Ditemukan 3702 dokumen yang sesuai dengan query
Doxat, John
London: Hutchinson Benham, 1977
363.610 DOX l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lyte, Charles
London: Greater London Council, 1976
914.21 LYT l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Vicki Lusiagustin
"Aktivitas penambangan pasir di sungai Komering, Sumatera Selatan, telah ada sekitar waktu yang lama dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya pembangunan yang terjadi di Kabupaten OKU Timur. Tujuan penelitian ini adalah menilai sebaran lokasi penambangan pasir, dan dampak dari adanya aktivitas penambangan pasir terhadap perubahan lingkungan fisik Sungai Komering yang berupa kualitas fisik air sungai dan perubahan alur sungai. Penelitian ini menggunakan kombinasi aplikasi SIG dengan penginderaan jauh serta pengukuran langsung di lapangan. Citra Landsat 7, Landsat 8 dan Spot 4 digunakan untuk melihat perubahan alur Sungai Komering dan bentukan sedimentasi gosong sungai serta point bar secara spasial dan temporal dalam rentang waktu 2003-2014. Pengukuran langsung dan pengambilan sampel air sungai dilakukan pada 10 titik lokasi penambangan pasir dan digunakan untuk melihat kualitas fisik air Sungai Komering dengan parameter kekeruhan, TSS dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penambangan pasir di Sungai Komering telah menyebabkan degradasi terhadap kualitas fisik air terutama pada parameter kekeruhan dan TSS karena melebihi baku mutu kualitas air kelas II, dan juga perubahan alur sungai serta mempengaruhi luas dari bentukan sedimentasi gosong sungai dan point bar.
The sand mining activities which are located in the Komering river, South Sumatera, have since a long time been exist and keep growing along with the developmental improvements that are occurred in the East OKU Regency. The aim of the study is to assess the distribution of sand mining activities to wards the Komering River's physical environment changes in the form of river water physical quality and river stream changes. This study uses the combinations of SIG application with a remote sensing and a direct measurement in the field. Landsat 7, Landsat 8 and SPOT 4 are used to view the Komering River's stream changes and the hirst river sedimentation forms and point bar spatially and temporally from the years 2003 2014. Direct measurement was collected at 10 locations of sand mining that was used to view the Komering River's water physical quality, particularly on the turbidity and TSS because they exceed the class II standard of water quality, and also they exceed the changes in the river stream, then affecting the spacious from the hirst river sedimentation forms and point bar"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47243
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jerome, Jerome K.
London: Longmans, Green and Co. , 1950
827 JER t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Renaud, Fabrice G., editor
"This book about the Mekong Delta presents a unique collection of state-of-the-art contributions by international experts from different scientific disciplines about the characteristics and pressing water-related challenges of the Mekong Delta in Vietnam."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20405685
eBooks Universitas Indonesia Library
Muhardiyan Erawan
"Sungai Balingara merupakan salah satu sungai dengan tipe Gravel-Bed di Indonesia. Sungai Gravel-Bed mudah berubah bentuk alurnya dalam waktu yang relatif singkat dikarenakan beberapa variabel antara lain iklim (curah hujan), debit sungai, topografi, jenis batuan, dan tutupan lahan. Untuk mengetahui perubahan alur Sungai Balingara digunakan citra landsat 7 dan 8 dan dianalisis secara planimetrik atau 2 dimensi. Parameter untuk mengetahui perubahan alur sungai antara lain Sinousity Ratio , Brice Index, luasan erosi dan deposisi. Perubahan alur sungai dihubungkan dengan perubahan tutupan lahan dan dianalisis secara deskriptif spasial dan temporal. Lokasi alur sungai yang memiliki gradien rendah pada wilayah hulu dan tengah DAS dengan jenis batuan berupa kerikil (gravel) lebih mudah berubah dibandingkan lokasi yang lainnya. Perubahan luasan erosi dan deposisi berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan.
Balingara River is one of the rivers with the type Gravel-Bed in Indonesia. Gravel-Bed Rivers easily deformed in a relatively short time due to several variables, that are climate (rainfall), river discharge, topography, rock types, and land cover. To determine stream channel changes in Balingara River used Landsat 7 and 8 and analyzed planimetric or two dimensions. Parameters to determine changes in the stream channel are Sinousity Ratio, Brice Index, the extent of erosion and deposition. Changes in stream channel associated with changes in land cover then analyze with descriptive analysis of spatial and temporal. The location of a stream channel has a low gradient in the upstream and middle watershed with the type of rock in the form of gravel is more easily changed than other locations. Changes in the area of erosion and deposition influence the land cover changes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S65977
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gerlien Christle Tampilang
"Dalam melakukan pengelolaan sungai di Daerah, Pemerintah Daerah perlu untuk berkoordinasi dengan Daerah lain dan juga Pusat mengingat adanya pertemuan wilayah sungai yang berada dalam kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hal ini yang bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, antara lain kewenangan pengelolaan sungai di Indonesia, hubungan Pusat dan Daerah dalam pengelolaan sungai, dan kewenangan DKI Jakarta secara khusus dalam pengelolaan sungai. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yang dalam hal ini penulis melakukan studi pustaka dilengkapi dengan wawancara terhadap beberapa narasumber. Hasil dari penelitian bersifat deskriptif-analitis, di mana Penulis menjelaskan kondisi pengelolaan sungai oleh Pemerintah Daerah di Indonesia, secara khusus Pemerintah DKI Jakarta. Penulis mendapati permasalahan dalam hal kesepahaman dan koordinasi yang belum sempurna dalam pelaksanaan pengelolaan sungai. Dari hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran dalam hal kesepahaman wilayah dan kewenangan, perbaikan komunikasi dan koordinasi, serta pelayanan sistem informasi yang lebih optimal demi transparansi hasil kinerja.
In carrying out regional river management, the regional government should coordinate with other regions or the central government in consideration of converged river regions. Therefore, the author felt the need to do a further research which is especially intended to find out some of the followings: the authority of river management in Indonesia, relation between the central government and regional government in river management, and the authority of DKI Jakarta specially in river management. This research exert normative-juridical method which led the author to perform some literature reviews equipped by interviews with the sources. The result of this research is analytical descriptive, in which the author explains the condition of river management conducted by the regional government in Indonesia, specially the regional government of DKI Jakarta. The author finds rudimentary understanding and coordination to be the main problems within the execution of river management. From the result of the research, the author offers some suggestions in terms of understanding the regions and authority, improving communication and coordination, and also optimizing the information-system services in the interest of transparency of performance results."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iwan Haryono
"Sungai Jangkok adalah salah satu yang termasuk tercemar berat di NTB. Nilai BOD telah melebihi standar baku mutu air kelas II dan menurut nilai Family Biotic Index (FBI) sungai dalam kategori tercemar berat bahan organik. Tujuan penelitian adalah mewujudkan pengelolaan DAS Jangkok yang berkelanjutan sesuai dengan fungsi sungai melalui penerapan strategi pengendalian pencemaran. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap masyarakat, dan stakeholder (pemerintah dan LSM). Data kualitas air diperoleh dari DLHK NTB dan DLH Kota Mataram dan dilakukan pengambilan sampel dengan teknik composite sample. Metode yang digunakan adalah STORET, QUAL2Kw, regresi logistik dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Sungai Jangkok, Kota Mataram dalam kategori tercemar berat dari tahun 2015-2022 dengan rata-rata skor STORET adalah -79,25 dan beban pencemaran BOD, COD dan TSS yang masuk telah melebihi daya tampung beban pencemaran. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kurang baiknya persepsi masyarakat terhadap status pencemaran (67%) dan kebermanfatan sungai (59%), masih adanya perilaku membuang sampah dan/atau BAB di sungai (23%), kurang baiknya perilaku pencegahan (59%), kurang baiknya sarana pembuangan air limbah (40%) dan sampah (58%) dan masih adanya rumah yang membelakangi sungai (59%). Beberapa penyebabnya adalah belum terjadi sinergi lintas wilayah administrasi antarstakeholder, tidak ada penegakan hukum untuk masyarakat, program kerja bergantung anggaran pemerintah dan tidak ada disinsentif. Kesimpulan penelitian ini, strategi yang sesuai adalah membuat suatu program pengurangan beban pencemaran yang terintegrasi lintas kabupaten/kota, terintegrasi lintas lembaga dengan kewenangan berbeda, terintegrasi dengan masyarakat, dan sesuai dengan kondisi aktual sungai dan sosial ekonomi masyarakat.
Sungai Jangkok is one of those considered heavily polluted in NTB. The Biochemical Oxygen Demand (BOD) value has exceeded the standard for Class II water quality, and according to the Family Biotic Index (FBI) value, the river falls under the category of heavy organic pollution. The research objective is to realize sustainable management of the Jangkok Watershed in accordance with its river functions by implementing pollution control strategies. Data collection was conducted using questionnaires and interviews with the public and stakeholders (government and NGOs). Water quality data was obtained from DLHK NTB and DLH Mataram City, and sampling was carried out using the composite sample technique. The methods employed were STORET, QUAL2Kw, logistic regression, and SWOT. The research findings indicate that, in general, the Jangkok River in Mataram City falls into the heavily polluted category from 2015 to 2022, with an average STORET score of -79.25. Moreover, the pollution loads of BOD, COD, and TSS entering the river have exceeded the pollution carrying capacity. The condition is influenced by several factors, including the less favorable perception of pollution status (67%) and the usefulness of the river (59%) by the community. Additionally, the persistent behavior of littering and/or defecating in the river (23%), inadequate preventive practices (59%), insufficient wastewater disposal facilities (40%), and improper waste management (58%) are contributing factors. Moreover, the existence of houses backing up to the river (59%) also plays a role in the current condition. Some of the causes are the lack of synergy across administrative regions between stakeholders, the absence of law enforcement for the community, dependency on government budget for work programs, and the lack of incentives. The conclusion of this research suggests that the most effective strategy for taking is to develop a program for reducing pollutant loads that is integrated across districts and cities, integrated across agencies with various levels of authority, integrated with the community, and in accordance with the river's actual conditions and the socioeconomic community."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Furqoni Arief
"Perubahan penggunaan tanah menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan alur sungai. Hal tersebut disebabkan perubahan yang terjadi memberikan masukan sedimen yang besar ke dalam sungai. Akibatnya, terjadi perubahan pada alur sungai. Dengan mengambil kasus perubahan penggunaan tanah di DA Way (sungai) Sekampung. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap alur sungainya. Untuk mendapatkan data penggunaan tanah dan alur sungai dilakukan interpretasi citra Landsat on screen pada tahun 1977, 1996, 2002, dan 2013. Sinuosity index dipergunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi pada alur sungai.
Hasil penelitian ini memperlihatkan perubahan luas hutan selama tahun 1977 - 2013 luasnya berkurang sebesar 2,77% dan luas kebun kelapa sawit bertambah 0,63% serta terjadi perubahan pada penggunaan tanah lainnya. Dampaknya terhadap alur sungai dari 37 lokasi yang diteliti, 20 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin berkelok yang ditandai dengan bertambahnya nilai sinuosity index, 15 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin lurus yang ditandai dengan berkurangnya nilai sinuosity index, dan 2 lokasi terjadi pemotongan alur sungai berupa pelurusan akibat campur tangan manusia. Meskipun demikian tidak adanya perubahan yang signifikan disebabkan karena terdapatnya 1 bendungan dan 2 bendung yang mempengaruhi hal tersebut.
Land-use change is one factor that changes of river channel. That is happened because the change given more layers of sediment into the river. Therefore, the river channel is changed. By taking the case in Way (river) Sekampung about land-use change towards the river channel. In this research, the researcher interpreted the Landsat imagery on screen from 1977, 1996, 2002, and 2013 to obtain the data of land-use and river channel. Sinuosity index used to determine the river channel change. At the end of this research, it showed the change of forest area for period 1977 - 2013 has been reduced 2,77% and increased into 0,63% for oil palm plantations and other land-use change. The impacts on river channel from 37 locations studied, found that 20 locations showed from the increased sinuosity index value, 15 locations showed the decreased sinuosity index value, and 2 locations of cutting groove alignment because of human interventions. However, the significant change is affected by one dam and two weirs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57443
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Tsaqib Muallif
"Integrasi antara angkutan sungai dan angkutan darat dianggap sebagai solusi potensial untuk meningkatkan minat masyarakat. Namun, proses pengambilan keputusan terkait pemilihan moda angkutan sungai yang terintegrasi ini memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Meskipun potensi angkutan sungai telah diakui, belum ada penelitian khusus yang secara komprehensif menerapkan metode-metode dalam konteks pemilihan moda angkutan sungai yang terintegrasi dengan angkutan darat di Kota Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan moda angkutan sungai dan menganalisis probabilitas minat penggunaan moda angkutan sungai. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bobot prioritas yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda transportasi dari Alalak Utara menuju Sungai Lulut dan sebaliknya di Kota Banjarmasin adalah urutan pertama faktor waktu perjalanan dan biaya dengan bobot 27%, di ikuti oleh faktor frekuensi perjalanan 18%, faktor kenyamanan 10%, faktor keamanan 10%, dan terakhir faktor maksud perjalanan dengan bobot 8%. Para pelaku perjalanan melakukan perjalanan dari Alalak Utara menuju Sungai Lulut atau sebaliknya akan memilih moda transportasi motor sebanyak 41%, memilih moda mobil sebanyak 31%, transportasi angkutan darat sebanyak 18% dan yang memilih moda angkutan sungai+angkutan darat sebanyak 10%. Dari grafik sensitivitas variabel dapat diketahui variabel waktu perjalanan dan biaya perjalanan memperlihatkan arah kemiringan garis negatif. Yang artinya jika selisih peningkatan nilai variabel semakin besar, maka probabilitas pemilihan moda angkutan sungai yang terintegrasi dengan angkutan darat akan semakin kecil.
Integration between river transportation and land transportation is considered a potential solution to increase public interest. However, the decision-making process regarding the choice of integrated river transport modes requires a careful and informed approach. Even though the potential of river transportation has been recognized, there has been no specific research that comprehensively applies methods in the context of selecting river transportation modes that are integrated with land transportation in Banjarmasin City. This research aims to analyze the factors that influence interest in using river transportation modes and analyze the probability of interest in using river transportation modes. The results of this research show that the priority weights that have the most influence on the choice of transportation modes from North Alalak to Sungai Lulut and vice versa in the City of Banjarmasin are the first order factor of travel time and cost with a weight of 27%, followed by the travel frequency factor of 18%, comfort factor of 10%, and safety factor. 10%, and finally the travel intent factor with a weight of 8%. Of the travelers traveling from North Alalak and Sungai Lulut or vice versa, will choose motorbike transportation as much as 41%, will choose car as much as 31%, will choose land transportation as much as 18% and will choose land + river transportation as much as 10%. From the variable sensitivity graph, it can be seen that the travel time and travel cost variables show a negative line slope. This means that if the difference in increasing variable values ââis greater, then the probability of choosing a river transport mode that is integrated with land transport will be smaller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library