Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rismala Dewi
"Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Penyakit ini termasuk dalam 10 penyebab utama kesakitan dan kematian di antara 8 negara I tropis di Asia. Di dunia diperkirakan sekitar 50.100 juta kasus infeksi dengue terjadi setiap tahunnya, dengan jumlah kematian mencapai 24.000 kasus.
Di Indonesia, epidemi DBD terjadi setiap tahun disertai peningkatan jumlah kasus serta penyebaran yang makin meluas. Sejak tahun 1968, insidens DBD di Indonesia terus meningkat dari 0,05 (1968) menjadi 35,19 (1998) per 100.000 penduduk. Sebaliknya, angka kematian di Indonesia cenderung menurun, dengan Case Fatality Rate (CFR) berkisar 42,8% (1968) menjadi 2% (1998). Awal tahun 2004 ini terjadi kejadian luar biasa (KLB) di sebagian besar propinsi di Indonesia, tercatat sekitar 52.013 kasus DBD yang dirawat dan kematian terjadi pada 603 kasus.
Menegakkan diagnosis DBD pada fase dini sangat sulit, hal ini akan menimbulkan masalah bila penanganannya terlambat terutama pada kasus dengan renjatan. Kematian pada DBD dengan renjatan 3-10 kali lebih banyak dibandingkan dengan kasus tanpa renjatan. Walaupun demikian terdapat faktor lain yang mempengaruhi kematian pada DBD yang berhubungan dengan beratnya penyakit. Berbagai aspek DBD banyak diteliti baik secara epidemiologis, klinis, laboratoris, patofisiologis, patogenesis, virologis dan imunologis untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam memprediksi terjadinya DBD yang berat. Sedangkan di Indonesia, penelitian tentang faktor prediktor ini telah dilakukan pula sebelumnya di Jakarta, Bali, Yogyakarta dengan variabel dan hasil yang bervariasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarmo Sunaryo Poorwo Soedarmo
Jakarta : Universitas Indonesia , 1988
618.929 SUM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Admiral
"Di Indonesia angka insidens demam berdarah dengue (DBD) selalu menunjukkan peningkatan dan berpotensi untuk terjadinya kejadian luar biasa; tahun 2005 ? 43,42, tahun 2006 meningkat 52,48 dan tahun 2007 meningkat kembali 71,78. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran penyakit DBD di area makam dan faktor risiko lainnya berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Rancangan penelitian ini adalah studi ekologi dengan analisis spasial dan uji hipotesis.
Hasil penelitian berdasarkan analisis spasial menunjukkan keberadaan makam pada suatu wilayah kelurahan berkaitan dengan tingginya sebaran kasus DBD di wilayah tersebut. Begitu juga untuk kepadatan penduduk yang tinggi, banyaknya jumlah bangunan, angka bebas jentik (ABJ) yang rendah, terlihat juga memiliki sebaran kasus DBD yang tinggi. Secara statistik faktor resiko yang berhubungan signifikans dengan DBD adalah ABJ (p=0,00), suhu udara (p=0,05) dan kelembaban udara (p=0,05). Sedangkan curah hujan tidak ditemukan hubungan yang signifikans (p=0,96).

In Indonesia, the incidence rate of dengue hemorrhagic fever (DHF) has always shown an increase and the potential for the occurrence of outbreak; in 2005 - 42.43, in 2006 increased by 52.48 and in 2007 increased again 71.78. The purpose of this research is to describe of the DHF in the area of the tomb and other risk factors based on Geographic Information System (GIS). The design of this research is ecological study with spatial analysis and hypothesis testing.
The results showed the existence of spatial analysis on the tomb in a village area due to the high distribution of DHF cases in the region. Others variable are the high population density, large number of buildings, number of free larvae (ABJ) low spatial also have a high distribution of DHF cases. Other risk factors statistically associated with DHF are ABJ significance (p=0.00), air temperature (p=0.05), humidity (p=0.05). Meanwhile, precipitation factor was not significance (p= 0.96).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31355
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kishore R J Siswan
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
T58774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amah Majidah Vidyah Dini
"Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kemungkinan eningkatan kejadian yang terus menerus dari vector borne disease (Munasinghe, 2003). Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit berbasis vektor yang menjadi penyebab kematian utama di banyak negara tropis. Penelitian Silaban (2005) menyatakan bahwa variasi iklim (jumlah hari hujan, lama penyinaran matahari, kelembaban) memiliki hubungan bermakna dengan insiden DBD di Kota Bogor. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara faktor iklim (suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari, kelembaban, dan kecepatan angin) dengan kejadian DBD di Kabupaten Serang tahun 2007- 2008. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder faktor iklim dan jumlah kasus DBD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor iklim suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari, kelembaban dan kecepatan angin dengan angka insiden DBD di kabupaten Serang pada tahun 2007-2008."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Striratnaputri
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta. Pada tahun 2008 terdapat 4290 penderita dan banyak wilayah yang dinyatakan tergolong zona merah antara lain Kelurahan Paseban dengan jumlah penderita 135 orang. Untuk melakukan pemberantasan diperlukan data dasar antara lain tingkat pengetahuan warga mengenai DBD. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga (IRT) mengenai pemberantasan vektor DBD dan faktor yang berhubungan. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Survei dilakukan menggunakan kuesioner pada tanggal 30-31 Mei 2009. Dipilih 100 IRT sebagai subyek penelitian dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah IRT yang memiliki pengetahuan kurang 27 orang (27%), 38 orang (38%) cukup, dan 35 orang (35%) baik. Tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan IRT mengenai pemberantasan vektor DBD dengan usia (p=0,918), pekerjaan (p=0,641), tingkat pendidikan (p=0,790), aktivitas yang diikuti di lingkungan rumah (p=0,285) dan jumlah sumber informasi IRT (p=0,541). Disimpulkan tingkat pengetahuan IRT mengenai pemberantasan vektor DBD tergolong cukup dan tidak berhubungan dengan usia, pekerjaan, pendidikan, aktivitas di lingkungan rumah dan jumlah sumber informasi.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of Indonesia's health problems mainly Jakarta. There had been 4290 cases of DHF within 2008. Central Jakarta has few red zones and among them is Paseban village with 135 cases. The elimination of DHF requires few informations such as the society knowledge about DHF. Therefore, the objective of this research is to identify the knowledge about elimination of DHF’s vector and their associated factors among housewives. The design of this research is cross sectional. Survey was performed using questionnaire on May 30th – 31st 2009. The amount of subject was determined using simple random sampling with the result of 100 housewives. The data analysis is using chi-square facilitated by SPSS. The outcome shows that 27% of respondents are lack of knowledge, 38% of samples has adequate knowledge, and 35% has good knowledge about DHF. There is no significant difference between respondent’s knowledge about DHF and their age (p=0,918), their work (p=0,641), their formal education (p=0,790),their activity in the environment (p=0,285) and the number of information’s sources they received (p=0,541). In conclusion, mostly the level of knowledge about elimination of DHF’s vector among housewives in Paseban is adequate and has no significant difference with age, work, formal education, activity in the environment, and the number of information’s sources they received."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Gilang Dwiputra
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga (IRT) mengenai vektor DBD dan faktor yang berhubungan.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah IRT yang memiliki pengetahuan kurang 44 orang (44%), 24 orang (24%) cukup, dan 32 orang (32%) baik.
Tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan IRT mengenai vektor DBD dengan usia (p=0,484), pekerjaan (p=0,634), dan tingkat pendidikan (p=0,301), sedangkan terdapat perbedaan bermakna dengan aktivitas yang diikuti di lingkungan rumah (p=0,019) dan jumlah sumber informasi (p=0,028).
Disimpulkan tingkat pengetahuan IRT mengenai vektor DBD kurang, berhubungan dengan aktivitas di lingkungan rumah dan jumlah sumber informasi, tetapi tidak berhubungan dengan usia, pekerjaan dan pendidikan.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of Indonesia's health problems mainly Jakarta. The objective of this research is to identify the knowledge about vector of DHF and its associated factors among housewives.
The design of this research is cross sectional. The data analysis is using chi-square facilitated by SPSS. The outcome shows that 44% of respondents are lack of knowledge, 24% of samples has adequate knowledge, and 32% has good knowledge about DHF.
There is no significant difference between respondent?s knowledge about vector of DHF and their age (p=0,484), work (p=0,634), and formal education (p=0,301), but there is significant difference between respondent?s knowledge about vector of DHF and their activity in the environment (p=0,019) and the number of information?s sources they received (p=0,028).
In conclusion, mostly the level of knowledge about DHF symptoms among housewives in Paseban is poor and has an association with activity in the environment, and the number of information?s sources they received, but doesn?t have association with age, work, and formal education.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnadi
"Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue ( PSN-DBD ) merupakan kegiatan yang ditujukan dalam pemberantasan vektor DBD yang dilakukan oleh masyarakat secara kontinyu dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikatakan berhasil jika dapat menurunkan populasi nyamuk, dengan mengunakan indikator Angka Bebas Jentik (ABJ) harus lebih atau sama dengan 95 % . Angka Bebas Jentik di Kota Padang khususnya didaerah endemis DBD belum mencapai target yang diharapkan (masih < 95 %), sebagai salah satu akibatnya resiko penularan DBD masih tinggi.
Berbagai teori dan penelitian terdahulu menyatakan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dalam menurunkan kasus DBD, di samping itu tak kalah pentingnya adalah penyuluhan kesehatan tentang PSN-DBD yang kurang, sikap tokoh masyarakat dan tim pokjanal DBD dalam melaksanakan PSN - DBD belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kecamatan Padang Barat Kota Padang pada tahun 2003 dengan desain penelitian Cross Sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya PSN-DBD memiliki nilai median 6,90 pada nilai terendah 3,80 dan tertinggi 13,80, sedangkan penyuluhan, sikap tokoh masyarakat dan sikap tim pokjanal memperlihatkan bahwa sikap tim pokjanal dimasukkan kedalam kategori paling kurang. Dari hasil analisis bivariat diketahui penyuluhan, sikap tokoh masyarakat dan tim pokjanal DBD mempunyai hubungan yang bermakna terhadap gabungan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD. Dalam uji multivariat variabel sikap tokoh masyarakat mempunyai hubungan yang paling dominan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan agar peran serta tokoh masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya menurunkan kasus DBD dengan cara melakukan pertemuan kelompok, memberikan peyuluhan serta ikut mendukung kegiatan pokjanal DBD.

Factors Related to Community is Knowledge, Attitude, and Practice on Dengue Haemorrhogie Fever Vector Nest Control in Padang Barat Sub District, Padang Municipality 2004Dengue Hemorrhagic Fever control is a community action in order to control DHF vector through source reduction program that should be conducted in a continuous way. This action is considered success ful if it could reduce mosquito population indicated by Larvae-Free Rate (Angka Bebas Jentik=AJB) of ? 95%. The AJB rate in Padang municipality and particularly in Dengue Hemorrhagic Fever endemic area was still under 95% and might cause high risk of Dengue Hemorrhagic Fever transmission.
Community knowledge, attitude, and practice on Dengue Hemorrhagic Fever mosquito nest control are important factor to reduce prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever case. Other important factors are health education on PSN-DBD, attitude of informal leader, and the implementation of PSNDBD by national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce.
This study aimed to obtain information on factors related to knowledge, attitude, and practice of community regarding PSN-DBD in Padang Barat sub district, Padang City year 2003. This study was a cross-sectional study and data were analyzed in univariate, bivariate, and multivariate logistic regression analyzes.
The study shows that knowledge, attitude, and practice of community on PSNDBD was less than 6,90 while analysis on education, attitude of informal leader, and attitude of national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce showed that the attitude of national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce was the least category. Bivariate analysis indicated that education, informal leader's attitude, and national Dengue Hemorrhagic Fever taskforce's attitude were all significantly related to knowledge, attitude, and practice of community regarding PSN-DBD. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was informal leader's attitude.
It is suggested to improve and increase the quantity and quality of health education, participation of informal leader, and participation of national DHF taskforce in order to reduce the prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever case.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardini Putri ZZ
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia. DBD mempunyai potensi menimbulkan kematian dan kejadian luar biasa (KLB). DKI Jakarta merupakan salah satu daerah endemis DBD yang jumlah kasusnya selalu meningkat setiap tahun. Kecamatan Pasar Minggu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Jakarta Selatan yang jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahun. DBD merupakan penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya dan belum ditemukan vaksin untuk mencegah penularannya. Maka perlu diadakan suatu program yang dapat mencegah penularan DBD. Cara yang paling efektif yang dapat dilakukan adalah memberantas vektor penular DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Untuk melaksanakan suatu program penanggulangan DBD diperlukan suatu manajemen program yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan seperti Penyelidikan Epidemiologi (PE), fogging focus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengawasan dan penilaian kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen program Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (P2DBD) di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2008. Jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada Bulan Mei 2008. Untuk menguji kebenaran dari data yang terkumpul maka peneliti melakukan triangulasi sumber, metode dan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga yang terlibat untuk P2DBD di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu sudah mencukupi. Untuk melaksanakan kegiatan diperlukan dana sarana. Dana yang ada saat ini belum mencukupi dan beberapa sarana yang diperlukan juga masih kurang. Untuk melaksakan kegiatan P2DBD Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu berpedoman pada juklak yang berasal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Departemen Kesehatan. Manajemen Program Penanggulangan DBD di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu belum terlaksana secara optimal karena masih ada beberapa tahapan penting dalam manajemen program yang belum terlaksana dengan baik. Respon Time Penyelidikan Epidemiologi dan Respon Time Fogging Focus dalam melaksanakan P2DBD masih belum sesuai dengan standar penanggulangan yang ada. Angka Bebas Jentik yang dilaporkan oleh Jumantik telah mencapai standar Angka Bebas Jentik yang baik yaitu di atas 95 %.
Agar kegiatan P2DBD berhasil dan berjalan dengan baik maka diperlukan kesadaran masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan PSN secara rutin karena PSN merupakan cara yang paling tepat dalam memberantas vektor penular DBD. Selain itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak mulai dari pejabat terkait, petugas kesehatan, kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan untuk dapat melaksanakan P2DBD secara berkesinambungan. Proses manajemen P2DBD juga perlu dilaksanakan dengan baik dan optimal sehingga tujuan dari P2DBD dapat tercapai dan jumlah kasus DBD dapat ditekan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepadatan populasi Ae.aegypti meningkat di musim hujan, dan dapat diukur dengan angka rumah, angka wadah, angka brito dan landing rate. Nyamuk ini mengalami metamorfosis lengkap dan memerlukan waktu 10 hari untuk pertumbuhan dari telur sampai nyamuk dewasa. Ae.aegypti dan Ae.albopictus sepintas lalu sulit dibedakan, karena keduanya berwarna dasar hitam dengan belang-belang putih pada bagian badannya; namun perbedaan terlihat pada mesonotum yang membentuk gambaran lire (Ae.aegypti) dan garis tebal putih yang memanjang (Ae.albopictus). Pemerintah telah memilih dan menganjurkan untuk melaksanakan pengendalian vektor DBD dengan PSN. "
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>