Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simandjuntak, Rohana Dumaria
"Penulisan karya akhir ini mengulas tentang pelatihan produk Reksa Dana Mandiri Investa pada saat terjadi redemption besar-besaran sejak Februari sampai dengan Juli 2005 dan pembelajaran apa yang dapat diambil dari kasus redemption ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak manajemen Bank mandiri mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan apabila hal yang sama terjadi di masa yang akan datang.
Melalui penrlitian ini terdapat 2 (dua) pokok masalah yang dibahas yaitu (1) koordinasi dalam kegiatan pernasaran Reksa Dana Mandiri Investa dan (2) proses pelatihan produk Ref:sa Dana Mandiri Investa.
Dalam kasus redemption Reksa Dana Mandiri Investa ini, yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antara pemilik produk yaitu dalam hal ini Invesment Product Department dengan ujung tombak pemasaran yaitu para frontliner di Cabang. Selain itu, juga tidak tersosialisasinya dengan baik produk terbaru yang telah dihasilkan sejak Oktober 2004 yaitu dalam hal ini 3 (tiga) jenis produk Reksa Dana lainnya yang terdiri dari Reksa Dana Pasar Lang, Reksa Dana Sahara dan Reksa Dana Campuran.
Proses pelatihan produk ini sangat panting karena berfungsi untuk memberikan informasi terkini tentang produk Reksa Dana yang ditawarkan oleh dank Mandiri. Apabila pelatihan ini berjalan baik, pada saat suku bunga SBI mulai merambat naik, para pemodal berdasarkan informasi dari frontliner bisa mengalihkan investasinya dari Reksa Dana Pendapatan Tetap ke jenis Reksa Dana lainnya sehingga kerugian dari para pemodal bisa diminimalisir dark redemption besar-besaran sebagaimana yang terjadi selama periode Februari sampai dengan April 2005 tersebut bisa diminimalisir."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyrina Megasari
"Tesis ini mengangkat permasalahan penyampaian informasi koleksi kepada pengunjung museum dengan studi kasus Museum Bank Mandiri. Kebutuhan utama di museum untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan adalah koleksi. Selain informasi, yang juga mendukung pengunjung untuk dapat memahami konteks museum adalah alur pameran yang jelas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang diawali dengan pemaparan mengenai penyajian informasi koleksi dan tata pamer museum saat ini. Beranjak dari kondisi tersebut akan dilihat pembentukan interpretasi dan penyampaian informasi melalui label yang baik bagi perkembangan Museum Bank Mandiri dan peran dari alur dan penempatan koleksi yang efektif dalam penyampaian pesan dan tujuan museum.

This thesis raised the issue of delivering collection information to museum's visitors, case study in Museum Bank Mandiri. The main requirement at the museum to get information and knowledge is the collection. Besides information, which also supports the visitors to be able to understand the context of the museum are the exhibition. This research is a qualitative study that begins with the exposure of presentations of information collection and administration of this exhibition at the museum. From these conditions will be seen the formation of the interpretation and delivery process of information via the most suitable label for the development of Museum Bank Mandiri and the role of the exhibition that is effective in delivering the message and purpose of the museum."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29267
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Syafial
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh penjualan reksa dana syariah di Bank Syariah Mandiri terhadap pertumbuhan deposito syariah di Bank Syariah Mandiri. Kemudian menentukan produk yang tepat dipasarkan dalam tujuan untuk mensukseskan program akselerasi pertumbuhan perbankan syariah.
Hasil studi yang diperoleh menunjukkan bahwa periode November 2004 sampai dengan Maret 2009 respon yang terjadi pada pergerakan penjualan reksa dana syariah mempengaruhi pergerakan deposito syariah Bank Syariah Mandiri, sehingga mempunyai dampak perlambatan pertumbuhan aset Bank Syariah.
Hasil ini menunjukkan bahwa tujuan bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan pertumbuhan asset harus dapat dianalisa kembali adanya produk substitusi yang timbul akibat adanya preferensi nasabah yang menginginkan bagi hasil/ return yang menarik dibandingkan deposito syariah. Selain itu perlu dikembangkan Produk Investasi Terikat Syariah Mandiri dengan skema mudharabah muqayyadah on balance sheet. Hal ini akan dapat menjembatani pemilik modal dan pelaksana usaha. Bank akan menjadi manajer investasi bagi pemilik dana dan dapat memberikan input terhadap pemilik modal.

This research is aimed to inquire about effects caused by syaria mutual fund selling at Bank Syariah Mandiri on syaria depository growth at Bank Syariah Mandiri. Furthermore to define which product suitable best to be marketed with effort to make success of growth acceleration program of syaria banking as the purpose.
The study result shows that on period November 2004 until March 2009, occur respond is mobility of the selling of syaria mutual fund is affecting mobility of syaria depository Bank Syariah Mandiri, therefore it has influence on delay of syaria bank asset growth.
This result shows that the aim of syaria bank, especially Bank Syariah Mandiri on its effort of improving its asset growth has to be able to be reanalyzed the availability of substitute product that is occur as consequence of costumer preference to gain better return then return on syaria depository. Other than that, important thing that is needed to be improved also is Produk Investasi Terikat Syariah Mandiri (Syariah Mandiri Restricted Investment Product), with scheme: mudharabah muqayyadah on balance sheet. This can also be an intermediary between capital owner and entrepreneur. Bank will be acting as investment manager for fund owner and will be able to give advice to the capital owner."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T29197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan Hutahean, Hotma Ruma
"ABSTRAK
Sebagai bagian dari kebijakan dan rencana Pemerintah RI untuk melakukan restrukturisasl
dan rekapitalìsasi sektor perbankan, maka pada tanggal 31 Juli 1999 dilakukan merger 4
(empat) bank milik pemerintah yaltu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang
Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT. Bank Pembangunan
Indonesia (Persero) (selanjutnya bersama-sama disebut Bank Bergabung?) ke dalam PT.
Bank Mandiri (Persero), sehìngga terhitung sejak tanggal tersebut Bank Bergabung telah
bubar tanpa terlebih dahulu mengadakan likuidasi.
Sejalan dengan proses merger, pacia saat ini PT. Bank Mandiri (Persero) telah memiliki 5
(lima) Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang terdiri dari:
a. I. (satu) DPPK ? Program Pensiun luran Pasti (PPIP) selanjutnya disebut Dana Pensiun
Bank Mandiri (DPBM) dengan kepesertaan pegawai tetap Bank Mandiri terhitung sejak
tanggal 01 Agustus 1999. DPBM-PPIP telah mendapatkan pengesahan dan Departemen
Keuartgan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan nomor KEP-300 JKM.17 /1999
tanggal 14 Juli 1999.
b. 4 (empat) DPPK ? Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang berasal dari masing
masing Dana Penslun eks Bank Legacy berturut-turut dengan nama DPBM-A, DPBM-B,
DPBM-C dan DPBM-D. Peraturan Dana Pensiunnya telah memperoleh pengesahan dan
Departemen Keuangan Republik Indonesia masing-masing nomor: KEP-394; 395; 396;
397; /KM.O1 /1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Sehingga saat ¡ni PT. Bank Maridirl (Persero) memillki 5 (lima) DPPK dengan 2 (dua) Jenis
Program Pensiun yaltu 1 (satu) DPPK ? PPIP dan 4 (empat) DPPK ? PPMP.
Perbandingan antara PPIP dan PPMP antara lain adalah sebagal berikut:
- Program Pensiun luran Pasti (PPIP):
adalah program pensiun yang besarnya nilal iuran dìtetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya akan dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.
besarnya manfaat pensiun ditentukan oleh hasil pengembangan iuran tersebut
sehingga risiko investasi ditanggung oleh peserta
perhitungan aktuaria tidak ada karena besarnya iuran sudah ditetapkan
biaya penyelenggaraan relatif lebih rendah karena tidak memerlukan tenaga aktuaris
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP):
adalah program pensiun yang besar manfaatnya ditetapkan dalam PDP, sehingga
rlsiko investasi tidak ditanggung oleh peserta melainkan oleh perusahaan pemberi
kerja.
besarnya iuran (iuran peserta dan iuran pemberi kerja) ditentukan oleh hasil
perhitungan aktuaris. Untuk peserta besamya ¡uran ditetapkan dalam PDP
perhitungan aktuaria diperlukan untuk menghitung besarnya iuran normal, iuran
tambahan, kewajiban aktuaria, kewajiban solvabilitas, surplus dan defisit. Hash
perhitungan tersebut dituangkan dalam Laporan Aktuarìs yang harus disampaikan
kepada Menteri Keuangan sekurang-kurangnya 3 (tlga) tahun sekali atau apabila
dilakukan perubahan terhadap peraturan Dana Pensiun.
biaya penyelenggaraan relatif Ieblh tinggi karena memerlukan tenaga aktuaris
Seperti telah disebutkan diatas, penyelenggaraan PPIP akan menyebabkan ketidakpastian
bagi Peserta akan besarnya manfaat pensiun yang diterima nantinya pada saat yang
bersangkutan memasuki usia pensiun, sedangkan pada PPMP besar manfaat pensiun setiap
peserta sudah dapat dipastikan sehingga memudahkan peserta dalam membuat
perencanaan (UU No.11 tahun 1992 pasal 20 ayat 1 menyebutkan bahwa manfaat pensiun
diharapkan merupakan penghasilan bagi peserta pada masa pensiunnya).
Oleh karena ¡tu menjadi hal yang menarik untuk ditelusuri latar belakang pemilihan
program Dana Pensiun yang semula (sebelum terjadinya proses merger) masing-masing
Dana Pensiun eks. Bank Legacy menjalankan PPMP untuk pesertanya, kemudian setelah
terbentuk PT. Bank Mandiri (Persero), program Dana Pensiun yang dijalankan oleh DPBM
untuk pesertanya adalah PPIP. Oleh karena ¡tu dalam penulisan karya akhir ini dilakukan
perhitungan aktuaria meliputi perhitungan kewajiban aktuaria, kewajiban solvabilitas,
defisit /surplus dan rasio pendanaan dengan menggunakan asumsi-asumsi dan metode
perhitungan yang wajar dan diterima secara umum yang berdasarkan pada:
1. PDP masing-masing Dana Pensiun sebelum berlangsungnya proses merger
2. Prinsip perhitungan aktuaria yang wajar dan berlaku secara umum di Indonesia
3. Ketentuan perundang-undangan yang beriaku di bidang Dana Pensiun
Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa masing-masing Dana Pensiun eks. Bank
Legacy bergabung dimana proses penggabungan ¡ni mengacu pada Peraturan Pemerintah
Rl No. 76 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja dimana pada Bab VI diatur
tentang Penggabungan Dana Pensiun.
Kemudlan untuk leblh memberikan gambaran ke depan, dilakukan juga perhitungan
Proyeksl Cashflow untuk jangka waktu menengah yaitu 5 (lima) tahun mendatang bagì
masing-maslng Dana Pensiun dimana hasil proyeksi akan menentukan pilihan program
penslun yang akan dijalankan.
pemilihan program pensiun dilakukan dengan cara sebagal berikut:
1. Apabila pada akhir tahun ke-5 (lima) hasil proyeksi penggabungan Dana Pensiun
menunjukkan total Kewajiban Aktuaria lebih besar dibandingkan total Kekayaannya
atau terjadi Defisit maka alternatif program pensiun yang dipilih adalah PPIP, namun
2. Apabila pada akhir tahun ke-5 (lima) hasil proyeksi menunjukkan total Kewajiban
Aktuaria lebih kecil dìbandlngkan total Kekayaannya atau kondisi Surplus, maka
alternatif program pensiun yang dipilih adalah PPMP
Mengingat proses penggabungan Dana Pensiun memiliki 2 alternatif yaltu proses
penggabungan yang menyebabkan perubahan PDP dan proses penggabungan yang tidak
menyebabkan perubahan PDP, maka pemilihan alternatif penggabungan Dana Pensiun
dilakukan dengan cara memilih alternatif dengan Surplus terbesar di akhir pertode proyeksi
yaitu akhir tahun ke-5 (lima).
"
2001
T2357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia
"Tesis ini membahas mengenai pembiayaan Murabahah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut 'BSM') kepada usaha kecil. Istilah Syariah ada sejak UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. Saat itu ada pengadaan perbankan berdasarkan prinsip syariah. Bank Syariah pertama di Indonesia adalah Bank Muamalat. Pada tahun 2007, muncullah BSM. Bank Syariah menyediakan pelayanan pembiayaan untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Yang dibahas adalah pembiayaan Murabahah untuk usaha kecil. Permasalahan yang dibahas adalah implementasi pembiayaan Murabahah BSM kepada Usaha Kecil serta kendala yang dihadapi oleh BSM dalam pelaksanaan tujuan tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan sumber primer, sekunder dan tersier serta analisis data secara kualitatif. Penelitian pun dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan pimpinan dari BSM, yang mengetahui langsung permasalahan yang dibahas. BSM dalam memberikan pembiayaan Murabahah haruslah memenuhi prosedur bank tersebut dan menjalankan yang sesuai undang-undang serta Fatwa DSN tentang Murabahah. Transaksi yang dilakukan harus jelas secara keseluruhan. Setelah itu bank menetapkan margin atas pembiayaan tersebut. Nasabah dalam membayar kepada bank dilakukan secara angsuran. Saat ini persentase Pembiayaan Murabahah dalam BSM mencapai 70% sedangkan 30% nya adalah pembiayaan bagi hasil. Dalam persentase 70% tersebut, segmen usaha kecil mencapai 56%. BSM tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan pembiayaan tersebut. Pembiayaan usaha kecil tidak dipersyaratkan ijinijin usaha yang lengkap, cukup dengan surat usaha dari instansi seperti kelurahan dan lain-lain. Jika nasabah tidak mempunyai objek yang dapat dijaminkan untuk pembiayaan ini dapat digunakan objek yang menjadi objek pembiayaan murabahah itu sendiri. Untuk mengenai pajak, pajak dikenakan hanyalah satu kali yaitu dari supplier kepada bank yang merupakan harga pokok barang tersebut.

This Thesis is discusses about Murabahah financing which given by The Bank Syariah Mandiri (furthermore called 'BSM') to the small business, the term 'Syariah'
had been used since Law No. 10 of 1998 concerning Banking exist and since then the banking based on Syariah principle is exist. At the beginning the first Syariah bank in Indonesia was Muamalat Bank. In 2007, The BSM founded. Syariah Bank provides services in form of financing for the empowerment of Micro, Small and Medium Enterprises. The study of this Thesis is about Murabahah Financing for the small business. The problems which will be discussed by the writer is about the implementation of Murabahah Financing by BSM to the small business and the obstacles which facing by BSM in the implementation of such aim. The method which used in this research is normative legal research by using premier, secondary and tertiary data which supported by qualitative data analysis. The research data was also supported by collecting data through interviews with The leader of BSM who has the direct knowledge of the problems discussed. The BSM in giving Murabahah Financing services o the small business must fulfill the existing procedures within the bank itself, law and the 'Fatwa' of the National (Indonesia) Syariah Council concerning Murabahah Financing. Transaction must be done wholly and clearly and after that The Bank must define the margin of the financing. The customer payment to the bank performed on an installment basis. In present time, the percentage of Murabahah Financing within The BSM has reach 70% and the rest 40% is profit sharing financing. In 70% of Murabahah Financing, the small business segment is 56% and commonly The Bank Syariah Mandiri experiencing constraints in terms of licenses or warranties but has been figure out by The BSM. Regarding the letters permitting, financing small business permits are not required to complete business, but it is enough only by having business permit from the government institution (Kelurahan, etc). Regarding the warranty, if the customer doesn't have anything as a warranty then the financing object can be used as a warranty. Regarding to tax of financing, tax only charged once from the supplier to bank which is the basic price of such objec."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27438
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Paramita
"Untuk mengetahui apakah suatu portofolio investasi sudah optimal atau belum, maka dilakukan analisis, salah satunya dengan teori portfolio optimal Markowitz.
Mori potfolio optimal Markowitz ini adalah suatu teori portofolio modern yang digunakan untuk menganalisis pembentukan suatu kombinasi proporsi dari beberapa instrumen investasi sehingga dapat membentuk kombinasi portofolio yang optimal.
Dari hasil perhitungan aplikasi teori portfolio optimal Markowitz yang dibantu dengan program lindo, dengan menggunakan data selama periode Januari 2005 sampai dengan periode Juni 2005, maka diperoleh proporsi dari instrumen investasi SBI, deposito, reksadana, saham dan obligasi.
Hasi] perhitungan, kombinasi portofolio yang optimal terdiri dari 35% pada SB1. 0% pada deposito berjangka 1, 3, 6 bulan, 15% pada reksadana, 20% pada saham dan 30% pada obligasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nul Zulhadi, Author
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi Makro memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan dunia usaha di Indonesia pada umumnya. PEMILU pertama kali pemilihan Presiden secara langsung membawa sentimen positif pada bursa saham di Indonesia termasuk saham Bank Mandiri. Kondisi perbankan nasional secara umum membaik terlihat dari peningkatan porsi kredit yang diberikan, peningkatan dana pihak ketiga dan meningkatnya rasio permodalan.
Bank Mandiri merupakan bank BUMN yang sangat strategis bagi Indonesia. Sejak mega merger 4 bank Pemerintah yang melahirkan Bank Mandiri, injeksi kas yang digunakan untuk membeli Obligasi Pemerintah RI sebesar Rp 178 triliun, hingga IPO Bank Mandiri pada tahun 2003, Bank Mandiri menimbulkan berbagai opini kontroversi mengingat besamya biaya dan potensi biaya tambahan yang dikeluarkan Pemerintah.
Saat ini saham bank Mandiri memiliki kapitalisasi pasar dan saham teraktif no 2 yang terbesar di pasar modal kita selain itu bank ini merupakan 10 besar Perusahaan ditinjau dari besamya asset perusahaan yang go publik. Namun jika ditinjau secara relative valuation saham bank ini terbilang murah dibandingkan dengan saham bank-bank besar lainnya seperti Danamon dan BCA. Berdasarkan analisa yang kami lakukan secara teknikal maupun fundamental saham bank Mandiri temyata dapat memberikan keuntungan yang memadai. Dari penelitian yang kami lakukan terhadap saham BankMandiri, Bank Danamon dan BCA temyata dalam melakukan investasi saham bila kita menggunakan analisa teknikal pada saat kondisi pasar bullish, imbal hasil yang kita dapatkan masih lebih besar dari pada sistem trading buy and hold. Apalagi jika kita menggabungkan analisa fundamental dengan teknikal maka investasi saham yang kita lakukan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Kondisi pasar saham yang sedang bullish karena besarnya pengaruh sentimen positif terutama akibat PEMILU Presiden secara langsung serta sentiment negatif akibat harga minyak yang melonjak serta peningkatan suku bunga FED di Amerika Serikat telah menyebabkan IHSG naik turun secara signifikan, akibat harga saham bergerak volatile, ternyata penggunaan analisa teknikal sangat bermanfaat.
Fluktuasi harga saham menimbulkan risiko serta peluang mendapatkan return yang cukup besar. Penggunaan signal beli dan jual dalam analisa teknikal sangat membantu pengambilan keputusan investasi. Dalam investasi jangka pendek secara teknikal Bank Mandiri ternyata menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan Bank Danamon dan BCA padahal ke dua bank tersebut mempunyai kesehatan yang lebih baik dilihat dari segi NPL.
Berdasarkan hasil valuasi harga saham Bank Mandiri dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diperoleh harga saham Mandiri sebesar Rp 1.897 per lembar saham pada akhir tahun 2004, sedangkan harga saham Bank Mandiri saat penutupan pada akhir tahun 2004 adalah sebesar Rp 1.925 per lembar. Atas analisa tersebut diketahui intrinsic value saham bank Mandiri lebih rendah dari harga pasarnya. Namun perlu diingat bahwa intinsic value ini diperoleh dengan metode valuasi FCFE yang sangat bergantung pada berbagai asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi Cashflow perusahaan di masa depan dan besarnya expecteted rate of return yang diinginkan investor.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>