Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neneng Tresnaningsih
"Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Balitbang) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) merupakan suatu Badan yang sangat strategis yang berfungsi memberikan masukan kepada Mendiknas dalam rangka perurnusan kebijakan pendidikan nasional. Badan ini memiliki dua lokasi kantor yang berbeda, pertama di lingkungan Kantor Depdiknas, Senayan dan kedua di Iingkungan kantor Balai Pustaka, Senen.
Beberapa hambatan dijumpai pada Badan ini antara lain masalah komunikasi internal organisasi, yang tidak disadari oleh pimpinan, yang ditunjukkan antara lain informasi dari pimpinan kurang tersebar kepada pegawai; sering terlambatnya laporan kegiatan dari masing-masing unit kerja; dan terlambatnya pemenuhan permintaan pimpinan yang bersifat urgen. Rumusan masalah penelitian: Bagaimana pelaksanaan sistem komunikasi internal organisasi yang lokasinya tersebar di dua tempat? Pertanyaan penelitian: (1) Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan organisasi, tingkat kepuasan komunikasi, dan iklim komunikasi antara pegawai di kantor Senen dan pegawai di kantor Senayan? (2) Apakah ada perbedaan antara pelaksanaan sistem komunikasi internal pegawai di kantor Senen dan pegawai di kantor Senayan? (3) Apakah ada hubungan antara level pegawai dengan: kepuasan komunikasi, kepuasan organisasi, iklim komunikasi dan pelaksanaan sistem komunikasi internal kantor? dan (4) Budaya organisasi yang bagaimana yang berkembang dari hasil interaksi diantara para pegawai dengan organisasinya?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adlah Teori Sistem, dimana organisasi dianggap sebagai sebuah sistem. Sebagai suatu sistem organisasi terdiri dari bagian-bagian yang satu sama lain saling bergantung dan berada dalam suatu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) pelaksanaan sistem komunikasi internal Balitbang Depdiknas, yang lokasi kantornya berada di dua lokasi yang berbeda; (2) ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasan organisasi, tingkat kepuasan komunikasi, dan iklim komunikasi antara pegawai di kantor Senen dan pegawai di kantor Senayan; (3) ada tidaknya perbedaan antara pelaksanaan sistem komunikasi internal pegawai di kantor Senen dan pegawai di kantor Senayan; (4) ada tidaknya hubungan antara level pegawai dengan: kepuasan komunikasi, kepuasan organisasi, iklim komunikasi dan pelaksanaan sistem komunikasi internal kantor; dan (5) budaya organisasi yang bagaimana yang berkembang dan hasil interaksi diantara para pegawai dengan organisasinya.
Metode penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan metode Audit Komunikasi pada Organisasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified sampling, diperoleh 115 responden. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan instrumen Profil Komunikasi Keorganisasian (PKK) dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan metode statistik dengan program SPSS 13 for Windows. Penghitungan statistik yang digunakan adalah mengukur mean PKK untuk melihat nilai kondisi organisasi yang sebenamya; t test untuk melihat perbedaan mean antarlokasi, dan Korelasi Spearman Rho untuk melihat hubungan antarlevel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kepuasan komunikasi dan kepuasan organisasi cukup, (2) iklim komunikasi kurang baik, terutama dalam hal kepercayaan. (3) Kebutuhan informasi kurang tercukupi; (4) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan organisasi, tingkat kepuasan komunikasi, dan iklim komunikasi pegawai di kantor Senen dengan pegawai di kantor Senayan; (5) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan sistem komunikasi internal pegawai di kantor Senen dengan pegawai di kantor Senayan; (6) Tidak ada korelasi yang signifikan antara level pegawai dengan: kepuasan komunikasi, kepuasan organisasi, iklim komunikasi, dan pelaksanaan sistem komunikasi internal kantor (5) Budaya yang berkembang belum menunjukkan budaya kuat.
Implikasi teoritis dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem komunikasi yang efektif ditandai dengan kondisi iklim komunikasi yang baik, tingkat kepuasan organisasi dan tingkat kepuasan komunikasi yang tinggi dan budaya organisasi yang kuat. Implikasi praktis adalah audit komunikasi dapat dilaksanakan untuk mengetahui dan memperbaiki pelaksanaan sistem komunikasi internal suatu organisasi. Sejumlah rekomendasi disampaikan kepada pimpinan Balitbang untuk memperbaiki pelaksanaan sistem komunikasi internal Badan: (1) Perlu dilakukan perbaikan dalam iklim komunikasi agar lebih terbuka, saling percaya, mendukung, partisipatif, dan tetap memberikan perhatian pada tujuan kinerja tinggi; (2) Perlu keterbukaan terhadap informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pegawai; (3) Perlu ditunjuk staf liason (penghubung) yang dapat memperbaiki hubungan antara atasan bawahan dan sebaliknya. (4) Perlu meningkatkan keterampilan komunikasi pegawai, agar proses komunikasi di kantor berlangsung secara efektif dan efisien; (5) Perlu mendapat perhatian bagi peneliti lebih lanjut bahwa jarak lokasi kantor tidak menjadi kendala yang berarti terhadap jalannya proses komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi memudahkan orang untuk berkomunikasi dengan orang lainnya tanpa kendala ruang dan waktu; (6) Perlu dilakukan kembali Audit Komunikasi setelah dua tahun rekomendasi ini dilaksanakan untuk mengevaluasi secara komprehensif perkembangan kantor dan program komunikasi yang telah dilaksanakan berdasarkan rekomendasi audit komunikasi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Andri
"Komunikasi yang efektif akan sangat menentukan kesehatan dan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Barnard menyebutkan bahwa dalam setiap organisasi, komunikasi pasti menduduki tempat sentral, karena struktur, keluasan jangkauan dan ruang lingkupnya hampir sepenuhnya ditentukan oleh teknik-teknik komunikasi. Bahkan sesungguhnya dalam organisasi muncul dan dipelihara karena tuntutan-tuntutan komunikasi.
PT Agrakom Multicitra Siberkom, sebuah perusahaan jasa penyedia layanan berita di internet mulai merasakan krisis moneter melanda Indonesia sejak tahun 1998. Semula perkembangan industri internet di Indonesia begitu menggembirakan. Namun seiring dengan kejatuhan harga saham perusahaan dot com di bursa saham Wall Street, Amerika Serikat, maka krisis melanda perusahaan-perusahaan dot com di seluruh dunia. Hal ini juga mempengaruhi kinerja PT Agrakom Multicitra Siberkom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisa pelaksanaan sistem komunikasi organisasi di PT Agrakom Multicitra Siberkom. Metode yang dipergunakan adalah audit komunikasi. Hasil penelitian akan dianaiisis serta akan dihasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan pada pihak manajemen PT Agrakom Multicitra Siberkom, untuk jika perlu memperbaiki sistem komunikasi internal organisasinya.
Untuk melaksanakan audit komunikasi, peneliti menggunakan metode Profil Komunikasi Organisasi yang bersifat kuantitatif. Adapun operasionalisasi variabel dari Profil Komunikasi Organisasi yang akan diukur dalam penelitian ini adalah dimensi iklim komunikasi, dimensi kepuasan organisasi, dimensi kepuasan organisasi dan dimensi budaya organisasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 115 karyawan PT Agrakom Multicitra Siberkom dan wawancara mendalam dengan informan sebanyak 9 orang yang meliputi 4 orang dari jenjang manajemen, 3 orang staf profesional dan 2 orang staf administrasi. Hasil penelitian akan disajikan dan dianalisis secara interpretatif berdasarkan hasil penghitungan statistik dari kuesioner dan hasil wawancara mendalam.
Secara umum dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dimensi iklim komunikasi telah berjalan baik. Hal ini ditandai dengan tingginya mean (nilai rata-rata) kepercayaan diantara pimpinan dan sesama karyawan PT Agrakom Multicitra Siberkom. Sedangkan dimensi kepuasan organisasi, dapat disimpulkan bahwa karyawan di seluruh level umumnya merasa puas dengan rekan sejawat tetapi tidak puas dengan upah dan keuntungan serta penilaian, peluang dan promosi. Dan dilihat dari dimensi kepuasan komunikasi umumnya karyawan merasa kurang mendapatkan informasi dari berbagai sumber informasi dalam perusahaan. Karyawan lebih banyak menerima informasi dari atasan langsung, melalui komunikasi elektronik dan rekan kerja satu unit. Sementara dalam dimensi budaya organisasi terungkap bahwa perusahaan memiliki iklim positif, selalu berupaya untuk unggul, memiliki potensi turnbuh dan praktik-praktik aktif/mendorong. Disarankan kepada pihak PT Agrakom Multicitra Siberkom untuk memperbaiki iklim komunikasi agar menjadi lebih terbuka, demokratis, mendukung dan tetap memberikan perhatian pada tujuan kinerja tinggi. Selain itu perusahaan perlu membuat suatu sistem penilaian, peluang, dan promosi kerja, sistem rentang gaji dari berbagai jabatan, dan sistem hukuman dan penghargaan atas hasil kerja yang komprehensif secara formal."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawaty H. Widodo
"Letak geografis wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE yang tersebar di wilayah kontrak kerja Mahakam mendorong implementasi suatu teknologi komunikasi yang dapat meningkatkan komunikasi internal di dalam perusahaan tersebut. Perkembangan teknologi yang ada menciptakan banyak inovasi-inovasi di segala bidang. Inovasi teknologi yang berbasis Internet, yaitu intranet dianggap dapat menjawab permasalahan tersebut. Penelitian mengenai bagaimana teknologi intranet tersebut digunakan dilihat dari difokuskan pada bagaimana dan kebiasaan serta kegunaan intranet bagi karyawan dalam bekerja.
Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 9 orang narasumber yang yang terdiri dari satu orang mewakili manajemen senior sekaligus sebagai pemilik dari media komunikasi tersebut, satu orang berasal dari divisi komunikasi dan tujuh orang lainnya berasal dari divisi yang beraneka ragam. Selain melakukan wawancara, peneliti juga meneliti dari sumber lain seperti dokumen-dokumen, diskusi bebas dan grapevine.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan intranet sebagai media komunikasi yang dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan masih rendah. Dukungan dari manajemen yang masih rendah serta sosialisasi mengenai pengguanaan teknologi intranet tidak banyak dilakukan sehingga penggunaan intranet menjadi tidak efektif. Namun banyak upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut sehingga tujuan dari penggunaan intranet sebagai media komunikasi internal di dalam organisasi TOTAL E&P INDONESIE dapat tercapai. Upaya yang dilakukan juga harus didukung dengan action plan yang matang, realistis serta sosialisasi yang semua pihak di dalam organisasi TOTAL E&P INDONESIE.
Akhirnya, dari penelitian yang telah dilakukan, penulis merekomendasikan agar TOTAL E&P INDONESIE melakukan proses adopsi intranet dengan tepat dan menyeluruh kepada karyawannya serta didukung dengan perangkat peraturan mengenai penggunaannya. Adapun rekomendasi dari segi akademis agar penelitian selanjutnya dapat lebih memfokuskan analisa pada implementasi proses adopsi teknologi komunikasi sesuai dengan teori adaptasi teknologi dan teori komunikasi yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werdiningsih
"Penelitian ini menganalisis komunikasi internal Inspektorat Utama BPK RI dalam konteks perubahan organisasi berdasarkan model komunikasi perubahan Klein. Klein mengaitkan komunikasi dengan model tiga tahap perubahan Lewin yang meliputi unfreezing, movement dan refreezing. Tujuan penelitian adalah mengkomparasikan komunikasi internal dalam mendukung Sistem Pengendalian Mutu sebelum dan setelah pemisahan fungsi di Inspektorat Utama BPK RI. Pemahaman bahwa komunikasi perubahan organisasi mempunyai implikasi terhadap komunikasi internal organisasi melatarbelakangi studi ini. Penelitian ini merupakan studi komparatif yang menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma post positivis. Hasil penelitian menunjukkan perubahan keterbukaan komunikasi internal di Itama BPK RI dengan adanya layanan konsultasi di struktur organisasi yang baru.

The study analyses the internal communication in Principal Inspectorate in the context of organizational change based on Klein?s change communication model.
Klein associates communication with Lewin's three-step model which includes unfreezing, movement and refreezing. The objective of the research is to compare internal communication to support quality assurance system before and after the separation of function in Principal Inspectorate of BPK RI. The understanding that organizational change communication has implication for internal organizational communication begins this study. This research is a comparative study using qualitative approach and post positivist paradigm. The finding shows the change of openness in internal communication in Principal Inspectorate because the existence of consulting service in the new organizational structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Muhammad
Jakarta: Bumi Aksara, 1995
302.2 ARN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Siskartika
"Persaingan dan perubahan lingkungan eksternal industri minyak global secara umum dan di Indonesia secara khusus menuntut perubahan-perubahan di lingkungan internal perusahaan yang bergerak di industri itu untuk mempertahankan eksistensi, yang dapat dapat diraih melalui corporate image building didukung dengan strong corporate identity, dengan melakukan redefenisi terhadap citra perusahaan terhadap segenap atribut dari brand perusahaan. Secara konseptual proses redefinisi ini disebut rebranding yang telah dilakukan oleh PT Medco Energi Intemasional, Tbk. terhadap subsidiarinya, PT Exspan Nusantara menjadi PT Medco E&P Indonesia.
Salah satu aktivitas yang dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan rebranding adalah melalui program komunikasi ekstemal dan internal. Program komunikasi internal bertujuan untuk mendapatkan kesadaran, pengetahuan, pemahaman dan sikap positif kalangan internal, terutama karyawan. Implementasi program komunikasi internal ini melalui proses manajemen komunikasi antara lain perencanaan, strategi dan implementasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan menguraikan strategi komunikasi internal dalam corporate rebranding yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Menggunakan metode wawancara mendalam kepada narasumber yang terlibat dalam proses implemetasi komunikasi internal dalam corporate rebranding sebagai metode pengumpulan data dan mengacu pada communication campaign system model dalam melakukan analisis data, menghasilkan temuan bahwa strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo perusahaan tersebut melalui beberapa tahapan. Mulai dari analisis permasalahan, identifikasi khalayak sasaran, verifikasi hasil riset, pengelolaan program komunikasi herdasarkan tujuan, perencanaan dan strategi pesan, perencanaan dan strategi media, analisis perencanaan dan kerja serta anggaran. Namun, tidak semua komponen-komponen pada setiap tahapan dalam model-yang secara konseptual harus terpenuhi-dipenuhi oleh manajemen dalam menetapkan strategi komunikasi internalnya.
Hasil penelitian ini berimplikasi secara teoritis, metodologi dan praktis. Secara teoritis, memperkuat karakteristik beberapa konsep rebranding yang dikemukakan Moss, Temporal, Aaker, dan Cornelissen, serta strategi komunikasi intemalnya yang dikembangkan oleh Pace, Argenti dan Vardaman. Irnplikasi secara metodologi penggunaan communication campaign system model yang dikembangkan Simmons sebagai acuan dalam analisis data. Sedangkan implikasi praktis, hasil penelitian ini memberikan informasi yang otentik dan alami tentang implementasi strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo PT Medco E&P Indonesia yang dapat dijadikan basis untuk inovasi strategi komuniksi internal di perusahaan ini.
Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal, antara lain, dalam masa transisi atau perubahan perusahaan, seperti program rebranding, maka harus ada perhatian khusus dan intensif dalam program komunikasinya. Manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan untuk merubah intensitas penggunaan pesan yang bersifat tulisan dan terdokumentasi dengan beralih pada penggunaan komunikasi langsung yang bersifat dua arah, teratur dan regular mulai dari pemilik, direksi, level menengah hingga kepada karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuliana
"Penelitian ini membahas peran komunikasi internal organisasi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) dalam mewujudkan lembaga peradilan yang Court Excellence. Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif ini dilakukan melalui wawancara informan internal dan eksternal.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa iklim komunikasi organisasi di MKRI cenderung suportif. Sementara temuan minor kepuasan komunikasi organisasi muncul pada isu pemerataan kesempatan menduduki jabatan tertentu serta pemanfaatan teknologi informasi pada saluran komunikasi internal MKRI. Variabel Komunikasi yang kecenderungannya suportif ini merupakan perwujudan Court Excellence.

This research explains the role of internal organization communication in the Constitutional Court of the Republic of Indonesia (Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia - MKRI) to achieve a court excellence in judiciary institution. This qualitative research with descriptive design was collected through interviews with internal and external informant.
The result shows that organizational communication climate in MKRI nearest to supportive. Whereas there is a minor result that shows in the satisfaction level for organizational communication especially in the distribution of opportunity for certain position and the use of information technology within internal MKRI. A tendency of supportive communication variable is a manifestation of court excellence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rachmawati
"Tuntutan pada organisasi pemerintah seperti profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, dan responsif semakin tinggi membawa tantangan untuk memodernisasi administrasi dan pelayanan. Dari tuntutan itulah lahir inovasi yang terkait dengan e-government, reformasi birokrasi, dan Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Dalam proses perubahan tersebut komunikasi internal organisasi dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang peranan penting. Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) sebagai unit Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memiliki 29 satker di daerah harus dapat memaksimalkan komunikasi internal organisasinya agar dapat melakukan pelayanan prima pada industri. Penelitian ini membahas mengenai proses komunikasi internal birokrasi dan saluran komunikasi internal dalam satuan kerja serta koordinasi antara pusat dan satker daerah di lingkungan BSKJI. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif interpretif dengan metode studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan dokumen. Hasil dari penelitian ini alur komunikasi yang dominan digunakan dalam komunikasi internal adalah atas ke bawah atau downward communication karena proses pekerjaan umumnya sesuai dengan arahan pimpinan. Selain itu, alur komunikasi dari bawahan ke atas atau up ward communication, horizontal, dan diagonal pun digunakan dalam proses komunikasi organisasi. Berbagai saluran komunikasi digunakan dalam proses  komunikasi internal dari yang bersifat formal seperti: surat, disposisi, rapat, rapat virtual  dan yang bersifat informal personal pegawai, WA/SMS/telepon, WAG. Tantangan komunikasi internal yang dialami oleh BSKJI antara lain : persepsi selektif, hambatan budaya, hambatan organisasi, Sumber Daya Manusia, dan infrastruktur. Penggunaan saluran komunikasi internal yang menyesuaikan dengan perkembangan TIK dalam alur komunikasi internal birokrasi di BSKJI tersebut secara umum dapat  mempercepat proses pekerjaan,  dianggap dapat mangkas rantai prosedur, mempercepat koordinasi,  memperluas penyebaran informasi, koordinasi bisa dilakukan tanpa hambatan lokasi, menghemat anggaran serta waktu.

The demands on government organizations such as professionalism, accountability, transparency, and responsiveness are getting higher, bringing challenges to modernizing administration and services. These demands pushes the emergence of innovations related to e-government, bureaucratic reform, and Electronic-Based Government (SPBE).  The Agency for Industrial Standardization and Services Policy (BSKJI) as a unit of the Ministry of Industry (Kemenperin) with its 29 work units in the regions has the task to maximize its organization's internal communication to provide excellent service to the industry.  This study discusses the internal communication process of the bureaucracy and internal communication channels within the work units as well as the coordination between the central and regional work units within the BSKJI environment.  The approach used in this study is interpretive qualitative of a case study method, with in-depth interviews and documents analysis as the data collection techniques. This study found that the dominant communication flow used in internal communication is top-down or downward communication because the work process is generally in accordance with the direction of the leadership.  In addition, the communication flow from the bottom up or upward communication, horizontally, and diagonally is also used in the organizational communication process.  Various communication channels are used in the internal communication process from formal ones such as: Letters, dispositions, meetings, virtual meetings and informal personal employees, WhatsApp/SMS/telephone and WhatsApp groups. Internal communication challenges experienced by BSKJI include: Selective perception, cultural barriers, organizational barriers, human resources, and infrastructure. The use of internal communication channels that adapt to the development of ICT in the internal communication flow of the bureaucracy at BSKJI can generally speed up the work process by cutting the chain of procedures, speed up coordination, expand information dissemination. These can be done as the communication technology used helped overcoming geographical barriers as well as budget and time constraints."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Penelitian ini dilatarbelakangi situasi KONI Provinsi DKI Jakarta yang merupakan induk organisasi olahraga prestasi di Provinsi DKI Jakarta dengan mengambil waktu pada periode Kepengurusan KONI Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2009-2013 dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional VIII Tahun 2012.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi serta pengaruh antara efektivitas komunikasi internal dan juga eksternal KONI Provinsi DKI Jakarta terhadap kepuasan perolehan medali pada PON XVIII/2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel dari populasi dalam penelitian ini dibagi kedalam dua kelompok, yakni kelompok di lingkungan internal sebanyak 42 orang, dan Lingkungan Eksternal KONI Provinsi DKI Jakarta sebanyak 13 orang yang berasal dari Pengurus Provinsi Cabang Olahraga DKI Jakarta Peserta PON XVIII/2012 Anggota KONI Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode proporsional random sampling dan data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner dan juga data sekunder dari arsip atau dokumen yang didapat penulis dari Sekretariat KONI Provinsi DKI Jakarta.Selanjutnya, penelitian ini melihat hubungan dan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Didapat data dari responden bahwa kedua variabel efektivitas komunikasi (independen) memiliki hubungan yang kuat serta memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan perolehan prestasi pada PON XVIII/2012.

The background of this research was the situation of The Indonesian Sports Committee of Jakarta (KONI Provinsi DKI Jakarta) which handled the sports achievment, and took periode between 2009-2013 when KONI Provinsi DKI Jakarta had program to prepared the athletes for The National Games XVIII/2012.
Focused of this study was knowing the correlation and influence between internal and external effectivity communications of KONI Provinsi DKI Jakarta toward satisfaction of sports achievement on National Games XVIII/2012. This research is quantitative. The sample of population on this research was divided into two clusters, which were internal environment took 42 persons and external environment took 13 persons.
This research used the proportional random sampling methode, data used are primary data in the form of questionnaires and secondary data from the records or documents obtained from Secretariat of KONI Provinsi DKI Jakarta. This study looked at the correlation and regression between the independent variables on the dependent variable. Data obtained from the respondents that the effectiveness of communication between the two variables (independent) variables had influence towards satisfaction of sports achievement on National Games XVIII/2012.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajmatha Devi
"Setiap perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi pastilah sedikit banyak akan menimbulkan ketidakpastian di antara anggota-anggota organisasi di dalamnya. Namun bukannya tidak mungkin juga perubahan justru terkadang menimbulkan masalah yang tidak disangka akan timbal di masa yang akan datang. Masalah yang mungkin timbul bisa jadi disebabkan oleh karena kurangnya informasi mengenai kebijakan baru yang disampaikan oleh pihak manajemen. Kurangnya informasi ini bisa mengakibatkan terjadinya misperception, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kinerja dari para karyawan. Penelitian dilakukan untuk mengukur efektifitas kegiatan komunikasi di sebuah organisasi, dalam hal ini mengenai penyebaran informasi tentang suatu kebijakan perusahaan baru. Tujuan dari penelitian ini selain untuk menganalisa secara komprehensif sistem komunikasi internal perusahaan dengan menganalisa keadaan komunikasi, mengetahui masalah yang ada di perusahaan, juga untuk memberikan sejumlah rekomendasi mengenai pelaksanaan komunikasi internal kepada pihak perusahaan. Adapun kerangka teori yang akan dipakai dalam menggambarkan mengenai keadaan yang terjadi di suatu organisasi pada masa penyebaran informasi tersebut adalah komunikasi organisasi, pengetahuan mengenai publik internal sebagai salah satu sasaran komunikasi organisasi, iklim komunikasi dan kepuasan komunikasi, dan aliran informasi dalam komunikasi organisasi - secara spesifik mengenai komunikasi ke bawah (downward communications). PeneIitian ini bersifat evaluatif, dan semua data yang diperoleh akan diggambarkan secara deskriptif mengenai kondisi yang terjadi pada masa kegiatan komunikasi di organisasi tersebut. Pelaksanaan komunikasi akan dijelaskan melalui variabel-variabel sikap dan kepuasan komunikasi, dan kemudian dilihat apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau tidak. Unit analisa adalah karyawan para karyawan yang berada di kantor pusat yang sampelnya ditarik secara random acak berstratifikasi. Di dalam penelitian ini akan ditemukan bahwa ternyata kegiatan komunikasi dalam rangka penyebaran informasi di suatu organisasi dinilai kurang efektif oleh karyawan, terlihat dari besarnya presentase responden yang tidak mengetahui inti dari kebijakan perusahaan yang disampaikan. Selain itu juga akan terlihat tingkat kepuasan karyawan dalam penerimaan informasi tersebut yang cukup rendah berdasarkan indikator kecukupan informasi dan keterkaitan informasi dengan pekerjaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>