Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renold Darmasyah
"Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Proforma Saham Syariah Antara Yang Konsisten dan Yang Tidak Konsisten Dalam Jakarta Islamic Index-Jil. Penelitian diawali dengan upaya mengetahui saham apa saja yang konsisten dan yang tidak konsisten yang berada pada Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2002-2004. Kemudian saham-saham tersebut akan diukur sehingga dapat dibandingkan kinerja portofolio saham syariah yang konsisten dan yang tidak selama tahun 2002-2004.
Variabel-variabef yang coba dilakukan perhitungan diantaranya ada]ah return, variance, covariance, correlation dan Beta saham baik secara individu maupun dalam bentuk portofolio.
Hasil dari penelitian didapatkan bahwa terdapat 13 saham yang konsisten berada pada Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2002-2004. Sedangkan sisanya dari 30 saham III tersebut merupakan saham-saham yang senantiasa berubah dari setiap periodenya.
Secara keseluruhan return dari portofolio saham konsisten lebih baik daripada saham tidak konsisten dalam Jakarta Islamic Index. Sedangkan kondisi Beta portofolio saham semester 4 tidak sama dengan kondisi Beta portofolio saham semester 1, semester 2 dan semester 3 yaitu kondisi saham yang konsisten memiliki Beta yang lebih kecil. Hasil penelitian ini secara keseluruhan setelah diukur dengan Sharpe Index, Traynor Index dan Alpha Jensen Index didapatkan kinerja saham syariah yang konsisten masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja saham syariah yang tidak konsisten.

The aim of this research is to analysis the consistent and inconsistent sharia Asset in Jakarta Islamic Index by using Proforma Analysis. Research was started by classifying the consistent and inconsistent sharia Asset listed on Jakarta Islamic Index between the period of 2002-2004. Then, those Assets were measured so that the portfolio performance of the consistent and inconsistent sharia Asset can be compared.
The kind of variables which can be measured are : return; variance, covariance; correlation; and Beta; individually, or as portfolio.
As results, there are thirteen (13) consistent Assets in Jakarta Islamic Index at that period of time (year of 2002-2004). While the rest of the thirty (30) other Assets are often changing in every period.
The whole condition of consistent Assets' portfolio compared with those inconsistent ones in Jakarta Islamic Index are better. Meanwhile the Beta of Assets' portfolio on the fourth semester is different with the first, second, and third semester, where consistent Assets have smaller Beta. The result of this research is, as a whole, after measurement with The Sharpe Index, Treynor Index and Alpha Jensen Index can be explained the performance of consistent Assets portfolio compared with those inconsistent ones in Jakarta Islamic Index is better.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indroyono
"Untuk mengukur perekonomian suatu negara, salah satu tolok ukurnya adalah tingkat investasinya dimana makin banyak investasi yang dilakukan di negara tersebut makin tinggi pula tingkat perekonomiannya. Berbicara mengenai investasi, banyak cara yang dapat dilakukan untuk melkkukan investasi di pasar modal. Seperti deposito, saham, obligasi, kurs, dan banyak instrumen lainnya yang menawarkan keuntungan bagi para investor. Yang menjadi subyek penelitian pada penelitian ini adalah investasi pada saham khususnya saham pads sektor rokok.
Dari data-data harga saham sektor rokok pada Bursa Efek Jakarta, dapat dilakukan perhitungan regresi sehingga dapat dilihat perbandingannya terhadap Indeks Harga Saharn Gabungan (IHSG) untuk mengukur tingkat expected return dan risk dari suatu sekuritas. Salah satu caranya dengan menggunakan metode yang sudah cukup popular seperti CAPM. Metode CAPM dapat membantu menentukan tingkat return dan risk dan suatu saham. Capital Asset Pricing Model ( CAPM) adalah suatu model keseimbangan yang menentukan hubungan antara risiko dan tingkat return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjo Irianto
"Informasi Laporan keuangan perusahaan relatif sangat penting karena merupakan kunci yang mencatat aktivitas perusahaan dan sebagai kartu angka untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Dalam aktivitas di pasar modal laporan keuangan perusahaan yang telah go public merupakan salah satu informasi yang tersedia bagi investor dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham perusahaan. Informasi laba akuntansi (biasanya diukur dengan earning per share atau EPS) merupakan informasi yang bisa diperoleh dari laporan keuangan.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ball dan Brown (1968), Foster et all (1984) serta Bernard & Thomas (1990) diketemukan bahwa setelah laba akuntansi diumumkan harga saham cenderung terus meningkat harganya untuk saham yang mengalami kenaikan laba dan harga saham cenderung turun untuk saham yang mengalami penurunan laba. Selanjutnya Biddle dart Scow (1991), Collins dan Kothari (1989) serta Easton dan Zmijewski (1989) menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kaitan antara laba akuntansi dengan harga saham adalah tingkat resiko (n), ukuran perusahaan, persisten laba, keuntungan bebas resiko (rt.).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengumuman laba akuntansi mempunyai pengaruh terhadap perkembangan harga saham (reaksi pasar) setelah pengumuman laba akuntansi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kaitan antara pengumuman laba akuntansi dengan perkembangan harga sahamnya (Earnings Response Coefficient).
Periode penelitian dimulai tahun 1993 sampai dengan 1996 dengan mengambil sampel perusahaan go public yang telah terdaftar di BEJ dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dalam penelitian ini dilakukan langkah :
1. Menghitung kaitan antara pengumuman laba akuntansi dengan perkembangan harga saham. Laba akuntansi dikelompokkan dalam: a) Kelompok emiten dengan berita baik yaitu emiten yang laba akuntansinya lebih besar dari laba akuntansi tahun sebelumnya. b) Kelompok emiten dengan berita buruk yaitu emiten yang laba akuntansinya lebih kecil dari laba akuntansi tahun sebelumnya.
2. Memasukkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi hubungan antara pengumuman laba akuntansi dengan harga saham (ERC). Juga dilakukan uji terhadap asumsi dasar klasik untuk mendapatkan best liner unbiased estimator (BLUE) yaitu uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji homokedastisitas.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, pengumuman laba akuntansi mempunyai hubungan dengan perkembangan harga saham signifikan. Dimana kelompok kelompok saham yang laba akuntansinya lebih besar dari laba akuntansi tahun sebelumnya cenderung mengalami kenaikan harga sahamnya satu minggu setelah pengumuman dan pada kelompok saham yang laba akuntansinya lebih kecil dari laba akuntansi tahun sebelumnya cenderung mengalami penurunan harga sahamnya satu minggu setelah pengumuman. Sehingga pengumuman laba akuntansi mempunyai kandungan informasi (relatif kecil) yang relevan mempengaruhi perkembangan harga sahamnya dan menyebabkan investor memperoleh abnormal return. Selanjutnya diketemukan pula bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kaitan antara pengumuman laba akuntansi dengan harga sahamnya (ERC) adalah tingkat resiko U3) yaitu berbanding terbalik, ukuran perusahaan (FS), kepemilikan investor asing (FIO) berbanding."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liestyowati
"Penelitian ini bertujuan pertama mengetahui dan menganalisa pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R saham di BEJ periode sebelum krisis dan selama krisis. Kedua mengetahui dan menganalisa ada tidaknya perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R antara dua periode tersebut.
Berdasarkan CAPM pengaruh BETA terhadap return adalah positif. Sementara studi empiris ditemukan adanya kontradiksi pada model CAPM: Basu (1977) menemukan pengaruh EPR terhadap return adalah positif. Stattman (1980) ; Rosenberg(1985) dan Fama&French (1992) menemukan pengaruh BE/ME terhadap return adalah positif (pengaruh negatif PBV terhadap return). Banz (1981); Reinganum (1981); Brown dkk.(1983) dan Fama&French (1992) menemukan bahwa leverage punya pengaruh positif terhadap return .
Sementara Fama&French (1992) dalam penelitian yang sama tanpa ada uji pembedaan menemukan ada perbedaan pengaruh faktor Beta, Size dan BeIMe terhadap return secara individual antara periode 1963-1976 dan periode 1977-1990, begitupun penemuan Davis periode observasi antara Januari 1940-1962 dan Pebruari-Desember 1940-1962. Penelitian di Indonesia dilakukan Sulastri,1999 yang menguji perbedaan pengaruh beta (risiko) terhadap return antara periode sebelum dan selama krisis, hasilnya adalah ada perbedaan yang signifikan pada pemodal domistik.
Berdasarkan studi empiris tersebut maka hipotesa pertama dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif yang signifikan faktor BETA, DER dan EPR terhadap R , ada pengaruh yang negatif yang signifikan faktor ME dan PBV terhadap R dan hipotesa kedua adalah ada perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R antara periode sebelum dan selama krisis.
Metode penelitian melalui beberapa tahap pertama seleksi sampel yaitu saham teraktif dan mempunyai market equity besar selama periode observasi sebelum krisis dan selama krisis (Januari 1995 - Juli 1999). Tahap kedua merupakan analisis pengaruh faktor BETA, DER, ERR, LN. ME, dan PBV terhadap R periode sebelum, selama krisis dan gabungan. Dan tahap ketiga adalah analisis uji perbedaan pengaruh faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV terhadap R antara periode sebelum dan selama krisis. Ketiga tahap ini dilakukan terhadap data observasi sebelum dan setelah dikeluarkan data yang tidak normal (outlier). Pada analisa setelah outlier dikeluarkan juga dilakukan analisa terhadap variabel Leverage dan BE/ME.
Hasil penelitian sebelum outlier dikeluarkan adalah pertama dari analisis pengaruh secara individual ditemukan faktor paling signifikan berpengaruh terhadap return pada periode sebelum krisis, selama krisis dan periode gabungan masing-masing EPR(0.0008,**), PBV(-0.032,***) dan BETA (0.068,1'11. Variabel DER merupakan faktor paling tidak berpengaruh dan tidak signifikan selama periode observasi. Sedang dari analisis pengaruh pada regresi cross section berganda ditemukan bahwa diantara faktor lainnya variabel DER paling tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap R. Ditemukan ada indikasi multikolinier antara variabel EPR dan Ln. ME. Maka dibentuk model regresi dengan mengeluarkan variabel DER dan Ln. ME hasilnya adalah terjadi model regresi yang signifikan secara partial dan keseluruhan pada periode sebelum, selama dan gabungan dengan nilai Fmasing -masing 2.323*, 23.65*** dan 11.x88***
Uji perbedaan pengaruh dengan variabel dummy secara individual ditemukan faktor -faktor yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis yaitu EPR (***], Ln. ME {*) dan PBV(*). Uji perbedaan pengaruh dengan uji dummy secara berganda ditemukan faktor - faktor yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis yaitu EPR (***} dan PBV(**).
Hasil penelitian setelah outlier dikeluarkan adalah pertama dari analisis pengaruh secara individual ditemukan diantara faktor BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV LEV. dan BEJME, faktor yang pal signifikan berpengaruh terhadap R pada periode sebelum krisis adalah BETA (*) dan EPR(*). Sedang dari analisis pengaruh pada regresi cross section berganda ditemukan tidak satupun variabel tersebut berpengaruh dan tidak signifikan terhada R.
Uji perbedaan pengaruh dengan variabel dummy secara individual ditemukan hanya faktor BETA yang signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis. Dan secara berganda ketika model regresi dibentuk dengan variabel independen BETA, DER, EPR, LN. ME, dan PBV sebelum dan selama krisis, kecuali PBV. Sedang ketika model regresi dibentuk dengan variabel independen BETA, EPR, LN. ME, LEV. dan BE/ME hasilnya adalah hanya variabel EPR signifikan mempunyai pengaruh yang berbeda antara periode sebelum dan selama krisis terhadap R .
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada faktor lain selain BETA yang selalu konsisten dan signifikan mempengaruhi return saham di BEJ yaitu EPR. Pengaruh kedua faktor terhadap return ini adalah signifikan berbeda antara periode sebelum dan selama krisis.
"
2000
T20565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wiriandhi
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas pergerakan saham individual pada sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi sejak Januari 1998 sampai dengan Desember 2005. Model yang digunakan untuk mengetahui volatilitas tergantung dari hasil uji terhadap varian residual yang digunakan. Jika varian residual tersebut bersifat tidak konstan maka menggunakan model Autoregressive Heteroskedastic (ARCH) dan Generalized Autoregressive Heteroskedastic (GARCH). Namun bila varian dari residual konstan akan menggunakan model Ordinary Least Square, dalam penelitian ini model yang sesuai adalah AutoRegressive Moving Average (ARMA).
Berdasarkan hasil pengolahan data selama periode penelitian ditemukan bahwa terdapat enam emiten yang volatilitasnya bersifat hornoscedastic, yaitu PT Berlian Laju Tanker (BLTA), PT Bukaka Utama (BUKK), PT Citra Marga Nusapala (CMNP), PT Petrosea (PTRO), PT Zebra (ZBRA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Untuk kondisi demikian maka digunakan model AutoRegressive Moving Average (ARMA).
Sementara terdapat enam emiten yang bersifat heteroseedastic yaitu PT Centris Multi Persada (CMPP), PT Humpus Intermoda (HITS), PT Indosat (ISAT), PT Rigs Tender (RIGS), PT Mitra Rajasa (MIRA) dan PT Steady Safe (SAFE), sehingga digunakan model ARCH dan GARCH. Selain itu, terdapat emiten yang memiliki ARCH/GARCH yang volatilitasnya bersifat persisten yang ditandai dengan nilai a + I yaitu RIGS (1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2004, 2005) HITS (1999), CMPP (2000). Adanya persistensi dalam volatilitas mengurangi kestabilan model ARCH/GARCH. Hal ini disebabkan sepanjang periode penelitian data return saham tersebut bersifat stagnan atau pergerakan return yang sangat tinggi dan tajam.

The objectives of this research are to recognize and measure factors affecting the volatility of individual shares movement in infrastructure, utility and transportation sector during January 1998 - December 2005. Model used to identify volatility depend on the result of the test of the varian of residual on the used data. Should the varian of the residual act inconstantly then we use Autoregressive Heteroskedastic (ARCH) and Generalized Autoregressive Heteroskedastic (GARCH) model. But if the varian of the residual act constantly then we use Ordinary Least Square model, which in this research the model that fit the data is AutoRegressive Moving Average (ARMA) model.
Base on the result of the data processing on the research period, it is found that there are six emitens whose volatility is homoscedastic, which are PT Berlian Laju Tanker (BLTA), PT Bukaka Utama (BUKK), PT Citra Marga Nusapala (CMNP), PT Pelrosca (PTRO), PT Zebra (ZBRA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Therefore model used for these emitens is Auto Regressive Moving Average (ARMA) model.
While there are six emitens whose volatility is heteroscedastic which are PT Centris Multi Persada (CMPP), PT Humpus lntermoda (HITS), PT Indosat (ISAT), PT Rigs Tender (RIGS), PT Mitra Rajasa (MIRA) dan PT Steady Safe (SAFE). Therefore model used for these emitens are either Autoregressive Heteroskedastic (ARCH) or Generalized Autoregressive Heteroskedastic (GARCH) model.
It is also found within the research that there are six emitens whose models has a value of a + b ≥ 1, which depicts a persistency. They are RIGS (1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2004, 2005) HITS (1999), CMPP (2000). The presence of a persistency of a model may decrease the stability of the ARCHIGARCH model. This problem may occur due to the movement of the data which are very fluctuate or too stagnant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yunarti
"Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Para investor yang bermain di pasar modal, khususnya saham, pasti memiliki motivasi yang sama pula, yaitu mendapatkan keuratungan. Bermain saham memiliki potensi keuntungan dalam dua hal, yaitu pembagian deviden dan kenaikan harga saham (capital gain).
Satu hal penting lain yang harus dipertimbangkan adalah ketidakpastian alias risiko karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Untuk menghindari kemungkinan risiko kerugian, investor dapat mcnghubungi penasihat atau pialang yang dapat memberikan nasihat mengenai investasi yang dilakukan. Di samping itu, sebaiknya pemegang saham mampu memprediksikan sendiri apakah perusahaan emiten mempunyai prospek yang bagus atau tidak, bagaimana kinerja perusahaannya, perkembangan industri di mana perusahaan berada, kondisi mikro dan malaria ekonomi juga perlu diperhatikan. Oleh karena pertimbangan inilah maka penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel fundamental apa saja yang berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini hanya dibatasi pada saham-saham yang terdaftar sebagai saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta. Sahara LQ45 dipilih karena Pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh saham-saham berkapitalisasi pasar yang besar.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 20 perusahaan, pada kurun waktu tahun 2003-2005, dengan melibatkan enam variabel rasio keuangan (EPS, ROE, PER. PBV, DER, dan ROA).
Penelitian ini menghasilkan model regresi:
Y = 0,316_0,35 Ln(EPS) t-1+0,646ROE t-1-0,002 PER t-1-0,044 PBV t-1-0.007 DER t-1-0,246 ROA t-1
Di mana:
Y it	= Return saham perusahaan i pada penutupan akhir periode t-1
EPS it = EPS perusahaan i pada periode t-1
ROE it = ROE perusahaan i pada periode t-1
PER it = PER perusahaan i pada periode t-1
PBV? = PBV perusahaan i pada periode t-1
ROAi, = ROA perusahaan i pada periode t-1
Nilai R Square yang dihasilkan adalah 26,6%, dapat disimpulkan bahwa model regresi dengan variabel independen yaitu EPS, ROE, PER, PBV, dan ROA mampu menerangkan return saham pada periode t sebesar 26,6%; sedangkan sisanya, yaitu sebesar 73,4% diterangkan oleh variabel lain.

Expectation and motivation for every investor is to gain profit from their investment transactions. Investors who trade in the stock market, especially stock, surely have same motivation, which is to gain profit. Trading stocks has potential profit from two sources, which are: dividend sharing and capital gain.
Another important thing to be considered is the uncertainty, in other words, risks. Because investments is always related to profit and risk. To avoid possibility of loss, an investor will contact his/her anent to have some advice on his/her investments. Also, it is important for share holder to be able to predict himself/herself whether the emitten has a good prospect or not, the progress of the company, industry where the company exists, micro and macroeconomics condition. This research is Based on these consideration.
This research is conduct to probe the fundamental variables which contribute most to the stock return. This research is limited to the stocks which are registered as LQ45 in JSX. These LQ45 stocks arc chosen due because they impacts IHSG most.
There are 20 companies to be researched, on the period of 2003-2005, involving 6 financial ratios (EPS, ROE, PER. PBV, DER, and ROA).
This research results a regression model:
Y = 0,316_0,35 Ln(EPS) t-1+0,646ROE t-1-0,002 PER t-1-0,044 PBV t-1-0.007 DER t-1-0,246 ROA t-1
where
Y it = stock Return i on the closing period of t-1
EPS it = EPS i on the periode of t-1
ROE it = ROE i on the period of t-1
PER it = PER i on the period of t-1
PBV? = PBV i on the period of t-1
ROAi, = ROA i on the period of t-1
This research has r-square 26.6%, which means that this regression model using EPS, ROE, PER, PBV, and ROA is able to explain stock realm on the period of t by 26.6%, and the remain 73.4% are explained by other variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Avrini
"Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994 dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, paragraf 12, menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja Berta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin melihat kandungan informasi yang terkandung dalam laba, komponen arus kas operasi dan akrual terhadap laba yang akan datang. Selain itu juga untuk mengetahui apakah harga saham dapat merefleksilcan informasi yang terkandung dalam laba, komponen arus kas operasi dan akrual.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu sampel sengaja dipilih dari kelompok industri manufaktur untuk menghindari perbedaan karakteristik dan pemilihan periode dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 guna menghindari distorsi krisis moneter. Sampel berjumlah 113 emiten yang diambil di Bursa Efek Jakarta.
Dari hasil pengujian empinis dalam melihat kandungan prediktif terhadap laba yang akan datang, dapat disimpulkan bahwa untuk ketiga tahun tersebut, secara umum laba dan arus kas operasi tahun berjalan positif dan signifikan sedangkan akrual tidak signifikan. Dalam melihat koefisien yang lebih besar antara laba dan arus kas operasi menunjukkan hasil laba positif dan signifikan juga mempunyai koefisien yang lebih besar dari arus kas operasi. Arus kas operasi jika dibandingkan dengan akrual juga mempunyai koefisien yang lebih besar dan signifikan.
Hubungan ketiga variabel akuntansi tersebut dengan imbal basil saham menunjukkan labs positif dan signifikan hanya pada dua tahun yaitu tahun 1999 dan 2000 sedangkan arus kas operasi tidak signifikan sama halnya dengan akrual. Laba mempunyai koefisien lebih besar, positif dan signifikan bila dibandingkan dengan arus kas operasi juga hanya pada tahun 1999 dan 2000. Sedangkan antara arus kas operasi dan akrual menunjukkan arus kas operasi mempunyai koefisien yang lebih besar , positif dan signifikan pada tahun 1999, 2000 dan pada pooled regresi.
Banyak keterbatasan yang dimiliki penulis dimana untuk penelitian lanjutan mungkin bisa dilakukan optimisasi variabel-variabel independen lain yang berpengaruh terhadap laba yang akan datang dan imbal basil saham. Periode yang terlalu singkat juga menjadi salah sate kelemahan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Bay
"Pembelian kembali saham (repurchase stock) merupakan alternatif kebijakan perusahaan dalam mendistribusikan ketebihan kasnya kepada para pemegang saham selain kebijakan kebijakan pembayaran dividend tunai. Pembelian kembali saham oleh manajemen perusahaan dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk menjaga harga saham pada taraf yang normal, memberikan signal mengenai prospek saham di masa datang dan untuk meningkatkan Earning Per Share (EPS).
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama. Panama, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengumuman pembelian kembali saham (repurchase stock) terhadap harga saham dimana penelitian ini menggunakan sampel pengumuman pembelian kembali saham yang dilakukan oleh emiten yang listing di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun Januari 1999 - Oktober 2006. adapun reaksi harga saham diukur menggunakan metode event study melalui perhitungan average abnormal return dan cumulative average abnormal return pada periode peristiwa Kedua, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi respan pasar terhadap pengumuman pembelian kembali saham, yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi secara positif dan signifikan pada hari t=10 yaitu pada hari dimuatnya pengumuman rencana pembelian kembali saham tersebut di surat kabar nasional dan juga reaksi positif dan signifikan juga terjadi selama periode t=0 sampai dengan t+4. hasil penelitian ini menunjukkan tentang adanya persepsi pasar yang positif terhadap peristiwa pengumuman pembelian kembali saham yang dilakukan perusahaan, serta memberikan dukungan terhadap teori signaling, free cash fowl agency theory, dimana teori-teori tersebut juga memberikan argumen adanya keuntungan yang diperoleh perusahaan jika perusahaan tersebut memberikan sinyal tentang kondisi perusahaan yang relatif baik.
Tingkat perubahan Earning Per Share perusahaan dengan pengujian secara individu terbukti secara signifikan mempengaruhi besaran CAAR yang terjadi, dengan taraf signifikansi secara statistik sebesar I persen, dan tidak terbukti signifikan pads pengujian secara bersama-sama.
Tingkat leverage perusahaan juga terbukti signifikan secara statistik dalam mempengaruhi besaran CAAR tersebut, dimana hash analisis regresi menunjukkan bahwa semakin kecil rasio leverage yang ada di perusahaan akan semakin tinggi besaran CAAR yang terjadi.
Tingkat perubahan Cash Flow terbukti mempengaruhi CAAR secara statistik dengan alpha 5 persen, dimana hash menunjukkan bahwa semakin meningkat perubahan Cash Flow akan semakin tinggi besaran CAAR yang terjadi.

Repurchase stock represents company's alternative policy in distributing its exceeding cash to stakeholders besides cash dividend payment policy. Repurchase share by company management is conducted with various purposes, such as for maintaining share normal level, issuing signal concerning share prospect in the future and for increasing Earning per Share (EPS).
This research has two main objectives. First, the purpose of this research is to recognize the influence of repurchase stock on share price where this research used the announcement of repurchase stock conducted by firms listed in Jakarta Stock Exchange during period January 1999 -- October 2006. Share price reaction was measured with using event study method through the calculation of average abnormal return and cumulative average abnormal return in event period. Second, the objective of this research is to identify what factors influencing market response on the announcement of repurchase stock, conducted with using double regression method.
This research showed that share price reacted positively and significantly in day t = 0, namely in the day of issuing announcement of repurchase stock plan in national newspaper and also positive and significant reactions were happened during period t = 0 up to t+4. The result of this research showed that there is positive market perception on the event of repurchase share announcement conducted by company as well as it gives support on signaling theory, free cash flow /agency theory, where said theories also give argument concerning the existing benefit obtained by company if said company gives signal of relatively good company condition.
Changing level of company earning per share was proved significant influencing the amount of CAAR happening with individual testing, with statistic significance level is 1 percent, and was not proved significant with together testing.
Company leverage level was also proved significant in influencing the amount of said CAAR, where the result of regression analysis showed that the more lower leverage ration existing in company, the more higher CAAR happening.
The level of Cash Flow changing was proved influencing CAAR with alpha 10 percent, where the result showed that the more higher Cash Flow change, the more higher the amount of CAAR happening.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 17854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indirarini
"Seumumnya pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian gadai adalah kreditur dan debitur dalam perjanjian kredit. Namun tidak tertutup kemungkinan terlibatnya pihak ketiga, baik sebagai pemberi gadai atau pemegang gadai. Dalam hal terjadi wanprestasi dari debitur/pemberi gadai dan cukup dasar bagi pemegang gadai untuk mengeksekusi barang gadai maka terdapatlah peran penting notaris untuk membuat akta berkaitan acara eksekusi barang gadai dimaksud. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan jabatan notaris diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, dimana didalamnya terdapat pembatasan mengenai pihak-pihak yang dikatakan memiliki kepentingan langsung terhadap akta.
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara kualitas pihak-pihak dalam sebuah eksekusi gadai saham dan ketentuan mengenai pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap akta yang dibuat oleh dan/atau dihadapan notaris. Dibahas pula mengenai keputusan Majelis Pengawas Wilayah DKI Jakarta sehubungan dengan putusannya berkaitan dengan kasus mengenai pihak yang memiliki kepentingan terhadap akta. Dalam keputusan tersebut terjadi kekeliruan penerapan peraturan mengenai konsep pihak yang berkepentingan langsung terhadap akta serta kesalahan pemberian sanksi kepada notaris, dimana MPW DKI Jakarta memberikan sanksi melebihi tuntutan pemohon dan UUJN serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.02.PR.08.10 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan Anggota, Pemberhentian Anggota, Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Tata Cara Pemeriksaan Majelis Pengawas Notaris.
Penulisan penelitian mni menggunakan metode penelitian normatif. Notaris dan Majelis Pengawas Notaris harus dapat membedakan antara pihak yang memiliki kepentingan terhadap akta dan pihak yang berkepentingan terhadap akta bahkan diperlukan sebuah definisi khusus mengenai pihak-pihak yang dikatakan memiliki kepentingan langsung terhadap akta yang dibuat oleh/dihadapan notaris agar tidak terjadi perbedaan penafsiran dan didapatkan kepastian hukum serta esensi dari kewenangan notaris yang bersumber dari kepercayaan kliennya dapat tercapai.

Basically, involved parties in Pledge Agreement are the creditor and debtor in Credit Agreement. But it is not limited to third party to involve as pledgor or pledgee. In terms of debtor's default and pledgee has enough reasons to execute the collateral, then the role of notary to draw deed regarding to the execution became important. As known, the performance of notary occupation is order by Regulation Number 30 Year 2004 of Notary Occupation (UUJN), whereas limitation of parties considered as parties with direct interest to deed.
This research studied and discussed the connection between the quality of parties in the share pledge execution with the regulation pursuant to parties with direct interest to deed which drawn by and/or before notary. Also discussed, the verdict of Notary Overseer Board DKI Jakarta Region in relation to the case regarding to parties with direct interest to deed. In the verdict, mistake occurred regarding to implementation of regulation about the concept of parties with direct interest to deed and error in punishment to notary, whereas the Notary Overseer Board DKI Jakarta Region verdict punishment to notary higher than the applicant plead, UUJN and Ministry of Law and Human Right Regulation Number: M.02.PR.08.10 Year 2004 of Order of Member Appointment, Member Dismissal, Work Order and Order of Notary Overseer Board Investigation.
This research used the normative methodology. Notary and Notary Overseer Board should be able to differentiate between parties with direct interest to deed and parties who have interest to deed, more over it need's specific definition pursuant to parties with direct interest to deed drawn by and/or before notary so there will be no different interpretations and meet the certainty of law, also the essence of notary authority which descended from their client trust can be achieve.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto Widodo
"Penelitian ini adalah untuk mengetahui diantara model pendugaan return saham bulanan : Standard CAPM (Sharpe, 1964, Lintner, 1965), Market Model (Sharpe, 1963), ICAPM (Merton, 1973), APT (Ross, 1976) dan Multifaktor Model. (Fama dan French, 1996, 1997, Campbell, Lo dan Kinley, 1997) yang mempunyai proporsi terbesar untuk menduga return saham yang listing di BEJ.
Periode pengamatan dibagi menjadi dua, bagian I yaitu antara Januari 1998 sampai dengan Desember 2001 dan bagian II yaitu Januari sampai dengan Desember 2002. Bagian 1 dipergunakan untuk pengujian signifikansi setiap perusahaan yang dijadikan contoh terhadap model yang dipergunakan sedangkan bagian II untuk menguji akurasinya dengan RMSE. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang listing sebelum Bulan Januari 1998 sampai dengan Desember 2002, tidak ada data yang kosong dan PBV tidak negatif (Utama, 1997); yang memenuhi syarat itu terdapat 70 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 65,71 persen signifikan dengan Market Model, 51,43 persen dengan Standard CAPM, 70 persen dengan ICAPM, 70 persen dengan APT dan 58,57 persen dengan Model Multifaktor. Pengujian dengan Chi Square menunjukkan bahwa ICAPM dan APT mempunyai proporsi terbesar dibandingkan dengan model lain. Hasil penelitian Fama dan French (1996, 1997, 1998) menunjukkan bukti yang mendukung model multifaktor (ICAPM), Roll dan Ross (1980), Miff dan Johnson (1988) menunjukkan bukti yang mendukung APT. Tandelin (1997) mengemukakan bahwa variabel ekonomi makro lebih mampu menyerap systematic risk jika dibandingkan dengan variabel fundamental perusahaan.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa variable Rm, Rm-rf dan size merupakan variabel-variabel yang paling banyak signifikan pada perusahaanperusahaan yang diteliti, jika dibandingkan dengan variabel lain dan tandanya konsisten. Selain itu, variabel lain yang patut dipertimbangkan dalam menduga return saham bulanan yaitu : perubaaan nilai kurs Rp terhadap USD dan inflasi.
Pengujian akurasi dengan RMSE menunjukkan bahwa terdapat 17,14 persen akurat dengan Market Model 25,71 persen dengan Standard CAPM 14,29 persen dengan ICAPM 12,86 persen dengan APT dan 12,86 persen dengan Model Multifaktor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>