Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hiryadi
"Sikap asertif menjadi penting pada masa remaja, karena pada masa ini remaja sudah mulai memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana teman dan lingkungan sosial sangat berpengaruh. Masa remaja merupakan proses dimana mulai senang berkelompok dan melakukan kegiatan bersama-sama dengan teman-teman, dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya remaja kadang menghadapi tekanan-tekanan. Tekanan ini biasa berupa ajakan, rayuan bahkan paksaan untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak ingin dilakukan. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan remaja, termasuk sikap asertif. Penelitian ini merupakan penelitian dcngan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan karakteristik orang tua dan pola asuh keluarga dengan sikap asertif siswa SMA di Kota Banjarmasin. Populasi penelitian adalah siswa yang tercatat di sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Banjarmasin tahun ajaran 2006/2007. Jumlah sampel pada penelitjan ini sebanyak 99 siswa yang dilakukan dengan teknik multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik orang tua yang berhubungan dengan sikap asertif siswa SMA kota Banjarmasin adalah pendidikan ayah (p =0,001), pendidikan ibu (p = 0,000), pekerjaan ayah (p = 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,001), dan tipe keluarga (p = 0,008). Sedangkan analisis korelasi pola asuh juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan sikap asertif siswa (p=0,002). Hasil analisis multivariat didapal 3 variabel yang berhubungan dengan sikap asertif yaitu pendidikan ayah, pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu, dimana pekerjaan ayah merupakan variabel yang paling dominant berhubungan dengan sikap asertif siswa. Perawat komunitas diharapkan memberikan infonnasi kepada remaja, orang tua tentang sikap asertif dan orang tua meningkatkan komunikasi dan interaksi yang terbuka dan jujur dengan siswa."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yuliana
"Remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya gangguan perilaku makan. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu peer attachment dan parent attachment. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan peer dan parent attachment dengan gangguan perilaku makan pada remaja SMA. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 65 responden yang diambil berdasarkan purposive sampling. Kriteria responden penelitian yaitu remaja usia 15-17 tahun dan mengalami gangguan perilaku makan. Gangguan perilaku makan diidentifikasi menggunakan alat ukur The Eating Attitudes Test-26 EAT-26, sedangkan attachment diukur dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbang. The Inventory of Peer and Parent Attachment IPPA yang valid dan reliabel. Penelitian ini telah dinyatakan lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan peer attachment dengan gangguan perilaku makan p=0,000;r=0,459, dan ada hubungan parent attachment dengan gangguan perilaku makan p=0,020;r=0,288. Rekomendasi adalah sekolah dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku hidup sehat dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbang.

The growth and development on adolescent changes rapidly. It makes adolescent become more vulnerable with health problems, one of them is disordered eating behaviors. Peer attachment and parent attachment are factors that influence the problem. This study is aimed to determine the correlation between peer and parent attachment with disordered eating behaviors in high school adolescents. Its design was cross sectional with 65 samples and selected through purposive sampling. technique.The Criteria of respondents were adolescent aged 15 17 years and experienced disodered eating behaviors. Disordered eating behaviors were identified using the The Eating Attitudes Test 26 EAT 26, while attachments were measured by The Inventory of Peer and Parent Attachment IPPA. Both of them are valid and reliable. This research has been declared escaped ethical review by Research Ethics Committee Faculty of Nursing University of Indonesia.
The results showed there were a correlation between peer attachment and disordered eating behaviors p 0,000 r 0,459 . Also, there were a correlation between parent attachment and disordered eating behaviors p 0,020 r 0,288 . This study recommends that schools can maximize efforts to build healthy lifestyles by conducting periodic counseling related to ideal body weight, good eating behavior, and balanced nutrition."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Cyntia Dewi
"ABSTRAK
Remaja berada pada tahap perkembangan psikososial yang spesifik. Remaja mengalami kebingungan dalam menemukan identitas diri yang merupakan tugas krusial dari tahapan perkembangan mereka. Dalam proses pembentukan identitas diri ini, ada dua hal yang berperan yaitu melakukan eksplorasi sebelum akhirnya menentukan komitmen. Cara remaja melakukan ekplorasi dan mengatasi masalah disebut dengan istilah identity style. Studi ini meneliti hubungan antara identity style (information oriented style, normative style. dan diffuse avoidant style) dan tiga dimensi pengasuhan orang tua yang dipersepsikan remaja (parental support, psychological control, dan behavior control). Masing-masing identity style dihipotesiskan akan berhubungan dengan pengasuhan tertentu. Penelitian dilakukan pada 165 remaja tingkat akhir SMA di Jabodetabek. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara parental support dan diffuse avoidant style. Terdapat hubungan negatif signifikan antara psychological control dan diffuse avoidant style. Serta terdapat hubungan positif signifikan antara paternal behavior control dan normative style. Hasil menunjukkan bahwa parental support sebaiknya dilakukan orang tua untuk mendorong information oriented style. Penelitian selanjutnya sebaiknya memeriksa faktor lain yang membentuk identity style dan meneliti pada sampel, serta budaya yang berbeda

ABSTRACT
Adolescents are at a specific stage of psychosocial development. Adolescents experience confusion in finding the identity which is the duty of the crucial stages of their development. In the process of identity formation, there are two things that play roles, i.e., conducting exploration before finally establish commitments. How adolescents conducting exploration and resolving problems are referred to as identity styles (information oriented style, normative style. and diffuse avoidant style) This study examined the relationship between identity styles with three perceived parenting dimensions (parental support, psychological control, and behavior control). Each identity style hypothesized to be associated with particular parenting dimension. The study was conducted on 165 adolescents end of highschool level in Jabodetabek. The results show that there is a significant positive relationship between parental support and diffuse avoidant style, a significant negative correlation between psychological control and diffuse avoidant style, and a positive significant correlation between paternal behavior control and normative style. The result show that parents should do the parental support to encourage children use information oriented style. The next study should examine other factors that shape identity style and examine the different samples as well as the different culture"
2016
S64898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Insyiranda
"Penggunaan coping yang fungsional dalam menghadapi permasalahan berkaitan dengan sekolah merupakan suatu hal penting yang dapat memberi manfaat terhadap performa akademik yang baik di sekolah. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi penggunaan coping pada remaja. Keterlibatan orangtua diasumsikan dapat memprediksi penggunaan coping pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterlibatan orangtua yang dipersepsikan oleh siswa dan coping terkait stres sekolah pada remaja. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 405 orang remaja yang merupakan siswa kelas tiga SMA berasal dari delapan sekolah di wilayah yang berbeda-beda. Persepsi keterlibatan orangtua diukur berdasarkan dua versi, yaitu ayah dan ibu dengan menggunakan alat ukur Reported Father Involvement Scale Finley Schwartz, 2004 dan Reported Mother Involvement Scale Finley, Mira, Schwartz, 2008 . Sedangkan, coping terkait stress sekolah diukur dengan menggunakan alat ukur Coping Accross Situational Questionnaire-Revised Barnes, 2011 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dua jenis coping style yaitu active coping dan internal coping dengan persepsi keterlibatan ayah maupun ibu.

Applying functional coping when dealing with school related problems is very important that can be benefical to make a good academic performance at the school. There are several factors that can affect the use of coping in adolescents. Parental involvement was assumed can predict the use of coping in adolescents. The aim of this study is to see the relationship between parental involvement that perceived by students and coping with school related stress in adolescence. Participants of this study was 405 adolescents in third grade high school students from eight different schools. Perceived parental involvement was measured in two version, that was father and mother using Reported Father Involvement Scale Finley Schwartz, 2004 and Reported Mother Involvement Scale Finley, Mira, Schwartz, 2008 . While coping with school related stress was measured by Coping Accross Situational Questionnaire Revised Barnes, 2011 . The result showed that there are significant relationship between two types of coping style, that were active coping and internal coping with both perceived father involement and perceived mother involvement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azkya Milfa Laensadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dari persepsi gaya pengasuhan orang tua pada efikasi-diri dalam pengambilan keputusan karir melalui mediasi trait kecerdasan emosi pada siswa SMK. Responden dari penelitian ini adalah sebanyak 702 siswa SMK kelas 12. Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia yaitu Career Decision Self Efficacy-Short Form, Parental Authority Questionnaire dan Trait Emotional Questionnaire. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik regresi berganda dan model mediasi sederhana PROCESS Hayes. Hasil pengujian analisis regresi menunjukkan bahwa gaya pengasuhan authoritative ayah, authoritative ibu, authoritarian ayah, serta trait kecerdasan emosi terbukti signifikan memiliki peran pada efikasi-diri keputusan karir. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa gaya pengasuhan authoritative ayah dan ibu terbukti signifikan dan positif memiliki peran pada efikasi diri dalam pengambilan karir melalui mediasi parsial trait kecerdasan emosi. Selain itu, gaya pengasuhan authoritarian ayah dan ibu terbukti signifikan secara negatif memiliki peran pada efikasi-diri keputusan karir melalui mediasi parsial trait kecerdasan emosi. Sedangkan gaya pengasuhan permissive ayah dan ibu tidak terbukti signifikan memiliki peran pada efikasi-diri keputusan karir melalui mediasi trait kecerdasan emosi. Saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi terhadap pihak terkait didiskusikan dalam akhir penelitian.

This study aimed to examine the role of perceived parenting styles on career decision self-efficacy through mediation of trait emotional intelligence in vocational high school students. The respondents of the study were 702 students in 12 grade. The adapted Career Decision Self Efficacy-Short Form, Parental Authority Questionnaire, and Trait Emotional Questionnaire were used in this study. The data were analysed using multiple regression and Hayes PROCESS simple mediation model. Regression analyses showed that paternal and maternal authoritative parenting styles, paternal authoritarian, and trait emotional intelligence significantly predicting career decision self-efficacy. Mediation analyses showed that trait emotional intelligence partially and positively mediated the effect of paternal and maternal authoritative parenting styles on career decision self-efficacy trait emotional intelligence partially and negatively mediated the effect of paternal and maternal authoritarian parenting styles on career decision self-efficacy. The results also showed that trait emotional intelligence did not significantly mediated the effect of paternal and maternal permissive parenting styles on career decision self-efficacy. The implication for further research are given on the end of study.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Olivia Yuriza
"ABSTRAK
Pola asuh orang tua dan tingkat stres dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya perilaku negatif, yaitu perilaku mengakses pornografi di Internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis pola asuh dan tingkat stres dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno pada remaja awal. Jenis pola asuh orang tua diidentifikasi menggunakan The Parental Care Questionnaire, tingkat stres diukur dengan Perceived Stress Scale, dan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno diukur dengan Pornography Craving Questionnaire. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 107 siswa SMP kelas VII dan VIII di kota Depok yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian yang dianalis dengan Independent T-test memperlihatkan tidak ada hubungan pola asuh Authoritative dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno p=0,908 dan p=0,05 dan ada hubungan pola asuh Authoritarian p=0,044 dan p=0,05 dan pola asuh Permissive p=0,000 dan p=0,05 dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno. Hasil penelitian yang dianalisis dengan Chi-square memperlihatkan tidak ada hubungan tingkat stres dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno p=0,845 dan p=0,05 . Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan pelayanan keperawatan dengan adanya kerjasama orang tua dan perawat untuk membentuk pola asuh orang tua dan mengontrol tingkat stres terhadap perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno pada remaja awal.

ABSTRACT
ABSTRACTParenting style and stress level influence behavior of adolescent in daily life. One of negative behavior is assessing pornography in internet. This research aims to identify correlation between parenting style and stress level with perception of assessing internet pornography behavior in early adolescents. The parenting style identified by using The Parental Care Questionnaire, Perceived Stress Scale for stress level, and Pornography Craving Questionnaire for perception of assessing internet pornography behavior. This study design used a cross sectional with 107 respondents of 7th and 8th grade student on junior high school at the city of Depok and selected with a cluster sampling technique. Independent T test shows there is no correlation between the Authoritative style with perception of assessing internet pornography behavior p 0,044 and 0,05 and there is correlation in Authoritarian style p 0,044 and 0,05 and Permissive style 0,000 and 0,05 with perception of assessing internet pornography behavior. Chi Square test shows there is no correlation between stress level with perception of assessing internet pornography behavior p 0,845 and 0,05. This result could help nursing service development with cooperation between parent and nurse to create parenting style and stress level control on perception of assessing internet pornography behavior in early adolescents. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Amanda Indri Utami Pidada
"Pada masa remaja individu akan mengalami tekanan yang berkaitan dengan sekolah. Model coping yang fungsional, seperti active coping dan internal coping, dapat membantu remaja dalam menghadapi tekanan terkait sekolah tersebut secara adaptif. Salah satu faktor yang dapat memprediksi penggunaan coping yang fungsional pada remaja adalah family functioning. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap perbedaan penggunaan model active coping dan internal coping antara siswa kelas XII SMA yang memiliki keluarga dengan keberfungsian balanced, moderately balanced, mid range, dan extreme. Hubungan antara ketiga dimensi family functioning pada active dan internal coping juga diteliti dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan pada 447 siswa kelas XII SMA dari sekolah-sekolah di Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penggunaan active coping style antara siswa yang berasal dari keluarga dengan keberfungsian balanced, moderately balanced, mid range, dengan siswa dari keluarga extreme. Tidak ditemukan adanya perbedaan antara keempat kelompok keberfungsian keluarga terhadap internal coping style. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dimensi cohesion, adaptability, dan communication, terhadap active coping style, dan hubungan yang positif antara dimensi adaptability dan communication, terhadap internal coping style.

Adolescence is a time when individuals will experience a lot of stressors, one of stressors is associated with school. Functional coping models, such as active coping and internal coping, can help adolescents to deal with the school related stress adaptively. One factor that can predict the use of functional coping in adolescents is family functioning. In this research, I tested the use of active coping and internal coping model between XII high school students with families that is classified as balanced, moderately balanced, mid range, and extreme. The relationship between the three dimensions of family functioning on active and internal coping is also examined in this study. The study was conducted on 447 XII high school students from schools in Jabodetabek.
The results showed that there was a difference in the use of active coping style between students who came from balanced, moderately balanced, and mid range families, with students from extreme families. There was no difference between the four groups of family functioning to internal coping style. The results also show that there is a positive relationship between cohesion dimension, adaptability, and communication, to active coping style, and positive relationship between adaptability and communication dimension, to internal coping style.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Maria Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan resiliensi pada remaja madya dengan status ekonomi sosial rendah di Jakarta. Variabel keterlibatan ayah diukur menggunakan Father Involvement and Nurturant Fathering Scales yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004 yang dilihat dari perspektif anak. Variabel resiliensi diukur menggunakan Resilience Scale 14 item RS-14 oleh Wagnild dan Young 2009 . Partisipan pada penelitian ini sebanyak 207 remaja yang berusia 14 hingga 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan ayah dan resiliensi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan remaja perlu diperhatikan karena akan berhubungan dengan kemampuan remaja untuk beradaptasi ketika sedang menghadapi kondisi yang sulit.

The purpose of this study is to examine the relationship between father involvement, and resilience among middle adolescence with low social economic status in Jakarta. Father involvement was measured from the child rsquo s perspective using Father Involvement and Nurturant Fathering Scales by Finley and Schwartz 2004. Resilience was measured using Resilience Scale 14 item RS 14 by Wagnild and Young 2009 . The participants are 207 adolescents aged 14 to 18 years old. The result of this research indicated that there is a positively significant relationship between father involvement and resilience. This result showed that the way father involved in adolescent rsquo s life has a correlation with adolescent rsquo s competence in adapting in the wake of life rsquo s misfortunes.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amelia
"Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan yang kompleks. Pada masa ini, terdapat perubahan fisik dan psikologis yang besar dalam hidup seseorang. Masa peralihan ini membuat remaja rentan mengalami depresi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya orang tua sebagai orang yang memiliki peran penting dalam perkembangan kesehatan jiwa anak hingga remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan antara pola asuh orang tua dengan depresi pada remaja di Depok, Jawa Barat.
Metode: Penelitian dengan metode studi potong lintang pada 96 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Dian Didaktika Depok yang berusia 14 sampai 17 tahun ini menggunakan kuesioner skrining depresi, Centre for Edpidemiologic Studies Depression Scale-revised (CESD-R) dan Kuesioner Pola Asuh Anak (KPAA) sebagai instrumennya. Data yang terpilih menggunakan teknik pengambilan acak dianalisis dengan uji Fisher.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 30,2% remaja yang memiliki gejala depresi. Mayoritas pola asuh yang ditemukan pada ayah (96,9%) dan ibu (96,9%) adalah pola asuh yang tidak diharapkan (pola asuh permisif, otoriter, dan mengabaikan). Sebagian besar dari pola asuh yang tidak diharapkan tersebut adalah pola asuh permisif. Setelah dianalisis, tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna secara statistik antara pola asuh permisif dengan depresi pada remaja sebagai pola asuh orang tua terbanyak pada subjek penelitian ini.

Introduction: Adolescence is a complex transitional period. During this period, there are great physical and psychological changes that occur in someone’s life. This transitional period causes adolescents to be more likely to develop depression which is affected by several factors, one of them is parent as someone who plays an important role in children to adolescents’ mental health development. Therefore, the purpose of this study is to find the relationship between parenting styles and depression among adolescents in Depok, Jawa
Barat.
Methods: This cross-sectional study of 96 students ages 14 to 17 from Dian Didaktika High School in Depok used depression screening questionare, Centre for Edpidemiologic Studies Depression Scale-revised (CESD-R) and Kuesioner Pola Asuh Anak (KPAA) as its instruments. Data that has been picked by random
sampling was analyzed by Fisher’s test.
Results: The result of this study revealed that there are 30,2% adolescents who have depression symptoms. The majority of parenting styles found in father (98,6%) and mother (98,6%) are undesirable parenting styles (permissive, authoritarian, and neglectful parenting style). Most of those undesirable parenting styles are permissive parenting style. After being analyzed, there is no statistically significant difference between permissive parenting styles and depression in adolescents as it is the most common parenting style in these reasearch subjects.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktarina Rizka Putri
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah keberfungsian keluarga dapat berfungsi sebagai prediktor kecanduan internet pada remaja akhir. Pada penelitian ini, partisipan berjumlah 504 orang yang masuk kedalam kategori remaja akhir, yaitu berusia 18 ndash; 22 tahun. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Internet Addiction Test IAT untuk mengukur kecanduan internet dan Family Assesment Device FAD untuk mengukur keberfungsian dari keluarga yang dipandang oleh partisipan. Kemudian didapatkan hasil bahwa keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi kecanduan internet pada remaja akhir R=,145.

This study has the intent to see whether family functioning predict internet addiction among late adolescents. In this study, participants amounted to 504 people who entered into late adolescent category, namely aged 18 22 years. The measuring tool used in this research are Internet Addiction Test IAT to measure Internet addiction and Family Assessment Device FAD to measure the functioning of the families seen by the participants. Then the results obtained that family functioning can significantly predict internet addiction among late adolescents R ,145."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>