Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Ismu S. Suwelo
"

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengemukakan pandangan mengenai peranan pelayanan kesehatan gigi anak dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang dalam menyongsong abad ke 21 yang penuh tantangan dan saingan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. Pembangunan di, bidang kesehatan gigi adalah bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Ini berarti bahwa untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan; juga sebaliknya bila ingin melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan gigi, tidak boleh, melupakan kerangka. yang lebih luas, yaitu pembangunan di bidang kesehatan umumnya.

Di bidang kesehatan gigi indikator untuk penelitian epidemiologis sangat penting artinya bagi perencanaan pengembangan ketenagaan, material, dan penganggaran. Selain itu data penelitian epidemiologis juga diperlukan untuk pengembangan, evaluasi, dan pemantapan usaha pencegahan, kuratif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan gigi baik regional maupun nasional. Peta dunia tentang distribusi kerusakan gigi (biasa disebut karies) menunjukkan perbedaan prevalensi dari tahun ke tahun pada beberapa negara. Terjadi penurunan frekuensi dari DMF-T (indeks kerusakan gigi dewasa) di negara maju, tetapi terjadi kenaikan pada negara yang sedang berkembang. Sebagian besar penurunan frekuensi karies gigi disebabkan karena adanya program pemberian fluor secara intensif antara lain melalui,air minum.

"
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0446
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Diantha Soemantri
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
P-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sidiarto Kusumoputro
"Perkenankan pula saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, kepada Bapak Presiden serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk bertugas sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Neurologi. Pada kesempatan ini saya memilrh judul pidato:
"Peranan Stimulasi yang Berdasarkan Konsep Spesialisasi Dua Belahan dan Plastisitas Otak pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia"
Pembangunan Jangka Panjang Tabap II berlandaskan pembangunan ekonomi dan bertumpu pada peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia (SDM). Faktor-faktor peningkatan sumber daya manusia terletak antara lain pada aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan dan iptek. Peningkatan kesehatan dan pendidikan berarti pula peningkatan kemampuan otak, baik otak yang mengalami gangguan maupun otak yang sehat dan normal.
Dua prestasi manusia yang paling menonjol dalam abad ini adalah "Quantum Cosmology" (sains tentang semesta) dan "Neuroscience" (sains tentang otak). Yang pertama adalah studi tentang awal hidup manusia dan yang kedua tentang perjalanan nasib hidup manusia. Neurosains menjadi begitu pentingnya hingga mantan Presiden Bush dari Amerika Serikat mencanangkan tahun 1990-2000 sebagai "The Decade of the Brain".
Dalam era globalisasi ini -mau tidak mau- Indonesia harus menengok ke dunia luar, antara lain terhadap dekade otak tersebut. Betapa pentingnya otak dapat disimak dari banyaknya masalah yang dapat ditimbulkannya, yaitu sekitar 650 jenis masalah, mulai dari masalah yang berat dan fatal seperti stroke, trauma susunan saraf, dan sebagainya sampai pada masalah pembelajaran dan kesulitan belajar. Semua itu menyebabkan kerugian besar secara sosial dan, ekonomis.
Para pakar neurosains dari berbagai disiplin ilmu mempelajari otak dan masalahnya karena menyadari bahwa otak manusia merupakan struktur hidup yang paling kompleks dalam jagad raya ini. Bayangkan bahwa otak dikemas oleh milyaran sel neuron dan bahwa setiap sel neuron saling berkomunikasi rata-rata dengan 10.000 sel lainnya. Komunikasi itu dilakukan melalui sinyal biolistrik dan kimiawi, dan sampai sekarang telah ditemukan paling sedikit 40 jenis zat kimiawi yang disebut sebagai neurotransmiter (3).
Teknik dan pendekatan canggih yang memungkinkan adanya penelitian langsung tentang mekanisme otak telah membuka cakrawala baru tentang hubungan di antara perilaku (behavior) dan struktur serta fungsi otak manusia. Pengetahuan yang berawal pada tahun 1910 dan disebut sebagai "behaviorism" berkembang pesat dan kini disebut dengan berbagai istilah, seperti Behavioral Neurology, Clinical Neuropsychology, dan Higher Corti-cal Functions. Dalam pada itu Bagian Neurologi FKUI/RSCM menggunakan nama Fungsi Luhur (Fungsi Kortikal Luhur)(10,14,23,25). PeriIaku dalam konteks ini mencakup fungsi bahasa, memori, visuospasial, emosi, dan kognisi (6)."
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0101
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arjatmo Tjokronegoro
"Biologi Kedokteran merupakan ilmu yang sangat luas dan dalam, serta merupakan sendi-sendi serta dasar Ilmu Kedokteran secara menyeluruh. Yang menarik dalam. Biologi Kedokteran ialah adanya pertanyaan yang selalu kita hadapi: "Apakah hidup itu ?". Hal ini merupakan pertanyaan inti dan mendasar, yang harus dijawab oleh setiap ahli "life sciences". Manusia merupakan makhluk yang tertinggi martabat dan kemampuannya bila dibandingkan dengan makhluk hidup lain di muka bumi ini. Tubuhnya terdiri atas berjuta-juta sel, membentuk jaringan dan organ yang spesifik. Dengan demikian unit terkecil manusia adalah sel, di dalamnya masih terdapat organel-organel pelik yang kecil, seperti nukleus, kromosom, DNA ("deoxyribonucleic acid"), RNA ('ribonucleic acid"), mitokondria, ribosom dll.
Puluhan pertanyaan mendasar harus dipelajari hingga tuntas, seperti bagaimana sel bergerak, sel mengkhususkan diri (diferensiasi) ke dalam jaringan-jaringan dan organ, bagaimana sel berkomunikasi, sel menua, sel mati, sel menyembuhkan diri, sel bergerak, bagaimana sel meneruskan keturunannya, bagaimana pembawa sifat diturunkan, bagaimana sel berubah menjadi kanker, bagaimana sel mempertahankan diri dari serangan kuman penyakit, bagaimana sel membentuk hormon, enzim, bagaimana pengaruh obat terhadap sel, reaksi sel terhadap pengaruh buruk dari luar (radiasi), bagaimana sel saraf menghantar rangsangan, bagaimana sel mengeluarkan zat-zat daya pertahanan tubuh (antibodi, interleukin, interferon dll), bagaimana sel berinteraksi dan bertoleransi dengan kuman penyakit: bakteri, virus, parasit, dli. Masih 1001 pertanyaan yang dapat diajukan, dipertanyakan dan dipelajari dalam Ilmu Biologi Kedokteran. Memang, mempelajari Biologi Kedokteran sama seperti mempelajari sebuah dasar suatu "iceberg" yang mencuat di permukaan laut. Bisa dalam sekali, dan masih gelap. Kita melihat ke dalam sel, ke dalam organel, ke dalam molekul, sehingga Biologi Sel dan Biologi Molekul merupakan bagian Ilmu Biologi Kedokteran yang amat penting dewasa ini."
Jakarta: UI-Press, 1993
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Kisa DS., Moch.
"Masalah pokok dalam tesis ini adalah bahwa kondisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR-RI baik kualitas maupun kuantitas dirasakan belum memadai dihadapkan sejumlah tuntutan Anggota Dewan yang harus dipenuhi.
Kerangka teori yang digunakan dalam tesis ini mengemukakan konsep-konsep tentang sumber daya manusia dan manajemen kepegawaian yang meliputi konsep umum peningkatan sumber daya manusia diambil dari rumusan yang tercantum dalam GBHN 1993, fungsi-fungsi operasional manajemen kepegawaian diambil dari pendapat Edwin B. Flippo yaitu pengadaan pegawai, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Juga dikemukakan model analisisnya.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Jenis populasinya adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI dengan mengambil sampel secara acak dan purposive dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh temuan-temuan sebagai berikut bahwa dalam organisasi Sekretariat Jenderal DPR-RI belum sepenuhnya didukung dengan pegawai yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena implementasi sistem pengadaan, sistem pendidikan dan pelatihan dan sistem pengembangan karir belum sepenuhnya mengacu pada sistem manajemen kepegawaian yang baik dan benar.
Sebagai saran perbaikan yang disampaikan adalah bagi sistem pengadaan : perlu dibuat analisis jabatan, uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan serta memanfaatkan tes psikologi. Bagi sistem pendidikan dan pelatihan : perlu peningkatan institusi yang menangani Diktat, peningkatan sarana/prasarana dan peningkatan metode belajar mengajar. Bagi sistem pengembangan karir perlu peningkatan obyektifitas penilaian DP-3, perlu dibuatnya Pola Karir Pegawai dan perlu pemanfaatan tes psikologi dalam proses promosi jabatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srisasi Gandahusada
"

"ULANGAN TOKSOPLASMOSIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA"

Toksoplasmosis merupakan suatu topik yang pada masa kini sedang hangat dibicarakan, karena ternyata, bahwa penyakit ini mempunyai dampak yang luas dan menyeluruh. Pada ibu-ibu toksoplasmosis dapat menyebabkan gangguan kehamilan seperti abortus atau lahir mati. Pada bayi penyakit ini dapat menyebabkan gangguan mata dengan akibat kebutaan. Mungkin juga menyebabkan penyakit sistemik atau neurologik yang berat. Di luar negeri toksoplasmosis menyebabkan kematian pada kasus AIDS. Bila di kemudian hari jumlah kasus AIDS bertambah banyak di Indonesia, maka toksoplasmosis menjadi masalah pada golongan penderita ini.

Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii, suatu parasit kucing dan hewan sejenisnya (Felidae), yang ditemukan pada hewan dan manusia dan tersebar Was di seluruh dunia. Nama Toxoplasma berasal dari kata Yunani Toxon, yang artinya lengkung dan plasma yang artinya bentuk, karena bentuknya melengkung seperti bulan sabit. Walaupun parasit ini pertama kali telah ditemukan pada tahun 1908 oleh Nicolle dan Manceaux pada hewan mengerat Ctenadaclylus gundi (1), pada tahun 1923 cleft Janku (2) dilaporkan pada retina anak dengan hidrosefalus dan pada tahun 1937 oleh Wolf dan Cowen (3) dinyatakan sebagai penyebab infeksi kongenital pada anak, tetapi baru pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi jelas, ketika Hutchison (4) menemukan daur aseksual dan seksual Toxoplasma gondii pada usus kecil kucing. Perkembangbiakan parasit ini dalam sel epitel usus kecil kucing menghasilkan dikeluarkannya ookista dengan tinja kucing. Ookista mejadi matang dan infektif dalam 3 - 5 hari di tanah dan ookista matang yang mengandung 8 sporozoit ini dapat hidup sampai setahun di dalam tanah yang lembab dan panas, yang tidak kena sinar matahari langsung. Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai 10 juta ookista sehari selama dua minggu.

Di dalam tanah terdapat cacing tanah yang gemar makan tinja dan terus-menerus bergerak sehingga ookista dalam tinja kucing tersebar di dalam tanah. Tikus juga gemar makan tinja, dan mudah sekali terinfeksi dengan ookista Toxoplasma gondii. Di dalam tubuh tikus ditemukan takizoit pada infeksi akut dan kista jaringan di otak dan otot-otot pada infeksi.

"
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0110
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>