Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Ikatan Arkeologi Indonesia, 2006
930.1 DIM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Alqaprint Jatinangor, 2010
930.1 ARK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lucas Partanda Koestoro
Medan: Balai Arkeologi Medan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata , 2010
930.1 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muhammad Said
"Latar Belakang. Peninggalan arkeologi sebagai salah satu bagian dari sumberdaya budaya, khususnya di Indonesia pada saat ini secara kuantitas semakin bertambah jumlahnya, hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya penemuan situs baru, baik yang ditemukan oleh para peneliti maupun yang merupakan laporan hasil penemuan dari masyarakat yang menemukan tinggalan arkeologis yang terdapat di sekitar tempat tinggalnya. Peningkatan jumlah tersebut merupakan suatu gejala positif yang menandakan bahwa masyarakat umum telah mulai mengenal tentang peninggalan arkeologi, namun masih disayangkan bahwa pengenalan tersebut masih belum mencapai taraf yang tergolong "peduli".
Sumberdaya budaya yang merupakan warisan leluhur bangsa adalah aset nasional yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara umum, baik untuk kepentingan ideologis, akademis maupun untuk kepentingan yang bersifat ekonomis (Cleere, 1989:5-1O). Sehubungan dengan hal tersebut maka sumberdaya budaya, khususnya sumberdaya budaya materi yang merupakan obyek kajian disiplin ilmu arkeologi, yang selanjutnya disebut sebagai sumberdaya arkeologi perlu mendapat penanganan (dikelola) secara tepat, sesuai dengan jenis dan kondisi keberadaannya. Hal tersebut dimaksudkan agar aset tersebut dapat tetap teriindungi dan terjaga kelestariannya. Dengan dilestarikannya sumberdaya arkeologi yang masih bertahan hingga saat ini, berarti akan membuka peluang yang lebar untuk tetap memiliki aset budaya bangsa yang mengandung nilai penting bagi sejarah, kebudayaan, dan Ilmu pengetahuan sebagai produk kebanggaan Bangsa Indonesia pada masa lalu.
Berkenaan dengan pengelolaan sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, diperlukan bentuk dan jenis pengelolaan yang merujuk langsung pada kepentingan perlindungan dan pelestarian terhadap sumberdaya arkeologi. Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk tetap mempertahankan keberadaan situs yang merupakan sumber Jaya utama bagi kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, serta kepentingan penelitian bagi disiplin ilmu arkeologi pada khususnya. Selain itu, dengan tetap lestarinya peninggalan budaya tersebut?"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T14591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nuralia
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang Situs Perkebunan Karet Cisaga di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, tahun 1908 ndash;1972, melalui metode penelitian arkeologi dengan teknik pengumpulan data berupa survey permukaan observasi lapangan , studi pustaka, arsip kolonial, dan wawancara. Sebagai kajian historis arkeologis dilakukan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan symbolic meaning Ian Hodder, menggunakan beberapa konsep ilmu-ilmu sosial. Ada empat konsep yang dipakai, yaitu: 1 structure concept, 2 boundedness concept, 3 landscape concept, dan 4 non-verbal communication concept. Situs perkebunan merupakan situs industri masa kolonial yang masih bertahan sampai sekarang dan banyak meninggalkan jejak sejarah dan budaya di masa lalu. Kajian dilakukan terhadap warisan industri perkebunan berupa data fisik material culture dan nonfisik immaterial culture/social . Data fisik berupa data hasil survey permukaan, yaitu bangunan/fitur rumah tinggal, kantor, pabrik, dan bangunan lainnya dan artefak mesin-mesin pabrik lama, perlengkapan kantor, alat-alat sadap karet, alat-alat makan, dan lain-lain . Data nonfisik berupa data pustaka buku-buku, laporan penelitian, disertasi, tesis, dan skripsi , hasil wawancara informasi sejarah, budaya, aktivitas industri dan keseharian pekerja perkebunan , dan arsip kolonial foto-foto lama, besluit, indische staatsregeling, regerings almanak . Hasil penelitian menunjukkan bahwa data fisik dan nonfisik tersebut menjadi ldquo;kode budaya rdquo; cultural code yang menjelaskan makna dan nilai-nilai kolonial, sebagai cerminan aktivitas industri di masa lalu dengan kehidupan sosial masyarakat pendukungnya. Beberapa kode budaya fisik di antaranya: bentuk dan gaya arsitekur bangunan, jenis dan fungsi bangunan, pola/struktur bangunan dalam permukiman emplasemen, tata ruang dalam rumah tinggal, serta artefak perkebunan. Kode budaya yang bersifat nonfisik di antaranya: istilah-istilah lama yang masih digunakan, pola organisasi atau struktur perkebunan, gaya hidup masyarakat perkebunan, gaya berbusana, aktivitas keagamaan dan pendidikan, serta pemanfaatan waktu luang hiburan dan olah raga .Kata Kunci: Situs Perkebunan Karet Cisaga, Arkeologi Industri, Kode Budaya Kolonial.

ABSTRACT
This study describes Cisaga Rubber Plantation in Ciamis Regentschap, West Java Province, in 1908 1972, through the methods of archaeological research with data collection techniques such as surface survey observation , literature, colonial archives, and interviews. As a historical archaeological studies conducted qualitative research methods with symbolic meaning Ian Hodder approach, using some of the concepts of the social sciences. There are four concepts used, namely 1 structure concept, 2 boundedness concept, 3 landscape concept, and 4 non verbal communication concept. Site is the site of industrial estates colonial period that still survived until now and left many traces of history and culture in the past. Studies conducted on the industrial heritage estate in the form of physical data material culture and non physical data immaterial culture social . Physical data such as survey data surface, that is building features houses, offices, factories and other buildings and artifacts the old factory machinery, office equipment, rubber tapping tools, cutlery, etc. other . Data nonphysical form of a data library books, research reports, dissertations, and theses , interviews information on the history, culture, industrial activities and daily lives of plantation workers , and the colonial archives old photos, besluit, indische staatsregeling, almanac regering . The results showed that the data of the physical and nonphysical being kode budaya cultural code that explains the meaning and values of colonial, as a reflection of industrial activity in the past by supporting community social life. Some codes physical culture among them the shape and architectural style of the building, the type and function of the building, the pattern structure of the building in the settlements emplacement, layout in the residence, as well as artifacts plantations. Non physical cultural codes of them the old terms are still used, the pattern of organization or structure of the plantation, the plantation community lifestyle, style of dress, religious and educational activities, as well as the utilization of spare time entertainment and sports . Keywords Cisaga Rubber Plantation Site, Industrial Archaeology, Colonial Culture Code"
2016
T47181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyad Adi Suriyanto
"Forensic archeology is defined as the application of archaeological principles and
techniques in medico-legal and/or humanity context related to buried evidence. Forensic
archaeologist has two roles, as the expert who unearth buried objects systematically and
reconstruct them. This paper discusses the role of archeology and archaeologists in the excavation
of criminal, humanitarian and disaster victims. Archaeologist?s role to reveal
paleoanthropological materials smuggled and theft is also discussed in this paper. Humanitarian
missions to investigate mass grave of victims of war, political strife and genocide in the past and
the present are other archaeologist?s role discussed in this paper.
The existence, condition and development of forensic archaeology in Indonesia
emphasize the significance of new paradigm in Indonesian archaeology. Forensic archeology not
merely focusess on the study of cultural materials of the past, education and museum
development, cultural resource management and its advocacy, but it also has role in medico-legal
works. Forensic archaeologist also engages in disaster victim identification (DVI) that addresses
issues related to victims buried by either natural or human disasters."
Universitas Gadjah Mada. Fakultas Kedokteran, 2016
930 ARKEO 36:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1996
930.1 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
R 930.103 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Arkeologi dan masyarakat / Daud Aris Tanudirjo -- Pengelolaan informasi hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta / Indah Asikin Nurani -- Kerangka pengembangan pangkalan data hasil penelitian arkeologi sebagai dasar kegiatan pemasyarakatan / Sugeng Riyanto -- Publikasi hasil penelitian arkeologi untuk publik / T.M. Hari Lelono -- Peran publik dalam pengelolaan Situs Patiayam / Siswanto -- Video (berbasis) komunitas / Putri Novita Taniardi -- Konflik kepentingan pengelolaan peninggalan bawah air / Priyatno Hadi Sulistyarto -- Optimalisasi potensi dan tata kelola kawasan Cagar Budaya Pleret, Karimunjawa / Hery Priswanto & Alifah -- Pemberdayaan pesantren dalam inventarisasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno Cagar Budaya Pleret / Ma"
Yogyakarta: Arkeologi dan publik, 2011
930.1 ARK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>