Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Citra Isnaningrum
"Badan Pengelola Transjakarta-Busway adalah lembaga non-struktural, maka memiliki berbagai keterbatasan sedangkan perubahan dan peningkatan ekskalasi bisnis sangat cepat dan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh layanan yang berkualitas tinggi dan memberikan mobilitas kota yang cepat dan nyaman dan berbiaya rendah sudah sangat mendesak. Badan Pengelola Transjakarta-Busway mengandung fungsi rangkap, yaitu fungsi regulator, dan kebijakan serta fungsi bisnis. Oleh karenanya perlu dipisahkan antara fungsi regulator dan kebijakan serta fungsi bisnis tersebut dengan cara fungsi regulator dan kebijakan dipegang oleh Pemda melalui instansi-instansi terkait, sedangkan fungsi bisnis dipegang oleh Badan Pengelola Transjakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Priyanto Hartadi
"Sebagai ibu kota serta pusat pemerintahan di Indonesia, Kota Jakarta berkembang cukup pesat menjadi kota yang cukup padat dan sibuk dengan tingginya aktivitas perjalanan orang. Lebih dari 300 mobil baru setiap harinya didaftarkan di DKI Jakarta jika rata-rata panjang mobil 3 meter, dalam sehari saja barisan mobil di jalanan Jakarta bertambah hampir satu kilometer. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dalam setahun mencapai 10 persen, sementara penambahan panjang jalan di Jakarta kurang dari 1 persen tiap tahunnya. Maka tidaklah mengherankan bila kemacetan di Jakarta semakin parah dari waktu ke waktu, bahkan diprediksikan dengan tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini, Jakarta akan macet total pada tahun 2014.
Kondisi ini menyebabkan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta semakin intensif membangun sejumlah moda transportasi umum, diantaranya Bus Rapid Transit (BRT) atau lebih dikenal dengan "busway" yang diluncurkan pertama kalinya pada tanggal 15 Januari 2004, dimana saat ini baru beroperasi untuk 3 koridor dari 15 koridor yang direncanakan. Tujuan proyek busway ini selain untuk menekan penggunaan mobil pribadi, busway juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna angkutan umum. Sebab sebelum ini angkutan umum yang nyaman, terjadwal, cepat dan tepat waktu merupakan satu hal yang belum dimiliki oleh ibu kota republik yang berpenduduk 10 juta orang ini. Ketidaktersediaan angkutan umum seperti busway inilah yang menyebabkan masyarakat membeli kendaraan pribadi yang sebetulnya sangat tidak efisien dari segi biaya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dari Transjakarta, dalam upayanya untuk dapat menutup biaya operasionalisasinya sehingga sustainability dari transjakarta-busway ini bisa terjamin.
Hasil regresi dengan software eviews, didapatkan bahwa kenaikan 1 persen jumlah bus akan menaikkan pendapatan sebesar 0,87 persen, kenaikan 1 persen jumlah penumpang per bus akan menaikkan pendapatan sebesar 0,36 persen, kenaikan 1 persen gaji upah akan menurunkan pendapatan sebesar 3,51 persen, kenaikan 1 persen biaya operasi dan pemeliharaan akan menurunkan pendapatan sebesar 0,17 persen, kenaikan nilai tambah bruto 1 persen akan menaikkan pendapatan dari busway sebesar 0,79 persen. Peningkatan pelayanan adalah hal yang yang paling utama untuk menaikkan demand penumpang busway karena penumpang tidak bersedia jalan terlalu jauh menuju halte dan tidak bersedia menunggu terlalu lama di halte (tercermin dari value of travel time)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Donny Mason
"Skripsi ini membahas tentang peran komunitas Suara Transjakarta dalam melakukan evaluasi Transjakarta Busway. Penelitian kualitatif dengan tipe deskripstif ini bertujuan untuk menjabarkan peran apa saja yang bisa diberikan oleh masyarakat melalui kekuatan-kekuatan kelompok terhadap program yang dilaksanakan Pemerintah, khususnya transportasi umum Transjakarta Busway. Peran serta masyarakat inilah yang dimanfaatkan komunitas Suara Transjakarta yang juga hadir sebagai stakeholder dari Transjakarta Busway sebagai pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Transjakarta Busway telah melibatkan masyakat dalam pelaksanaan program, yang mengarah pada tata kelola pemerintahan Governance. Komunitas Suara Transjakarta mampu menjalankan peran sebagai mitra kerja, kontrol, media sosialisasi ataupun sebagai inovator solusi masalah.

This undergraduate thesis examines the role of Komunitas Suara Transjakarta in the process of evaluation toward Transjakarta Busway. The research established based on qualitative approach, with a descriptive research, where the researcher tries to examine each roles of societies, in this case is a community, toward the implementation of Government?s programmed, especially in the transportation sector. The result of this research reveals that The DKI?s Department of Transportation by the Managing Unit Transjakarta Busway joint program with community, to reach a goal as a good governance. Transjakarta community have a capacity as partner, control, socialization media or innovator to give a problem solving to the Transjakarta Busway."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Setyawan
"Badan Layanan Umum Daerah (BLUD Transjakarta Busway harus bersifat profit oriented namun masih tidak meninggalkan fungsi social oriented. Sebagai ?pelayanan umum? maka pengelolaan busway ditekankan pada pemberian akses dan kemudahan kepada masyarakat yang berarti bahwa unsur keterjangkauan menjadi penting. Sehubungan dengan kualitas pelayanan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kepuasan pelanggan Transjakarta Busway yang didasarkan konsep lima dimensi penting dari suatu pelayanan (service), yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat pengguna jasa layanan TransJakarta Busway milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menganalisis tingkat pelayanan operator bus way berdasarkan persepsi penumpangnya, mengajukan suatu rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan kepada operator busway Trans Jakarta untuk pelayanan yang diberikan kepada penumpangnya.
Penelitian ini membatasi bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (masyarakat pengguna jasa layanan) TransJakarta Busway milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di antaranya adalah faktor pelayanan yang meliputi : reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible.
Kualitas pelayanan TransJakarta Busway secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi (harapan) pelanggan, dengan Servqual Score sebesar -0,5396. Dengan servqual score-nya negatif mengindikasikan terdapat kesenjangan pelayanan antara harapan pelanggan dengan persepsi pelanggan terhadap pelayanan riil (kinerja) TransJakarta Busway.
Perlu adanya kegiatan perbaikan kualitas pelayanan untuk masing-masing dimensi dilihat dari skor servqual yang memiliki kesenjangan negatif tertinggi. Agar kualitas pelayanan berhasil, maka perlu adanya pembenahan intern, fasilitasi, dan evaluasi bagi seluruh pelaku dalam organisasi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Transjakarta Busway must be profit oriented, but still did not leave a social function oriented. As a "public service" then the busway management emphasis on providing access and convenience to the public which means that the element of affordability is important. With respect to service quality, researchers interested in conducting customer satisfaction research based on the concept of Transjakarta Busway five key dimensions of a service (service), ie reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible.
The purpose of this study was to determine the effect of quality of service to the level of community satisfaction with the service user's TransJakarta Busway Jakarta Provincial Government, bus operators to analyze the level of service based on the perception of passengers way, puts forth a recommendation to improve the quality of service to the Trans Jakarta busway operators for services provided to the passengers.
This study limits the variables that influence customer satisfaction (public service users) TransJakarta Busway Jakarta provincial government-owned factors include services that include: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible.
TransJakarta Busway service quality as a whole has not met expectations (expectations) customers, with the SERVQUAL score of -0.5396. With his servqual negative score indicates there is a gap between customer expectations of service with the customer's perception of the real service (performance) TransJakarta Busway.
Need for service quality improvement activities for each dimension of the score servqual seen that has the highest negative gap. In order for quality of service is successful, it is necessary internal reform, facilitation, and evaluation for all players in the organization to provide quality service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Frily
"Sistem Transportasi DKI Jakarta ibarat benang kusut dan karena sistem ini berinteraksi dengan sistem-sistem lainnya maka timbullah efek multiplier selain kemacetan seperti ekonomi biaya tinggi, polusi, peningkatan stres, dsb. Telah muncul prediksi bahwa pada tahun-tahun mendatang, kelumpuhan transportasi secara total akan terjadi dan tidak ada satu kendaraan pun yang dapat bergerak jika tidak ada perbaikan. Pemerintah DKI Jakarta berusaha mengurai kekusutan dari sistem yang menjadi tulang punggung perekonomian di Ibukota dengan menerapkan berbagai macam solusi. Salah satunya adalah sistem BRT (bus rapid transit) atau yang dikenal dengan Busway Transjakarta.
Busway diharapkan mampu mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk - berpindah hati - sehingga luas jalan yang ada lebih efektif dalam mengangkut penumpang melalui angkutan massal. 4 tahun berlalu sejak busway beroperasi, kemacetan tetap ada. Dan meski beberapa permasalahan sudah teratasi oleh sistem BRT ini, efek multiplier baru dikontribusikan oleh busway. Indikasi bahwa permasalahan hanya dihadapi gejalanya saja tetapi tidak sampai ke akarnya. Sistem transportasi sendiri adalah sebuah sistem kompleks, sangat bervariasi dan saling berkaitan dengan system lainnya. Pendekatan linear tidak mungkin lagi diaplikasikan untuk menanggapi karakteristik yang sangat dinamis ini. Simulasi sebagai salah satu metode pendekatan sistemik merupakan jawaban untuk masalah ini.
Dengan program simulasi ProModel, penelitian ini bertujuan membuat sebuah model simulasi diskrit dari 7 koridor busway transjakarta. Model ini nantinya akan menjadi bagian dari sebuah sistem penunjang keputusan yang akan memberikan dukungan kepada pengambil kebijakan dalam mengoptimalkan aktivitas operasional busway. Penelitian ini tidak mampu menghasilkan strategi yang konkret untuk menjawab permasalahan pada sistem busway karena ketidaktersediaan data. Tetapi, sebuah sistem penunjang keputusan telah terbentuk dengan segenap kemampuannya untuk mempelajari proses, mengoptimasi dan menganalisa sensitivitas sistem. Penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data numerik yang akurat akan melengkapi instrumen penunjang keputusan ini dalam menjalankan fungsinya, yaitu: membantu pengguna mengambil keputusan yang tepat dengan dukungan informasi yang akurat.

DKI Jakarta's transportation system is indeed a tangle thread and since it has an interaction with other system as a result a multiplier effect occurred along with traffic jam such as high-cost economy, pollution, increased stress and so on. It has been predicted that for the following years, transportation failure will be realized and there wont be any single vehicle could move assume no improvement. The City Government has tried to overcome the untidiness of the system, which has been the city economy backbone, by applying diverse solution. Bus rapid transit system or well known as Busway transjakarta is one of them.
Busway was expected to encourage private vehicle user to move into them so that increase the effectiveness of remaining road area in carrying passenger through mass transport. 4 years has gone since busway first operated, traffic jam still there though. And despite some problem has been overcome, new multiplier effects was contributed by busway. A clear indication that all this time the problem was being faced only on it's symptoms not the root. Transportation system itself is a complex system, highly vary and multi-actor. A linear approach surely can't be applied to cope with such a dynamic therefore simulation, as one of systemic approach method is answer for this problem.
Using ProModel Simulation software, this research is intended to create a discrete simulation model of 7 corridor busway Transjakarta. Later, this model will be a part of a decision support system which will support relevant policy maker in optimizing busway operational activity. This research can't generate a concrete strategy to answer the problem being faced within busway system for the unavailability of data. But, a decision support system has been established along with it's respected capability to observe busway process, optimized and do sensitivity analysis of the system. Further research to acquire an accurate necessary numerikal data will complete this decision support instrument in executing it's very function, which is: assist user on making decision backed by accurate information.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Gunawan
"Transportasi merupakan sarana yang paling krusial dalam menunjang perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat penduduk tinggi di dunia, terdiri dari beragam tingkat perekonomian sehingga tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi untuk menjalankan mobilitasnya sehari-hari. Oleh karena itu, pemerintah akhirnya menyediakan suatu jasa layanan angkutan umum yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 15 Januari 2004 merupakan titik awal beroperasinya Transjakarta-Busway di Jakarta, dengan menawarkan sebuah sarana transportasi yang 'aman, nyaman, cepat dan manusiawi, serta berbudaya dan bertaraf internasional'. Namun dalam prakteknya, konsumen kerap kali tidak mendapatkan hak-haknya sebagaimana penawaran yang 'dijual' oleh pihak pelaku usaha. Konsumen merasa tidak nyaman berkendara dengan menggunakan Transjakarta karena kondisi bus yang sering kali penuh sesak, atau konsumen harus menunggu untuk waktu yang cukup lama dengan kondisi halte yang tidak memberikan kenyamanan hingga bus datang. Berdasarkan Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdapat hak-hak konsumen dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang harus dibenahi oleh Transjakarta agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan hak-hak konsumen dapat terjamin. Selain itu, konsumen sendiri perlu lebih menyadari akan hak-hak yang dimilikinya dan harus lebih berani dalam memperjuangkan haknya yang tidak dipenuhi atau dilanggar.

Transportation is the most crucial medium in supporting the economy of a nation. Indonesia as one of the countries with the highest level in world population consists of various levels of economy so that not everyone has a personal vehicle to run the day-to-day mobility. Therefore, the government finally provided an affordable public transportation that services all level of society. January 15, 2004 was the starting point of the operation of Transjakarta-Busway in Jakarta, by offering a medium of transportation that are 'safe, convenient, quick and humane, and also cultured and internationally'. However, in fact, consumers often don't get their rights as 'sold' by the company. Consumers don't feel comfortable driving with Transjakarta, because the conditions are often too crowded, or the consumers must wait for a very long time in bus's stop which doesn't provide any comfort until the bus comes. Based on Law No. 8 Year 1999 Regarding Consumer Protection Law and Law No. 22 Year 2009 Regarding Traffic and Road Transportation, there are consumer's rights and obligations thst must be met by all the companies when they run their businesses. Many things must be addressed by Transjakarta so their service to the consumers can be maximized and consumers' rights will finally be assured. In addition, consumers themselves need to be more aware of their own rights and be more willing to fight for their rights that are not fulfilled or being violated."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S55
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamia Sugianti
"Penelitian ini membahas tentang stress dan strategi coping pada tenaga kerja komuter (penglaju) pengguna transportasi busway TransJakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 7 tenaga kerja komuter, 9 orang informan pendukung seperti keluarga, teman dan rekan kerja, 1 orang petugas busway dan 1 orang supervisor tiketing busway serta observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini didapat Bahwa hampir semua tenaga kerja komuter mengalami stress dalam menjalani aktifitas penglajunya dikarenakan permasalahan manajemen transportasi Busway TransJakarta yang masih buruk dan kemacetan yang dianggap sebagai sumber pembangkit stress (stressor). Disamping itu, adanya perbedaan karakteristik dan persepsi invidu saat berinteraksi dengan stressor yang ada, menyebabkan pula adanya perbedaan pada respon stress dan pemilihan strategi coping yang dilakukan oleh tenaga kerja komuter dalam mengatasi stress mereka.

This research discusses stress and coping strategies of commuters using public transportation “Busway TransJakarta”. This study used qualitative method such as in-depth interviews with 7 commuters, 9 supporter informans like family, friends and co-workers, 1 officer and 1 supervisor of busway ticketing and observations at the sites. The results are obtained that almost all commuters feel stress in doing their commuting activities due to problems of transportation management of Busway TransJakarta that is still bad and congestion are considered as a source of stress. In addition, the differences of individual characteristics and perceptions when interact with the existing stressors, also leading to the differences of response stress and coping strategies that choosen by commuter to overcome their stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Raditya Sartika
"ABSTRAK
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum.
Contoh dari Badan Layanan Umum yang telah berdiri dan yang menjadi fokus
analisis tesis ini adalah Badan Layanan Umum Transjakarta Busway yang diatur
dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 48
Tahun 2006 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Badan Layanan
Umum Transjakarta Busway. Bagaimanakah dengan permasalahan pokok
tersebut, tesis ini juga menganalisis prosedur dan mekanisme pendirian
kewenangan, tugas dan kewajiban dari Badan Layanan Umum dan Badan
Layanan Umum Transjakarta Busway. Penelitian tesis ini menemukan bahwa hal
tersebut diatur Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 48 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Organisasi,
dan Tata Kerja Badan Layanan Umum Transjakarta Busway, sebagai pelaksanaan
dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

ABSTRACT
By the enactment of Law Number 1 Years of 2004 Regarding the Treasuries,
Public Service Entities was established for improving the level of service to the
public and to educate the public society. The example of the Public Service
Entities is Transjakarta Busway which based on Governed of the regional
province of Jakarta and based on Number 48 Years of 2006 regarding the
Establishing, Organization, and Operation of Public Service of Trans Jakarta
(Busway). Because of these Law Statement, the standard procedures, the
Authority, which have been established among others of Transjakarta Busway.
From this research, the writer mentioned about the Government Law Number 23
Years of 2005 about the management of financial Public Service Legal Entities
and the Law from Governor of Jakarta Number 48 Years 2006 about Creating,
Organization, and Working Scheme of Public Service Entities of Trans Jakarta
(Busway). As the practical administration of Law Number 1 Years of 2004
Regarding the Treasuries."
2013
T32550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi M.E.S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dagun, Save M.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006
388.04 DAG b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>