Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wibowo Dwi Restanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan, kreativitas, kemandirian, dan kompetensi dengan kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Modern Tebet. Kinerja adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan, dengan indikator: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, dan perencanaan dan organisasi. Karakteristik pekerjaan adalah dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan, yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.
Kreativitas adalah kemampuan seorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan sebelumnya dan memungkinkan munculnya penemuan-penemuan baru, dengan indikator: kelancaran, keluwesan, orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi. Kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri dengan indikator: percaya diri, tidak mengharap bantuan orang lain, mau berbuat sendiri, tanggung jawab, ingin berprestasi tinggi, menggunakan pertimbangan rasional dalam memberikan penilaian, mengambil keputusan dan memecahkan masalah, menginginkan rasa bebas, dan selalu mempunyai gagasan baru. Sementara kompetensi manajerial adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas-tugas organisasi. Kompetensi ini berkaitan erat dengan kemampuan manajerial yang dapat diukur berdasarkan indikator: kemampuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan korelasional dengan melibatkan 86 responder yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Spearman Rank dan uji reliabilitas. menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Spearman Rank yang pengolahannya dilakukan dengan program SPSS versi 13.0.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja pegawai, karakteristik pekerjaan, kreativitas, kemandirian, dan kompetensi tergolong baik. Sementara itu, pengujian hipotesis menunjukkan bahwa seluruh hipotesis yang diajukan diterima. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan kinerja pegawai, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kreativitas dengan kinerja pegawai, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dengan kinerja pegawai, dan Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi manajerial dengan kinerja pegawai.

This research was aimed to examine the correlation between job characteristics, creativity, independency, and competency with performance at Kantor Pelayanan Pajak Modern Tebet. Performance is a self-assessment toward job achievement showed by individuals in accomplishing their tasks to obtain goals indicated by speed, quality, service, value, interpersonal skill, mental to success, open to change, crativity, communication skill, iniciative, and planning and organization. Job characteristics is a core dimension of job comprising spicific task traits within all jobs perceive by employees which affecting attitude and behavior of employees toward jobs, consist of skill variance, task identity, task significance, autonomy, and feedback.
Creativity is an ability of individual in creating something new, either ideas or products which relatively different to the forgoings and enabling new discoveries, indicated by fluency, flexibility, originality, elaboration, and redifinition. Independency is a desire to complete all things for himself indicated by self-esteem, independent from helps, work indivudually, responsibility, highachiever, using rational consideration in giving judgement, decision making, and problem solving, freedom, and new ideas. Whereas managerial competence is a competence related with all managerial capacities needed in handling organizational tasks. It relates with managerial abilities which can be measured with ability in planning, organizing, actuating, and controlling.
Descriptive and correlational methods were implemented in this study. 86 respondents drawn using simple random sampling technique were participated by administering quessionaire. Spearman Rank was used to test validity, and Spearman Brown was used to test reliabiity. Obtained data then were examined using Spearman Rank assissted with SPSS Ver. 13.
Descriptive analysis showed that employee performance, job characteristics, creativity, independency, and competence were good. Hypotheses testing also showed that all proposed hypotheses were accepted. Results showed that there was a positive and significant relationship between job characteristics and employees performance, there was a positive and significant relationship between creativity and employees performance, there was positive and significant relationship between independence and employees performance, and there was positive and significant relationship between managerial competence with employees performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, O. Wempy
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerjaan dan motivasi berprestasi dengan kinerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading. Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam suatu pekerjaan yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Motivasi berprestasi adalah dorongan, keinginan dan tingkat kesediaan seseorang untuk mengeluarkan upaya dalam rangka mencapai prestasi terbaik ditinjau dari rasa tanggung jawabnya, pertimbangan terhadap resiko, umpan balik, inovatif, waktu penyelesaian tugas dan keinginan menjadi yang terbaik. Sementara kinerja adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan, ditinjau dari aspek-aspek: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, perencanaan dan organisasi.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian survei. Jumlah sampel penelitian sebanyak 90 orang yang pengambilannya dilakukan dengan teknik sensus. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rank dan t-test yang dihitung dengan program SPSS versi 13.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan perpajakan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading. Hasil ini bermakna bahwa semakin baik atau sesuai karakteristik pekerjaan perpajakan maka semakin tinggi kinerja aparatur; sebaliknya semakin buruk atau tidak sesuai karakteristik pekerjaan perpajakan maka semakin rendah kinerja aparatur. Motivasi berprestasi juga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi kinerja aparatur; sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi, maka semakin rendah kinerja aparatur.
Dengan merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu dipelihara atau bahkan ditingkatkan dengan cara memberikan otoritas penuh kepada aparatur untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan sepanjang tidak merugikan aparatur bersangkutan, organisasi dan pihak lain. Pemberian otoritas dapat memberikan stimulus kepada aparatur untuk mengembangkan kreativitasnya, dan aparatur juga harus lebih bersikap fleksibel dan pandai mengatur emosi dalam menyikapi kondisi kerja. Motivasi berprestasi aparatur perlu ditingkatkan dengan cara menyediakan lingkungan dan kondisi kerja serta budaya organisasi yang memungkinkan aparatur dapat mengartikulasikan rasa tanggung jawab, pertimbangan terhadap resiko, umpan balik, inovatif, waktu penyelesaian tugas dan keinginannya menjadi yang terbaik.

This research is aimed at identifying the correlation between the characteristics of the work and achievement motivation of the staff at the Kelapa Gading Tax Office. The characteristics of the work is a core dimension of the work comprising of specific duties covering such aspects as skill variation, duty identity, duty significance, autonomy and feedback. Achievement motivation means a courage, eagerness and willingness of an individual to exert his best efforts in order to get the best achievement based on his sense of accountability; risk assessment, feedback, innovation, duty completion timeframe and enthusiasm to be the best. Meanwhile, the performance means assessment on the working achievement as achieved by an individual in performing his duties or work in order to achieve the objective, viewed from such aspects as speed, quality, service, value, interpersonal skills, mentality for success, openness to the change, creativity, communication skills, initiatives, planning and organization.
This research applies the quantitative approach and survey model. The number of the samples are 90 persons selected by a census technique. The data are collected by using questionnaires whose validity and reliability have been tested. The collected data are further analyzed by using the Spearman Rank correlation and t-test calculated by using SPSS version 13.0 program.
The results of the research indicate that the characteristics of the tax work has a positive and significant correlation to the performance of the staff at the Kelapa Gading Tax Office. It means that the better or more relevant the characteristics of the tax work is, the better performance of the staff will be achieved; on the contrary, the more worse or irrelevant the characteristics of the tax work is, the more worse the performance of the staff. The achievement motivation has also a positive and significant correlation to the performance of the staff at the Kelapa Gading Tax Office. This means that the higher the achievement motivation is, the better performance of the staff will be achieved; on the contrary, the lower the achievement motivation is, the more worse the performance of the staff will be.
With reference to the above stated results of the research, the characteristics of the work shall be well maintained or improved by way of granting a full authority to the staff in performing their duties or works to the extent that such authority shall not harm the concerned staff, his organization and other parties. The granting of such authority can stimulate the staff to develop his creativity and act more flexibly as well as to be able to manage their emotion in responding to the working conditions. The achievement motivation of the staff shall be improved by way of providing working climate and conditions as well as organizational culture which enable them to articulate their sense of accountability, risk assessment, feedback, innovation, duty completion timeframe and enthusiasm to be the best.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Indriyani
"ABSTRAK
Pajak sebagai penerimaan negara telah menjadi primadona penerimaan negara semenjak berakhirnya era kejayaan minyak yang dulu berfungsi sebagai penghasil utama penerimaan negara. Dan penerimaan pajak di Indonesia masih dapat ditingkatkan karena masih rendahnya tax ratio di Indonesia. Salah satu yang mendukung peningkatan penerimaan pajak adalah administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
Salah satu hal yang dapat mendukung administrasi perpajakan adalah teknologi elektronik atau teknologi komputer yang baik. Bila teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka hal ini dapat mengurangi biaya administrasi. Seperti kecepatan waktu, efisiensi biaya pelaporan dan penyampaian laporan serta efektivitas waktu dapat dilakukan kapan saja.
Penggunaan teknologi dengan sistem komputerisasi juga mampu memberikan informasi yang lebih terinci sehingga dapat merangsang pelaksanaan administrasi yang lebih efektif. Selama ini penyampaian SPT Tahunan PPh Pasal 21 beserta lampirannya, masih menggunakan media kertas. Maka hal tersebut menimbulkan permasalahan karena beban kerja petugas dalam melakukan perekaman dengan menyalin kembali terutama untuk lampiran 1721-A1 dan 1721-A2 sangatlah berat.
Dengan berubahnya sistem pelayanan pada Direktorat Jenderal Pajak yang menggunakan sistem administrasi perpajakan modern dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi, maka Wajib Pajak dianjurkan membuat laporan SPT Tahunan PPh Pasal 21 dalam bentuk disket atau soft copy. Penyampaian laporan dengan menggunakan sistem teknologi informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dan meningkatkan pelayanan bagi Wajib Pajak serta mengoptimalkan komitmen kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh sistem perekaman lampiran 1721-A1 dan 1721-A2 SPT Tahunan PPh Pasal 21 dengan menerapkan teknologi informasi elektronik terhadap kompetensi kinerja pegawai pada KPP Jakarta Kebayoran Lama Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem perekaman lampiran 1721-A1 dan 1721-A2 SPT Tahunan PPh Pasal 21 dengan menerapkan teknologi informasi elektronik terhadap kompetensi kinerja pegawai, untuk selanjutnya dapat memberikan saran demi tercapainya sistem perekaman yang efektif dan efisien.

ABSTRACT
Tax as revenue to Government has become a prime revenue since the end of oil glorious era as a former prime revenue producer to Government. Tax revenue in Indonesia is able to be increased because tax ratio in Indonesia is still low. One of supporting things in increasing tax revenue is the effectiveness and efficience of tax administration.
A prime electronic technology or computer technology is one of supporting which can support this tax administration. If this information technology is maximized in implementation, then it will reduce administration cost. As time speed, reporting cost efficience and report delivery within time effectivity can be done at anytime. Technology application with computerized system is also able to provide a detail information, then it will enhancing tax administration implementation to be more effective.
Along the period of time, distributing annual SPT of PPh Article 21 with its enclosures, is still using paper as media. In this case, there are still many problems because of such burdans of works to officers in doing recording and recopying, especially for enclosures 1721-A1 and 1721-A2 is felt quite hard. By changing service system at Directorate General of Taxation which is using modern tax administration system through information technology, then tax payer is suggested to make report of annual SPT of PPh Article 21 in disc or soft copy. Forwarding of report by using information technology system is expected to increase Tax Payer obedience and increasing service to them and optimizing officer?s workethos commitment of Tax Service Office.
The main problem in this reserch is about how big is the influence of enclosure recording system 1721-A1 and 1721-A2 annual SPT of PPh chapter 21 by applying electronic information technology system to officer?s work-ethos competence of KPP Jakarta Kebayoran Lama The objective of this research is to know and analyze the influence ofrecording system of enclosure 1721-A1 and 1721-A2 annual SPT PPh Article 21 by applying electronic information technology to officer?s workethos competence to more further giving advice and inputs to reach the efficience and effectiveness of recording system."
2007
T19468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyarto
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pelatihan, kompetensi dan karakteristik individu (pangkat/golongan, masa kerja, latar belakang pendidikan dan usia) terhadap kinerja Pegawai Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas LLAJ DKI Jakarta. Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu pendukung agar organisasi dapat melakukan kegiatannya dengan baik. Pelatihan dan kompetensi pegawai merupakan faktor yang penting untuk dikaji karena erat kaitannya dengan peningkatan produktivitas dan kinerja organisasi. Fokus perhatian dalam studi ini adalah Variabel pelatihan dan kompetensi yang dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia agar dapat menguasai berbagai kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya.
Penelitian ini menggunakan 60 responden yang diambil secara random dari lima wilayah pengujian kendaraan bermotor sehingga dapat mewakili penguji yang ada di Balai Pengujran Kendaraan Bermotor. Metode dan teknik pengumpulan data untuk masing-masing variabel, dilakukan melalui survai dengan menggunakan kuesioner dan tes kemampuan pegawai yang hasiinya dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi berganda. Dalam menjawab hubungan antara variabel X dan Y digunakan hasil analisis korelasi (r), sedangkan R2 (coeficien determination ) digunakan untuk menjelaskan kontribusi variabel pelatihan dan kompetensi terhadap peningkatan kinerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelatihan mempunyai korelasi (r = 6,885; p"
2001
T7258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan kreativitas dengan kinerja aparatur fungsional pemeriksa pajak pada Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Jakarta Tiga. Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam pekerjaan dan dirasakan oleh pekerja serta dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan, yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan sebelumnya dan memungkinkan munculnya penemuan-penemuan baru melalui aspek kelancaran, keluwesan, orisinalitas, elaborasi, dan redifinisi. Sementara Kinerja adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan organisasi, ditinjau dari aspek-aspek: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, perencanaan dan organisasi.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan tergolong dalam jenis penelitian survei dengan melibatkan 50 sampel yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Spearman Rank dan uji reliabilitas menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Spearman Rank dan t-test yang pengolahannya dilakukan dengan program SPSS versi 13.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat fungsional pemeriksa pajak. Hasil ini memberikan makna bahwa semakin sesuai karakteristik pekerjaan pejabat fungsional pajak, maka semakin baik kinerjanya; sebaliknya semakin tidak sesuai karakteristik pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa maka semakin buruk kinerjanya. Dengan demikian, kinerja pejabat fungsional dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki atau menyesuaikan karakteristik pekerjaannya. Kreativitas juga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat fungsional pemeriksa pajak. Hal itu berarti bahwa semakin kreatif pejabat fungsional, semakin baik kinerja; sebaliknya semakin tidak keratif pejabat fungsional pajak, semakin buruk kinerjanya. Dengan demikian, kinerja pejabat fungsional pajak dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki kreativitas.
Berdasarkan temuan tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu ditingkatkan melalui penyempurnaan atas pelaksanaan karakteristik pekerjaan secara terus menerus dengan mempertimbangkan kondisi dan aspirasi aparatur. Kreativitas pejabat juga perlu dikembangkan dengan cara memberikan keleluasaan untuk mengemukakan pendapat dalam berbagai forum dan dalam pemecahan berbagai permasalahan yang terkait dengan pekerjaan. Pegawai juga perlu diberikan otonomi dan tanggung jawab penuh atas pekerjaan dan memberikan penghargaan atas ide atau masukan pegawai serta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba dalam pemecahan masalah.

The research was aimed to examine the relationship between job characteristic and creativity with performance of examiner functional employee at Tax Inspection and Investigation Office (KARIPKA) Jakarta Three. Job characteristicsis is core dimension that contains specific task attribut and feel by employee and assumed influencing employee attitude and behavior that covered skill variety, task identity, task significance, autonomy and feeback.
Creativity is ability of people in bearing new things both in idea or real work that relatively differend with before and posibility new appereance finding through fluency, flexibilitity, originality), elaboration), and edefinition. Whereas performance is self assessment to the labour capacity showed by someone in executing the duty to reach the organization purpose, evaluated from aspects: speed, quality of, service, value, interpersonal skill, successful mental, open to change, creativity, communication skill, initiative, organization and planning.
The research used quantitative approach and pertained in the type of survey researh with involving 50 samples being taken with census method. Data collection was being done with questionnaires that its validity and reliability have been tested before. Validity test used Spearman Rank and reliability test used Spearman Brown formula. Data then were analyzed with Spearman Rank and t-test assisted with SPSS Version 13.
The research result indicate that the job characteristic have positive relationship and significant with performance of examiner functional employee. Its mean that progressively according to job characteristic of examiner functional employee, hence progressively his performance; on the contrary, inappropriate progressively job characteristic of examiner functional employee hence worse progressively his performance. Thereby, examiner functional employee can be improved by improving or accomodate his job characteristic. Creativity is also have the positive relationship and significant with examiner functional employee. Its mean that more creative examiner functional employee, the better performance of examiner functional employee; on the contrary progressively less creative examiner functional employee, worse progressively his performance. Thereby, examiner functional employee can be improved by improve creativity.
Based on the finding, job characteristic needed to improve through the completion of execution job characteristic continually by considering the individual aspiration and condition. Examiner creativity is also needed to develop by giving autonomy to giving opinion in the forum and in resolving various problems that related to work. Employee is also needed to give the full responsibility and autonomy on the job and giving the reward of idea or input and given opportunity to trial and error in the problem solving."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Illiyyina Perdanawati
"Skripsi ini merupakan studi kasus tentang implementasi Sunset Policy 2008 di KPP Pratama Jakarta Tebet selama kurun waktu Januari?September 2008. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih sedikit sekali Wajib Pajak yang memanfaatkan kebijakan ini. Sunset Policy memberikan manfaat bagi Wajib Pajak terutama dengan tidak dapat diterbitkannya SKP Pajak Lainnya. Manfaat bagi KPP sendiri adalah meningkatnya penerimaan pajak dan diperolehnya basis data Wajib Pajak. Serangkaian upaya telah dilakukan KPP Pratama Jakarta Tebet untuk mengoptimalkan pelaksanaan Sunset Policy. Sunset Policy sebenarnya bukan untuk menambah penerimaan pajak 2008 melainkan untuk memperkuat basis data Wajib Pajak.
Rekomendasi penelitian ini adalah sosialisasi Sunset Policy harus memaparkan detil manfaat yang akan diterima oleh Wajib Pajak, perlunya pengawasan internal Sunset Policy khususnya bagi Account Representative di KPP Pratama Jakarta Tebet, DJP pun perlu melakukan pengawasan terhadap petugas pajak di lapangan agar tujuan Sunset Policy tercapai sesuai harapan, serta perlunya upaya penegakan hukum yang tegas agar Sunset Policy dapat menghasilkan penerimaan pajak yang signifikan dalam jangka panjang.

This thesis is a case study of the implementation of Sunset Policy 2008 at KPP Pratama Jakarta Tebet during January to September 2008. This research used qualitative approach with descriptive design. Collecting data technique uses in depth interview and literature study. The research result showed that there are just little tax payers who benefit this policy. Sunset Policy gives benefit for tax payers especially without publishing other Tax Assessements. The benefit for KPP itself is the increase of tax receiving and got data base of tax payers. Sequences of efforts have been done by KPP Pratama Jakarta Tebet to optimize Sunset Policy operation. Sunset Policy, actually, doesn?t add tax receiving 2008 but to strengthen data base of tax payers.
Recommendation of this research are socialization of Sunset Policy should explain the benefits which will be got by tax payers in detail, it is needed internal control of Sunset Policy especially for Account Representative at KPP Pratama Jakarta Tebet, DJP should control tax officers in the field in order to reach Sunset Policy?s objective as it is hoped, it is needed an effort law supremacies strictly in order Sunset Policy can increase tax receiving significantly in long term period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sophia Delima
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengaruh yang signifikan budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner dengan model skala likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap komitmen organisasional pegawai KPP Pratama Jakarta Menteng Dua.

This research aimed to reveal the significant effect of organizational culture and job satisfaction on the employee organizational commitment of Tax Office Service Pratama Jakarta Menteng Dua. The type of the research method is quantitative approach with scale likert questionnaire as the data collection technique.
Results of research indicated that first, there is positive and significant effect of organizational culture on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua; Second, there is positive and significant effect of job satisfaction on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua; Third, there is positive and significant effect of organizational culture and job satisfaction as a whole on the employee organizational commitment of Tax Service Office Pratama Jakarta Menteng Dua."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuga Nugraha
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas efektivitas PP No 46 Tahun 2013 dan pengaruhnya bagi penerimaan dan kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Tebet. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penulis membahas efektivitas PP No 46 Tahun 2013 secara deskriptif disertai dengan analisis uji beda dalam mencari pengaruh aturan tersebut terhadap penerimaan dan kepatuhan wajib pajak. Penerapan Peraturan Pemerintah PP No 46 Tahun 2013 secara umum efektif bagi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Jakarta Tebet. Tidak terdapat perbedaan signifikan untuk hasil uji beda penerimaan dan terdapat perbedaan signifikan untuk hasil uji kepatuhan.

ABSTRACT
This thesis discusses the effectiveness of Regulation of the Government Number 46 of 2013 and the effect of State Revenue and Taxpayer Compliance in Tebet Jakarta Tax Office. This research is quantitative descriptive. The author discusses the effectiveness of Regulation of the Government Number 46 of 2013 descriptively with different test analysis for seeking influence on the acceptance of these rules and taxpayer compliance. Implementation of Regulation of the Government Number 46 of 2013 is generally effective for Tebet Jakarta Tax Office. There was no significant difference in the results of different test acceptance and there is a significant difference to the results of the compliance test.
"
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fajrina Uswatun Hasanah
"Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) 2015-2019 yang bertujuan untuk membenahi administrasi sistem perpajakan. Salah satu pembenahan administrasi yang difokuskan adalah terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu dengan cara membuat sistem bernama E-faktur. Sistem ini diberlakukan secara bertahap dimulai dari Juli 2014 hingga Juli 2016 dimana akan berlaku secara Nasional. Pada Laporan Magang ini menganalisis terkait keefektifan penerapan dari e-faktur tersebut di KPP Pratama Tebet, yang dinilai berdasarkan tiga indikator yaitu penerimaan PPN, jumlah PKP yang memiliki digital certificate, dan tingkat kepatuhan. Indikator penerimaan PPN dianalisis dengan analisis model ekonometri pendekatan OLS (Ordinary Least Square), variabel penjelas yang digunakan adalah SPT Masa PPN, jumlah PKP, jumlah SSP PPN dan variabel dummy sistem e-faktur. Sedangkan untuk dua indikator lainnya dijelaskan dengan analisis deskriptif. Dari hasil estimasi dan analisis pada data deret waktu bulanan periode tahun 2011 s/d 2015, diperoleh hasil bahwa penerapan e-faktur berdampak positif terhadap penerimaan PPN, dengan jumlah PKP yang terus meningkat dalam kepemilikan digital certificate namun belum secara continu meningkatkan tingkat kepatuhan.

The Directorate General of Taxation (DGT) has a Strategic Plan (Strategic Plan) 2015-2019 which aims to improve the administration of the tax system. One of the administrative reform that focused is related to Value Added Tax (VAT), by making a system called E-faktur. The system is phased in gradually starting from July 2014 until July 2016 which would apply nationally. In this internship report analyzes related to the effectiveness of the implementation e-faktur in KPP Pratam Tebet, which is assessed on three indicators there are VAT revenue, the amount of PKP which has a digital certificate, and compliance. VAT revenue indicators analyzed using econometric models approach OLS (Ordinary Least Square), explanatory variables used are VAT return period, the number of PKP, the number of SSP VAT and dummy variables e-faktur system. As for the two other indicators are described with descriptive analysis. From the estimation and analysis on the monthly time series of data cover the period 2011 until 2015, showed that the adoption of e-faktur has positive impact on VAT receipts, with the number increasing PKP in possession of a digital certificate but not yet continously improve compliance levels.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athiah Listyowati
"Skripsi ini meneliti apakah ada hubungan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen keorganisasian, khususnya pada pegawai di organisasi sektor publik/instansi pemerintah, dengan pemberdayaan psikologis sebagai variabel mediasinya. Data diambil melalui survey, dengan metode Multi Leadership Questionaire, pemberdayaan psikologis dan Three Component Model kepada 106 orang pegawai dan dianalisis menggunakan uji regresi linear.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pemberdayaan psikologis. Begitu pula dengan kepemimpinan transformasional dengan komitmen keorganisasian. Namun pemberdayaan psikologis diketahui hanya memediasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen afektif, dan tidak memediasi hubungan kepemimpinan transformasional dengan komitmen berkelanjutan maupun komitmen normatif.

This research focus on investigate relationship between transformational leadership, psychological empowerment and organizational commitment. The respondent were 106 employees at several public service institution. Using Multifactor Leadership Questionaire by Bass and Avolio, Three Component Model by Allen and Meyer, and psychological empowerment questionaire by Spreitzer, we found that transformational leadership has positive and significant relationship with psychological empowerment and organizational commitment.We also found that psychogical empowerment is perfect mediator between transformational leadership and affective commitment. But, we also found that psychological empowerment not mediate the relationship between transformational leadership with continuence and normative commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>