Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisma Dyawati Fuaida
"Sejak digulirkannya program Masyarakat Mandiri, Dompet Dhuafa Republika tahun 2000 di 4 desa sasaran program, diketahui bahwa hingga pertengahan 2004 terdapat 22 mitra yang lepas dari kategori mustahik dari 282 mitra. Perincian jumlah tersebut adalah 13 dari 52 mitra Desa Buanajaya (Bogor), 4 dari 117 mitra Desa Rancalabuh (T angerang), 4 dari 47 mitra Desa Sukawijaya (Bekasi), dan 1 dari 69 mitra Desa Muara (T angerang). Dari perbedaan pencapaian tersebut dan perbedaan tingkat kemampuan dan kemandirian keluarga mitra diasumsikan adanya perbedaan dalam hal mengelola keuangan di setiap keiuarga mitra karena pencapaian pendapatan keluarga perkapita erat kaitannya dengan aliran pendapatan dan pengeluaran keluarga sehari-hari. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keluarga mitra melakukan manajemen keuangan keluarganya. Temuan mengenai manajemen keuangan keluarga ini kemudian dilihat potensinya terhadap pencapaian tujuan program Masyarakat Mandiri.
Karena subyek yang dikaji adalah keluarga-keluarga miskin di titik kemiskinan di mana program pemberdayaan ekonomi digulirkan, maka teori yang membahas tentang kemiskinan dan pemberdayaan menjadi panduan tesis ini dalam menganalisis konteks tersebut. Dan karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang manajemen keuangan keluarga miskin yang menjadi mitra program MM maka teori manajemen keuangan keluarga dari Deacon dan Firebaugh (1981) digunakan sebagai kerangka konseptual yang menjadi pedoman dalam penelusuran data dan analisis tesis pada akhirnya. Teori tersebut terdiri dari 3 komponen sistem yaitu input, throughput dan output. Adapun metode yang digunakan tesis ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekalan kualitatif dan studi kasus. Dalam pemilihan kasus, tesis ini mengedepankan kesempatan untuk belajar dan mempertimbangkan kasus berdasarkan tingkatannya. Dari sini diputuskan untuk mengambil informan dari Desa Muara mengingat di sana baru terdapat 1 mitra lepas mustahik dari 69 mitra terdaftar. Di Desa Muara sendiri, ditentukan lagi untuk mengambil 4 informan dari dusun Garapan karena "keunikan" lokasi, karakter, dan tingkat pencapaian prestasi mitra di sana. Dari segi Iokasi, dusun Garapan merupakan lokasi yang "terbeIakang" di antara dusun Iainnya di Desa Muara karena tidak dialirinya Iistrik dan kondisinya yang sangat gersang. Selain itu, di dusun Garapan jumlah mitra tercatat paling banyak dan paling aktif dan di dusun Garapanlah muncul satu-satunya mitra Iepas-mustahik se-Desa Muara. Atas pertimbangan ini, kemudian diambil 4 informan yang mewakili 4 jenis kemitraan MM DD yaitu mitra-aktif lepas-mustahik, mitra aktif, mitra non-aktif, mitra Iepas dengan spesifikasi bahwa mitra telah melalui 4 skema peminjaman mikro, menekuni jenis usaha pedagang, merupakan pengelola keuangan di keluarganya, dan berjenis kelamin perempuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari sisi input, aspirasi atau tujuan keluarga miskin masih pada taraf pemenuhan basic need/defeciency need dengan nilai yang menjadi acuannya yang relatif rendah dan terkait dengan nilai dan budaya yang terbentuk di masyarakat. Pendapatan mereka bersifat fluktuatif dan cenderung rentan terhadap perubahan kondisi alam. Dari segi troughput, meskipun keluarga miskin tidak melakukan perencanaan keuangan dan implementasinya sesuai anjuran normatifnya, namun mereka mempunyai sistem sendiri dalam menjaga dan rnengelola keuangan keluarganya. Mereka menjalani suatu proses yang tidak didasarkan pada catatan tertulis mengenai apa yang mereka rencanakan atau akan Iakukan, akan tetapi berdasarkan pengalaman dan rutinitas yang mereka Iakukan. Dari sisi output, perasaan puas atau sejahtera dari keluarga miskin atau berpendapatan rendah adalah relatif rendah, akan tetapi hal tersebut akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Makna kepuasan dari keluarga miskin mempunyai sentuhan yang Iain, mempunyai Iebih banyak waktu Iuang dan lebih banyak tenaga yang dihemat dan aliran pendapatan yang Iebih jelas ketimbang kondisi sebelumnya merupakan kepuasan bagi mereka.
Dari keempat kasus yang dibahas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kategori pencapaian tujuan pemberdayaan: berhasil dan tidak berhasil yang keduanya berkaitan erat dengan faktor manajemen keuanga keluarga, terutama input dan troughput. Dan throughput yang baik adalah faktor kunci dari keberhasilan manajemen keuangan keluarga itu sendiri karena throughput yang baik dapat mengubah input yang kurang menguntungkan-apalagi input yang menguntungkan-menjadi output yang memuaskan dan pada akhimya pencapaian kemandirian masyarakat. Adapun dari segi kemitraan di MM DD, keberhasilan pemberdayaan tampak terjadi pada Informan yang berstatus mitra-aktif Iepas-mustahik, mitra aktif dan mitra Iepas sedangkan kasus yang tidak berhasil terjadi pada informan yang berstatus mitra non-aktif. Hal menarik dan kontras yang tergambar di sini yaitu bahwa meskipun seorang mitra telah memutuskan kemitraannya dengan MM DD akan tetapi kemandiriannya dapat terus meningkat, padahal ia tidak lagi mendapatkan dampingan. Hal ini karena kemampuan manajemen keuangan keluarganya yang baik. Sebaliknya, seorang mitra non-aktif tarnpak mendapatkan hambatan dalam mencapai kemandirian padahal ia masih dalam lingkup pendampingan Mandiri. Dari telaah kasus diketahui bahwa ketidak-aktifannya di MM DD disebabkan oleh memburuknya manajemen keuangan keluarganya pada tahun keempat kemitraannya dengan MM DD, dan bukan sebaliknya. Berarti, semakin banyak mitra yang tidak mempunyai keterampilan manajemen keuangan keluarga dengan baik, maka kemungkinan akan samakin banyak pula daftar mitra-mitra non-aktif yang melanggar DK/DP dalam program MM DD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Yuanitasari
"Kemiskinan masih menjadi masalah krusial di Indonesia. Masalah kemiskinan yang berkepanjangan membuat pemerintah menyadari betapa pentingnya pembiayaan usaha mikro untuk mengurangi kemiskinan. Penelitian ini ingin menganalisis peran dari pembiayaan produktif terhadap peningkatan taraf hidup penerimanya. Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini mengukur besarnya pengaruh ini dari sisi pengeluaran. Tidak hanya dana produktif, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh dari intensitas peminjaman dan durasi keanggotaan terhadap peningkatan konsumsi. Di samping itu, dalam teori ekonomi disebutkan banyak faktor yang mempengaruhi perubahan konsumsi rumah tangga. Jumlah anggota keluarga dan kepemilikan asset menjadi salah satu dari banyak faktor internal yang turut andil dalam perubahan konsumsi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai pengelolaan pembiayaan produktif di lembaga pengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah.

Poverty is still a crucial issue in Indonesia. Poverty issues make the government admit the importance of microfinance to reduce poverty. This study aimed to analize the role of productive financing to improve economic standard of the recipients. Unlike previous research, this study measures the magnitude of this effect from the expenditure side. Not only productive funds, this study also wanted to know the effect of the intensity and duration of membership borrowing to consumption. In addition, the economic theory mentioned many factors that affect changes in household consumption. The number of family members and household wealth to be one of the many internal factors that contribute to changes in consumption. Hoped this research can give some idea about the management of the productive financing in zakah institutions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusrizal
"Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara kepada sejumlah responden yang mengetahui dan mendalami masalah-masalah yang diteliti. Kemiskinan menjadi pusat perhatian sejak berabad-abad lamanya karena telah dianggap sebagai permasalahan kemasyarakatan yang perlu diperhatikan untuk kesejahteraan umat manusia. Upaya untuk mengentaskan kemiskinan memerlukan langkah-langkah kecil dalam skala massal dan dalam jangka waktu panjang. Ada sumber yang bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan yaitu zakat. Konsep zakat dipahami sebagai maksud pengentasan kemiskinan, tinggal lagi bagaimana mewujudkan bentuk yang ideal bertolak dari realitas yang ada dalam masyarakat sekarang. Tentu saja diperlukan merumuskan program-program operasional yang dapat mewujudkan tujuan zakat tersebut, melalui kegiatan-kegiatan pendidikan formal, non formal dan komunikasi massa. Disamping itu diperlukan juga pengembangan kelembagaan dan kegiatan-kegiatan seperti pengumpulan dan pemanfaatan zakat secara produktif sesuai dengan perkembangan permasalahan umat dewasa ini dan perkembangan manajemen serta pentingnya undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan zakat sebagai alat legitimasi. Yayasan Dompet Dhuafa Republika melakukan kegiatan-kegiatan sehubungan dengan menggunakan dana zakat, infak dan sedekah dalam mengentaskan kemiskinan melalui manajemen yang modern, dan akuntabilitas sehingga mendapat kepercayaan dalam menggali dana umat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Azzahrah
"Penelitian ini membahas mengenai manfaat penanaman nilai Islam dalam pendampingan pemberdayaan ekonomi yang dirasakan oleh mitra Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat penanaman nilai Islam dalam pendampingan pemberdayaan ekonomi bagi keberlanjutan usaha mitra adalah timbulnya dorongan dalam menjalankan usaha, timbulnya keyakinan bahwa ibadah sebagai upaya mencapai keberkahan hidup, dan timbulnya etos kerja yang sesuai dengan nilai Islam. Dari manfaat-manfaat ini berkontribusi pada penguatan aspek spiritual mitra dan juga penguatan mental wirausaha mitra dalam menjalankan usahanya.
Kata Kunci : penanaman nilai Islam, manfaat, spiritual, kewirausahaan, keberlanjutan usaha.

This thesis discusses about the benefit of planting Islamic values in assistance of economic empowerment that felt by the community Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. This thesis used a qualitative descriptive approach.
The results showed that the benefits of planting of Islamic values in assisting economic empowerment partner for sustainability efforts is the emergence of a boost in running the business, the emergence of the belief that worship an attempt to attain the blessings of life, and the incidence of work ethic in accordance with Islamic values of these benefits contribute to the strengthening of the spiritual aspect of partners and also strengthening the entrepreneurial mental of partners in business.
"
2016
S61736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Kurnia
"Mustahik sebagai individu yang memiliki kelemahan baik dalam financial maupun keterampilan perlu mendapatkan bimbingan atau pendampingan yang mampu merubah taraf hidupnya. Salah satunya adalah dengan meningkatnya pendapatan mustahik. Pengelolaan dana produktif terutama yang bersumber dari dana zakat harus mampu memberikan dampak yang positif terhadap perbaikan kehidupan mustahik. Lamanya waktu yang dibutuhkan seorang mustahik untuk melakukan transformasi menjadi salah satu indikasi tingkat keberhasilan suatu program pernberdayaan, semakin cepat seorang mustahik melakukan transformasi keluar dari kondisi kemustahikannya maka semakin baik program yang tengah digulirkan.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat perubahan pendapatan mustahik dari sebelum dan setelah mengikuti program. Terdapat perbedaan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh mustahik peserta program untuk merubah pendapatan Adapun perbedaan tersebut dipengaruhi karena adanya faktor eksternal dan internal mustahik.

Mustahik as individual who has weakness whether in financial and skill needs assistance and guidance which can change his/her into better condition. One of the changes is increasing mustahik income. The management of productive fund, especially zakat must be able to give po'sitive effect to mustahik. The duration needed by mustahik to transfonn become one of success indication of people empowerment program. Progressively fast for mustahik to transform become muzakki, it means the program is better.
Based on research, there is changes of mustahik income from before and after joining the program. There is also differences of duration needed by mustahik who participate the program to change mustahik income. Those differences are influenced by mustahik external and internal factors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, M. Hasbi
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S24260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Khoirinnisa Arifin
"Penelitian ini membahas mengenai proses konstruksi perkembangan organisasi Dompet Dhuafa sebagai pengelola zakat dimana ditemukan berbagai pendayagunaan modal sosial sebagai konsekuensi dari pergeseran makna zakat yang dimiliki oleh organisasi tersebut yakni dari pengelolaan zakat yang sifatnya hanya filantropi atau charity semata menjadi pengelolaan yang lebih berdampak kelanjutan yaitu berbentuk community development.
Penelitian mengenai DD ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dapat membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang jelas dan menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya proses konstruksi perkembangan organisasi zakat yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam menuju social enterprise. Dompet Dhuafa melakukan berbagai srategi untuk bisa mengembangkan modal sosialnya bagi kalangan muzakki dan mustahik demi mencapai tujuan organisasi yang dilandasi oleh nilainilai islami.

This study discusses about the construction process of organization development at Dompet Dhuafa as an organization who manage zakat which from this research can finded a variety of utilization of social capital as a consequence of the shifting zakat meaning that is from convensional zakat organization into an organization which concern with sustainability impact through community development.
This study used a qualitative approach because it helps the author to obtain a clear and comprehensive information about the issues raised. The results of this study indicate the presence of the construction process undertaken by Dompet Dhuafa to become a social enterprise. Dompet Dhuafa can perform a variety of strategies to develop social capital for the 'muzakki' and 'mustahik' to reach organization goals which based on Islamic values.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khorip
"Indonesia sampai saat ini masih dilanda krisis multi dimensi di antaranya krisis ekonomi, politik, hukum, keamanan, moral, dan lain-lain. Dalam kondisi demikian umat Islam mempunyai tanggung jawab besar dalam menata kembali kehidupan bangsa. Segala upaya perbaikan harus terus dilakukan, selama hal tersebut merujuk pada kebenaran hakiki, kebenaran Ilahi islam sebagai agama yang menyeluruh, mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi. Salah satu nilai instrumental ekonomi Islam adalah zakat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi kewajiban agama yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan tertentu. Perkataan zakat disebut dalam al-Qur'an sebanyak 82 kali dan selalu dirangkaikan dengan alat yang merupakan rukun Islam yang kedua ini menunjukkkan betapa pentingnya zakat sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan sekaligus mempunyai dampak sosial kemanusiaan. Indonesia sebagai negara yang berpenduduk kurang lebih 204 juta, 87, 2% di antaranya peragama Islam, memiliki potensi zakat yang sangat besar. Apabila, potensi ini benar-benar dikembangkan dan dikelola secara optimal, maka, akan memberikan andil yang cukup besar dalam mengentaskan kemiskinan. Pemberlakuan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat di Indonesia. Namun demikian, berdasarkan pengamatan penulis, Undang-Undang tersebut sampai saat ini belum di laksanakan secara penuh, sehingga belum cukup mampu mencapai tujuan pengelolaan zakat yang diinginkan. Di antara lembaga-lembaga amil zakat yang telah ada, salah satunya adalah Dompet Dhuafa Republika. Sampai saat ini Dompet Dhufa Republika termasuk Lembaga Amil Zakat terbesar di Indonesia yang tampak dalam jumlah dana zakat yang telah diterima pada tahun 2000 sebesar Rp. 6,7 milyar (enam milyar tujuh ratus juta rupiah) pada tahun 2000. Dalam skripsi ini, penulis mengkaji pengelolaan zakat sebelum dan sesudah diberlakukannya, undang-Undang Nomor 38 Tahuh 1999 serta efektifitas pengelolaan zakat oleh Lembaga Amil Zakat di Indonesia pada umumnya dan Dompet Dhuafa Republika pada khususnya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S21040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>