Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfah Rif`ati
"Objective: to find out the difference of blindness prevalence cataract surgical coverage, the visual outcome post-operatively, society constraints to get the cataract surgical services in Kebon Jeruk and Pulogadung Subdistricts. and also to assess the effectiveness of cataract surgical instruments availability in Kebon Jeruk Subdistrict Primary Health Care (Puskesmas).
Design: Door to door survey, sample determined by cluster systematic random sampling, according to the Rapid Assessment Cataract Surgical Services (RACSS) method.
Method: Four hundred subjects, each subdistrict consist of 200 subjects (5 clusters, respectively), which is have age 50 year, visited according to the subjects definitive residence, The ophthalmology examination includes visual acuity harshly evaluation with pin-hole, inspection of posterior segment and lens by using flash light, binocular loop, and direct ophthalmoscopy.
Result: Subjects that able to be checked completely equal to 94,3°/O. The blindness prevalence in Kebon Jeruk Subdistrict is 1,5%, while in Pulogadung is 4,0%. The main cause of blindness is senile cataract (63,6%) with higher tendency 3 until 4 times at woman compared to men, The cataract surgical coverage in Kebon Jeruk is 28,6%, while in Pulogadung is 14.8%. All pseudophakic subjets without any other ocular disorder can reach the post-operative visual outcome 6 / 18 (good visual acuity). Cataract patients' constraints to get the cataract surgical services include 3 aspects, namely ignorance, unawareness, and disability. The effectiveness of cataract surgical instruments availability in Kebon Jeruk Subdistrict Puskesmas, could not be estimated directly according to the cataract surgical coverage in Kebon Jeruk, but showing higher cataract surgical rate (CSR) 744,6 per million per year, compared to national CSR (350).
Conclusion: The cataract blindness prevalence is still high and become main problem in society. The cataract surgical coverage must be improved 3-4 times higher, especially for woman gender. Society constraints can overcome by improving the cataract blindness knowledge of society, and also improve the quality of life, especially in educational, social and economic states. The CSR highness must be accompanied by the higher of cataract surgical coverage."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Rizal
"Tesis ini mengenai kelompok citra bhayangkara sebagai model
Pokdarkamtibmas di wilayah Polsek Kebon Jeruk, Polres Metropolitan Jakarta
Barat. Kelompok citra bhayangkara dapat bertahan hingga saat ini dikarenakan
adanya hubungan yang baik dengan petugas Polri yaitu Bhabinkamtibmas.
Interaksi yang terjadi antara keduanya dipahami sebagai pertukaran sosial dengan
corak hubungan yang bersifat patron-klien. Yang dipertukarkan dalam hubungan
tersebut adalah loyalitas anggota kelompok citra bhayangkara terhadap
Bhabinkamtibmas, dengan ijin penggunaan atribut-atribut yang digunakan oleh
kelompok citra bhayangkara sebagai sebuah simbolisasi kewenangan kepolisian di
tengah masyarakat yang disematkan oleh Polri. Atribut-atribut Pokdarkamtibmas
memiliki arti yang sangat penting sebagai sebuah jatidiri bagi para anggota
kelompok citra bhayangkara yang dengan mengaktifkannya mereka dapat
berperan dan berfungsi dalam struktur warga masyarakat sebagai bagian dari
kelompok sosial yang dianggap memiliki legalisasi dari kepolisian, terutama
dalam penyediaan jasa pengamanan di sektor informal.
Fokus penelitian ini adalah kegiatan anggota kelompok citra bhayangkara
di wilayah Polsek Kebon Jeruk. Anggota kelompok ini memiliki latar belakang
yang beragam dari aspek sosial. Keberagaman latar belakang tersebut
mempengaruhi motivasi dan alasan untuk menjadi anggota kelompok citra
bhayangkara. Salah satunya adalah penggunaan atribut keanggotaan oleh anggota
citra bhayangkara khususnya anggota yang berlatar belakang warga kelas bawah
dalam struktur sosial warga setempat. Warga kelas bawah ditunjukkan melalui
tingkat pendidikan yang rendah, warga pendatang, dan warga yang tidak memiliki
keterampilan spesifik. Sehingga mereka memiliki keterbatasan untuk
memperoleh pekerjaan formal maupun informal.
Tesis ini disusun berdasarkan penelitian lapangan yang menggunakan
pendekatan kualitatif dan memakai metode etnografi untuk memahami kelompok
citra bhayangkara di wilayah Polsek Metro Kebon Jeruk. Dalam pendekatan
kualitatif tersebut, kelompok citra bhayangkara dilihat dan diperlakukan sebagai
sebuah bagian dalam struktur warga masyarakat sebagai wadah anggotanya untuk
berjuang guna mendapatkan kesempatan yang sama dengan warga masyarakat
lainnya terutama dalam hal memperoleh penghidupan yang layak melalui identitas
sosial baru sebagai mitra Polri yang dengan demikian mereka telah melakukan
mobilitas sosial vertikal dalam struktur masyarakatnya. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara terbuka, observasi, observasi partisipatif, serta
pengumpulan dokumen.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran sosial,
teori usaha normatif dari Trojanowicz dan konsep CAMPS (Consultation,
Adaptation, Mobilization, Problemb Solving) yang oleh David H Bayley
diperkenalkan sebagai bentuk penerapan konsep community policing sebagai
sebuah terobosan dalam menjembatani terbatasnya sumber daya yang dimiliki
oleh polisi dalam rangka usaha pencegahan kejahatan dan pemeliharaan
Kamtibmas.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
dikarenakan wilayah ini termasuk daerah pengembangan kota Jakarta yang masih
memiliki lahan cukup luas yang berpotensi dikembangkan menjadi lokasi usaha
dan bisnis. Pada wilayah yang masih berkembang seperti ini, keberadaan
masyarakat pendatang yang dikenal sebagai “massa apung” menjadi fenomena
yang banyak ditemukan. Masyarakat pendatang ini dikenal sebagai masyarakat
pekerja keras dan akan menggunakan berbagai cara untuk menjamin eksistensinya
dalam struktur warga lokal. Kehadiran kelompok citra bhayangkara sebagai
program kemitraan Polri-masyarakat telah menarik perhatian masyarakat
pendatang ini untuk bergabung. Namun dengan motivasi yang cenderung berdasar
kepentingan individu, maka Pokdarkamtibmas belum mampu mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyarakat. Bahkan telah menimbulkan pelanggaranpelanggaran
aturan oleh oknum anggota citra bhayangkara.

This tesis is about the study of public order awareness group of Kebon
Jeruk District in West Jakarta Region known as citra bhayangkara. The group can
survive until now because of their good relationship with the community officer
which known as Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat). The relationship between citra bhayangkara and
Bhabinkamtibmas shows a pattern of patron-klien in daily interaction. The
relation that shows patron-klien can be seen as the cause of the social exchange
between them. The member of citra bhayangkara gave Bhabinkamtibmas loyalties
in exchange Bhabinkamtibmas gave support to member of citra bhayangkara. It is
sometimes gives permisivity to the member of citra bhayangkara using their
atributes for gaining money. As member of social group of citra bhayangkara,
their place in the social structure of local community have been changed from the
lowest up to middle. And by the attributes of citra bhayangkara they can make
living by offering local security services.
The focus of this study are the activities of citra bhayangkara members.
Especially activities that involved with the use of the attributes of citra
bhayangkara as the partner of police department. Some members which their
background in the lower class of the community, sometimes use their attributes to
gain some money.
This tesis is written according to field research that use qualitative
approach by ethnographic method to understand the group of citra bhayangkara.
And the theori that used in this research are; social exchange theori, normative
effort theori, and CAMPS concept which stand for Consultation, Adaptation,
Mobilization, and Problem Solving. CAMPS is a breaktrough in police
operational management offered by David H Bayley that can be used by the police
organization to implement partnership program in sistematicly effort to gain
support from the community in look after and maintain public order
This research is done in the area of Kebon Jeruk district, west Jakarta
region. The area have been taken as the reason of progress development of Jakarta
to west. By the development to the west, there are a lot of opportunity for
“floating mass” (massa apung) as the nomaden community in Jakarta to gain some
informal job for example as local security guard for projects especially bussiness
project. This floating mass as the concept of Koentjoroningrat, known as a keen
worker. They will do everything to gain money and for their settlement. The
existence of citra bhayangkara have made an attraction to them for joining and to
use the authority of police department in order to offer local security services.
Because without that authority which is shown by the attributes, they can’t
compete with the local people already have their own group ethnic base
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Mega Puspita
"Praktek kerja profesi apoteker di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian di puskesmas. Sedangkan tugas khusus yang berjudul "Buku Saku" Daftar Obat di puskesmas dan Ekskresinya di dalam ASI" bertujuan untuk memberikan informasi kepada Tenaga Kesehatan dalam bentuk buku saku tentang teori penggunaan obat pada ibu menyusui, daftar obat dan ekskresinya dalam ASI berdasarkan daftar obat dalam Formularium Puskesmas Kebon Jeruk dan klasifikasi obat pada ibu menyusui.

Pharmacists professional practice at Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists pharmacy manager (APA) in phamacies and to provide an opportunity for prospective phamacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy in health primary care. Given special assignments titled "Daftar obat di Puskesmas dan Eksresinya di dalam ASI" Handbook aims to provide information to health personnel in the form of a pocket book on the theory of drug use on Breastfeeding, the list of drugs and excretion in breast milk based on the list of drugs in Formularium Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk and classification of drugs in nursing mothers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dibadari Chalisa
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki 3 tujuan utama yaitu: yang pertama untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat; yang kedua adalah agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku professional serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; dan yang ketiga adalah melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Dalam pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker ini, dilakukan pengerjaan tugas khusus yang berjudul 'Pembuatan Pedoman Penulisan Patient Medication Record di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat'. Tugas Khusus ini memiliki tujuan untuk membuat pedoman penulisan Patient Medication Record PMR di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Period Pharmacist Professional Practice at Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat has 3 main purposes, the first to understand the duties and responsibilities of pharmacists in puskesmas, do pharmaceutical care activities accordance with statutory provisions and ethics, and in the field of public health the second is to earn knowledge, skills, professional behaviors and the real experiences to carry out pharmacist practices in the puskesmas and the third purpose is to learn about the strategy to develop pharmaceutical care activities in puskesmas, be able to interact with other healthcare professional profession, and also have a real illustration about problem solving activities inside puskesmas. In this practice, done a special assignment entitled 'Making guidelines writing of Patient Medication Records in Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk West Jakarta'. The purpose of this special assignment are to make guidelines writing of Patient Medication Records in Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk West Jakarta."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Pebrianti
"Tesis ini membahas kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Ibu hamil dengan riwayat keguguran sebelumnya memiliki tingkat kecemasan dalam kehamilan lebih tinggi daripada ibu hamil tanpa riwayat keguguran. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2020. Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Jakarta Barat. Analisis bivariat menggunakan uji Kai Kuadrat sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil dengan riwayat keguguran yang mengalami kecemasan sebesar 65,4%. Analisis multivariat menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna terhadap kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran adalah variabel interval kehamilan, dukungan sosial, dan usia kehamilan (p-value <0,05). Hasil analisis didapatkan OR tertinggi pada variabel interval kehamilan yaitu 5,9 (95% CI 2,119-16,447), artinya ibu yang memiliki interval kehamilan pendek (<6 bulan) berisiko mengalami kecemasan hampir 6 kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang memiliki interval kehamilan panjang (≥6 bulan). Variabel paling dominan yang berhubungan pada kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran adalah interval kehamilan.

This thesis discusses the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage at the Puskesmas Kebon Jeruk District. Pregnant women with a history of previous miscarriage have higher levels of anxiety during pregnancy than women without a history of miscarriage. The research objective was to determine the factors associated with anxiety of pregnant women with a history of miscarriage. The research design used a quantitative approach with a cross-sectional method. Data collection was carried out in June-August 2020. The research site was in the work area of Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta City. The bivariate analysis used a Chi-Squared test while multivariate analysis used logistic regression.The results showed that 65.4% of pregnant women with a history of miscarriage experienced anxiety. Multivariate analysis showed that the variables significantly related to the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage were pregnancy interval, social support, and gestational age (p-value <0.05). The results of the analysis obtained the highest OR on the pregnancy interval variable, namely 5.9 (95% CI 2.119-16.447), meaning that mothers who have a short pregnancy interval (<6 months) were at risk of experiencing anxiety almost 6 times higher than mothers who have long pregnancy intervals ( ≥6 months). The most dominant variable related to the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage was the pregnancy interval."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Febrina
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Sebagai salah satu sarana pelayanan kefarmasian, apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan baik dibidang farmasi klinik maupun kemampuan di bidang pengelolaan. Praktek kerja profesi ini bertujuan untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam
praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan etika yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memperluas pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi
apoteker di puskesmas, memberi gambaran nyata tentang permasalahan praktik dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan yaitu pembuatan buku panduan yang berjudul Panduan Keamanan Obat Pada Kehamilan dan Laktasi dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai keamanan penggunaan obat pada masa
hamil dan menyusui yang lebih sederhana sesuai dengan Formularium Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.

ABSTRAK
Community health center or in Indonesian term known as Puskesmas is a health care facility that organizes in health care treatment for community and individual
at first level, having more priority in promotive and preventive treatment. As one of pharmaceutical care facility, pharmacists are required to have good knowledge
in clinical pharmacy and capabilities in management. This profession internship program aims to understand the roles, jobs, and responsibilities of pharmacist in
pharmaceutical care in health center accordance with the provisions of law and ethics and in terms of public health, gain knowledge, skill, attitude, behaviors, and
real experience in pharmaceutical practices at the health center, find strategic ways to develop the role of pharmacist, give a real illustration of any problem that
occurred in pharmaceutical practices, and improve the ability to communicate with other health professionals. Special assignment were done is to make a guidebook entitled Manual Drug Safety in Pregnancy and Lactation, with purpose to provide information about drugs safety during pregnancy and breastfeeding were simpler accordance with Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Formulary.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah pemantauan terapi obat dan pelayanan kefarmasian di rumah.

Internship at Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta was held at September 13th until September 30th, 2016. This internship was intended to make apothecary students understand about roles and responsilibities of pharmacist in primary health, understand about managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools in Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 30 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Primary Health. Clinical pharmacy activities in Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk that have not done are monitoring and reporting of drugs side effect, therapeutic drug monitoring and home pharmacy care."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Leonita Sutantyo
"Kegiatan praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dilakukan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di puskesmas sesuai dengan ketentuan standar pelayanan farmasi di puskesmas. Selain itu juga, diharapkan agar calon apoteker mempelajari mengenai struktur puskesmas, instalasi farmasi, serta jenis pelayanan yang tersedia di puskesmas. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian, petugas depo farmasi memberikan pelayanan konseling kepada pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus. Untuk itu, dibuat sebuah lembar balik berisi gambar dan instruksi untuk memudahkan petugas dan pasien dalam proses konseling.

Pharmacist professional practice in Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk was conducted for prospective pharmacists to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospitals in accordance with the provisions of the pharmaceutical care standard in community health center. It is also expected that the prospective pharmacist learned about the structure of the community health center, pharmacy, as well as the types of services provided. In doing pharmaceutical care, pharmacy depot personnel provide counseling services to patients who use the drug with special instructions. To that end, a flip chart containing images and instructions was created to facilitate personnel and patients in the counseling process.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>