Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Roy Sidharta
"The main objective of this research is to find out the reappearance in the use of terrorism patterns by ETA after the Madrid Bombing incident in 2004. According to many resources ETA had stopped their attacks after this incident, but then after six month they started again even though four day after the bombing a new prime minister was elected.
This research uses critical theory as tool of analysis and literature study as research method for finding the needed data. After carefully researching the writer has discovered that there are five main causes that can explain ETA's behavior; first, based on their history ETA has been split into many groups, but the legacy of the original ETA is now carried on by ETA-Military. ETA-Military now considered many of their former members as betrayer to the armed struggle for the independence of the Basque region. Second, Jose Luis Rodriguez Zapatero still carries out the same policies from the old administration which Jose Maria Aznar was the head of it by banning all ETA political activities. Another reason is also by the compromising behavior of other pro independence parties after the rejection of the Ibarretxe Plan. Third, for ETA there is no real difference between Zapatero and Aznar even though Zapatero has a more soft approach towards ETA and also ETA don't trust the Spanish Socialist Party because in the past this party has secretly carried out an ETA termination programme that was being applied by the Grupos Antiterroristas de Liberacion (GAL). Fourth, there is a decline of support from the Basque people toward ETA actions.Fifth, ETA is being weakened by the international cooperation between Spain and France, the European Union, United States of America and the United Nations.
The conclusion of this research is that the reappearance in the use of terrorism patterns by ETA is a way for ETA to show all the people especially the Basque people that they still exist and this is also a way for them to notify that they would like to negotiate with the Spanish. government but on condition that they would not have to put down their arms first because in the past they had a bad experience with cease fire which only made them weak. Even though ETA is still using socialism as their ideology, but ETA is has become what Herbert Marcuse describe as a one dimensional man by still continuing their terrorist attacks.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T19428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Arif Mundayat
"This qualitative study analyzes the involvement of female perpetrators of extreme violence acts and suicide bombings against the modern state as a symbol of their religious enemies. The topic is crucial as it shows the meaningful reasons for female militancy, where women are
seen to exceed their gender norms. It is not because they take their own lives but also to bring their children to embrace death in the process of religious-based violent extremism. This article opposes the idea of gender in binary opposition as female and male, but rather see it as a range of gender spectrum. The understanding of the main symbolic
structures here is crucial as it is capable of dismantling aspects that temporarily limit gender roles. At the same time, what they are doing is constructing new ideas that “God do not see you in someone appearance” included their gender, but rather their “action”. It is their way to find justification to support extreme violence, although it is against religious teaching."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 23:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Marzio
"Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap seorang perempuan Indonesia yang hendak melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara pada 11 Desember 2016, yakni Dian Yulia Novi. Dian juga merupakan perempuan Indonesia pertama yang divonis hukuman penjara karena merencanakan bom bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui proses keterlibatan Dian Yulia Novi dalam terorisme; dan (2) mengetahui teknik-teknik yang digunakan untuk merasionalisasi keterlibatan Dian Yulia Novi dalam terorisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus. Untuk keperluan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumen. Terdapat dua teori yang digunakan dalam penelitian ini, yakni (1) Teori Netralisasi dari Matza dan Sykes serta perluasannya; dan (2) Teori Bunuh Diri dari Durkheim. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dian hendak melakukan bom bunuh diri atas keinginannya sendiri. Rasa kesepian yang dialami oleh Dian saat bekerja di Taiwan mendorongnya untuk mendalami agama Islam. Dengan bantuan Internet, Dian mempelajari paham agama yang mendukung keterlibatan perempuan dalam terorisme. Internet juga memudahkan Dian untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang dapat memfasilitasinya untuk melakukan aksi bom bunuh diri atas nama jihad, salah satunya adalah Muhammad Nur Solikin yang kemudian menjadi suaminya. Dian dan Nur Solikin juga mengembangkan serangkaian teknik tertentu untuk merasionalisasi keterlibatan Dian Yulia Novi dalam terorisme, yakni denial of responsibility, denial of victim, condemnation of the condemners, appeal to higher loyalties, denial of negative intent, dan claim of relative acceptability. Tipe bunuh diri yang hendak dilakukan oleh Dian tergolong sebagai obligatory altruistic suicide.

In this research, the researcher conducted a research on Dian, an Indonesian woman who attempted to commit suicide bombing at the State Palace (Istana Negara) on December 11, 2016. Dian is also the first Indonesian woman who was sentenced to jail for planning a suicide bombing. The purposes of this research are (1) to know the process of Dians involvement in terrorism; and (2) to know the techniques used to rationalize her involvement in terrorism. This research is a qualitative research with case study. The researcher collected primary data through in-depth interviews and secondary data through document studies. There are two theories used in this research, namely (1) Matza and Sykes Neutralization Theory and the extended version; and (2) Durkheims Theory of Suicide. The results of this study indicate that Dian wanted to commit a suicide bombing of her own will. The feeling of loneliness experienced by Dian while working in Taiwan encouraged her to study Islam. With the help of the Internet, Dian learned about religious ideas that support womens involvement in terrorism. The Internet also made it easier for Dian to communicate with people who could facilitate her to carry out suicide bombings in the name of jihad, one of which was Muhammad Nur Solikin who later became her husband. Dian and Nur Solikin also developed a series of techniques to rationalize Dians involvement in terrorism, namely denial of responsibility, denial of victim, condemnation of the condemners, appeal to higher loyalties, denial of negative intent, and claim of relative acceptability. The type of suicide that Dian intends to commit is classified as obligatory altruistic suicide."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Rizky Moranta
"ABSTRAK
Serangan Jepang terhadap Pearl Harbor menandai pecahnya Perang Dunia Kedua di wilayah Asia Pasifik. Setelah Pertempuran Midway, Sekutu yang unggul atas Jepang yang semakin defensif terus maju ke wilayah utama Jepang dan mulai melaksanakan pengeboman terhadap seluruh wilayah utama Jepang. Pengeboman ini dikenal juga dengan sebutan Nihon Hondo Kuushuu atau Pengeboman Kepulauan Utama Jepang. Total 180 kota di seluruh Jepang dipilih menjadi target pengeboman oleh Sekutu termasuk wilayah Prefektur Shizuoka yang di dalamnya terdapat beberapa kota seperti Kota Shizuoka, Shimizu dan Hamamatsu. Pengeboman terhadap wilayah Shizuoka ini dikenal juga dengan sebutan Shizuoka Kuushuu atau Pengeboman Shizuoka dan dilakukan setelah mempertimbangkan target-target yang ada. Melalui data yang dikumpulkan dari catatan United States Strategic Bombing Survey, penelitian ini membahas proses jalannya pengeboman oleh Sekutu serta dampak setelah pengeboman terhadap wilayah Shizuoka khususnya di Kota Shizuoka, Kota Shimizu dan Kota Hamamatsu."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Flaamnda Jeine Tampomuri
"Dr. Azahari adalah anggota Al-Jamaah Al-Islamiyah (Al-JI) sejak tahun 1993. Ia berperan sebagai perakit bom dan menjadi salah satu aktor intelektual peledakkan bom yang dilakukan Al-JI di Indonesia. Bom karya Dr. Azahari memiliki ciri khusus yang dikenal sebagai bom signature. Hal ini membuat pakar bom mudah mengidentifikasi dan mengenali bom buatannya. Dr. Azahari sempat mengajarkan beberapa anggota Al-JI, bahkan telah membukukan serta menyebarkan tentang cara membuat bom. Penelitian ini menggunakan Teori McClelland dan Teori Pilihan Rasional. Tujuan penelitian yaitu mengantisipasi ancaman-ancaman yang muncul berdasarkan kasus Dr. Azahari bersama Al-JI. Metode penelitian yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni studi literatur, wawancara, dan studi dokumen. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dr. Azahari menjadi pelaku teror karena menghadapi masalah dan pengaruh lingkungannya. Aksi teror yang melibatkan Dr. Azahari selalu menggunakan pilihan rasional dan dapat dikenali oleh aparat melalui modus operandi, salah satunya bom signature. Ciri khusus bom signature dianalisis melalui komponen dan rancangan bom. Selain itu, bom signature dibuat dari bahan-bahan baku yang mudah didapat dan bertujuan untuk mendapat pengakuan (Need of Achievement). Kasus Dr. Azahari membuktikan bahwa individu yang berpendidikan tinggi dapat terekrut kelompok teroris dan menghasilkan aksi teror yang berdampak signifikan. Hal-hal yang perlu diantisipasi karena menjadi bukti ancaman, yakni: radikalisasi atau perekrutan kelompok teroris dapat terjadi di lembaga Pendidikan dan lembaga keagamaan; perubahan sikap individu yang menarik diri dari keterlibatan sosial dan suka menyendiri; penyalagunaan fasilitas kampus untuk kegiatan terorisme; adanya bom sekunder pada aksi teror; penggunaan media online untuk kegiatan terorisme; kemudahan mendapatkan bahan-bahan yang dapat dijadikan bom.

Dr. Azahari was a member of the Al-Jamaah Al-Islamiyah (Al-JI) since 1993 and was one of the intellectual actors of the bombings conducted by Al-JI in Indonesia. His role in the organization was as a bombmaker. Dr. Azaharis bombs had unique characteristics, which is known as a signature bomb. This allowed bomb experts to easily identify his work. Dr. Azahari once taught several Al-JI members, and even made a book on bombmaking and distributed it. The Motivation Theory by McClelland and the Rational Choice Theory will be used to explain and analyze the findings of this research. The findings were collected using a qualitative method through literature studies, interviews, and document studies, which were validated using the triangulation technique. This research discovered that Dr. Azahari became terrorist because he had to face several issues and was influenced by his environment. The terrorism acts that involved Dr. Azahari always used rational choices and were able to be recognized by the officers through his modus operandi, among others is the signature bomb. The unique characteristics of the signature bomb were analyzed through its components and design. Furthermore, the signature bomb was made from materials that were easy to obtain and was used to gain recognition (Need of Achievement). Dr. Azaharis case proves that high-educated individuals can still be recruited by terrorist groups and conduct significant terrorism act Other aspects that need to be anticipated because it could become a threat are: radicalization or recruitment of terrorist groups can occur in an educational or religious institution; the behavior change of an individual who withdraws him or herself from social environment and prefers to be alone; misuse of the universitys facilities for terrorism activities; the existence of a secondary bomb during a terrorism act; the use of online media for terrorism acts; the ease of obtaining materials for making bombs."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfi Mubaraq, 1973-
Malang: UIN-Maliki Press, 2011
297.72 ZUL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo
"Tesis ini membahas tentang Perkembangan RSUP Sanglah Pascaperistiwa Bom Bali dari tahun 2002-2008. RSUP Sanglah adalah rumah sakit terbesar di Bali sekaligus Rumah Sakit Rujukan Bagi wilayah Bali, NTB dan NTT. Namun, status RSUP Sanglah sebagai rumah sakit rujukan ternayata belum memiliki fasilitas yang memadai sebagai Rumah Sakit Umum Pusat. Hal ini dapat dilihat pada saat menangani korban peledakan Bom di Bali pada tahun 2002. Korban Bom Bali sebagian besar dievakuasi, diidentifikasi dan dirawat di RSUP Sanglah. Dengan menggunakan fasilitas yang seadanya dan juga pengalaman yang kurang dalam penanganan korban bom, RSUP Sanglah mampu menangani pasien korban bom dengan baik. Atas jasa-jasa dari RSUP Sanglah inilah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Australia memberikan penghargaan dengan membangun fasilitas pelayanan kesehatan bertaraf Internasional di RSUP Sanglah seperti Burns Unit dan Wings Internasional. Peristiwa Bom Bali ternyata menjadi titik balik dalam perkembangan RSUP Sanglah, karena Pascaperistiwa Bom Bali, RSUP Sanglah semakin berkembang pesat dan menjadi Rumah Sakit bertaraf Internasional. Studi ini memanfaatkan sumber lisan dan tulisan mengenai sejarah berdirinya, perkembangan, dan penanganan korban Bom Bali menjadi fokus dalam uraian tesis ini.

This thesis discusses the development of Post-Incident Sanglah Hospital from 2002 to 2008 Bali bombings. Sanglah Hospital is the largest hospital in Bali as well as Referral Hospital For Bali, NTB and NTT. However, the status Sanglah Hospital as a referral hospital not have adequate facilities as the General Hospital Center. It can be seen when dealing with victims of bomb explosions in Bali in 2002. Bali Bombing Victims largely evacuated, identified and treated at Sanglah Hospital. Using a makeshift facility and also a lack of experience in the handling of bomb victims, Sanglah Hospital is able to handle patients with a good bomb survivors. For the services of this Sanglah Hospital Central Government and the Australian Government to give the award to build an international health care facilities in such Sanglah Hospital Burns Unit and Wings International. Bali Bombings turned out to be a turning point in the development Sanglah Hospital, because the post-Bali Bombing Incident, Sanglah Hospital is growing rapidly and becoming an International Hospital. The study relied on oral sources and written about the history of the establishment, development, and handling of Bali bomb victim becomes the focus of this thesis in the description."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Mohan Pebriansyah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa akar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1. Penelitian ini didasarkan karena kebanyakan para filsuf dan ilmuwan ketika menganalisis fenomena terorisme hanya menganalisis sebab-sebab pada tataran kenyataan empiris atau domain aktual semata, padahal untuk mencegah peristiwa teror yang serupa terjadi lagi, kita perlu mengetahui penyebab dasar atau domain real dari suatu peristiwa terorisme. Oleh karena itulah penulis dalam penelitian ini berusaha menganalisis ontologi dari fenomena terorisme Bom Bali 1 melalui pendekatan realisme ontologi Roy Bhaskar, hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencari struktur dasar yang memproduksi realitas teror Bom Bali 1, sehingga di masa depan kita dapat menghindari peristiwa yang serupa terjadi lagi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah struktur dasar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1 adalah kejijikan moral konkret (concrete moral disgust). Kejijikan moral konkret disini dibedakan dari kejijikan moral yang menjadi basis dari adanya sense moralitas kita. Kejijikan moral konkret adalah kejijikan moral yang sudah terkonkretisasi oleh budaya, dimana rasa jijik tersebut muncul di saat sense moralitas kita sudah dipengaruhi oleh berbagai nilai-nilai budaya tertentu, sehingga antara satu individu dengan individu lain bisa timbul rasa jijik moral yang berbeda karena masing-masing punya konkretisasi moral budaya yang berbeda.

The purspose of this reaserch is to find out what are the generative roots or mechanism that produce the Bali Bombing 1 terorist incident. Writer doing this research is because when most philosopher and scientist analyze the phenomenon of terrorism, they only analyze the cause at the level of empirical reality or the actual domain, whereas to prevent similar terror events from happening again, we need to know the basic cause or real domain of terrorist incident. Thats why author in this study try to analyze the ontology of the Bali Bombing 1 terrorist phenomenon through Roy Bhaskar ontology realism, this is done to find the basic structure that produces the reality of the Bali Bombing 1 terror, so that in the future we can avoid similar events it happen again. The conclusion drawn from this research is that basic structure or generative mechanism that produced the Bali Bombing 1 terrorism is concrete moral disgust. The concrete moral disgust here is distinguished from the moral disgust that has been concretized by culture where this disgust appears when our sense of morality has been influenced by centainly culture values, so that between one individual and another individual a different  sense of moral disgust can arise because each have different cultural moral concretions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pensil-324 , 2002
364.1 BOM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aegeus Hutama
"ABSTRAK
Peristiwa born Bali pacta 12 Oktober 2002 merupakan suatu tragedi nasional yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi PERC (Political and Economic Risk Consultancy Ltd) menunjukkan bahwa Indonesia dalam semua kategori risiko (mulai dari risiko domestik, risiko kemungkinan terjadinya kekacauan sosial, risiko ekstemal hingga risiko sistemik) mengalami peningkatan risiko pasca peledakan born di Bali. Indonesia akan dirugikan dari meningkatnya risiko yang menimbulkan persepsi negatif terhadap para investor.
Event study dimulai dengan hipotesis tentang bagaimana peristiwa Tragedi born Bali 12 Oktober 2002 mempengaruhi pergerakan indeks saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Evaluasi event study ini dikombinasikan dengan proses time series guna menghasilkan model persamaan expected return yang relatif akurat untuk menganalisis perilaku saham sektoral sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa melalui pergerakan abnormal return dan cumulative abnormal return.
Modelisasi expected return dilakukan dengan multi-factor model yang memperhitungkan faktor suku bunga SBI dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Analisis dilakukan terhadap tingkat return, risiko dan efisiensi dari semua sektor saham yang ada di Bursa Efek Jakarta guna mendeskripsikan muatan informasi yang dikandung dan mendapatkan urutan klasifikasi dalam investasi secara menyeluruh dan terpadu.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa secara statistik variabel USD hanya mempengaruhi sektor industri barang konsumsi dan variabel SBI hanya mempengaruhi sektor properti dan real estate, sedangkan variabel konstanta tidak memberikan pengaruh signifikan pacta semua sektor.
Model expected return yang terbentuk memiliki nilai adjusted R square yang sangat bervariasi antara 18,58 % untuk sektor properti dan real estate sampai dengan 80,87 % untuk sektor industri barang konsumsi.
Klasifikasi preferensi investasi berdasarkan reward to variability ratio dimulai dari urutan yang paling disukai adalah sektor transportasi, keuangan, pertambangan, pertanian, konsumsi, perdagangan, industri dasar, aneka industri dan properti.
Klasifikasi tingkat efisiensi pasar sektoral berdasarkan frekuensi AR dan CAR dimulai dari urutan yang paling efisien adalah sektor pertambangan, konsumsi, properti, transportasi, pertanian, industri dasar, perdagangan, aneka industri dan keuangan.
Peristiwa Tragedi Born Bali terbukti menimbulkan abnormal return pada semua pasar sektoral di Bursa Efek Jakarta. Para pelaku pasar modal cenderung menerapkan strategi short term holding period dan melakukan overreaction pada hari pembukaan bursa tanpa memperhatikan kinerja fundamental emiten. Adanya overreaction dari para investor di Bursa Efek Jakarta mengacu pada bentuk pasar yang tidak efisien dalam bentuk setengah kuat. Hasil penelitian ini mengkonfirrnasikan beberapa basil penelitian sebelumnya yang konsisten menyatakan hipotesis pasar efisien tidak berlaku di Bursa Efek Jakarta.
Dengan mengetahui pengaruh dari peristiwa Tragedi born Bali 12 Oktober 2002 terhadap pergerakan indeks saham di Bursa Efek Jakarta, diharapkan para pelaku pasar dapat menerapkan strategi investasi dan manajemen portofolio yang tepat pada pasar tidak efisien bentuk setengah kuat dalam menghadapi peristiwa politik serupa di masa mendatang.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>