Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab, 2003
232 BEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Astrid Rita Anggreni
"Pengaturan dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di negara hukum adalah mutlak diperlukan khususnya di Indonesia, sebagai sarana untuk menjamin ditegakannya HAM. Selain itu, menurut Soerjono Soekamto perlu pula ditingkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat, sehingga masing-masing anggotanya menghayati hak dan kewajibannya, secara tak langsung meningkatkan pembinaan sikap para pelaksana penegak hukum ke arah tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia, ketertiban, serta kepastian hukum sesuai dengan Undangundang Dasar 1945.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bagir Manan mengatakan bahwa keberhasilan suatu peraturan perundang-undangan bergantung kepada penerapan penegakannya. Penegakan hukum yang tidak berjalan dengan baik, membuat peraturan perundang-undangan yang bagaimanapun sempurnanya tidak atau kurang memberikan arti sesuai dengan tujuannya. Penegakan hukum merupakan dinamisator peraturan perundang-undangan. Penegakan hukum dari pelaksanaan hukum di Indonesia masih jauh dari sempurna, kelemahan utama bukan pada sistem hukum dan produk hukum, tetapi pada penegakan hukum. Harapan masyarakat untuk memperoleh jaminan dan kepastian hukum masih sangat terbatas, penegakan dan pelaksanaan hukum belum berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T14584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulihingtyas D.M.
"Natal diperingati pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya dan kisah tentang kelahiran bayi Yesus selalu diceritakan kembali sebagai bahan renungan dalam setiap perayaan Natal. Cerita kelahiran Yesus dapat dibaca di dalam Alkitab (Injil Matius dan Lukas). Meskipun hampir setiap orang sudah mengenal cerita ini, tetap saja ada usaha dari berbagai orang untuk membuat cerita kelahiran Yesus dengan versi yang berbeda dari Alkitab. Cerita yang ditujukan untuk anak-anak dibuat sedikit berbeda dari versi Alkitab. Hal ini bertujuan supaya anak-anak lebih mudah untuk memahami dan menikrnati kisah kelahiran Yesus ini. Di Belanda, usaha ini dilakukan oleh Dick Bruna dengan bukunya yang berjudul Kerstmis (1995) dan Herma Vogel dengan bukunya Een ark vol verhalen: de Bijbel verteld aan kleuters (2000). Selain kedua buku ini, terbit juga buku yang bertemakan Natal, misalnya Kinderverhalen rond Kerstmis (1998). Buku ini merupakan kumpulan cerita Natal untuk anak-anak yang ditulis oleh beberapa penulis terkenal dan tidak asing lagi bagi pembacanya, misalnya Paul Biegel, Hans Andreus, Remco Campert. Tokoh-tokoh dalam cerita-cerita ini bukan Maria, Yusuf, bayi Yesus, para gembala, tiga orang Majus atau malaikat. Tokoh-tokohnya adalah tikus, kelinci, pohon_-pohon pinus, burung, sepeda, orang dewasa dan anak-anak. Peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam cerita ini dialami oleh anak-anak menjelang Natal. Meskipun ceritanya berbeda dengan yang ada di Alkitab, ada pesan Natal yang hendak disampaikan oleh pengarangnya kepada para pembaca. Tindakan para tokoh_-tokohnya juga memancarkan nilai-nilai kekristenan yang kuat. Karena alasan inilah, penulis mengambil buku Kinderverhalen rond Kerstmis untuk dianalisa dalam skripsi ini. Tujuannya adalah mengupas pesan Natal yang terdapat dalarn cerita-cerita dalarn buku Kinderverhalen rond Kerstmis. Penulis juga hendak menunjukkan nilai kekristenan dalam kisah-kisahnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S15850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Novan Prasetyopuspito
"Pembahasan dalam tesis ini adalah bagaimana penerapan investigative interviewing dapat diterapkan dalam pemeriksaan saksi yang dilakukan oleh penyidik Dit Tipikor Bareskrim Polri. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan dan kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukan: 1 Pada saat ini, pemeriksaan saksi yang dilakukan oleh penyidik Dit Tipikor Bareskrim Polri dilakukan secara limitatif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun dalam prakteknya, para penyidik melakukan kegiatan pemeriksaan terhadap saksi tersebut memiliki teknik pemeriksaan sendiri-sendiri; 2 Secara umum kegiatan pemeriksaan saksi dengan metode Investigative Interviewing terdiri dari tahapan yang disebut dengan PEACE model. Saat ini, kegiatan pemeriksaan saksi yang dilakukan penyidik pada DitTipikor Bareskrim Polri telah sesuai dengan model tersebut, namun dalam pelaksanaannya pemeriksaan yang dilakukan tersebut tidak mengikuti tahapan kegiatan yang sesuai dengan metode investigative interviewing; 3 Penerapan teknik pemeriksaan saksi dengan metode Investigative Interviewing di Dit Tipikor Bareskrim Polri sulit diwujudkan karena terkendala beberapa faktor, diantaranya: faktor peraturan, faktor Penyidik, dan faktor sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perlu adanya peraturan khusus dari Kapolri maupun Kabareskrim Polri terkait pemeriksaan saksi dengan metode investigative interviewing, perlunya memperbanyak kegiatan pendidikan dan latihan dalam bidang penyidikan dengan menggunakan metode Investigative Interviewing bagi para penyidik yang berada di Dit Tipikor Bareskrim Polri dan perlunya penambahan sarana dan prasarana yang berbasis teknologi informasi termasuk ruangan pemeriksaan khusus, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para penyidik dalam tugasnya melakukan upaya penegakan hukum.

The discussion in this thesis is how the application of investigative interviewing canbe applied in the examination of witnesses conducted by investigator the Directorate of Tipikor Bareskrim Polri. The study used a qualitative research. Data collected through interviews, observation and document review. The results showed 1 Atthis time, the examination of witnesses conducted by investigators Directorate ofBareskrim Polri conducted a limited manner by the legislation in force, but inpractice, the investigators conducting the examination of the witness have the technical examination of their own 2 In general the examination of witnesses by the Investigative Interviewing method consists of the step called PEACE models. Currently, the examination of witnesses by investigators at the Directorate of Tipikor Bareskrim Polri in accordance with the that model, but in practice the examination of witnesses do not to follow the stages of activities in accordance with methods of investigative interviewing 3 Application of witness examination techniques with methods of Investigative Interviewing in Directorate of Tipikor Bareskrim Polri is hard to do, because it is constrained by several factors are regulatory factors, factor Investigator and infrastructure factors. Based on these research results, the need for specific regulation of the Chief of Police and the head of Bareskrim Poli related the examination of witnesses with the investigative interviewing methods, need to expand education and training in the field of investigation using the method of Investigative Interviewing for investigator who are in the Directorate of Tipikor Bareskrim Polri and need for infrastructure additional is based on information technology, including a special examination room, so as to make it easy for investigator in conducting law enforcement duties.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Nugraha
"Peningkatan kekasaran permukaan dilakukan dengan membentuk lapisan porous oksida melalui anodisasi pada material Screw Dental Implant (Zr-Ti)-5Al. Material As-cast dibuat menggunakan Single Arc Melting Furnace 3000°C. Variasi unsur Ti dilakukan untuk mendapatkan sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik. Ti berperan sebagai ? stabilizer, semakin banyak Ti pada paduan ukuran butir yang lebih besar. XRD menunjukkan bahwa Al berperan sebagai solid solution strengthening dan membentuk fasa Zr3Al, EDS menunjukan peningkatan %berat unsur Al sebagai senyawa intermetalik. Micro Hardness Vickers menunjukkan bahwa nilai tertinggi tercapai pada SP-1 dengan nilai 637,94HV. Mofrologi permukaan memiliki kekasaran sebesar 200nm. Kekasaran permukaan yang rendah menghasilkan laju korosi yang rendah, laju korosi terendah dihasilkan SP-3 sebesar 14,336x10-5mpy (outstanding). Anodisasi dilakukan pada temperatur 25°C, 1 jam, larutan NaF 0,5M, 15V dan 1,25mA. Terbentuk lapisan dengan ketebalan rata-rata 124,075µm. Pemeriksaan AFM menunjukkan peningkatan kekasaran menjadi 0,8µm lapisan terdiri dari senyawa ZrO2, TiO, dan Al2O3. SP-1 yang telah mengalami anodisasi menunjukkan laju korosi yang semakin rendah 10,821x10-9mpy.

The increase in surface roughness was carried out by forming a porous oxide layer through anodization on the Screw Dental Implant (Zr-Ti)-5Al material. As-cast material is made using a Single Arc Melting Furnace 3000°C. Variation of the Ti element was carried out to obtain good mechanical properties and corrosion resistance. Ti acts as a ? stabilizer, the more Ti in the larger grain size alloys. XRD shows that Al acts as a solid solution strengthening and forms the Zr3Al phase, EDS shows an increase in the weight % of elemental Al as an intermetallic compound. Micro Hardness Vickers shows that the highest value is achieved in SP-1 with a value of 637.94HV. The surface morphology has a roughness of 200nm. Low surface roughness results in a low corrosion rate, the lowest corrosion rate is produced by SP-3 of 14,336x10-5mpy (outstanding). Anodization was carried out at 25°C, 1 hour, 0.5M NaF solution, 15V and 1.25mA. A layer is formed with an average thickness of 124.075µm. AFM examination showed an increase in roughness to 0.8µm the layer consisting of ZrO2, TiO, and Al2O3 compounds. SP-1 which has undergone anodization shows a lower corrosion rate of 10,821x10-9mpy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Togap
Bandung: Sintesa Publishing, 2023
364.132 3 MAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Deden Purnama
"[Dalam tinjauan sosiologi sastra, kenyataan sejarah yang menjadi inti cerita novel sejarah merupakan hasil penafsiran pengarang. Sang Gubernur Jenderal adalah novel sejarah yang berlatar belakang konflik Kerajaan Mataram dan VOC di masa pemerintahan Sultan Agung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek-aspek sejarah yang terdapat dalam novel tersebut. Selain itu, dalam Sang Gubernur Jenderal, pengarang juga menciptakan tokoh fiktif bernama Pande Wulung sebagai representasi gagasannya. Sebagai karya sastra yang bersifat rekaan, aspek sejarah seperti tokoh dan peristiwa yang terdapat dalam Sang Gubernur Jenderal merupakan hasil imajinasi pengarang dalam menafsirkan sebuah kenyataan sejarah menurut pandangannya. Oleh sebab itu, novel sejarah tidak dapat dijadikan sebagai referensi suatu fakta sejarah.
;In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
;In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
;In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
;In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
, In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel’s story that was the result of the author’s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung’s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author’s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
]"
2015
S60282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Lestari
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks Sang Tyo Gong In beserta deskripsinya. Naskah Sang Tyo Gong In CT. 23 merupakan naskah koleksi Perpustakaan Univesitas Indonesia. Naskah ini merupakan salah satu karya sastra Tionghoa beraksara dan berbahasa Jawa yang dibingkai dalam bentuk macapat. Teks pada naskah disalin oleh Go Ping An di Srengat, Blitar pada tahun 1896. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis. Naskah ini menceritakan tentang petualangan dan pemberontakan yang dilalukan oleh tiga satria. Tiga tokoh utama yang sakti bernama Tyo Gong In raja muka merah , Teh In raja muka putih , dan Ja Ing raja muka hitam.
This thesis presents the description and text editing of Naskah Sang Tyo Gong In. The text is of Universitas Indonesia Library Collection, one of Chinese literature written in font Javanese style in Macapat. Naskah Sang Tyo Gong In was type written by a researcher Go Ping An at Srengat, Blitar in 1896. He used philology method and applied single text edition method. He then edited the text using critical edition method. The text tells about the adventure and rebellion. There are three main figures in the story, Tyo Gong In the red type face king , Teh In the white type face king , and Ja Ing the black type face . "
2016
S66225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
d'Estaing, Valery Giscard
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
843 DES s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>