Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erni Herawati
"Fenomena maraknya peredaran manga di Indonesia saat ini di awali dengan kemunculan film animasinya di televisi di Indonesia. Candy-Candy dan Doraemon. Merupakan film serial animasi yang cukup mendapat tanggapan penonton televisi di Indonesia. Setelah kemunculan animasi, maka peredaran manga mulai marak di Indonesia. Pericembangan manga yang cukup meluas dapat ditandai dari jumlah data penjualan yang semakin meningkat, dibarengi dengan jumlah ruang etalase manga yang semakin meluas di toko-toko buku. Pada satu judul manga dapat terjual sekitar 40.000 eksemplar untuk setiap hari. Jumlah itu sangat besar bila dibandingkan rata-rata penjualan industri perbukuan yang hanya mencapai 3.000 eksemplar setiap judul. Selain di toko-toko buku besar, manga saat ini juga dapat dijumpai di kios-kios penjual majalah dan koran. Selain itu, perkembangan manga juga ditunjang oleh terbitnya majalah atau tabloid yang khusus mengulas tentang perkembangan manga maupun anima yang merupakan produk visualisasi manga yang ditampilkan dalam televisi ataupun bioskop. Dari data yang ada menunjukkan bahwa dari keseluruhan manga yang ada saat ini, manga yang paling disukai adalah manga yang bergenre shonen (manga yang dikhususkan bagi remaja laki-laki). Mange ini ternyata tidak hanya disukai oleh remaja laki-laki tetapi juga remaja perempuan.
Kepopuleran manga di Indonesia ini telah membuatnya menarik untuk diteliti dari berbagai aspek yang mengiringi kemunculannya. Beberapa penelitian telah menunjukkan tentang kepedulian terhadap tema-tema yang tertuang dalam gambar dan cerita manga banyak menampilkan hal-hal yang sesungguhnya tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penelitian di sini dimaksudkan untuk mengungkap bagaimana sebenarnya khalayak pembaca manga memaknai manga yang beredar di Indonesia, khususnya manga yang bergenre shonen yang mempunyai jangkauan pembaca yang Iebih iuas dan dinikmati oleh pembaca baik laki-laki dan perempuan. Pemaknaan ini nanti akan terkait juga dengan pengalaman para remaja tersebut membaca manga dan bagaimana kemudian mereka merepresentasikan dan menampilkan apa yang mereka maknai dalam komunikasi sehari-hari diantara mereka. Dengan menggunakan kerangka kerja dari kajian budaya, terutama yang disampaikan oleh Stuart Hall tentang encoding dan decoding. Maka pemaknaan di sini berusaha untuk mengungkap tentang bagaimana makna-makna yang dihasilkan oleh para remaja baik kelompok laki-saki dan perempuan ketika berinteraksi dengan cerita, gambar dan tema pada manga shonen yang seringkali menampilkan adegan kekerasan dan vulgar. Dengan terungkapnya makna-makna tersebut, maka akan dapat diketahui tipe-tipe khalayak pembaca manga berdasarkan konteks gender.
Hasilnya adalah ternyata pemaknaan yang diberikan oleh kelompok laki-laki dan perempuan cenderung berbeda ketika dihadapkan pada tema-tema yang mengarah pada kekerasan dan vulgar. Pada tema-tema tentang kekerasan masih ditemui pemaknaan dominan pada kelompok remaja perempuan, tetapi pada tema-tema vulgar tidak ditemukan pemaknaan dominan pada kelompok perempuan. Beberapa alasan yang diberikan oleh kelompok remaja perempuan adalah karena dalam tema vulgar yang ada pada manga shonen, perempuan seringkali hanya menjadi obyek saja dari tokoh laki-laki yang ada. Pada tema kekerasan dan tema vulgar pada kelompok laki-laki masih ditemui pemaknaan dominan, seberapapun tingkat kekerasan dan vulgar yang ditampilkan dalam manga shonen. tidak ditemukan pemaknaan oposisional pada kelompok remaja laki-laki ketika mereka dihadapkan pada tema manga shonen yang cenderung menampilkan kekerasan dan vulgar. Hal ini menandakan bahwa kelompok laki-laki temyata lebih permisif terhadap budaya dan nilai-nilai yang ditampilkan dalam manga shonen. Hasil lain dari penelitian ini adalah terungkapnya gaya komunikasi yang berbeda, di mana temyata dalam komunitas para penggemar manga baik laki-laki dan perempuan terdapat persamaan identitas yang membedakannya dengan komunitas lain yang bukan penggemar manga. Pemaknaan terhadap cerita dan gambar dalam manga shonen ternyata oleh para remaja direpresentasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui komunikasi diantara mereka. Tanda-tanda visual yang ada pada manga shonen dipakai untuk menampilkan identitas berbeda, ekspresif dan juga menggambarkan komunikasi yang lebih tepat sasaran pada komunikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Widyaisha
"Wacana dapat ditemukan dalam komik karena gambar dan teks yang diwakili. Untuk memahami sebuah wacana diperlukan alat kohesi-koherensi dan konteks. Konteks inilah yang berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Dalam tulisan ini, dijelaskan mengenai elemen komik, alat kohesi-koherensi dan konteks yang ada dalam komik Mice. Hasil yang didapat melalui analisis ini adalah hubungan antara gambar dengan komponen kohesi-koherensi dan konteks sangat berkaitan untuk dapat dimengerti oleh para pembaca. Elemen komik yang banyak ditemukan dalam komik Mice adalah panel, sudut pandang, tema, ilustrasi, splash, dan balon kata. Kohesi-koherensi yang banyak ditemukan adalah referensi, repetisi, konjungsi, dan elipsis. Walaupun elemen-elemen yang membentuk komik tidak lengkap, hal ini tetap dapat mendukung pembaca dalam memahami wacana komik.

Discourse can be found in the comic as represented of pictures and text . To understand the discourse, we should have knowledge of cohesion, coherence, and context. This component related to knowledge of the society. In this journal, described the unity of elements comic, cohesion, coherence, and context of in the Mice comic. Through this study, we got that the correspondence between the pictures in the comic and the components of cohesion- coherence and context have greatly effect to be understood by the readers. Elements of comic that found in the comic are panel, point of view, theme, illustration, splash, and ballon of thought. Cohesion and coherence that found in the comic are reference, repetition, conjunction, and ellipsis. Although the elements that built up the comic, cohesion-coherence, and the context are not complete, it still can support the readers to understand of the comic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agiska Tanesya
"Penelitian ini membahas tingkat kesepadanan penerjemahan interjeksi dan perubahan bentuk dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam komik Spirou et Fantasio seri pertama Quatre Aventures de Spirou et Fantasio dan terjemahannya. Fokus penelitian ini terletak pada semua jenis interjeksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Peneliti memilih data atau kata yang mengandung interjeksi dalam komik baik bahasa Prancis maupun bahasa Indonesia dan dianalisis padanannya dengan mengacu pada teori kesepadanan Williams 2013 , teori analisis komponen makna Leech 1981 dan teori pergeseran Catford 1965 . Hasil penelitian menunjukkan 328 interjeksi dengan jumlah kesepadanan total lebih banyak daripada kesepadanan tidak total, sehingga dapat dikatakan bahwa penerjemah tetap mempertahankan kesepadanan dari BP ke BI. Interjeksi dalam bentuk onomatope atau seruan biasa mendominasi bentuk interjeksi lainnya. Makna interjeksi lebih didukung oleh bantuan gambar daripada kalimat yang mengikuti. Pergeseran yang muncul hanya perubahan bentuk kelas kata baik dari nomina ke adjektiva maupun ke verba tanpa mengubah pesan bahasa sumber tetapi sesuai dengan mengikuti kaidah dalam bahasa Indonesia.

This study discusses the equivalence of the level of interjection translation and the form shift from French into Indonesian in Spirou et Fantasio comic: Quatre Aventures de Spirou et Fantasio and its translation. The focus of this research lies in all types of interjections. The research method used is qualitative method with literature study technique. We chose data or words containing interjections in both French and Indonesian comics and analyzed their equivalent based on Williams equivalence theory 2013 , Leech 39;s 1981 component analysis theory and Catford 1965 for the forms shift. The results showed 328 interjections with the total number of equivalents more than the partial correspondence, so the translator maintains the correspondence between French and Indonesian. Interjection in the form of onomatopoe dominates other forms. The meaning of interjections is supported by the images rather than following sentences. We only found word class shift: from either noun to adjectives or verbs without altering the source language message but in accordance with the rules in Indonesian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Puspita Sari
"Tingginya angka penjualan komik Jepang di Indonesia menunjukkan adanya minat baca yang tinggi terhadap komik Jepang. Minat baca terhadap komik Jepang menyentuh semua kalangan, terutama di kalangan remaja. Hal itu disebabkan remaja menyukai bahan bacaan yang ringan. Salah satu faktor yang memengaruhi minat baca seseorang yaitu pengaruh lingkungan sosial, contohnya pengaruh teman sebaya. Remaja biasanya membentuk kelompok teman sebaya yang memiliki pengaruh besar terhadap tingkah laku remaja itu sendiri. Populasi penelitian ini adalah remaja yang duduk di bangku SMA. Penelitian ini akan membahas hubungan antara teman sebaya dengan preferensi terhadap komik Jepang yang diminati remaja SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 93 partisipan remaja SMA yang terdaftar sebagai siswa bimbingan belajar “X” di Depok. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan preferensi komik Jepang yang diminati remaja SMA. Selain itu, terdapat kontribusi yang kuat antara variabel teman sebaya dengan variabel preferensi terhadap komik Jepang yang diminati remaja SMA.

The rapid growth of Japanese comic sales in Indonesia indicates a high interest in reading Japanese comics. This interest has spread within all age groups, especially among teenagers. It is most probably because teenagers prefer light reading materials. One of the factors that influence someone’s interest in reading is the social environment, from the peer group for instance. Normally, teenagers with shared interests form a group or clique, which eventually will have a notable influence in their behaviours. The population of this research involves teenagers who are currently studying in high school level. This research is conducted to examine a correlation between peer groups and reading preference towards Japanese comic among high school students, using quantitative method by spreading questionnaires to 93 high school students who are listed as Bimbingan Belajar “X” students (tutorial classes) in Depok as participants. Result shows that there is a significant correlation between peer groups and reading preference towards Japanese comics among high school students. Furthermore, there is a strong contribution between peer groups variable and reading preference towards Japanese comics among high school students variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Akita Priandana
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana audiens, khususnya pemelajar kebudayaan Jepang, memaknai nilai-nilai yang dianut masyarakat Jepang, yang tersemat di dalam berbagai judul shonen manga. Analisis penelitian ini berfokus pada pembaca manga sebagai audiens aktif, yang mungkin memaknai manga yang mereka baca dalam berbagai cara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigm interpretive-constructivism dan teori reception analysis untuk menganalisis pemaknaan pembaca manga.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembaca yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai kebudayaan Jepang memiliki kecenderungan untuk menegosiasikan nilai-nilai masyarakat Jepang dan membandingkannya dengan latar belakang sosial maupun kebudayaannya sendiri. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai masyarakat Jepang tersebut tidak diaplikasikan secara langsung oleh pembaca yag mempelajari kebudayaan Jepang.

This research focused on how audience, especially Japanese Studies learners, interpret Japanese ideologies that attached in many shonen manga's title. The research's aim is to find out how manga's reader as active audience interpret mangas that they read. It is a qualitative research that is using interpretive constructivism as its paradigm and reception analysis as its theory to analyze manga readers interpretation.
The result of this research shows that reader who has insight about Japanese studies tends to negotiate Japanese ideologies and compares them with his/her social background or culture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Emil Mujamil
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai daya terima siswa SDN Tugu 10 Kota Depok terhadap media komik edukasi gizi "D dan Serangan Rakitis" tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pada siswa kelas lima sebagai informan, guru wali kelas lima dan orang tua siswa sebagai informan kunci. Data dikumpulkan dengan metode Fokus Grup Diskusi (FGD) pada informan dan metode wawancara mendalam pada informan kunci.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komik edukasi gizi "D dan Serangan Rakitis" ini memiliki daya terima yang baik bagi informan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan vitamin D informan karena melalui komik tersebut pengetahuan informan mengenai vitamin D meningkat. Penulis menyarankan untuk mengembangkan media komik edukasi gizi tersebut sebagai media promosi kesehatan bagai anak usia sekolah.

This study aims to assess the comprehension level of students in Tugu 10 Elementary School, Depok City, towards comic as a nutrition education media which entitled "D dan Serangan Rakitis" 2015. This study use a qualitative method which are tested in the fifth grade students as informants, and tested in the fifth-grade homeroom teacher and parents as key informants. The data are collected by Focus Group Discussion (FGD) method on informants and indepth interviews method on key informants.
These results indicate that the nutrition comic "D dan Serangan Rakitis" has a good acceptance for the informants as reading material since the comic increases the informant’s knowledge regarding vitamin D. The authors suggest to develop nutrition comic as a health promotion media for school-age children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Amanita
"Novel visual adalah gabungan novel dan game yang menampilkan cerita novel dalam bentuk gambar statis yang bisanya digambar dalam bentuk anime dan memiliki kotak dialog di bawah gambar tokoh yang sedang berbicara. Salah satu novel visual yang terkenal di Jepang adalah Amnesia. Novel visual tersebut memiliki beberapa gambaran mengenai fenomena sosial dalam kehidupan masyarakat Jepang. Salah satu fenomena sosial yang terdapat dalam novel visual ini adalah ijime. Ijime adalah sebuah masalah sosial di Jepang yang berbentuk suatu perilaku penyiksaan yang agresif terhadap mental dan fisik seseorang secara terus menerus oleh orang yang memiliki posisi lebih tinggi dari orang yang diijime. Dalam jurnal ini akan dianalisis dampak dan bentuk-bentuk ijime dalam novel visual Amnesia berdasarkan teori bentuk ijime dalam buku yang Yoshio Murakami yang membagi ijime menjadi dua bentuk yaitu penganiayaan fisik dan mental.

Visual novel is a combination of a novel and a game that shows the story in a form of static images, most often using anime-style art with a dialog box under the picture of speaking character. One of the most popular Japanese visual novel is Amnesia. This visual novel depicted some of the social phenomena in Japanese society. One of them is ijime. Ijime is one of the social problem in Japan in the form of continuous, aggressive persecution, both physically and mentally, against someone by those with higher position than him/her. In this journal, the writer will analyze the impact as well as various forms of ijime in visual novel, based on a theory from Yoshio Murakami?s book about the forms of ijime, which he divided into two: Physycally and Mentally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Rakhmania
"Tesis ini membahas tentang bagaimana representasi perempuan sebagai Objek Moe yang tercermin dalam Manga K-On!. Moe merupakan suatu ungkapan yang mengekspresikan obsesi dan perasaan Otaku yang menggebu-gebu terhadap karakter pujaannya. Tesis ini menganalisis tokoh utama perempuan pada Manga K-On! yang populer di kalangan Otaku. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis menggunakan bantuan Semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam Manga K-On! merepresentasikan perempuan sebagai Objek Moe dengan karakteristik utama sebagai perempuan muda yang lugu dan imut. Selain itu, penelitian menemukan bahwa penggemar tokoh fiksi sebagai Objek Moe dalam Manga dan Anime adalah pria dewasa. Oleh karena itu, Manga K-On! yang bertema Moe masuk dalam kategori Seinen Manga.

The thesis discuss about how representation of women as the object of Moe which portrayed in K-On! Manga. Moe is a phrase to express an obsession and Otaku's passionate feeling toward their favorite character. This thesis analyze heroines in K-On! Manga who are very popular among Otaku. Also, the type of this research is a qualitative research using descriptive analysis with help of Charles Sanders Peirce's Semiotic method. The result shows that heroines in K-On! Manga represent women as the Object of Moe with the main characteristic as an innocent and cute young beauties. Furthermore, this research found that fans of Moe's Object in Manga or Anime are adult men. In consequence, K-On! Manga as Manga with Moe theme is categorized as Seinen Manga.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Sintiawati
"Globalisasi yang terjadi karena adanya kemajuan teknologi seperti internet, telepon genggam, dan lain-lain menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas. Bukan hal yang tidak mungkin lagi untuk bisa berkomunikasi dengan mudah dengan orang yang berada di luar negara kita, atau pun membaca buku-buku asing yang tidak dijual di negeri kita, dengan adanya internet membuat segalanya menjadi mudah. Globalisasi ini juga dimanfaatkan Jepang untuk menyebarkan pengetahuan bahasa mereka pada negara lain, melalui komik. Dengan membaca manga atau komik Jepang, kita dapat memahami bahasa dan budaya masyarakat Jepang. Salah satu manga tersebut adalah Otoboke, dari komik ini terlihat gambaran kehidupan masyarakat Jepang melalui kumpulan cerita pendek empat panel di dalamnnya.

Globalization is happening because of the advances in technology such as the internet, mobile phones, and others caused the world to be without limit. That’s not a possible to be able to communicate easily with people outside our country, or even read foreign books that are not sold in our country, with the internet makes everything easier. Globalization is also used Japan to spread their knowledge of the language in other countries, through the comics. By reading manga (Japanese comics), we can understand the language and culture of the Japanese people. One of the manga is Otoboke, this visible image of the comic life of the Japanese people through the collection of short stories in four panels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Digo Syahrial
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman masa kecil membentuk kepribadian tokoh utama dalam manga When I become a Mother karya Yukari Kawachi. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks dengan pendekatan psikologi dan menggunakan teori psikososial Erikson. Temuan utama dalam studi ini adalah pengalaman masa kecil tokoh utama mempengaruhi bagaimana ia bertindak, berlaku, dan berpikir.

ABSTRACT
This research has a purpose to see how childhood experience can affect and form a character of the main role in Manga ldquo; When I Become a Mother rdquo; by Yukari Kawachi. It applies text analysis method with psychology approach, as well as psychosocial theory. Major finding in this research is childhood experience of the main role affect the way she act, react, and how she thinks."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>