Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theophilus J. Riyanto
"Penelitian kualitatif tentang McDonald's dalam Kebudayaan Konsumen Amerika melalui kajian literatur menekankan pada makna denotatifdan konotatif McDonald's bagi konsumennya yaitu masyarakat pekerja kelas menengah bawah Amerika dalam kurun waktu dua dasa warsa pertama sejak berdirinya McDonald's tahun 1955. Sumber kajian utama penelitian ini adalah teks-teks resmi McDonald's yang ada dalam situs www.mcdonald.com dan dua pustaka yang ditulis oleh Gary Henriques dan Andre DuVall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide dan yang ditulis oleh Ray Kroc dan Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of McDonald's. Teori-teori yang dipakai dalam analisis ini adalah teori-teori tentang kebudayaan (pemikiran-pernikiran dari Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), kebudayaan konsumen (pemikiran-pemikiran dari Mike Featherstone dan Don Slater), gaya hidup (pemikiran dari David Chaney), dan restoran cepat saji (pemikira dari Richard Pillsbury), Dalam analisis diteinukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan McDonald's yang pesat, ideologi McDonald's, dan makna denotatifdan makna konotatif (makna emosional, sosial, dan budaya) McDonald's bagi konsumennya menunjukkan bahwa ada hubungan timbal balik yang saling berkaitan antara McDonald's, konsumennya, dan masyarakat pada waktu itu. Hal ini menciptakan suatu gaya hidup masyarakat dalam berkonsumsi atau mengkonsumsi komoditas yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan konsumen Amerika pada masa itu.

This qualitative research on McDonald's in the American Consumer Culture through a text analysis focuses on the denotative and connotative meanings of McDonald's for its consumers, that is, the working American of low middle-class people in the fist two decade since the opening of McDonald's in 1955. The main sources of the analysis are the formal texts from the website of McDonald's (www.mcdonald.com), and the two texts on McDonald's written by Gary Henriques and Andre Duvall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide and written by Ray Kroc and Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of Mc Donald?s. The theories used in the analysis are the theories on culture (Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), consumer culture (Mike Featherstone and Don Slater), lifestyle (David Chaney), and fast-food restaurant (Richard Pillsbury). In the analysis, it comes to be true that the fast growth and development of McDonald's in that period, tile ideology of McDonald's, and the denotative and connotative meanings (emotional, social, cultural meanings) of McDonald's for its customers indicate that there is interdependent relation among McDonald's, its consumers, and the society. It creates people's lifestyle in consuming commodities that influences the development of the American consumer culture in that period."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meuthia Alifia Kadi
"Penelitian ini memiliki tujuan guna menganalisis pengaruh perceived social media marketing activities, beserta mediasi brand consciousness, dan value consciousness terhadap brand loyalty pada konsumen di McDonald’s Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data penelitian dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara online dan tatap muka kepada 100 responden yang merupakan konsumen berusia 18 hingga 34 tahun di McDonald’s Kota Depok yang mengunjungi McDonald’s di Kota Depok minimal dua kali dalam setahun terakhir dan menjadi followers dari akun media sosial McDonald’s Indonesia. Teknik analisis yang digunakan untuk analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial berupa regresi linear dan analisis linear berganda dengan menggunakan SPSS versi 25.0 untuk Windows. Pengujian terhadap hubungan mediasi menggunakan uji sobel yang diperoleh dari kalkulator untuk uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived social media marketing activities memiliki pengaruh terhadap brand loyalty. Brand consciousness sebagai variabel mediasi pertama menunjukkan valid untuk digunakan sebagai variabel mediasi untuk efek tidak langsung dari perceived social media marketing activities terhadap brand loyalty. Akan tetapi, sesuai dengan hasil yang diperoleh didapati bahwa variabel mediasi kedua yaitu value consciousness tidak memediasi efek tidak langsung dari perceived social media marketing activities terhadap brand loyalty yang diberikan oleh Brand Restoran Cepat Saji McDonald’s di Kota Depok. Hasil penelitian ini memberikan saran secara akademik agar pada penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian yang lebih dalam mengenai pengelolaan pemasaran media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan loyalitas pada suatu merek khususnya pada bidang merek restoran cepat saji
.This study aims to analyze the effect of Perceived Social Media Marketing Activities towards Brand Loyalty and mediation effect of Brand and Value Consciousness of McDonald’s Consumer in Depok. This study uses quantitative approached research which collected through distributing questionnaires online and face-to-face to 100 respondents representing 18 to 34 year-old customers in McDonald's, Depok City whom visited McDonald's, Depok City at least twice in one year and became followers of the McDonald's Indonesia social media accounts.The analysis technique used for both descriptive and inferential statistical analysis were linear and multiple regression and also sobel test, using SPSS 25.0 version for Window, also testing of mediations variable relationships uses the sobel test obtained from a calculator for the sobel test. This research results showed that perceived social media marketing activities has a direct effect towards brand loyalty brand consciousness as the first mediating variable shows valid to be used as a mediating variable for the indirect effect of perceived social media marketing activities on brand loyalty. However, in accordance with the results obtained, it was found that the second mediating variable, namely value consciousness, did not mediate the indirect effect of perceived social media marketing activities on brand loyalty which provided by McDonald’s, Fast Food Restaurant Brand in Depok City. The recommendation of this study suggest that future research can conduct deeper research on the management of social media marketing activities to increase consciousness and loyalty in a brand, especially in the field of fast food restaurant brands"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Rishelia Yustika
"Pasar makanan siap saji yang semakin padat, menuntut pebisnis kuliner atraktif dan cerdas guna meningkatkan image mereka di mata masyarakat, maka diperlukan komunikasi yang sistematis melalui kegiatan Public Relations (PR). McDonald's mencermati hal tersebut dengan menekankan kegiatan PR pada fungsi palayanan komunitas; "Giving back to the community we serve". McDonald's World Children's Day (MWCD) adalah bukti kepedulian McDonald's terhadap anak-anak yang kurang beruntung yang diharapkan dapat menjaring keterlibatan anak-anak yang lebih beruntung untuk berbagi. Semakin baik suatu program, akan meningkatkan tidak hanya partisipasi dari pihak ketiga atas program, melainkan juga peningkatan citra bagi pelaksana kegiatan bersangkutan. Citra yang baik dapat terbentuk di pihak ketiga, apabila mereka dapat mempersepsi kegiatan secara baik pula, dan untuk itulah peneliti ini ada. Penelitian persepsi konsumen yang diwakili olah pihak orang tua anggota McKids, dilakukan guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang persepsi konsumen atas kegiatan community relations yang dilakukan oleh McDonald's. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif; menggunakan teknik penarikan sampel purposive non probabilita dengan populasi seluruh orang tua anggota McKids di wilayah DKI Jakarta dan menunjuk 100 orang tua anggota Mckids di 10 restoran terpilih sebagai sampel dengan teknik accidental. Dad penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kurangnya stimulus menyebabkan kegiatan MWCD belum dipersepsi secara maksimal oleh konsumen di wilayah DKI Jakarta, khususnya orang tua anggota McKids. Penerapan community relations yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip publikasi yang memadai guna mendapat partisipasi masyarakat secara maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhy Eraldo
"Deforestasi di hutan Amazon telah berlangsung sejak pemerintah brazil mempromosikan kependudukan di daerah amazon sejak tahun 1960-an yang dimulai dengan pembukaan jalan hingga pada penebangan hutan yang digunakan sebagai lahan peternakan dan pertanian.Sekitar 70 persen wilayah hutan yang gundul berwujud peternakan antara tahun 1990 dan 2004, brazil juga merupakan primadona investasi dikawasan amerika latin diberbagai bidang dengan populasi terbesar dikawasan ini secara tidak langgsung telah menjadikan pola konsumsi rakyatnya semakin meningkat,dengan melihat peluang investasi yang menguntungkan, perusahaan Mcdonald masuk dan menjadi bagian gaya hidup rakyat brazil di perkotaan, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk McDonald maka permintaan akan ternak serta pertanian kedelai pun meningkat ,seiring meningkatnya permintaan itu pun tanpa disadari telah menyebabkan deforestasi di hutan amazon hal ini pun dijelaskan dengan adanya teori McNugget Connection, Kasus McDonald di Brazil ini memperlihatkan keterkaitan erat antara kerusakan lingkungan yang terjadi di hutan dengan aktivitas bisnis perusahaan multinasional di bidang makanan. Menyadari pentingnya rehabilitasi hutan Amazon atas tindakan yang dilakukannya, McDonald melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berupaya untuk membangunkan kembali hutan Amazon sebagai paru-paru dunia.

Deforestation in the Amazon rainforest has been going on since the Brazilian Government to promote settlement in the Amazon since the 1960s, beginning with the opening of roads to logging that is used as a farm and agriculture. About 70 percent of the Balt area of forest understory farm between 1990 and 2004, Brazil is also a prim donna in various Latin American investment come within the area with the largest population of this lowliest indirectly has made his ever increasing consumption patterns, with respect to a made his ever increasing consumption patterns, with respect to a profitable investment opportunities, the company McDonald enters and becomes part of the Brazilian people live style in urban areas, with increasing demand for McDonald’s product then the demand for cattle and soy farming has increased as the growing demand for it was unwittingly have caused deforestation in the Amazon rainforest it is also explained by the theory of the McNugget connection, McDonald’s case in Brazil shows a close affinity between the environmental damage that occurs in the forest with the business activities of multinational companies in the field of food. Realize the importance of the Amazon forest rehabilitation measures that he did ,McDonald through Corporate Social Responsibility (CSR) sought to reawaken the Amazon forest as lungs of the world"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Meta Sandhi
"This thesis discuss the cohesion devices on movie advertisement which played at movie theatre which content in newspaper public action in Jakarta in190s, 1960s, and 1970s. This thesis is descriptive research which the data source comes from the past. Theo bjective of this research is to compare and describe the cohesion devices appears most of every decades. Results from this research is grammatical and lexical cohesion which were presented by Halliday and Hasan appeared in three decades; this type of cohesion devices that appear most in thus three decades is repetition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10936
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Qatrunnada
"Terdapat fenomena konsumsi kolektivisme yang tidak biasa pada suatu merek produk tertentu yang disebabkan oleh motivasi dan ciri psikologis, seperti FOMO (Fear of Missing Out). Keinginan dan preferensi yang kuat pada suatu merek produk tertentu dapat mempercepat munculnya perilaku pola conformity consumption yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk perilaku yang ingin menyesuaikan diri terhadap kelompok arus sehingga membuat orang-orang mengikuti perilakunya dan melakukan hal yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh FOMO (Fear of Missing Out) terhadap conformity consumption pada culturally associated popular brand (studi pada konsumen McDonald’s BTS Meal Di Jabodetabek). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 200 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner online. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS dan SmartPLS melalui analisis statistik deskriptif dan SEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengaruh yang tidak signifikan, yaitu pengaruh being ignored terhadap increasing concern dan increasing concern terhadap up-surging interest on culturally associated popular product pada konsumen BTS Meal di Jabodetabek.

There is an unusual collectivism consumption phenomenon in a certain product brand caused by motivation and psychological traits, such as FOMO (Fear of Missing Out). A strong desire and preference for a certain product brand can accelerate the emergence of conformity consumption pattern behavior carried out by the community as a form of behavior that wants to adapt to current groups so that people want to follow their behavior and do the same. The purpose of this study is to analyze the effect of FOMO (Fear of Missing Out) on conformity consumption on culturally associated popular brands (study on consumers of McDonald's BTS Meal in Jabodetabek). The study used a quantitative approach through purposive sampling technique on 200 respondents obtained through the distribution of online questionnaires. The data obtained were processed using SPSS and SmartPLS through descriptive statistical analysis and SEM. The results of this study indicate that there are several insignificant effects, namely the effect of being ignored on increasing concerns and increasing concerns on up-surging interest on culturally associated popular products on BTS Meal consumers in Jabodetabek."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhian Indradewa
"Strategi paket saat ini telah berkembang cukup pesat. Eppen, Hanson dan Martin (1991) mengatakan bahwa "sejumlah perusahaan merealisasikan nilai pelanggannya dengan mengkombinasikan elemen-elemen terpisah dari produknya dalam bentuk paket". Strategi paket juga banyak diterapkan pada industri fastfood.
Dalam tesis ini, bukti dari penelitian-penelitian sebelumnya dan hasil dari penelitian eksploratori dikombinasikan dalam sebuah remngka koseptual yang dibentuk dalam sebuah model yang mendefinisikan dan menghubungkan antara faktor biaya yang tidak terkait dengan harga, biaya yang terkait dengan harga, kualitas dan performance terhadap nilai yang dirasakan konsumen dan hubungan antara nilai yang dirasakan konsumen, intensitas berkunjung dan Word of Mouth terhadap keinginan membeli menu paket McDonald's.
Tujuan tesis ini adalah untuk mendapatkan persepsi konsumen tentang menu paket McDonald?s, untuk membangun sebuah model yang dapat menjelaskan faktor apa yang bisa meningkatkan nilai yang dirasakan konsumen yang dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli fastfood dan untuk membangun prinsip-prinsip dalam membuat strategi paket.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumen mempertimbangkan keuntungan yang diukur dengan kualitas dan performance dan pengorbanan yang diukur dengan harga didalam mengkonsumsi produk paket. Pengaruh biaya tidak signifikan. Dan penemuan Iainnya rnenunjukkan bahwa ada hubungan antara nilai, intensitas dan Word of Mouth terhadap keingian membeli menu paket McDonald's.

Bundling is pervasive in today's market. Eppen, Hanson and Martin (1991) said that : "An increasing number of companies are realizing the value of combining separate elements of their product lines into bundles". The bundling strategies are implemented in many fastfood industries.
In this thesis, evidence from past research and insights from an exploratory investigation are combined in a conceptual model that defines and relates non-price related cost, price related cost, quality, and performance on consumer's perceived value and the relations of perceived value, intensity and Word of Mouth (WOM) to the willingness to buy of consumers in the bundle product of McDonald's.
The aim of this thesis are to get the consumer's perception of bundle product of McDonald's, to build a model that can explain what factor are to be considered in increasing perceived value that can give influences to the willingness to buy in bundle product of fastfood industries and to develop principles for effective bundling strategies.
The findings confirm that consumers consider benefits that measured with quality and perhrmance and sacrdice that measured with price related cost in consuming bundle products. The eject of non-price related cost to the perceived value is not significant. And the other findings confirm that there are relations between perceived value, intensity and word of mouth to the willingness to buy of the bundle product of McDonald's."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arza Aibonotika
"Pendahuluan
Dalam studi-studi yang berkaitan dengan kebijakan industri Jepang (Komiya, 1988; Toshimasa, 1988), tahun 1960-an disebut-sebut sebagai Era Pertumbuhan Cepat (kodo keizai seichb/High-Speed Growth Era). Meskipun demikian banyak yang berpendapat bahwa pertumbuhan yang sangat cepat atau lebih dikenal dengan "Japanese Miracle" (keajaiban Jepang) itu dimulai pada tahun 1962, yaitu ketika produksi mencapai sepertiga dari yang dicapai tahun 1975 (Johnson, 1982: 3).
Kemampuan Jepang membangun ekonominya membuat banyak ilmuan yang tertarik ingin menjelaskan faktor-faktor kemajuan ekonomi Jepang. Antara lain seorang ilmuan berkebangsaan Amerika yang terkenal Ezra F. Vogel menulis buku yang berjudul Japan is Number One dan Robert N. Bellah yang menulis buku Tokugawa Religion, the values of Pre-industrial Japan.
Chalmers Johnson dalam bukunya MITI (Tsosho Sangyo Sho) and Japanese Miracle memilah kajian-kajian tentang "keajaiban" ekonomi Jepang tersebut berdasarkan tujuan dan identifikasi, walaupun dalam kenyataannya hal itu sating tumpang tindih.
Pertama, analisis yang berkaitan dengan karakter nasional yang berorientasi antropologis. Kelompok ini berpendapat bahwa "keajaiban" ekonomi terjadi karena orang Jepang memiliki keunikan dan kapasitas yang diperoleh secara kultural dalam hal bekerja sama. Sumbangan yang paling penting dari aspek budaya untuk kehidupan ekonomis adalah konsensus, yaitu persetujuan antar pemerintah, partai politik, pemimpin industri, dan masyarakat dalam mengutamakan tujuan ekonomi bagi seiuruh masyarakat. Beberapa istilah yang menunjuk pada kapabilitas orang Jepang adalah: rolling consensus, private collectivism, inbred collectivism, spiderless cobweb, dan Japan, Inc. (Johnson, 1982: 7-8).
Kedua, analisis yang dinamakan "no miracle occurred". Ini terdapat pada karya-karya yang didasarkan pada kajian ilmu ekonomi. Analisis ini bukan berarti dipahami bahwa tidak ada yang terjadi pada ekonomi Jepang, tetapi para ekonom melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang terjadi itu telah melebihi batas normal dari kekuatan pasar (Johnson, 1982: 9-10). Pertumbuhan ekonomi Jepang pada Era Pertumbuhan Cepat melebihi rata-rata 10% pertahun.
Ketiga, analisis yang menekankan "unique stuctural features". Penjelasan ini didukung oleh ilmuan-ilmuan di bidang labor relation, the savings ratio, corporate management, the banking system, welfare system, general trading corporation, dan institusi modern lainnya. Keunikan itu terdapat pada apa yang biasa disebut dengan "three sacred treasure"- "life time" employment system (Shushin koyosei), the seniority wage system (nenkO joretsu), dan enterprise unionism. Menurut Amaya Naohiro ketiga hal tersebut merupakan esensi dari apa yang is istilahkan dengan sistem ekonomi uchiwa. Selain itu Yoshihisa mengatakan fenomena (tiga hal itu) orang Jepang yang beragam secara tipikal yang membantu Jepang dalam meningkatkan high-speed growth (qtd. in Johnson, 1982: 11).
Keempat, analisis yang dinamakan free ride, yaitu pendekatan yang menekankan kenyataan Jepang dalam hal keuntungan-keuntungan sementara dalam memulai pertumbuhan yang tinggi setelah Perang Dunia II. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan yang tinggi terjadi karena adanya kerjasama dengan Amerika. Ada tiga hal yang mendukung penjelasan ini, yaitu kurangnya pengeluaran anggaran untuk pertahanan, akses pada pasar ekspor utama telah ada, dan alih teknologi yang murah (Johnson, 1982: 15-17)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Creighton, Donald
Toronto: Macmillan, 1974
320.3 Cre j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khristine Agustina
"ABSTRACT
Sejak disahkan, masih banyak ketentuan dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang diabaikan oleh pelaku usaha. Salah satunya adalah pencantuman klausula baku dalam karcis parkir. Apabila terjadi kehilangan kendaraan yang diparkir, selama ini konsumen menjadi pihak yang selalu dirugikan, karena pelaku usaha penyedia jasa layanan parkir menolak untuk memberikan ganti rugi dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab konsumen sebagaimana klausula yang tercantum dalam karcis parkir. Untuk itulah dilakukan penelitian mengenai perlindungan bagi konsumen pengguna jasa layanan parkir terhadap pengunaan klausula baku dalam karcis parkir berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) di wilayah kota Jakarta untuk menjawab beberapa permasalahan yaitu, bagaimana perlindungan hukum bagi konsumen pengguna jasa layanan parkir terhadap penggunaan klausula baku dalam karcis parkir berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 di Jakarta, jasa layanan parkir yang ada saat ini termasuk dalam perjanjian sewa menyewa atau penitipan, dan apakah Perda No.5 Tahun 1999 tentang Perparkiran bertentangan dengan UUPK. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan alat wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsumen pengguna jasa layanan parkir kendaraan bermotor seringkali merasa dirugikan dengan penggunaan klausula baku dalam karcir parkir, karena jika terjadi kehilangan kendaraan yang diparkir, konsumen akan menemui kesulitan untuk menuntut ganti rugi, karena pelaku usaha selalu berdalih bahwa kehilangan kendaraan yang diparkir adalah tanggung jawab konsumen sendiri, sesuai ketentuan dalam karcis parkir, sehingga di sini tidak ada perlindungan hukum bagi konsumen pengguna jasa layanan parkir. Hubungan hukum yang terjadi dalam jasa layanan parkir adalah perjanjian sewa menyewa, karena didalam sewa menyewa terdapat proses pembayaran yang dilakukan oleh konsumen kepada pelaku usaha atas jasa sewa lahan parkir tersebut. Perda DKI Jakarta saat ini masih bertentangan dengan UUPK, dalam hal mengesahkan klausula baku. Kondisi ini perlu dibenahi misalnya dengan mencantumkan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha dalam karcis parkir, disamping perlunya secara selektif dan efisien dilakukan sosialisasi UUPK di kalangan masyarakat konsumen dan pelaku usaha.

ABSTRACT
Act No. 8/1999 on Consumer Protection (ACP) still contains some provisions disregarded by business people since it was legalized in 1999. One of the disobedient actions is the standard clause inclusion on the parking ticket. So far, if the vehicle parked is missing, consumer becomes the disadvantaged party, because the parking service provider refuses to disburse compensation by the reason that the consumer is also responsible for the safety of his or her vehicle, according to the clause attached on the parking ticket. Considering the background, a research on legal protection for the parking service users against the use of standard clause added on the parking ticket according to the Act No. 8/1999 on Consumer Protection (ACP) in Jakarta City was carried out, to response few questions, how legal protection for the parking service users against standard clause added on the parking ticket according to Act No.8/1999 in Jakarta, the parking service in Jakarta is included in leasing contract or deposited contract, and does jurisdiction laws of Jakarta No.5/ 1999 contradictory with consumer protection. Data in use are primary and secondary data. Primary data are obtained from field research using interview and questionnaire instrument, while secondary data are taken through literature study. The result of the research indicates that consumer as the user of the parking service sometimes to feel a loss with the uses of the standard clause added on the parking ticket, because if the vehicle parked is missing, the consumer will have difficulty to disburse compensation, because the parking service provider always prevaricate that the loss of parked vehicle is become the consumer?s responsibility itself, according to the clause attached on the parking ticket, so there is no legal protection for the consumer as the user of the parking service. The parking service in Jakarta is included in leasing contract, because there is a payment process which done by consumer to the parking service provider. Jurisdiction laws of Jakarta at this time still contradictory with the consumer protection that which in ratification on standard clause. This condition needs to be fixed, such as with inserting the consumer and the parking service provider?s rights and compulsory, beside that it is necessary to socialization the Act Consumer Protection (ACP) in consumer and provider?s society with selective and efficient.
"
2010
T26649
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>