Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Ansari
"Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset dimana inovasi produk dan kegiatan pemasaran yang efektif merupakan keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan farmasi agar sukses di pasar. Dibukanya pasar AFTA dan harmonisasi perdagangan ASEAN pada tahun 2008, membuat peta persaingan industri farmasi yang smakin luas dan ketat. Pemsahaan farmasi nasional harus mampu bersaing dengan perusahaan farmasi asing yang lebih besar dan memiliki pasar yang luas.
Era persaingan bebas dan adanya kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk industri farmasi menuntut perusahaan farmasi nasional untuk rneningkatlcan keunggulan kompetitifnya agar mampu bersaing di pasar global. Upaya untuk menciptakan keunggulan melatarbelakangi penggabungan yang dilakukan oleh tiga perusahaan di industri farmasi yailu, PT Kalbe Farma Tbk., PT Dankos Laboratories Tbk. dan PT Enseval. Penggabungan ketiga entitas ini membentuk satu entitas dengan nama PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Tujuan utama yang ingin diraih dari merger ini adalah mencapai sinergi. Di antara potensi sinergi itu adalah pemakaian sumber daya bersama, pengurangan duplikasi aktivitas pemasaran dan rantai pasok (supply chain), posisi tawar yang kuat dengan pihak ketiga dan proses usaha yang terpadu. Selain itu penggabungan usaha ini akan memperbesar kapitalisasi pasar Kalbe di bursa, hal ini berpotensi untuk menarik minat para investor untuk membeli saham Kalbe.
Sinergi yang diperoleh dari kegiatan merger dan akusisi akan meningkatkan nilai perusahaan da.n rnemberikan dampak positif kepada peningkatan ksejahteraan stakeholders secara keseluruhan. Beberapa literatur di bidang keuangan meneliti mengenai return yang diperoleh dari kegiatan merger dan akuisisi dengan menggunakan metode event study. Sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan metode ini rnemberikan hasil bahwa merger dan akuisisi memberikan kombinasi return yang positif bagi perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi.
Teori merger berdasarkan sinergi dan efisiensi memprediksikan bahwa merger dan akuisisi menghasilkan return yang positif. Penelilian ini ingin menganalisis, apakah peristiwa merger (penggabungan usaha) yang dilalcukan oleh Kalbe memberikan pengaruh pada nilai perusahaan yang dicerminkan dari kinerja harga saham perusahaan di bursa. Pengaruh dari peristiwa merger dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap terciptanya abnormal return dan pola pergerakan cumulative abnormal return pada periode di sekitar pengumuman merger (event window). Selain itu untuk mengetahui apakah saham Kalbe setelah merger merupakan investasi yang menarik dan memberikan potensi return bagi investor, maka perlu dilakukan valuasi terhadap nilai Perusahaan untuk memperoleh nilai intrinsik saham Kalbe.
Berdasarkan analisis event study, pada hari ke +2 tercipta abnormal return yang signifikan. Ketiga metode yang digunakan memberikan kesimpulan yang sama. Metode Mean Adjusted Return menghasilkan abnonnal return sebesar 9,76%, sedangkan dengan metode Market Model sebesar 8,38% dan metode Market Acyusted Return sebesar 8,83 % Secara rata-rata pada hari ke +2 dihasilkan abnormal return sebesar 8,99%. Pada hari ke +3 sampai +10 secara umum terjadi abnormal return yang negatif tetapi berdasarkan hasil uji-t, abnormal return yang dihasilkan tidak signifikan. Secara keseluruhan pada event window (-10,+10) diperoleh rata-rata abnormal return sebesar 0,46% dengan metode Mean Adjusted Return, sedangkan dengan metode Market Model dan Market Adjusted Return masing-rnasing sebesar 0,34% dan 0,51%. Secara rata-rata dan ketiga metode menghasilkan abnormal return sebesar 0,43%.
Pola CAR memperlihalkan pergcrakan harga saham Kalbe yang Stabil sejak hari -8 dan yang dilanjutkan dengan lonjakan yang tajam pada had ke +2 sebagai reaksi dari pengumuman merger yang dilakukan Perusahaan. Setelah hari ke +2 nilai CAR mengalami penurunan secara perlahahan-lahan. Penunman pola CAR kemungkinan terjadi karena aksi profif taking atau adanya koreksi harga yang disebabkan oleh lonjakan yang tinggi pada hari +2. Pada hari ke +10 diperoleh nilai CAR secara rata-rata sebesar 9.11%. Hasil yang diperoleh dari analisis abnormal retum dan pergerakan pola CAR di sekitar pengumuman merger Perusahaan dengan metode event study sesuai dengan teori merger berdasarkan sinergi, bahwa tindakan merger yang dilakukan oleh perusahaan memberikan return yang positif bagi pemegang saham (shareholders) sebagai cerminan dari potensi sinergi yang akan diperoleh dari merger.
Valuasi saham dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow dan menggunakan pendekatan Free Cash Flow to the Firm (FCFF) untuk memproyeksikan arus kas perusahaan dimasa datang. Berdasarkan hasil valuasi, diperoleh nilai intrinsik saham Kalbe sebesar Rp 1.460,- per saham. Jika dibandingkan dengan harga saham Kalbe pada tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp 1.190,- per saham, maka harga saham Kalbe diperdagangkan discount 18,5% dari nilai intrinsiknya, atau dengan kata lain saham Kalbe undervalued. Apabila diasumsikan bahwa fair value tidak mengalami perubahan maka harga saham Kalbe Parma pada tanggal 1 Mei 2007 (Rp 1.260,-) diperdagangkan discount 13,7% dari nilai intrinsiknya atau undervalued. Saham Kalbe setelah sekitar 1,5 tahun merger merupakan investasi yang memberikan potensi return yang menarik Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa datang melalui potensi sinergi sebagai dampak dari merger yang dilakukan perusahaan dan strategi bersaing perusahaan untuk menghadapi pasar global. Dari hasil valuasi ini, penulis merekomendasikan beli (buy) untuk saham Kalbe.

Pharmaceutical industry is a research-based industry, where product innovation and effective marketing program are the crucial source of competitive advantage for every pharmaceutical company to able to succeed. The opening of AFTA market and ASEAN trade harmonization program in 2008, lead to a broader and intense competitive market. In connection to this, national pharmaceutical companies are going to face a tough competition from global pharmaceutical companies which already has their own worldwide market.
The era of free-trade market and new regulations on pharmaceutical industry forced national pharmaceutical companies to create their competitive advantage to able to survive in the global competition. The merger between PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tblc. and PT Enseval to become one entity named PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) was done as part of the company long term strategy to create competitive advantage in the international market. The main objective of the merger is to create synergy. The potential source of synergy would come from: elimination of resource duplication, elimination of duplication in marketing activities and supply chain, strong bargaining power with third party and streamlining all of the companys business activities. Furthermore, the merger will increase, significantly, the company 's market capitalization which would attract investors to buy the company's stocks.
The synergy created by merger and acquisition will improve the value of the company and also the wealth of stakeholders as a whole. Event study was the common method in financial literature used to analyze the return or wealth created by the merger and acquisition activities. Most of the research concluded that merger and acquisition gave positive combined returns for targets and bidders.
Merger theory based on synergy and efficiency predict that return in a merger and acquisition is positive. This research tries to analyze the eject of merger into the company 's value which was rejlected by the conrpanyiv stock price performance in the stock market. The study of the effect of merger would be done by analyzing the creation of abnormal return and the pattern of the cumulative abnormal return around the announcement day (event window). Furthermore, to know whether the company's stock is still an interesting investment and would give potential return to investors we are going to do stock valuation. Fundamental analvsis was done to calculate the intrinsic value of Kalbe 's stock.
Anabtsis based on event study methodology resulted in a significant abnormal return at day +2. We are using three methods to predict expected return and all of the three methods gave the same conclusion. The Mean Athusted Return method arrived at estimated abnormal return of 9. 76%, meanwhile the Market Model arrived at 8.38% abnormal return and Market Athusted Return model at 8.99% abnonnal return. On day +3 until +10, generally, resulted in an insignificant negative abnormal return based on t-test. On average, in the (-10, +10) event window, we arrived at estimated abnormal return of 0.46% for Mean Achusted Return, 0.34% abnormal return Market Model and 0.35 % for Market Adjusted Return. The three methods resulted in an average of 0.34% abnormal return.
The pattern of CAR shows stable movement from day -8 and followed by sharp increase on day +2 after the merger announcement day. After day +2, CAR pattem show steady decline. The downturn pattern of CAR was probably due to profit taking or price correction because ofthe jump in price in day +2. On day +10, on average, CAR was recorded at 9.11 %. The result from the abnormal return and CAR pattern analysis aligned with the merger theory based on synergy that merger create positive return to the shareholders as a reflection of potential synergy ofthe company.
Valuation process was done by using Discounted Cash Flow (DCF) method with Free Cash Flow to the Firm approach to predict the company 's cash flow in the future. The valuation arrived at intrinsic value of Rp 1,460,- per share for Kalbe's stocks. Compared to the actual price at 29 December 2006 at the level of Rp 1.190,- per share, then the price of the company 's stock was traded at 18.5% discount, in other words the company 's stock was undervalued. Assuming that fair value did not change then at I May 2007 (actual price Rp 1.260,- per share) was also traded discount by 13.7% from its intrinsic value or undervalued Kalbe 's stock after 1.5 years of merger was still an interesting investment with attractive potential retum. This result reflects the company 's potential growth prospect as a result of synergy from merger and the company's strategy facing global market. Based on DCF valuation, we recommended buy for Kalbe 's stacks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Winipta
"Valuasi dilakukan untuk menghitung dan mengestimasi nilai wajar dari sebuah perusahaan. Hasil valuasi dapat dibandingkan dengan nilai pasar dari sebuah perusahaan yang menghasilkan rekomendasi investasi kepada investor. Valuasi dapat dilakukan dengan analisis fundamental dan analisis teknikal. Studi ini akan membahas mengenai analisis fundamental dengan menggunakan pendekatan top-down approach, dimana analisis fundamental ini memperhatika analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan, dan valuasi nilai perusahaan beserta analisis sensitivitas dan simulasi.
Metode valuasi yang digunakan adalah metode discounted cash flow yang dibagi lagi menjadi tiga metode, yaitu free cash flow to the firm, free cash flow to the equity, dan dividend discount model. Data yang digunakan pada studi ini adalah data makroekonomi, data industri, dan data historis laporan keuangan perusahaan yang sangat diperlukan untuk memberikan asumsi yang berkaitan dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan melakukan analisis tersebut, studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai prospek makroekonomi, industri, dan nilai wajar perusahaan PT. Kalbe Farma Tbk.

Valuation is performed to calculate and estimate intrinsic value of a company. The result of valuation could be compared with the market price of a company to provide an investment recommendation to investors. This study aims to examine fundamental analysis with top down approach, these fundamental analysis consist of macroeconomic analysis, industry analysis, company analysis, company valuation, sensitivity analysis, and simulation.
There are three discounted cash flow methods that are used in this study, as such free cash flow to the firm, free cash flow to equity, and dividend discount model. Macroeconomic data, industry data, historical financial statements of company are used in this study to provide and strengthen the assumptions related to company rsquo s growth projection in the future. By doing this analysis, this study is expected to provide insights about macroeconomic and industry prospect, and intrinsic value of PT. Kalbe Farma Tbk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pramoda Wardhani
"Predikat yang diperoleh Indonesia sebagai negara layak investasi oleh Fitch dan Moody's, membuat para investor berlomba untuk menginvestasikan dananya di pasar saham Indonesia. Valuasi menjadi sangat penting dilakukan sebelum memutuskan untuk berinvestasi, agar investor mengetahui aspek fundamental dari saham yang dituju. Bank Danamon sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia yang sedang mengembangkan berbagai program konsumer dan usaha kecil dan menengah, membuat harga saham BDMN layak untuk dipertimbangkan oleh investor. Untuk itu dengan mengetahui nilai wajar dari saham tersebut, investor bisa mengambil langkah pintar untuk menjaga portofolio, mengambil keuntungan dan meminimalisasi risiko.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada skenario normal dengan metode Free Cash Flow to Equity, harga saham BDMN Rp 6.055, sedangkan dengan Relative Valuation Rp 5.518 dan untuk metode Abnormal Earnings harga saham BDMN Rp 7.997. Harga-harga tersebut di bandingkan dengan harga pasar BDMN per tanggal 30 September 2012 yaitu Rp 6.100, sehingga dari kedua metode disimpulkan harga saham BDMN overvalued dan dengan metode abnormal earnings harga saham BDMN undervalued.

Predicate that gained by Indonesia as an investment worth by Fitch and Moody's, make a lot of investors raced to invest in Indonesia stock market. Valuation becomes very important before deciding to invest, so that investors know the fundamental aspects of the stock in question. Bank Danamon as one of the largest banks in Indonesia, which is developing a range of programs of consumer and small and medium enterprises, making stock prices of BDMN eligible for consideration by investors. For that to determine the fair value of shares, investors can take smart steps to keep their portfolio, take an advantage and minimize risk.
The results of the research that has been done by normal scenario using free cash flow to equity method, gave the intrinsic value of BDMN stock IDR 6,055, while calculation with relative valuation method IDR 5,518 and abnormal earnings method resulting amount of IDR 7,997. Those prices has been compared with market price of BDMN on September 30, 2012 amounts IDR 6,100, and it can be concluded that the stock price of BDMN with two different method is overvalued and with only abnormal earnings method is undervalued.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalis nilai wajar saham PT Erajaya Swasembada Tbk. dengan menggunakan metode discounted free cash flow to firm dan free cash flow to equity. Analisis nilai wajar saham ini menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan top-down-approach, yang meliputi analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan dan valuasi, dan dilengkapi dengan simulasi Monte Carlo, Price to Earning ratio, dan Price to Book Value ratio.
Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan dalam studi ini, diharapkan studi ini dapat memberikan hasil berupa nilai wajar saham, prospek industri dimana perusahaan beroperasi, dan rekomendasi kepada investor terhadap saham PT Erajaya Swasembada Tbk.

This research aims to analyze the fair value of PT Erajaya Swasembadas stock with discounted free cash flow to firm and free cash flow to equity method.. This study uses fundamental analysis with top-down approach which includes macroeconomics analysis, industry analysis, company analysis, and valuation, also Monte Carlo Simulation, Price to Earning Ratio and Price to Book Value Ratio.
Based on this analysis, this study is expected to provide results of the fair value of the stock, industry prospect, and recommendation for investor about PT Erajaya Swasembadas Stock.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Sintia
"Valuasi dilakukan untuk menghitung dan mengestimasi nilai wajar dari sebuah perusahaan. Hasil valuasi dapat dibandingkan dengan nilai pasar dari sebuah perusahaan yang menghasilkan rekomendasi investasi kepada investor. Valuasi dapat dilakukan dengan analisis fundamental dan analisis teknikal. Studi ini akan membahas mengenai analisis fundamental dengan menggunakan pendekatan top-down approach, dimana analisis fundamental ini memperhatikan analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan, dan valuasi nilai perusahaan beserta analisis sensitivitas asumsi.
Metode valuasi yang digunakan adalah metode free cash flow to the firm dan free cash flow to equity. Data yang digunakan pada studi ini adalah data makroekonomi, data industri, dan data historis laporan keuangan perusahaan yang sangat diperlukan untuk memberikan asumsi yang berkaitan dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan melakukan analisis tersebut, studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai prospek makroekonomi, industri, dan nilai wajar perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk.

Valuation is performed to calculate and estimate fair value of a firm. The result of a valuation is compared to market value of a firm to provide investment recommendation for investors. Valuation can be performed with fundamental and technical analysis. This study aims to perform fundamental analysis using the top-down approach, where this approach considers factors from macroeconomic analysis, industry analysis, company analysis, firm valuation and sensitivity analysis on the assumptions used.
The method used to value the firm are free cash flow to firm and free cash flow to equity method. Data used in this study are macroeconomic data, industry data and historical financial statement from the company that are very essential to estimate assumptions in projecting future growth of the company. Through the analysis, this study is expected to provide insights about macroeconomic prospects, industry prospects and fair value of PT Mitra Adiperkasa Tbk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryata Giripati
"Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu industri yang terus berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan membaiknya daya beli masyarakat. PT. HM Sampoerna (PT HMSP), sebagai salah satu produsen rokok kretek di Indonesia, sangat mengerti akan hal ini sehingga secara serius menggarap potensial pasar ini baik melalui modemisasi fasilitas yang ada maupun dengan pengembangan brand image dari produkĀ­ produknya. Tidak hanya itu saja, PT. HMSP juga mulai memperdalam bisnisnya dengan masuk ke dunia ritel melalui jaringan minimart Alfamart.
Usaha PT. HMSP ini memberikan hasil yang positif yang ditandai dengan meningkatnya harga saham PT. HMSP ini dari waktu ke waktu Sejak dilakukannya stock split pada September 2001, harga saham PT. HMSP terus mengalami peningkatan. Dari harga awal sebesar Rp. 3.300,- pada akhir September 2001, harga saham PT. HMSP sudah berada pada kisaran Rp. 4.475,- pada akhir Desember 2003, atau naik scbesar 35,6%. Hal inilah yang menyebabkan saham PT. HMSP merupakan salah satu saham unggulan di pasar bursa.
Untuk melihat sejauh mana harga saham ini dapat terus bergerak naik atau bahkan turun, maka diperlukan penelitian yang mendalam mengenai penilaian (valuation) nilai intrinsik saham melalui faktor-faktor fundamental pemsahaan. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini, penulis menggunakan fundamental analysis di samping juga melakukan analisis keuangan perusahaan untuk memberikan dukungan dalam asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung nilai intrinsik saham PT. HMSP.
Dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian (valuation) harga saham, penulis memilih metode Free Cash Flow Equity (FCFE) dan Abnormal Earnings untuk melakukan penilaian harga saham PT. I-WSP. Pemilihan metode ini lebih didasarkan pada karakteristik keuangan perusahaan (dalam hal ini karakteristik keuangan PT. HMSP), di mana pada dasarnya, masing-masing metode penilaian akan bekerja baik untuk tipe/karakteristik keuangan tertentu. Beberapa hal yang mendasari pemilihan metode di atas adalah karena cashflow (arus kas) perusahaan yang selalu positif sehingga dapat diestimasi, serta growth dari leverage perusahaan yang relatif stabil dari waktu ke waktu.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa secara umum, kinerja keuangan PT. HMS menunjukkan hasil yang memuaskan bila dibandingkan dengan para kompetitor yang ada di dalam industri rokok kretek nasional dalam bebarapa tahun terakhir. Dari basil penilaian harga saham pun didapat hasil, baik dengan menggunakan metode FCFE maupun Abnormal Earnings, bahwa saham PT. HMSP berada pada posisi undervalued atau lebih rendah dari ni1ai intrinsiknya. Hal ini menunjukkan bahwa saham PT. HMSP masih mempunyai peluang untuk terus meningkat di masa yang akan datang.
Dengan menggunakan metode FCFE, didapat nilai intrinsik saham Pl. HMSP sebesar Rp 6.474,- atau terdapat perbedaan sebesar Rp. 1.999,- dari harga saham tersebut di BEJ pada saat penutupan (30 Desember 2003) yang sebesar Rp. 4.475,-. Di lain pihak, dengan menggunakan metode Abnormal Earnings, didapat nilai intrinsik saham PT. HMSP sebesar Rp. 4.763,- atau hanya lebih besar Rp. 288,- dari harga saham tersebut di BEJ pada sa:tt penutupan.
Dalam hal ini, berdasarkan analisa yang telah dilakukan, penulis melihat bahwa harga saham PT. HMSP tidak saja dapat menembus ke level Rp. 4.763,- melainkan dapat menembus hingga ke level Rp. 6.474,-. Oleh karena itu, bagi para investor, penuhs menyarankan untuk mengambil posisi buy (beli) terhadap saham PT. HM Sampoema saat ini mengingat prospeknya yang besar untuk meningkat di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Surya Pratama
"Krisis global memberikan penurunan pada pasar modal dan harga saham pada tahun 2008. Namun pada tahun 2009 harga saham kembali naik sampai melebihi sebelumnya. Oleh karena itu, valuasi merupakan suatu alat yang penting untuk dapat mengetahui nilai intrinsik suatu saham sehingga investor dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (Persero) dipilih karena merupakan perusahaan milik negara yang mempunyai fundamental kuat dalam industri perbankan.
Tesis ini menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu metode Free Cash Flow to Equity dan metode Relative Valuation. Hasil dari perhitungan valuasi tersebut kemudian dibandingkan dengan harga saham BNI saat ini untuk mengetahui posisi saham BNI apakah overvalued atau undervalued.

Global crisis had caused a decrease in capital markets and stock prices in 2008. However, in 2009 the stock price rebound significantly. Therefore, valuation is an important tool to valuing the intrinsic value of a stock so that investors can make right investment decisions. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (Persero) was chosen because it is a state-owned company that has strong fundamentals in the banking industry.
This thesis uses two different methods defined as Free Cash Flow to Equity and Relative Valuation method. The results of the valuation are compared with the current market price of BNI to identify the stock position is overvalued or undervalued."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asep Rahmat Suwandha
"Tingkat kepekaan satu saham terhadap risiko pasar diukur dengan menggunakan nilai beta, dimana semakin peka perubahannya semakin tinggi nilai Beta. Tingkat kepekaan yang diukur dengan nilai beta ini mempunyai hubungan positif dan linear dengan return yang diharapkan karena return yang diharapkan oleh pemodal tentu sudah memperhitungkan risiko yang dihadapinya, Dengan demikian maka penentuan jumlah keuntungan yang diharapkan oleh pemodal dalarn penelitian harus diperhitungkan.
Penelitinn ini menganalisis pengaruh pengumuman laporan keuangan tahunan emiten dari 30 perusahaan syariah yang masuk dalam Jakarta Islamic Index awal Tahun 2005. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS. Analisis dilakukan pada sepuluh hari sebelum publlkasi, saat publlkasi, dan setelah publikasi laporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pengaruh faktorĀ·faktor lain selain pengaruh pengumuman laporan keuangan.
Dari hasil analisis menunjukkan selama masa pengamatan, untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya secara signifikan dipengaruhi oleh return pasar (JII), secara rata-rata tidak ada abnormal return yang dapat diperoleh oleh para investor dari 21 saham syariah di atas. Hal ini adanya pasar modal yang efisien selama masa pengamatan yang diwakili oleh 21 saham syariah tersebut, karena para investor relatif tidak akan mendapatkan abnormal return dari sabam-saham syariah tersebut.

The event study is an analysis to review market renction of any events. Event Study can be used to evaluate the information substance and to assess semi strong market efficiency. Semi strong market efficiency information can be examined by analyzing the abnormal return caused. Market is considered as inefficient if one or more market participants enjoying unusual return in relatively long period. The financial statement announcement is an event that contains information that can influence stock market participant behavior. An event study of profit and cash flow changes can persuade the amount of abnormal retum.
The research analyzes information content from the financial statement announcement in Jakarta lslamic Index (JII) which abnormal return considered as the market reaction measurement tooL Earning per Share is used to explain the abnormal return cash flow changes per stock, the total assets changes as the company size measurement company growth and leverage as the risk measurement.
The market response which is measured by abnormal return in connection with the scale of the variable changes can be explained by linier regression analysis.
Thte result with 95% of confidence shows that, the financial statement announcement for the year 2004 has an information content that is marked wit the unusual return during the pronouncement. The cash flow change is the key factor for the syariah Stocks abnormal return level with the confidence of 90%, total assets and leverage changes has 95% of confidence leveL The prevailing infforrnatlon that influences the syariah Stocks abnormal return is the leverage changes with the confidence level of 95%. This is showing that Syariah Stock Market can't match the efficient market requirement in return of semi slrong information formed.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferly Aninditya
"Industri telekomunikasi adalah industri yang dinamis dikarenakan perkembangan teknologi telekomunikasi yang begitu cepat. Pelayanan selular bergerak di Indonesia, pada saat ini sedang beralih dari fokus pada layanan suara dan pesan singkat menuju layanan data. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, persaingan menjadi semakin ketat. Namun demikian, hanya ada tiga pemain utama yaitu PT. Telkomsel Tbk., PT. Indosat Tbk., dan PT. XL Axiata Tbk (XL). XL merupakan perusahaan telekomunikasi di Indonesia dengan pertumbuhan yang paling cepat. Kinerja perusahaan sejak diakuisisi oleh grup Axiata pada tahun 2009 selalu meningkat. XL optimis akan menjadi perusahaan telekomunikasi terdepan dalam kurun lima tahun ke depan. Untuk itu manajemen berusaha menarik minat investor untuk melakukan investasi di XL. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah nilai investasi yang ditawarkan sesuai dengan nilai perusahaan. Pada penelitian ini, dilakukan valuasi saham PT. XL Axiata Tbk. menggunakan Free Cash Flow to Equity Model, Abnormal Earnings Model dan Relative Valuation Model.Pada setiap model yang digunakan, masing-masing dibagi dalam tiga skenario, yaitu skenario normal, skenario pesimis dan skenario optimis.

Telecomunication industry is dinamic because it fastest growth in technology. In Indonesia, the mobile sellular services is on the step to change from focus on voice and short messege services to data services. With so many competitor in telecommunication industry, the competition become very high. Indeed, only three main company that dominate market. The three company are PT Telkomsel Tbk, PT Indosat Tbk, and PT XL Axiata Tbk (XL). XL is the fastest growth company in Indonesia telecommunication industry. The company performance raised every year since it acquisition by Axiata group in 2009. Management optimistic that the company will become the first telecommunication company in Indonesia by five years. To achieve this goal, the management try to atract the investor interest to investing their funds in XL. The question is, wether the value of the investment offered was in line with the return. This study shows the valuation of PT XL Axiata Tbk shares value by using Free Cash Flow to Equity Model, Abnormal Earnings Model and Relative Valuation Model. In each valuation model consists of three scenarios, normal scenario, pessimistic scenario, and optimistic scenario."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>