Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Yanwar Soedradjat
"Musik Jazz di Indonesia saat ini sedang mengalami Sun-set. Jarangnya pertunjukkan musik Jazz, musisi-musisi ternama Jazz Indonesia banting setir ke lagu-lagu Pop, tempat-tempat pertunjukan beralih dari pertunjukan khusus Jazz ke pertunjukan Top-Forty, musik Jazz sangat sedikit dapat menarik penonton musik Indonesia sehingga para Sponsor tidak tertarik untuk mendukung acara tersebut, volume penjualan kaset musik Jazz sangat kecil, penonton di Tanah Air masih banyak yang belum mengenal, apalagi menggemari jenis musik ini.
Hal ini menyebabkan keragu-raguan bagi komunitas Jazz sebagai kelompok musisi. Banyak permasalahan yang sedang dihadapi oleh komunitas Jazz di Tanah air, tulisan ini ingin melihat permasalahan diatas dari sudut usaha-usaha pemasaran musik Jazz yang dilakukan oleh komunitas Jazz sebagai kelompok musisi. "Apakah komunitas musik Jazz sebagai kelompok musisi sudah lepat dalam merumuskan pole seglnenlasinya, sehingga mereka dapat meliput pasar sasaran mereka lebih efektif dari pada pesaing? "
Penelitian ini ingin mencari informasi apakah penggemar musik Jazz Jakarta pada umumnya berpendidikan tinggi? Mencari informasi bagaimana karakteristik demografis, kelas sosial dan gaya hidup mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta? Semua itu bertujuan untuk menentukan pola segrnentasi dari komunitas mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta.
Komunitas Jazz perlu menentukan usaha-usaha tertentu untuk keluar dari masalah diatas, oleh karena itu usaha melakukan segmentasi terhadap pasar musik perlu segera dilakukan sebagai dasar dalam menentukan strategi pemasaran musik Jazz. Kriteria yang dipakai dalam penentuan musik Jazz adalah aspek-aspek demografis, kelas sosial dan gaya hidup. Perlu dipahami bagaimana hubungan jenis-jenis musik Jazz dengan segmen-segmen yang diperoleh. Dengan memahami profil dan keinginan-keinginan dari masing-masing segmen dan hubungannya dengan jenis-jenis musik Jazz, maka dapat ditentukan pasar sasaran yang tepat, sesuai dengan peluang, tantangan dan kondisi lingkungan. Tidak hanya sampai disitu unit usaha harus mengembangkan keunggulan daya saing pada pasar sasaran yang telah dipilih.
Jenis dan disain penelitian ini adalah deskriptif, populasi penelitian adalah mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta.
Metode yang digunakakan adalah snowball sampling, dan pengumpulan data dengan teknik survey cross sectional, Segmentasi dilakukan dengan dasar demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Pendekatan gaya hidup VALS-2 dart AIO dipakai dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis Klaster metoda hirarkikal dan nonhirarkikal. Penentuan pasar sasaran dilakukan setelah mempelajari hasil analisis sebelumnya dalam melakukan segmentasi pasar, menggunakan Cross Tabulation. Seperti dakatakan oleh Crittenden: "Market segmentation is important because it can increase the profitability of a firm's market strategy". Maka pada akhir tulisan ini penulis mencoba memformulasikan suatu pola segmentasi bagi komunitas Jazz, sebagai kelompok musisi. Dari penelitian ini ditemukan tiga buah segmen yaitu, segmen bersahaja, bolesa dan berpenampilan. Penelitian ini memberikan isarat kepada kelompok musisi Jazz untuk memberikan perhatian kepada segmen berpenampilan dan bolesa, dan pola pemilihan pasar sasaran utama yang hendaknya dipakai adalah Single Segment Concentration (fokus pada segmen berpenampilan) atau Coverage Multi Segment (memberikan perhatian kepada segmen berpenampilan dan bolesa) sebagai alternatif."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
371.8 SIK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stephrine Amelia
"Tugas Karya Akhir ini membahas kemampuan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI angkatan 2008 dalam menyediakan program radio internet yang sesuai dengan kebutuhan pendengar terkait dengan musik jazz. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa program sequences musik jazz adalah tipe program yang mampu menjawab kebutuhan pendengar terkait musik jazz di radio internet. Karena dalam program sequences berisi informasi dan musik sehingga program tidak membosankan.

The focus of this study is to provide the program that suits listeners need about jazz on radio online. They are needs an educative, informative, and entertainment program about jazz that it packaged fun and no boring. Because of that, based on results of research, suggest that program sequences could be an answer that addresses what listener need of jazz-related on the radio online. In definition, Sequences program give listeners many information and music in once broadcasting. Focus that what a presentation will given by announcers. This research is quantitative study. Researcher submits a proposal for this program at PT. Djwirya Multimedia Indonesia. They agree to produce this sequences program about jazz as a new program at 2012."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Miftahul Jannah
"Jazz sebagai suatu jenis musik tidak hanya menarik untuk dinikmati, karena pada musik jazz kita tidak nya memperoleh musik yang baik, tetapi juga musik yang memiliki kreativitas tinggi. Seperti halnya jazz, konsep inovasi berhubungan dengan kreativitas dan invention. Inovasi adalah perubahan
,,etahuan menjadi uang, ilmu pengetahuan adalah konversi uang menjadi pengetahuan. Apabila kedua konsep ini,jazz dan inovasi digabungkan, kita akan memiliki suatu konsep baru yang disebut sebagai the jazz of Innovation. Dalam lingkungan yang kompleks dan senantiasa berubah, suatu organisasi harus melakukan pembelajaran. The Jazz of Innovation mengajarkan kepada kita bagaimana suatu organisasi"
2009
TA-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mintosih
Jakarta: Bagian proyek Pengkajian dan Pembinaan Kebudayaan Masa kini, 1996
371.89 SRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Budi Waskito
"ABSTRAK
Pelecehan seksual sebenarnya bukanlah fenomena sosial yang baru muncul
dalam masyarakat. Karena sejak jaman prasejarah hingga jaman Majapahit hal
tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pada masa modem ini tepatnya sejak
dekade 70-an mulai muncul kesadaran mengenai pentingnya fenomena pelecehan
seksual untuk diperhatikan. Banyak penelitian yang meraaparkan fakta mengenai
peristiwa pelecehan ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual lebih banyak menimpa
kaum wanita dan interaksinya bersifet heteroseksual. Namun hanya sedikit peneliti
yang tertarik untuk menelaah sisi pelakunya. Ketika teijadi suatu pelecehan maka
terdapat dua pihak yang terlibat secara langsung yaitu si korban dan sang pelaku.
Penelitian yang ada selama ini jarang sekali meneliti fenomena pelecehan seksual
melalui sudut pandang pelakunya.
Terdapat beberapa pendekatan yang dipergunakan untuk menjelaskan
teijadinya peristiwa pelecehan seksual, dan salah satu yang dapat dipergunakan
adalah pendekatan psikologi sosial melalui proses atribusi. Atribusi merupakan proses
penyimpulan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui penyebab yang berperan
bagi kemunculan suatu tingkah laku. Salah satu teori atribusi yang dapat menjelaskan
perilaku pelecehan secara komprehensif adalah teori Atribusi Kelley (1973). Dalam
teori ini dijelaskan mengenai skema dan model yang dapat dipergunakan individu
untuk menyimpulkan suatu peristiwa yang tergantung pada kepemilikan 3 informasi
yang lengkap yaitu informasi Distinksi, Konsistensi dan Konsensus.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses atribusi pelaku terhadap
perilaku pelecehan seksual yang dilakukannya. Selain itu dapat diketahui faktor apa
yang menjadi penyebab teijadinya pelecehan seksual berdasarkan sudut pandang
pelakunya. Melalui penelitian ini diharapkan penelitian dapat memberikan
Pemahaman yang berarti pada masyarakat mengenai pelecehan seksual terhadap
wanita sebagai suatu fenomena penlaku seksual antara pria dan wanita Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana proses atribusi pelaku tindakan pelecehan seksual terhadap tingkah laku pelecehan seksual
yang dilakukannya ?"
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif melalui desain penelitian survey dan studi kasus. Dengan pendekatan dan
desain penelitian yang ada ditentukan 2 metode pengumpulan data, yaitu metode
survey kuesioner dan wawancara mendalam. Instrumen yang dipergunakan adalah
kuesioner pelecehan seksual, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Karakteristik
sampel dari penelitian ini adalah pelaku pelecehan seksual yang begenis kelamin pria,
memenuhi kriteria pelaku yang ditetapkan dan menjadi ma^iswa di perguruan tinggi
di Jakarta dan sekitamya.
Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental {accidental sampling karena
tema yang diteliti cukup sensitif bagi sebagian orang, metode ini lebih mudah, cepat
dan ekonomis digunakan dengan keterbatasan yang dimiliki. Jumlah sampel
penelitian kuantitatif sebanyak 298 pelaku mahasiswa dengan jumlah minimal N=30
sedangkan jumlah sampel pada penelitian kualitatif sebanyak 4 orang responden
dengan minimal N=l. Data yang berasal dari hasil kuesioner diolah dengan
menggunakan metode statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan kemudian
dianalisis untuk didapatkan gambaran mengenai proses atribusi yang dilakukan
pelaku terhadap tingkah laku pelecehan yang dilakukannya. Sedangkan hasil kualitatif
diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode perbandingan antar kasus {analytic
comparison), dan penggambaran intra kasus {illustrative method).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden melakukan bentuk
pelecehan "mengomentari wanita dengan panggilan, julukan atau siulan tertentu" dan
"Memandangi bagian tubuh wanita dari atas hingga bawah". Hanya sebagian kecil
responden yang melakukan pelecehan dalam bentuk menjanjikan kesenangan atau
memberikan ancaman yang dikaitkan dengan keinginan melakukan aktifitas seksual.
Perilaku pelecehan tersebut seringkali dilakukan oleh mahasiswa terhadap teman
wanitanya..
Berdasarkan teori Atribusi Kelley para pelaku cenderung mempergunakan
Skema Kausal dalam melakukan penyimpulan penyebab. Hal ini dikarenakan
sebagian besar dari mereka tidak memiliki informasi Distinksi, Konsistensi dan
Konsensus yang lengkap. Ketiga informasi tersebut sangat diperlukan untuk
melakukan proses atribusi jika menggunakan model Kovarian. Dengan menggunakan
skema tersebut para pelaku tidak mempergunakan informasi yang berkenaan dengan
dirinya, korban dan lingkungan tempat kejadian karena skema ini lebih memanfaatkan
konsep hubungan sebab-akibat yang sudah dimiliki sebelumnya dalam repertoar
ingatan pelaku. Berdasarkan proses atribusi yang dilakukannya sebagian besar pelaku
memberikan atribusi pada faldor korban sebagai penyebab tindakan pelecehan seksual
tersebut
Hasil studi kasus yang dilakukan p^ empat responden menunjukkan bahwa
para pelaku mengidentikkan cara berpakaian, daya tarik fisik dan bahasa tubuh dari
wanitalah yang berperan besar bagi teijadinya peristiwa tersebut. Pelaku pelecehan
seksual cenderung memandang wanita seba^ makhluk yang lemah. Mei^ka juga
cenderung memiliki memiliki pandangan tradisional mengenai peran gender wanita
Hasil yang diperoleh tersebut perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Untuk itu perlu
dilakukan beberapa penelitian mengenai batasan dan bentuk tingkah laku pelecehan
seksual. Selain itu penelitian yang sama dengan menggunakan pendekatan atribusi
perlu juga dilakukan terhadap sampel pelaku yang lain seperti pelaku pelecehan di
lingkungan keija, di tempat umum dan sebagainya."
2002
S2904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anggita Dewi Saputri
"Jakarta International Jazz Festival tahun 1988-2005 dan dampak terselenggaranya acara tersebut dari masyarakat Indonesia menjadi fokus penelitian dari skripsi ini. Jakarta International Jazz Festival dicetuskan oleh Ireng Maulana karena pada saat itu Ireng Maulana menjabat sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta. Acara ini untuk memperkembangkan musik jazz di Indonesia. Penelitian ini menggunakan empat tahapan dalam metode sejarah, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan mengacu pada sumber-sumber tertulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran musik jazz semakin kuat dengan terselenggaranya Jakarta International Jazz Festival di Indonesia dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat baik penikmat jazz maupun masyarakat biasa. Selain itu, Jakarta International Jazz Festival juga berdampak pada peningkatan acara jazz yang diselenggarakan di Indonesia seperti Java Jazz Festival.

Jakarta International Jazz Festival in 1988-2005 and the impact of the implementation of the event from the people of Indonesia became the focus research of this thesis. Jakarta International Jazz Festival was initiated by Ireng Maulana because at that time Ireng Maulana served as a member of the Jakarta Arts Council. The event is to promote jazz music in Indonesia. This study uses four stages in the historical method, which is a heuristic, verification, interpretation and historiography by referring to the written sources.
The results showed that the spread of jazz is getting stronger with the implementation of the Jakarta International Jazz Festival in Indonesia and gain an appreciation from the public, both from jazz lovers and ordinary people. In addition, the Jakarta International Jazz Festival also had an impact on improving the jazz event held in Indonesia such as Java Jazz Festival."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deelder, J.A.
Amsterdam: De Bezige Bij, 1993
BLD 839.36 DEE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>