Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The oil price has been increasing since the last few years. Since then the utilization of hydro power plant has also been increasing
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Digna Anggita
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan transaksi domestic non-deliverable forward di Indonesia, khususnya terkait pengaturannya yang diatur melalui berbagai pengaturan serta permasalahan hukum yang ada terkait penerapan pengaturan transaksi domestic non-deliverable forward ini sendiri. Berdasarkan hal tersebut, Penulis mengajukan pokok permasalahan yaitu bagaimana pengaturan dan pelaksanaan transaksi domestic non-deliverable forward di Indonesia serta bagaimana permasalahan hukum yang ada terkait dengan penerapan pengaturan transaksi domestic non-deliverable forward>di Indonesia. Bentuk penelitian ini bersifat yuridis normatif dan tipologi penelitian deskriptif-analitis. Kesimpulan yang didapatkan adalah 1) pengaturan mengenai transaksi domestic non-deliverable forward di Indonesia diatur melalui PBI No.20/10/PBI/2018 tentang Transaksi Domestic Non- Deliverable Forward yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Bank Indonesia No. 21/7/PBI/2019; 2) dalam penerapannya, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi fokus Bank Indonesia yaitu terkait supply dalam transaksi, adanya kekosongan hukum bagi bank yang terafiliasi dengan Amerika Serikat, serta seringnya terjadi ketidakselarasan antara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam mengeluarkan aturan. Saran yang diberikan adalah: 1) Bank Indonesia harus menghadirkan lembaga Central Counterparty untuk pendalaman pasar keuangan; 2) Harus dilakukan harmonisasi dalam membuat dan mengeluarkan peraturan antara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

This thesis discusses the regulation of  domestic non-deliverable forward transaction in Indonesia, specifically related to the arrangements that are regulated through various regulations as well as existing legal issues related to the application of domestic non-deliverable forward transaction arrangements themselves. Based on this, the author proposes the main issue regarding how are the regulation and implementation of domestic non-deliverable forward transaction. The method of this research is normative juridical and descriptive-analytical research typology supported by data collection tools in the form of literature and interviews. The conclusions obtained are 1) The arrangement regarding domestic non-deliverable forward transaction in Indonesia is regulated through PBI No. 20/10/PBI/2018 concerning Domestic Non-Deliverable Forward Transaction which are then refined through Bank Indonesia Regulation No. 21/7/PBI/2019; 2) in its implementation, there are several problems that is being Bank Indonesia’s focused, which are related to the supply in transactions, the existence of a legal vacuum for banks that are affiliated to the United States, as well as frequent discrepancies between Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan in issuing regulations. Moreover, suggestions given are: 1) Bank Indonesia have to immediately present a Central Counterparty Institution for a financial market deepening ; 2) Harmonization must be applied in making and issuing regulations between Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Jauhari
"Financial futures muncul pertama kali pada tahun 1972 yaitu sejak diperkenalkannya futures mata uang menyusul keruntuhan sistim pertukaran mata uang yang berlaku saat itu (Bretton Woods System). Perdagangan futures, baik komoditi maupun keuangan muncul sebagai respon terhadap perubahan tingkat harga yang menyebabkan ketidakstabilan di bursa komoditi maupun di bursa keuangan. Di Indonesia, perdagangan futures balk untuk komoditi maupun finansial belum berkembang dengan baik walaupun di bursa dunia sekarang ini sudah menuju ke arah globalisasi. Ada beberapa penyebab perdagangan futures tidak atau belum berkembang dengan balk, diantaranya belum adanya peraturan, tempat (bursa) serta standar akuntansi yang memadai. Masalah yang timbul berkenan dengan akuntansi futures adalah bagaimana mengakui dan inencatat nilai pasar (market value) dari suatu kontrak futures. Bertolak dari masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan bagaimana suatu transaksi futures dilaporkan dan dicatat dalam laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur/ kepustakaan dari buku, majalah, buletin, brosur internal dan sumber literatur lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FAS 52 dan FAS 80 membedakan perlakuan akuntansi futures kedalam tujuan hedging dan spekulasi. Untuk tujuan spekulasi, FAS 52 dan FAS 80 mengharuskan pengakuan perubahan nilai pasar futures kedalam income pada periode terjadinya. Sedangkan untuk tujuan hedging ada dua metode pengakuan perubahan nilai pasar yaitu metode mark to market dan metode deferal. Metode deferal menangguhkan pengakuan laba atau rugi yang telah direalisasi atau yang belum direalisasi dari obyek yang dihedging dan rugi atau laba dari instrumen hedging. Metode mark to market mengakui laba atau rugi pada periode berjalan atas instrumen hedging serta rugi atau laba dari obyek yang dihedging. Untuk mengantisipasi masuknya industri futures di Indonesia, maka perlu kiranya Ikatan Akuntan Indonesia dan instansi lain yang terkait mempersiapkan suatu standar akuntansi yang inenyeluruh yang mengatur pencatatan dan pelaporan transaksi futures di Indonesia yang dapat diandalkan dan mudah dimengerti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmayani Ayu Susanty
"Transaksi dalam perdagangan valuta asing saat ini semakin terus berkembang sehingga semakin memerlukan suatu pengawasan dan pemeriksaan terhadap unit kerja yang melaksanakan transaksi valas tersebut. Unit kerja tersebut di dalam Bank "X" adalah Departemen Foreign Exchange pada Divisi Treasury. Jenis transaksi foreign exchange (forex) yang diperdagangkan oleh Bank "X" meliputi transaksi produk induk yaitu transaksi spot, forward dan swap serta transaksi untuk produk turunannya atau transaksi derivatif seperti option. Penulisan skripsi ini menekankan pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Pemeriksaan Intern Bank "X" terhadap transaksi spot, forward dan swap. Transaksi spot merupakan transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang diikuti dengan adanya pergerakan dana pada saat jatuh tempo dengan masa penyerahan segera setelah penutupan dan paling lambat dua hari kerja berikutnya, sedangkan transaksi forward bila penyerahannya dilakukan lebih dari dua hari. Untuk jenis transaksi swap, transaksi ini merupakan kombinasi dari jual atau beli secara spot yang kemudian diikuti dengan beli atau jual secara forward dalam waktu yang simultan. Mengingat risiko yang dapat timbul dalam transaksi forex ini cukup besar seperti risiko pasar yang mungkin timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs mata uang asing, serta risiko kredit yang timbul karena pihak lain tidak •dapat memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, maka Divisi Pengawasan Intern Bank "X" yang berlaku sebagai pihak independen dalam perusahaan karena hanya bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris, telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) seperti yang diwajibkan oleh Bank Indonesia,yang berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Desember 1995."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Edina Kusumawati
"

Studi ini mengevaluasi penggunaan perangkat eksternal tambahan untuk membentuk sudut kemiringan dalam penggunaan laptop untuk memperbaiki postur head-neckdan meminimalisasi aktivitas otot. Di era modern ini, pengguna laptop sering menggunakan laptop di tempat umum dimana tidak terdapat tempat kerja yang dapat disesuaikan dengan pengguna. Selain itu, desain laptop yang memiliki layar menyatu dengan perangkat input menyebabkan postur yang tidak baik karena desain laptop yang portabel, ringan, dan hemat ruang tempat. Electromyography (EMG) digunakan pada penelitian ini untuk menyelidiki aktivitas otot saat menggunakan laptop dengan sudut kemiringan berbeda. Postur head-neckdiukur dengan sudut craniocervical untuk menilai perbaikan yang terjadi pada postur saat menggunakan laptop. Penilaian subjektif responden dalam menggunakan laptop dengan sudut kemiringan berbeda juga di evaluasi, begitu pula dengan efisiensi mengetik pada setiap sudut kemiringan. Berdasarkan hasil EMG, sudut kemiringan 12° menghasilkan aktivitas otot keseluruhan paling kecil. Hasil ini juga didukung oleh penilaian subjektif responden terhadap penggunaan sudut kemiringan. Meskipun sudut kemiringan lebih besar dapat membentuk postur head-neckyang lebih baik, hasil tersebut tidak sejalan dengan hasil aktivitas otot serta penilaian subyektif. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan pemanfaatan sudut kemiringan sebesar 12° saat menggunakan laptop untuk meningkatkan postur dan mengurangi risiko gangguan muskuloskeletal. 


This study evaluated the use of external peripheral to form inclines to improve posture and minimize muscle activity of using notebook computer. These days users often use notebook computer in public places or external environments where no adjustable workstation is provided. Furthermore, the design of laptop where the display is connected with the input device causes poorer posture to the user because the design of laptop which are portable, lightweight, and space saving. Electromyography (EMG) was used to investigate muscle activities when using notebook with different inclines. Head-neck posture was measured traditionally with craniocervical angle to assess the improved posture formed through applying different inclines in notebook usage. The subjective valuation by the computer users were also evaluated followed by calculating the efficiency of the typing task in each incline. Based on the EMG result, the 12° induced the less overall muscle activity of the muscles examined. This result was also supported by the respondents’ subjective valuation of the inclines. Even though bigger incline offered more improved head-neck posture, it didn’t correspond with the muscle activity result as well as the subjective valuation. Therefore, this study suggested the utilization of 12° when using laptop to improve posture and reduce the risk of any musculoskeletal disorder.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Maulana
"ABSTRAK

Impor bahan baku obat merupakan salah satu kebijakan PT Kalbe Farma dalam melakukan produksi obat untuk memenuhi kebutuhan obat Nasional. Oleh sebab itu, keuangan PT Kalbe Farma akan selalu menghadapi risiko kerugian selisih nilai tukar. Tercatat hingga September 2018 setiap terjadi depresiasi 1 persen, akan mengurangi laba konsolidasi PT Kalbe Farma hingga 7,68 miliar rupiah. Penelitian akan menggunakan pendekatan volatilitas GARCH dalam menghitung Value at Risk sebagai batas maksimum risiko nilai tukar yang dihadapi PT Kalbe Farma. Selanjutnya akan disimulasikan model Islamic Forward Agreement sebagai usaha untuk mengurangi kerugian akibat selisih nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan selama periode penelitian, terdapat 19 data penyimpangan actual loss terhadap nilai value at risk dan terbukti valid berdasarkan hasil Kupiec Test, sehingga model risiko dapat digunakan untuk mengukur risiko maksimum nilai tukar yang dihadapi PT Kalbe Farma. Kemudian sesuai asumsi yang dibentuk, kebijakan Islamic forward agreement akan efisien jika diterapkan pada periode jatuh tempo 3 bulan (90 hari) atau 6 bulan (180 hari) dengan biaya lindung nilai sebesar 1% dari total transaksi lindung nilai syariah, karena forward point akan lebih rendah dibanding biaya lindung nilai yang ditanggung PT Kalbe Farma.


ABSTRACT

 


Imports of medicinal raw materials are one of the policies of PT Kalbe Farma in conducting drug production to meet National drug needs. Therefore, PT Kalbe Farma's finances will always face the risk of losing exchange rate differences. Recorded until September 2018 every 1 percent depreciation occurs, it will reduce PT Kalbe Farma's consolidated profit to 7.68 billion rupiah. The research will use the GARCH volatility approach in calculating the Value at Risk as the maximum limit of exchange rate risk faced by PT Kalbe Farma. Furthermore, the Islamic Forward Agreement model will be simulated as an effort to reduce losses due to the difference in the rupiah exchange rate against the US dollar. The results showed that during the study period, there were 19 actual loss deviations data on value at risk and proved valid based on Kupiec Test results, so that the risk model can be used to measure the maximum risk of exchange rates faced by PT Kalbe Farma. Then according to the assumptions formed, the Islamic forward agreement policy will be efficient if it is applied for a maturity period of 3 months (90 days) or 6 months (180 days) with a hedging fee of 1% of the total Islamic hedging transactions, because forward points lower than the cost of hedging borne by PT Kalbe Farma.

 

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Kuang-Hua
"Product design modeling using CAD/CAE is the third part of a four-part series. It is the first book to integrate discussion of computer design tools throughout the design process. Through this book, you will :
- Understand basic design principles and all digital design paradigms
- Understand computer-aided design, engineering, and manufacturing (CAD/CAE/CAM) tools available for various design-related tasks
- Understand how to put an integrated system together to conduct all-digital design (ADD)"
Oxford, UK: Academic Press, 2014
e20427656
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rifqy Zulkarnaen
"Sistem Informasi Sidang merupakan salah satu aplikasi sistem informasi milik Fasilkom UI yang berfokuskan pada manajemen sidang yang dilakukan di lingkungan fakultas. Aplikasi ini telah dikembangkan sejak tahun 2010 dan telah mengalami banyak perubahan serta pengembangan fitur baru. Akan tetapi, dari pengembangan tersebut tidak pernah dituliskan dokumentasi teknis yang menjelaskan bagaimana alur kerja dan struktur dari sistem informasi ini. Hal ini dapat mempersulit pengembangan selanjutnya apabila sistem informasi ini akan diperbaharui atau dikembangkan lebih lanjut kedepannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan dokumen teknis yang dapat menunjang pengembangan aplikasi pada masa mendatang. Tugas akhir ini akan menggunakan metode reverse engineering untuk merumuskan dokumentasi teknis dari aplikasi Sistem Informasi Sidang. Source code serta basis data dari aplikasi akan dibedah berdasarkan metode dari reverse engineering dan tampilan antarmuka dari aplikasi akan dievaluasi serta dianalisis berdasarkan kaidah 8 Golden Rules. Hasil dari tugas akhir ini diharapkan dapat membantu pengembang sistem selanjutnya untuk dapat memahami alur kerja dan struktur dari Sistem Informasi Sidang dengan lebih baik serta menerapkan rekomendasi perbaikan sistem baik secara antarmuka aplikasi maupun secara struktural.

Sidang Information System is one of the information systems owned by Fasilkom UI that focuses on thesis defense management in the Fasilkom UI faculty environment. This application has already been developed since 2010 and has already undergone changes that include new features development. However, unfortunately for the already done development, there is no technical documentation written to describe how the system works and the structure of the information system. Since there is no technical documentation written, it can potentially complicate and slows the next development of the Sidang Information System. Based on that problem, technical documents are required to support the next development of the Sidang Information System. This final project will utilize reverse engineering to formulate technical documents. Source codes and databases of the application will be studied according to the reverse engineering principles and the user interface of the application will be evaluated and analyzed using the 8 Golden Rules of Interface Design. Hopefully, the result from this final project can help the next developer of the Sidang Information System to understand how the application works and the structure of the application while also implementing the improvement suggestion both on the user interface and the internal of the application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Majdia
"Bioaktivator merupakan substansi mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Bioaktivator yang dikomersilkan kebanyakan berbentuk larutan atau cairan dan masih sedikit bioaktivator yang berbentuk padat. Padahal bioaktivator bentuk cairan membutuhkan penangan untuk memperbanyak mikroorganisme. Dibandingkan dengan bioaktivator cair, bioaktivator padat memiliki beberapa kelebihan seperti mudah diaplikasikan dan waktu dekomposisi sampah organik yang cepat. Penelitian ini memberikan pengembangan formulasi bioaktivator yang lebih inovatif menggunakan tepung beras dan susu skim sebagai bahan pengisi dengan mengevaluasi kualitas pupuk organik cair berdasarkan lama dekomposisi dan kadar (%) N, P, dan K. Dalam pembuatan POC selama 14 hari, rasio penambahan mikroba bioaktivator (bakteri:fungi) divariasiasikan menjadi A (2:1), B (1:1), dan C (1:2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan lama dekomposisi, variasi A (2:1) merupakan variasi tercepat yang menghasilkan POC, yaitu pada hari ke 2 dengan volume akhirnya adalah 35 ml. Sedangkan berdasarkan parameter unsur hara, variasi C (1:2) merupakan variasi dengan kadar N, P, dan K tertinggi

Bioactivator are microorganism substances that are used to accelerate the decomposition process of organic waste in making Liquid Organic Fertilizer (LOF). Even though liquid bioactivators require handling to reproduce microorganisms. Compared with liquid bioactivators, solid bioactivators have several advantages such as easy application and fast organic waste decomposition time. This research provides the development of a more innovative bioactivator formulation using rice flour and skim milk as fillers by evaluating the quality of liquid organic fertilizer based on decomposition time and N, P, and K levels (%). In making LOF for 14 days, the ratio of adding bioactivator microbes (bacteria: fungi) were varied into A (2:1), B (1:1), and C (1:2). The research results showed that based on the decomposition time, variation A (2:1) was the fastest variation that produced LOF, namely on day 2 with a final volume of 35 ml. Meanwhile, based on nutrient parameters, the C variation (1:2) is the variation with the highest levels of N, P and K."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Novindra Idroes, Author
"ABSTRAK
Hipotesa yang menyatakan bahwa forward rate merupakan alat prediksi yang tidak bias (unbiased predictor) darifuture spot rate merupakan bahasan yang sarat dengan teori serta literatur empiris. Namun demikian, pada umumnya basil dari penelitian tidak hanya menolak hipotesa, tapi juga berlawanan dengan kerangka pikir secara umum, dimana hubungan antara forward dan future spot rate adalah negati£ Selanjutnya, dalam hal kondisi pasar yang efisien tercapai maka forward rate akan merupakan spot rate pada waktu yang sesuai dengan transaksiforward yang menjadi underlying transaction. Dengan demikian, spot rate dan interest rate diffirential akan membentuk forward rate dan selanjutnyaforward rate akan merupakan spot rate masa depan.
Namun demikian, dalam kenyataannya siklus yang terjadi di pasar tidak dapat digambarkan secara sederhana sebagaimana tersebut di atas. Untuk itu, dengan menggunakan metoda kointegrasi yang diterapkan pada hipotesa ekspektasi (forward rate unbiased hypothesis) maka dilihat hubungan spot dan forward antara Rupiah terhadap US Dollar. selanjutnya forward rate akan menjadi spot rate masa yang akan datang.
Dalam menentukan forward rate, dasar perhitungan diperoleh dari spot rate yang berlaku pada saat tanggal transaksi ditambah atau dikurangi dengan suatu premium atau discount. Hal ini menggambarkan adanya interest diffirential antara dua mata uang yang terkait dan akan saling mempengaruhi dalam suatu transaksi. Untuk itu dapat dikatakan bahwa forward rate ditentukan oleh spot exchange rates dan interest diffirentials. Forward rate seringkali berkorelasi negatif dengan nilai yang akan datang spot rate, yang menunjukkan bahwa forward rate memprediksi perubahan pada spot rate dengan tanda yang salah (berbeda). Hal itu bertentangan dengan intuisi ekonomi dan mungkin menyimpang dari efisitmsi pasar. Penjelasan .yang rasional atas teka-teki itu mencakup time-varying risk premia, learning, peso problem dan kesalahan spesifikasi ekonometrik yang digunakan.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>