing an incentive and disincentive mechanism for industries or companies that use environmental friendly energy resources and production technology is the best step if Indonesia wants to achieve Sustainable Development Goals (SDGs)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Isnaeni
Depok: Serat Alam Medika, 2016
363 NUR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Irfansyah
"[Lingkungan dan kemiskinan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
pembangunan berkelanjutan. Tujuan riset ini adalah untuk mendeskripsikan
karakteristik penduduk miskin di lingkungan industri perkotaan Kawasan Berikat
Nusantara, mengkaji kualitas lingkungan hidup di lingkungan industri perkotaan,
menganalisis pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi, kualitas lingkungan,
Program Keluarga Harapan, dan program Corporate Social Responsibility PT.
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) pada pengeluaran perkapita penduduk
miskin dan menghasilkan model penanggulangan kemiskinan untuk keberlanjutan
lingkungan industri perkotaan.
Variabel utama yang berpengaruh signifikan pada pengeluaran perkapita
penduduk miskin adalah jumlah anggota keluarga, status rumah, sumber air
bersih, intensitas penerimaan PKH, jarak rumah, ketersediaan air bersih,
pengelolaan sampah, polusi suara, bantuan PKH, mata pencaharian, biaya
eksternal dan penggunaan PKH. Kualitas lingkungan hidup di lingkungan
Kawasan Berikat Nusantara Kecamatan Cilincing dihitung berdasarkan nilai
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dari tahun 2008-2012 berada dalam
klasifikasi waspada. Model yang dihasilkan mampu memprediksi penurunan
jumlah penduduk miskin dengan fokus intervensi pada biaya eksternal dan faktorfaktor
lingkungan melalui integrasi Program Keluarga Harapan dan Corporate
Social Responsibility industri dalam bentuk Bina Lingkungan;Environment and poverty have a strong interconnection in sustainable
development. This research aims to describe the characteristics of the poor people,
to assess the quality of the environment based on water pollution index, air
pollution index and forest cover in urban industrial area, to analyze the influence
of socio-economic factors, environmental quality, Keluarga Harapan Program,
and the Corporate Social Responsibility PT. Nusantara Bonded Zone (Persero) on
per capita expenditure of poor people in urban industrial area, also to produce
poverty reduction model for sustainable urban industrial area.
The main variables that have significant effect on per capita expenditure of poor
people are the number of family members, the status of the house, sources of
clean water, the intensity of Keluarga Harapan Program, distance from the house,
clean water supply, waste management, noise pollution, Keluarga Harapan
Program assistance, livelihood, external costs and the utilization of PKH. From
period of 2008-2012 the environmental quality is already on ?alert? status. The
model developed is capable of predicting the decrease of poor people number with
the intervention focuses on external costs and environmental factors through the
integration of Keluarga Harapan Program and industries? Corporate Social
Responsibility of Environmental Safeguard Program, Environment and poverty have a strong interconnection in sustainable
development. This research aims to describe the characteristics of the poor people,
to assess the quality of the environment based on water pollution index, air
pollution index and forest cover in urban industrial area, to analyze the influence
of socio-economic factors, environmental quality, Keluarga Harapan Program,
and the Corporate Social Responsibility PT. Nusantara Bonded Zone (Persero) on
per capita expenditure of poor people in urban industrial area, also to produce
poverty reduction model for sustainable urban industrial area.
The main variables that have significant effect on per capita expenditure of poor
people are the number of family members, the status of the house, sources of
clean water, the intensity of Keluarga Harapan Program, distance from the house,
clean water supply, waste management, noise pollution, Keluarga Harapan
Program assistance, livelihood, external costs and the utilization of PKH. From
period of 2008-2012 the environmental quality is already on ‘alert’ status. The
model developed is capable of predicting the decrease of poor people number with
the intervention focuses on external costs and environmental factors through the
integration of Keluarga Harapan Program and industries’ Corporate Social
Responsibility of Environmental Safeguard Program]"
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rifqi
"ABSTRAK
Stres lingkungan seringkali dirasakan oleh penduduk di perkotaan besar. Dalam Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2007 gangguan mental emosional menunjukan angka prevalensi tertinggi di Provinsi Jawa Barat yaitu 20,0. Stres lingkungan berkepanjangan dapat menyebabkan depresi, penurunan motivasi, dan kecemasan berlebihan. Melihat efek negatif yang ditimbulkan maka diperlukan penelitian untuk melihat dampak sumber stres terhadap penduduk di Kota Bekasi. Sumber stres perkotaan seperti polusi, kebisingan, dan suhu ditampalkan untuk melihat wilayah sumber stres paling tinggi dan hubungannya dengan bentuk stres yang ditimbulkan. Sumber stres tertinggi ditemukan di pusat kota, wilayah industri, dan permukiman yang padat. Berdasarkan analisis spasial yang dilakukan ditemukan bahwa sumber stres yang ada hanya mempengaruhi sedikit bentuk stres yang di timbulkan. Dari bentuk stres yang ada ditemukan adaptasi yang dilakukan penduduk Kota Bekasi untuk mengatasi sumber stres lingkungan seperti penggunaan teknologi atau mengurangi intensitas keluar rumah.

ABSTRACT
Environmental stress is frequently felt by the resident of big cities. Basic Health Research in 2017, emotional mental issue shows the highest prevalence number in West Java, calculated as 20,0. Prolonged environmental stress could cause depression, motivation decrease, and over anxious. As seeing this negative effect appeared, so the research to observe the impact of Bekasi residents sources of stress is needed. Sources of stress in cities, such as pollution, noise, and temperature are being showed to review the region of the highest source of stress and its relation with the form of stress caused. The highest source of stress was found in the downtown, industrial regions, and dense settlement. Based on the spatial analytic that has been done, its discovered that these sources of stress just caused a little impact to the forms of stress. From these forms of stress, the adaption of Bekasi resident to resolve these sources of environmental stress such as technology utilization or more likely to stay at home, were found. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali
"ABSTRAK
Radioactive cesium (radiocesium) merupakan radionuklida buatan yang menjadi perhatian utama dalam studi pencemaran radioaktif di lingkungan perairan. Sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga penyebarannya sangat dipengaruhi oleh dinamika massa air laut. Massa air perairan Pasifik Utara yang telah tercemar radiocesium akibat uji senjata nuklir (global fallout) dan kecelakaan reaktor nuklir Fukushima berpotensi masuk ke perairan Indonesia termasuk lokasi studi, dibawa oleh arus lintas Indonesia (arlindo). Pemerintah Indonesia telah melakukan monitoring keberadaan radionuklida di beberapa perairan, namun masih terbatas di permukaan laut saja, belum melihat sampai lapisan massa air di bawahnya termasuk tentang pola perilakunya pada semua rute pajanan (route of exsposure), tropodinamika bioakumulasinya dalam ekosistem sampai pada risiko radiologis yang ditimbulkannya. Riset ini bertujuan untuk mempelajari pola perilaku aktivitas radiocesium, pembuatan model tropodinamika bioakumulasi radiocesium dan menganalisis risiko radiologis di lingkungan dan manusia. Metode riset yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil riset menunjukan bahwa pola sebaran radiocesium baik secara mendatar maupun menegak sangat dipengaruhi oleh dinamika massa air, bioakumulasi radiocesium dan tropodinamikanya dapat ditemukan pada kelompok ikan dan ekosistem studi; keberadaan radiocesium di perairan pada kelompok ikan tidak menimbulkan risiko radiologis penting baik bagi lingkungan maupun manusia yang mengkonsumsinya. Sumber radiocesium di perairan studi berasal dari global fallout.

ABSTRACT
Radioactive cesium (radiocesium) is an artificial radionuclide which is a major concern in studies of radioactive pollution in the aquatic environment. Its character is soluble in water so that the spread is strongly influenced by water mass dynamics of the waters. The water mass of the North Pacific waters that have been contaminated with radiocesium due to the nuclear fallout test and the Fukushima nuclear reactor accident has the potential to enter Indonesian waters including the study location, carried by the Indonesian Througflow (ITF). The Indonesian government has monitored the presence of radionuclides in several waters, but is still limited to the surface of the sea, has not seen until the layer of water masses below including behavior patterns on all route of exposure, tropodynamic bioaccumulation in the ecosystem to radiological risks caused. This research aims to study the behavior patterns of radiocesium activity, modeling the bioaccumulation of radiocesium trophodynamicss and analyzing radiological risks in the environment and humans. The research method used is descriptive quantitative. The results of the research show that the distribution pattern of radiocesium both horizontally and vertically is strongly influenced by the water mass dynamics, the bioaccumulation of radiocesium and tropodynamics can be found in fish groups and the ecosystems; the presence of radiocesium in waters in fish groups does not pose an important radiological risk both for the environment and for humans who consume them. The source of radiocesium in the study waters comes from the global fallout."
2019
D2615
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>