Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Waluyo
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan perbandingan perhitungan pendapatan operasi utama dan profitabilitas di mana pendapatan margin murabahah diperlakukan berbeda yaitu dengan accrual basis dan cash basis yang mengambil Bank Muamalat sebagai studi kasus. Pendekatan yang penulis gunakan adalah dekonstruksi dengan melakukan rekonsilisi laporan keuangan dari accrual basis menjadi cash basis yang mengacu pada bagian XIII.3.g PAPSI dan sampel adalah laporan keuangan tahun 2002 - 2005 yang telah diaudit. Laporan keuangan yang diperlukan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) penggunaan accrual basis dalam mengakui pendapatan margin murabahah menyebabkan pendapatan operasi utama lebih tinggi dibandingkan dengan cash basis; (b) penggunaan accrual basis atas pendapatan margin murabahah menyebabkan rasio profitabilitas (ROA, ROE, NPM dan BOPO) lebih baik dibandingkan dengan cash basis; (c) penggunaan accrual basis atas pendapatan margin murabahah menyebabkan distribusi bagi hasil untuk nasabah lebih tinggi dibandingkan dengan cash basis; (d) perbedaan pengakuan pendapatan tersebut juga menyebabkan laba bersih per saham dan pajak yang dibayar lebih besar jika menggunakan accrual basis. Implementasi hasil penelitian menyarankan (a) Bank Muamalat perlu menerapkan secara konsisten pengakuan pendapatan dengan accrual basis sehingga akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan profitabilitas yang lebih baik; (b) Dalam perhitungan pembayaran bagi hasil investasi tidak terikat tetap digunakan dasar pengakuan pendapatan cash basis karena pendapatan yang boleh dibagihasilkan adalah pendapatan yang telah diterima tunai; (c) sebaiknya PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dipertahankan berlakunya.

The main objective of this research is to compare the main revenue and profitability where murabahah margin is treated differently as accrual and cash basis in Bank Muamalat. The approaches use is deconstruction approach by doing financial statements reconciliation from accrual to cash basis based on point XIII.3.G. PAPSI with audited financial statements in 2002 until 2005. Requirement of financial statements are the balance sheet, income statement, cash flow statement and notes of financial statement. The results of this research are (a) the use of accrual basis in recognizing murabahah margin cause the main operating income is higher than cash basis (b) the use of accrual basis in murabahah margin cause the profitability ratio is better than cash basis (c) the use of accrual basis for murabahah margin cause the profit distribution for depositor is higher than cash basis (d) the distinguishing revenue recognition cause earning per share and tax must be paid higher than if it is used by accrual basis. Implementation of this research recommend (a) Bank Muamalat needs to implement revenue recognition by using accrual basis consistently so that it can earn better revenue and profitability (b) in calculating the payment of the unrestricted investment profit distribution use cash basis recognition because the income that can be shared for profit distribution is cash income (c) PSAK No. 59 "Accounting for Sharia Banks" continuously implemented."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noor Fadhil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh dari tingkat utang bank terhadap kualitas akrual perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel 621 perusahaan-tahun yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat utang bank memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas akrual perusahaan. Peningkatan utang bank yang dimiliki oleh perusahaan menimbulkan bank meningkatkan intensitas pengawasan melalui debt covenant yang semakin ketat yang mengakibatkan perusahaan akan melakukan manipulasi akuntansi melalui kebijakan akrual perusahaan sebagai upaya dalam menghindari pelanggaran atas debt covenant yang semakin ketat.

ABSTRACT
This research aims to prove empirically the effect of the level of bank debt to the firm s accrual quality. This research took sample of 621 firm year which listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012 2014. The results of this research prove that the level of bank debt has a negative effect on the firm s accrual quality. The increase of bank debt held by firms raises the intensity of monitoring from bank through the increasing of debt covenants, which have result to firms will perform accounting manipulation through accrual policies as an effort to avoid a violation of stricter debt covenants."
2017
S66595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Farah Syahdina
"Semakin baik kondisi ekonomi suatu perusahaan yang dicerminkan pada laporan keuangan, maka semakin tinggi harga saham perusahaan dan akan berdampak pada tingginya return saham atau deviden yang akan diperoleh investor. Dengan alasan inilah maka perusahaan akan mencoba untuk mernbuat laporan keuangan yang sebaik mungkin apabila akan menerbitkan saham, terutama pada Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dalam proses IPO juga terdapat asimetri informasi diantara pengusaha yang perusahaannya akan go publik dan potensial investor. Matra dalam kondisi ini insentif mungkin muncul bagi perusahaan untuk memanipulasi atau mengelola laba yang dilaporkan. Hal ini juga diutarakan oleh Schipper (1989). Selain itu, adanya kelonggaran yang dinikmati perusahaan dari prinsip akuntansi dan ketentuan PSAK yang dapat diterapkan, membuat perusahaan lebih leluasa untuk melaparkan laporan keuangannya dengan keadaan sebaik mungkin, dalam hal ini melakukan pengelolaan laba atau manipulasi laba Beberapa studi telah menguji pelaporan laba seputar saham IPO. Friedlan (1994); Teoh et al. (1998) dan DuCharme et al. (2001) semua melaporkan bukti empiris dimana terdapat pengelolaan laba untuk perusahaan yang akan go publik Studi lain oleh Teoh et al. (1998b) menyediakan bukti empiris bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara managed accrual yang diukur selama tahun penawaran dengan return saham selama tiga tahun setelah periode IPO. Dalam studi lain, Teoh et al. (1998) juga menemukan bahwa managed accrual pada tahun penawaran berhubungan negatif dengan laba setelah penawaran.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara pengelolaan Iaba melalui akrual yang dilakukan perusahaan sebelum IPO den variabel kontrol lainnya sebagai sinyal kualitas perusahaan dengan harga saham perdana yang diukur berdasarkan PBV. Penelitian ini juga menganalisa dampak negatif pengelolaan laba melalui managed accrual pada kinerja perusahaan setelah IP0 yang diukur berdasarkan perubahan industry adjusted ROE dan abnormal return.
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian maka dilakukan uji statistik pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta periode 1995 sampai dengan 2000. Sampel yang diperoleh sebanyak 65 perusahaan dengan jumlah 260 data observasi. Model persamaan regresi Iinier berganda digunakan dalam menganalisis basil penelitian. Untuk proxi pengelolaan laba diidentifikasi melalui model Jones dan dua model modibkasi dari model Jones.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara arus kas (CFO) dengan PBV pada kedua regresi balk total akrual dan modal kerja akrual untuk seluruh model. Untuk unmanaged accrual dari total akrual (TAUMA) terdapat bukti adanya hubungan positif dan signifikan pada seluruh model regresi. Hasil ini sesuai dengan penelitian DuCharme et al.(2001). Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan positif dan signifikan antara managed accrual dan total akrual (TAEM) dengan PBV pada ketiga model regresi. Ini artinya perusahaan cenderung untuk melakukan pengelolaan laba oportunistik untuk meningkatkan PBV. Masa ini sesuai dengan penelitian Teoh et al.(1998).
Berbeda dengan regresi total acrual, pada regresi modal kerja akrual, unmanaged accrual dari modal kerja akrual (WCUMA) secara signifikan tidak berpengaruh pada perubahan PBV. Demikian pula dengan managed accrual dari modal kerja akrual (WCEM) dimana tidak ditemukan basil yang signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Many (2001). Adanya perbedaan basil antara regresi pengelolaan laba berdasarkan total akrual dengan modal kerja akrual diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih cenderung untuk melakukan pengelolaan laba yang bersifat jangka panjang.
Untuk variabel kontrol lainnya didapatkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara Retained Ownership (RO) dengan PBV pada seluruh model regresi. Begitu pula untuk sinyal kualitas perusahaan yang berkenaan dengan underwriter didapatkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan, walupun hanya pada regresi total akrual standard model. Ini artinya perusahaan lebih mernilih menggunakan underwriter dengan reputasi balk. Hubungan positif dan signifikan juga terdapat pada variabel dummy Year yang menggambarkan adanya kecenderungan PBV pada masa non krisis lebih tinggi dari PBV pada masa krisis. Dan untuk variabel pertumbuhan penjualan (GSA.,) dan Auditor keduanya tidak menunjukkan angka yang signifikan untuk seluruh model regresi yang berarti tidak berpengaruh pada variabel PBV. Hubungan yang berlawanan dengan ekspektasi terjadi antara variabel Risk dan PBV, dimana pada penelitian ini didapatkan adanya bukti hubungan positif dan signifikan pada regresi modal kerja akrual standard model. Penelitian Utama (1998) juga mendapatkan basil serupa Selanjutnya peneliti menganalisa dampak negatif pengelolaan laba melalui managed accrual terhadap kinerja perusahaan yang diukur berdasarkan perubahan industry adjusted ROEt+1. Untuk managed total accrual (TAEMt.I) yang dilakukan sebelum IPO mendapatkan hubungan yang tidak signifikan dengan perubahan industry adjusted ROEt+t. Sedangkan pada variabel TAEMt terlihat adanya hubungan yang negatif dan signifikan. Hal ini mencerminkan adanya pengelolaan laba oportunistik untuk meningkatkan laba dan PBV, tetapi laba ini tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya maka adanya proses accrual reverse akan memaksa laba dimasa mendatang turun soma besar dan akan berdampak pada turunnya ROEt+1? Hasil negatif dan signifikan juga terlihat pada akumulasi managed total accrual antara sebelum IPO dan tabula IPD (STAEM).
Selanjutnya dilakukan regresi untuk menganRlisa dua komponen total akrual secara terpisah yaitu modal kerja dan non modal kerja akrual yang bertujuan untuk menguji besamya pengaruh masing-masing kedua komponen tersebut dan melihat komponen yang lebih signifikan mempengaruhi ROE.
Pada regresi pertama pengujian dampak managed working capital accrual (WCEM) dan managed non working capital accrual (NWCEM) yang dilakukan sebelum WO mendapatkan basil adanya hubungan negatif tetapi tidak signifikan. Sedangkan pada pengujian dampak WCEMt terlihat hubungan yang negatif dan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan pengelolaan laba jangka pendek akan merasakan dampak negatifnya terhadap ROE dalam waktu yang relatif pendek yaitu satu tahun setelah IPO.
Demikian halnya NWCEMt terdapat hubungan yang negatif dan signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena pada tahun IPO perusahaan banyak melakukan manipulasi akrual NWCEM yang bersifat jangka panjang yang akan menyebabkan accrual reverse pada tahun berikutnya karena tingginya NWCEM. Pada regresi berikutnya didapat hasil SWCEM mempunyai hubungan negatif tetapi tidak signifikan. Namun pada SWNCEM hasilnya negatif dan signifikan yang berarti akumulasi pengelolaan laba jangka panjang dilakukan pada sebelum dan pada tahun IPO berdampak negatif pada ROE selanjutnya.
Variabel Year yang dihasilkan menunjukkan koefisien positif dan signifikan pada keenam regresi baik berdasarkan total akrual ataupun setelah dibagi menjadi dua komponen akrual, hal ini dapat membuktikan adanya perbedaan besarnya perubahan industry adjusted ROE, dimana pada periode non krisis cenderung lebih tinggi dibanding pada periode krisis.
Berikutnya dilakukan pula regresi untuk menganalisa dampak negatif pengelolaan laba terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui abnormal return perusahaan. Pada variabel TAEMt4 tidak ditemukan hubungan yang signifikan. Sebaliknya untuk variabel TAEMt ditemukan adanya bukti dampak negatif yang signifikan mempengaruhi abnormal return. Ini artinya investor yang pada awalnya mempunyai harapan yang tinggi dari pertumbuhan laba masa depan selanjutnya tidak dapat terpenuhi. Dengan kata lain investor dan para analis telah disesatkan oleh pengelolaan laba yang oportunistik yang dilakukan pada tahun IPO. Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh DuCharme et al. (2001). Tetapi jika pengelolaan laba satu tahun sebelum dan pada saat IPO digabungkan (STAEM) kembali tidak signifikan. Ini mungkin disebabkan TAEM yang tidak signifikan lebih dominan dibandingkan TAEMt yang signifikan.
Hasil yang sama juga didapatkan ketika pengelolaan laba total akrual di pisah menjadi dua komponen yaitu modal kerja dan non modal keija akrual. Dimana pada variabel WCEM dan NWCEM tidak didapat hasil yang signifilkan. Begitu pula. untuk variabel WCEM dan NWCEMt dimana hasilnya dapat membuktikan bahwa pengelolaan laba pada tahun IPO ternyata signifikan mempengaruhi penurunan abnormal retumt+I. Hal yang sama juga terjadi pada akumulasi pengelolaan laba antara sebelum dan pada tahun IPO baik pada SWCEM dan SNWCEM, dimana mendapatkan hasil yang tidak signifikan.
Untuk variabel Year pada keenam regresi yang menghubungkan managed accrual dengan abnormal retum walaupun didapat hubungan positif tetapi tidak signifikan, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara abnormal return periode non krisis dengan krisis. Hal ini mungkin disebabkan perusahaan sampel penelitian adalah perusahaan IPO yang mempunyai kecenderungan berkembang dan tumbuh dengan cepat den berdampak pada tingginya abnormal return. Dan hal ini tidak dipengaruhi oleh keadaan dalarn mesa krisis atau tidak.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat diperbaiki pada penelitian lanjutan yaitu periode pengamatan yang singkat dan sedikitnya jumlah sampel serta adanya kelemahan model Jones dalam mengidentifikasi pengelolaan laba, Perlu juga untuk mengkontrol tingkat disclosure yang berbeda pada tiap perusahaan yang dapat mempengaruhi basil penelitian dan memperluas penelitian dengan menganalisa rasio keuangan lain yang berpengaruh pada pengelolaan laba."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Dinda Nurmalasari
"Penelitian ini menguji pengaruh dari manajemen laba yang diukur dengan diskresi akrual, baik total diskresi akrual, diskresi akrual jangka pendek (discretionary current accrual) maupun diskresi akrual jangka panjang (discretionary longterm accrual) terhadap underpricing yang diukur dengan inisial return hari pertama perusahaan IPO, serta pengaruh manajemen laba terhadap underperformance yang diukur melalui perhitungan buy and hold abnormal return selama dua puluh empat bulan pasca-IPO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total diskresi akrual dan diskresi akrual jangka pendek memengaruhi signifikan positif terhadap return inisial saham pada saat hari pertama di bursa, tetapi tidak untuk diskresi akrual jangka panjang. Selain itu hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa total diskresi akrual dan diskresi akrual jangka pendek tidak memengaruhi kinerja saham perusahaan melalui buy and hold abnormal return selama dua puluh empat bulan pasca-IPO tetapi diskresi akrual jangka panjang memengaruhi kinerja saham pasca-IPO secara signifikan positif.

This study examined the impact of earning management measured by discretionary accrual, which consists of total discretionary accrual, discretionary current accrual, and discretionary long-term accrual, on underpricing measured by return of the first day trading, and the impact of earning management on underperformance through buy and hold abnormal return after twenty four months post-IPO. The result shows that total discretionary accrual and discretionary current accrual significantly positive affected the return IPO?s stock on the first day trading, but not for discretionary long-term accrual. Another result shows that total discretionary accrual and discretionary current accrual did not affect IPO?s stock performance after twenty-four months through buy and hold abnormal return, but discretionary long term accrual significanty positive affected the IPO?s stock performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meiddy Nanda
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan
akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan Kementerian ESDM terhadap
proses audit pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus yaitu proses audit atas laporan keuangan Kementerian
ESDM pada Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan
sudah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah basis akrual. Selain itu,
untuk proses audit yang dilakukan oleh BPK telah disesuaikan dengan adanya
perubahan penerapan akuntansi akrual. Untuk meningkatkan pelaporan keuangan
dilakukan dengan peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan
kualitas audit.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the effect of implementation accrual accounting in
financial statements of The Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) on the
process of government audit. This study is qualitative case study approach that the audit
on the financial statements of the Ministry of EMR in 2015. The results showed that the
financial statements has been prepared in accordance with Government Accounting
Standards with accrual basis. For the audit process conducted by BPK had to adjust to
their change into accrual accounting basis. To improve financial reporting can be done by
improving quality of financial statements and improvement of audit quality"
2016
S62985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangoloi, Rafliska Septarina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu pengelola keuangan negara di Pemerintah Pusat dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan kementerian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif (studi kasus). Kesiapan instansi pemerintah untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual dapat dinilai dari kesiapan infrastruktur pendukung, seperti sistem pemerintahan dan politik, peraturan- peraturan, kebijakan dan model pengimplementasian, sumber daya manusia, dan sistem informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sudah ada dukungan dari Pemerintah Pusat untuk segera menerapkan akuntansi berbasis akrual, tetapi masih ada kendala dari sisi kebijakan teknis yang belum sepenuhnya siap untuk diterapkan.

The aim of this research is to determine the readiness of finance department Ministry of Maritime Affairs and Fisheries as one of state financial manager in the central government, in order to implementing accrual basis accounting for financial statements of ministry. This research used qualitative research method (case study). The readiness of government agencies to implement accrual basis accounting can be examined from readiness supportive infrastructure, such as government and political system, law product, implementation policy and model, human resource, and information system. The result of this research indicates that central government support to implementing accrual basis accounting immediately, but there is obstacle from technical policy which has not been ready to implementation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hammam Al Hashfi
"Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan agresivitas pelaporan keuangan atau earning management dengan agresivitas pajak atau penghindaran pajak. Penelitian ini mengulang penelitian yang dilakukan oleh Frank et al. (2009) dengan beberapa modifikasi atau mengganti accrual earning management (AEM) dengan real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) melalui aktivitas abnormal cash flow from operation, overproduction, dan discretionary expense, mengganti ukuran AEM dengan model Kothari et al (2005), dan mengganti ukuran penghindaran pajak dengan abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). Sampel dalam penelitian terdiri dari 671 perusahaan-tahun dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2021. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan resiprokal antara manajemen laba akrual dengan penghindaran pajak. Selain itu, real earning management melalui overproduction juga berhubungan positif dan resiprokal terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, real earning management melalui abnormal cash flow from operation tidak berhubungan terhadap penghindaran pajak. Di lain sisi, real earning management melalui discretionary expense berhubungan negatif terhadap penghindaran pajak. Adapun accrual earning management lebih dapat menjelaskan ABTD dibandingkan real earning management dan ABTD lebih dapat menjelaskan real earning management dibandingkan dengan BTD.

This study aims to analyze the relationship between the aggressiveness of financial reporting or earning management with tax aggressiveness or tax avoidance. This study repeats the research conducted by Frank et al. (2009) with some modifications or replacing accrual earning management (AEM) with real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) through abnormal cash flow activities from operations, overproduction, and discretionary expenses, replacing the size of AEM with the Kothari et al model ( 2005), and replacing the measure of tax avoidance with abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). The sample in the study consisted of 671 company-years from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2011-2021 period. The results of the study show that there is a positive and reciprocal relationship between accrual earnings management and tax avoidance. In addition, real earnings management through overproduction is also positively and reciprocally related to tax avoidance. Meanwhile, real earnings management through abnormal cash flow from operations is not related to tax avoidance. On the other hand, real earnings management through discretionary expense has a negative relationship with tax avoidance. Meanwhile, accrual earning management is more able to explain ABTD than real earning management and ABTD is more able to explain real earning management than BTD."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Hari Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik satuan kerja, temuan audit, dan penerapan akuntansi berbasis akrual terhadap pengungkapan laporan keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berupa analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 78 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga tahun 2015.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah satuan kerja pada faktor karakteristik satuan kerja serta variabel jumlah temuan dan variabel nilai penyimpangan pada faktor temuan audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Variabel total aset pada faktor karakteristik satuan kerja terbukti memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dan variabel kualitas SDM penyusun laporan keuangan pada faktor penerapan akuntansi berbasis akrual terbukti memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

The aim of this research is to know The Influence Of Work Unit Characteristics, Audit Findings And Implementation Of Accrual Based Accounting On the Disclosure of Ministry Institution Financial Reports. This study uses quantitative methods such as multiple regression analysis. Samples are as much as 78 Financial Statements of Ministry Agency of the Year 2015.
The results showed that the Total Unit variables on Work Unit Characteristics factors and number of the findings and Value Deviation Variable on the Audit Findings factor does not have a significant impact on the disclosure of financial statements.
Total Assets on Work Unit Characteristics factors shown to have a significant and negative effect on the disclosure of financial statements and the quality of Human Resources of financial statement compiler on the Accrual Based Accounting Implementation Factors shown to have a significant and positive effect on the disclosure of financial statements.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nadiah Khansa
"Penelitian ini menganalisis implementasi akuntansi berbasis akrual serta faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasi akuntansi berbasis akrual di Dit. APK dalam penyusunan LKPP TA 2015. Berdasarkan pendekatan studi kasus yang didukung dengan data primer dan sekunder, penelitian ini menunjukan bahwa persiapan implementasi akuntansi berbasis akrual dimulai sejak tahun 2010 dengan penetapan kebijakan, sosialisasi, dan pelatihan rutin. Penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor pendukung implementasi, yaitu perubahan manajemen, dukungan politis dan birokrasi, dukungan tenaga profesi dan akademisi, strategi komunikasi, keinginan untuk berubah, konsultasi dan koordinasi, penganggaran biaya adopsi, penanganan isu akuntansi spesifik, dukungan IT, serta dukungan dana internasional Ouda, 2004 dan Ouda, 2005 . Berdasarkan hasil analisis, faktor pendukung yang dominan dalam implementasi awal akuntansi berbasis akrual secara penuh, yaitu faktor dukungan politis dan birokrasi, strategi komunikasi, serta keinginan untuk berubah dari internal SDM.

This study analyzes the implementation of accrual based accounting at Dit. APK in composing of LKPP TA 2015. Based on case study approach supported with primary and secondary data, this study shows that preparation of accrual basis accounting implementation started in 2010 with policy determination, socialization, and routine training. This research also analyzes the supporting factors of implementation management change, political and bureaucracy support, professional and academic support, communication strategy, willingness to change, consultation and coordination, budgeting of adoption costs, tackling of specific accounting issues, IT support, and international financial support Ouda, 2004 dan Ouda, 2005. Based on the results of the analysis, the dominant supporting factors in the initial implementation of accrual based accounting in LKPP TA 2015 are political and bureaucracy support, communication strategy, and willingness to change.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Briliane, Lovelinez
"Skripsi ini merupakan replikasi penelitian Richardson et al. (2005) yang menghubungkan keandalan akrual dengan persistensi laba. Keandalan akrual diindikasikan dengan tingkat subyektifitas dalam penentuan akrual. Diprediksikan bahwa semakin rendah keandalan komponen akrual, semakin rendah persistensi labanya. Rendahnya persistensi laba ini tidak dapat diantisipasi oleh investor sehingga mengakibatkan kesalahan penetapan harga sekuritas.
Hasil yang ditemukan mengkonfirmasi prediksi bahwa beberapa komponen akrual, seperti perubahan aset operasi lancar, investasi jangka panjang, dan liabilitas keuangan, memiliki persistensi laba yang berbeda sesuai tingkat keandalannya. Keandalan akrual yang rendah pada aset operasi lancar, tidak diantisipasi oleh investor sehingga menghasilkan abnormal return yang negatif dari sahamnya.

This bachelor thesis is the replication of Richardson et al.(2005) which links accrual reliability to earning persistence. Accrual reliability is indicated as degree of subjectivity involved in accrual component. The prediction is that less reliable accruals lead to lower earning persistence and that investors do not anticipate the lower earning persistence, leading to security mispricing.
The results generally confirm that some accruals, such as changes in current operating assets, long term investment, and financial liabilities, have different earning persistence based on their reliability and that investors do not anticipate the lower persistence in current operating assets, leading to negative abnormal stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>