Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74020 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johan Eko Prasetio
"ABSTRAK
Menghadapi kenyataan bahwa pendapatan telepon berbasis jaringan tetap tidak bergerak mengalami penurunan, Telkom sebagai pemain utama perlu mengimplementasikan teknologi jaringan yang mampu membangkitkan sumber pendapatan melalui pemenuhan permintaan layanan telepon dan penyediaan layanan new wave terintegrasi. Strategi yang tepat terkendala oleh beberapa hal antara lain: permintaan pelanggan akan jaringan telepon tidak bergerak tidak dapat digantikan oleh nirkabel (CDMA), jaringan kabel seharusnya kunci utama media yang membawa layanan pita lebar kepada pelanggan namun penetrasi ke seluruh cakupan pelanggan rnasih iambat karena investasi jaringan tembaga mahal dengan kondisi ARPU yang rendah, ditambah inefisiensi jaringan karena pemenuhan multi layanan kepada pelanggan menggunakan beberapa jaringan tembaga yang disebabkan keterbatasan teknologi ADSL yang hanya menyediakan satu saluran telepon dan G.SHDSL yang tidak dapat membawa saluran telepon dalam implementasinya. VoDSL merupakan teknologi jaringan tetap yang memungkinkan layanan integrasi multi akses data dan multi saluran suara didalam satu saluran fisik. Implementasi teknologi VoDSL secara efisien, dapat menjawab keterbatasaan jaringan telepon tetap dalam memenuhi permintaan saluran telepon baik untuk pasang baru, tambahan saluran telepon, fax, maupun dial-up (transaksi kartu kredit) hanya dengan satu saluran tembaga. VoDSL dapat mernberikan 2-6 sambungan telepon pada saluran ADSL dan 2 - 16 sambungan telepon pada saluran G.SHDSL. Teknologi ini menjadi enabler saluran G.SHDSL yang sebelurnnya hanya bisa digunakan untuk data saja. Perangkat VoDSL yang utama yaitu : IAD dan Voice Gateway. IAD berada di pelanggan dan merupakan alat penyedia multi layanan sehingga implementasi VoDSL menjadi enabler penyediaan layanan new wave yang terintegrasi kepada pelanggan baik itu IPTV, VOID, VoD maupun IP PBX. VoDSL dapat diimplementasikan kedalam jaringan ATM maupun 1P dengan topologi terpusatlterdistribusi. Berdasarkan analisa, implementasi teknologi ini mampu menghemat CAPEX sebesar 80% dan OPEX sebesar 23% dart investasi jaringan tembaga. Arsitektur jaringan Telkom mendukung implementasi VoDSL, kapasitas jaringan mampu mcngakomodasi proyeksi permintaan pelanggan, nilai NPV rencana investasi VoDSL positif dan IRR 72 - 26% sehingga implementasi VoDSL ini dinyatakan layak. Target aplikasi VoDSL antara lain koneksi residensial, corporate PBX, koneksi SME dan SOHO, wartel speedy dan tclum. VoDSL memiliki kemampuan inleroperabilitas baik dengan teknologi central non NGN maupun NGN sehingga .?'rruxith rali ;rutiwr ke teknologi NUN melalui iniplemenlasi softswitcli dapat diakomnclasi tanpa penggantian perangkal VoDSL."
2008
T24270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdusy Syarif
"Tesis ini membahas mengenai jaringan ad hoc, khususnya ad hoc hybrid. Pada Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node yang dilengkapi dengan peralatan wireless memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, walaupun tanpa kehadiran suatu infrastruktur jaringan. Jaringan ad hoc hybrid memungkinkan beberapa node yang bergerak bebas (mobile) membangun komunikasi yang seketika (instant) dan terbebas dari ketergantungan pada infrastruktur dapat mengakses ke Local Area Network (LAN) atau ke Internet. Fungsi dari jaringan ad hoc sangat tergantung pada routing protocol yang menentukan jalur atau rote diantara node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) adalah salah satu routing protocol pada jaringan ad hoc yang bersifat reactive. Protokol ini adalah salah satu protokol yang paling banyak diteliti dan digunakan.
Pada tesis ini dilakukan pengkajian protokol AODV dengan membangun suatu testbed menggunakan Personal Computer, beberapa Laptop (sistem operasi Linux Red Hat 9.0 dan Fedora Core 2), serta Personal Digital Assitant (PDA) atau PocketPC Hewlett Packard iPAQ seri 5550 yang telah diinstal Linux Familiar vO.7.2 Opiel.2. Penulis juga membuat package yang lengkap dengan cara cross compilation untuk PDA iPAQ. Hasil yang didapat dalam menganalisa protokol AODV dengan menggunakan Network Simulator NS-2 didapatkan packet delivery ratio 99,89%, end-to-end delay sebesar 0,14 detik dari routing overhead sebesar 1.756,61 byte per detik. Kemudian hasil pengukuran simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran testbed. Dari hasil pengukuran testbed didapatkan packer delivery ratio adalah sebesar 99,57%, end-to-end delay sebesar 1,004 detik dan routing overhead sebesar 1.360,36 byte per detik.

This work reviews the ad hoc network, punctually the hybrid ad hoc. In Mobile Ad hoc NETwork (MANET), nodes are equipped with wireless device, which provides self-manage and self-organize capability, even when there is no infrastructure network present. Ad hoc hybrid network, which enables mobile nodes to form instant communication without depending on infrastructure network, can communicate with the other through LAN or Internet. The function of ad hoc network is very much depending on the routing protocol that determines a path between nodes in network. Ad hoc On-demand Distance Vectore (AODV) is a kind of a reactive routing protocol for ad hoc network. This protocol is the most popular and must widely used routing protocol in research and deployment.
In this thesis we review and implement AODV routing protocol in a testbed consisting of some PCs, laptops (using Linux Red Hat 9.0 and Fedora Core 2), and PDA?s Hewlett Packard iPAQ 5550 series (using Linux Familiar vO.7.2 with Opie 1.2). We particularly focus on the AODV-UU routing protocol. We provide packages (by cross compile) AODV for PocketPC (PDA), and evaluate the packet delivery ratio, end-to-end delay, and routing overhead of different topologies using ns-2 as a simulation tool. The result shows 99.89% packet delivery ratio, 0.14 s end-to-end delay and 1,756.61 bytes per second routing overhead. And testbed result 99.57% packet delivery ratio, 1.004 s end-to-end delay and 1.360,36 bytes per second for routing overhead.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Rahmayadi
"ABSTRAK
Saat ini jaringan LAN (Local Area Network) di Gedung Kantor Pusat (GKP) PT TELKOM, masih menggunakan teknologi ethernet dan token ring. Untuk mengatisipasi peningkatan kebutuhan pelayanan LAN dimasa datang, seperti aplikasi multimedia dan video konference diperlukan peningkatan performansi jaringan dengan menggunakan Gigabit Ethernet.
Penerapan Jaringan Gigabit Ethernet di GKP PT TELKOM selain dapat meningkatkan kecepatan penyaluran data, sampai orde Gigabit per detik, juga jarak link antar node memungkinkan untuk diimplementasikan pada jaringan LAN, serta dapat mengoptimalkan berbagai fungsi aplikasi pemrosesan data yang telah dilaksanakan seperti inquiry, transfer data, data entry dll.
Tesis ini bersisi suatu perencanaan sistem LAN menggunakan Gigabit Ethernet yang realistis dan dapat segera dimplimentasikan di GKP PT TELKOM, dengan mengoptimalkan jaringan yang ada (upgrade), penggantian Network Interface Card (NIC) dengan NIC Gigabit Ethernet pada sistem komputer terpasang.
Untuk mengetahui performansi suatu Jaringan LAN dengan berbasis Ethernet seperti throughput, delay time dan utilisasi kanal, maka dilakukan simulasi jaringan terhadap salah satu model jaringan ethernet dengan menggunakan software OPNET Versi 3.51

ABSTRACT
Local Area Network (LAN) system using Ethernet and token ring technology has been applied in Central office of PT TELKOM. To anticipate demand application in the near future, increasing performance of the Local Area Network using Gigabit Ethernet can be applied.
By using Gigabit Ethernet in central office of PT TELKOM, it can increase the transmission data rate (Gigabit per second), spread link between the nodes suitably for LAN and to optimize data processing applications which has implemented such as inquiry, transfer data, data entry etc.
The realistic LAN system planning using Gigabit Ethernet is presented in this thesis. Its can be applied in central office of PT TELKOM by optimizing the existing LAN network and up grading the Network Interface Card (NIC) using Gigabit NIC in the computer system.
By using software program OPNET version 3.51 for simulation of Ethernet network model, we know performance of base Ethernet network . There are three measurement of LAN performance are commonly used Throughput, Delay and Utilization of LAN network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Adi Kusuma
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat di
dunia. Kebutuhan akan jaringan telekomunikasi semakin hari semakin meningkat. Saat
ini, Indonesia sudah menggelar jaringan 3G serta 4G-LTE (Long Term Evolution).
Namun, beberapa kota sudah mengalami congestion dan mempunyai kebutuhan data
telekomunikasi yang sangat tinggi. Kebutuhan data yang meningkat, serta mobilitas
tinggi penggunaannya merupakan sebuah kebutuhan yang perlu diperhitungkan dalam
industri telekomunikasi. Teknologi 5G merupakan suatu keberlanjutan dari
perkembangan teknologi 4G-LTE. Teknologi 5G diperkirakan paling cepat digelar
tahun 2020 oleh Indonesia. Oleh karena itu perlu perencanaan sebaik mugkin baik di
sisi teknis teknologi dan sisi ekonomi, agar tidak hanya kebutuhan data yang terpenuhi,
tetapi juga feasibilitas ekonomi untuk operator.
Penelitian ini membahas dan memperhitungkan kebutuhan data di Indonesia,
dalam hal ini kota besar dengan kebutuhan data yang tinggi, dan juga untuk menghitung
aspek tekno-ekonomi dari penyebaran jaringan 5G di Indonesia dalam rentang tahun
2020 hingga 2025. Pembangunan teknologi telekomunikasi 5G di Indonesia
membutuhkan perencanaan yang cermat untuk memenuhi traffic requirement, juga
untuk mengidentifikasi aspek kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi untuk operator
telekomunikasi. Kota Jakarta dipilih sebagai kota utama di Indonesia dengan berbagai
pertimbangan, antara lain : pusat perekonomian, ibu kota negara saat ini, serta kota yang
menjadi role model dalam penerapan teknologi baru.
Dari hasil penelitian diperoleh kebutuhan gNodeB berdasarkan forecast demand
trafik sebesar 221 MaBS atau 237 metro gNodeb, sementara untuk mencukupi coverage
minimal memerlukan sebanyak 715 gNodeB. Total CAPEX yang dibutuhakan di awal
sebesar Rp.114.662.694.517. Kebutuhan OPEX sebesar Rp.228.618.905.616 (untuk
pemodelan tahun 2020-2026) dengan NPV (Net Present Value) sebesar Rp.
30.118.427.755.076,-. serta IRR (Internal Rate of Return) sebesar 33,07.

ABSTRACT
Indonesia is the fourth most populous country in the world. The need for
telecommunications networks is increasing significantly. At present, Indonesia has
deployed 3G and 4G-LTE (Long Term Evolution) networks. However, some cities have
experienced congestion and have very high telecommunications data requirements.
Increased data requirements and the mobility of their use are needs that need to be taken
into counting in the telecommunications industry. The 5G technology is a continuation
of the development of 4G-LTE technology. The 5G technology is estimated to be held
most quickly in 2020 by Indonesia. Therefore it is necessary to plan as well as possible
both on the technical and economic sides, so that not only data needs are met, but also
economic feasibility for operators.
This research discusses and calculates data needs in Indonesia, especially in big
cities with large data requirements, and also to calculate the techno-economic aspects of
the spread of 5G networks in Indonesia range from 2020 to 2025. Development of 5G
telecommunications technology in Indonesia requires careful planning to meet traffic
requirements, also to identify aspects of technical feasibility and economic viability for
telecommunications operators. Jakarta was chosen as the main city in Indonesia for
many reasons, such as : economic center, the national capital, and cities that are role
models in the application of new technology..
From the results of the study obtained results : Jakarta needs gNodeB which
based on traffic demand forecast : 221 MaBS or 237 Metro gNodeb, while to meet the
minimum coverage requires need amount 715 of gNodeB. The total CAPEX needed at
the beginning was Rp.114,662,694,517. Also needs OPEX amount Rp.228,618,905,616
(for modeling in 2020-2026) with NPV (Net Present Value) Rp. 30.118.427.755.076,-.
and IRR (Internal Rate of Return) of 33.07.
"
[, ]: 2019
T55219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Budi Satrio
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis secara komprehensif penerapan sistem pengendalian manajemen dengan levers of control framework pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan metode deskriptif penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa perusahaan telekomunikasi yang menghadapi banyak ancaman dapat survive dan sangat profitable. Penelitian ini berkesimpulan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. telah memiliki sistem pengendalian manajemen yang sangat baik sehingga mampu mengatasi berbagai ancaman.

ABSTRACT
The aim of this research is to comprehensively analyze management control systems using levers of control framework at PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. the largest telecommunication company in Indonesia. Using the descriptive method this research aims to explain why telecommunication company which faces many threats can be survive and very profitable. This research concludes that PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. has had very good management control systems so that it can overcome various threats."
2014
S53900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Patulak
"ABSTRAK
Pengaturan dan kebijakan sangat penting artinya didalam kelangsungan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, karena dengan pengaturan dan kebijakan yang baik akan menimbulkan suasana yang aman dan nyaman baik bagi penyelenggara maupun pemakai telekomunikasi tersebut serta dengan pengaturan dan kebijakan tersebut akan menciptakan suasana persaingan yang sehat terutama di dalam,era kompetisi yang semakin ketat.
Pemerintah regulator dalam hal ini Pihak Ditjen Postel selaku pengawas dan pembina telekomunikasi di Indonesia dituntut untuk menentukan kebijakan / pengaturan yang dapat menciptkan persaingan yang sehat tanpa merugikan salah satu pihak. Di dalam menentukan arah kebijakan baru untuk dapat mendukung percepatan laju pertumbuhan jasa telekomunikasi STBS membutuhkan data-data yang akurat mengenai perkembangan penyelenggaraan jasa STBS tersebut dan pengirnplementasian aturan yang ada yang terkait dengan jasa tersebut. Untuk memperoleh data tersebut dibutuhkan suatu sistem pelaporan penyelenggaraan dari semua penyelenggara jasa STBS secara periodik. Dengan adanya sistem pelaporan penyelenggaraan jasa STBS diharapkan dapat membantu di dalam pemantauan dan pengevaluasian penyelenggaraan jasa STBS yang mana dengan hasil evaluasi tersebut jangkauan dan kualitas pelayanan dapat ditingkatkan yang akhiriiya dapat lebih menjamin kepentingan penyelenggara dan pemakai jasa telekomunikasi STBS tersebut, dimana penyelengggara ataupun pemakai tidak ada yang dirugikan.

ABSTRACT
The policy and regulation is very important in continous to implemented telecommunication service, because with policy and regulation which good will emerge condition is peaceful to operator or user telecommunication, with policy and regulation will compose competition condition which good the first era competition which very tight.
The Government /regulator in sentence Directorate General of Post and Telecommunication party to conduct and controller telecommunication in Indonesia, should for certained the policy/regulation which compose the competition which good without lost either party. In certained. new policy for motivated speeding up growth cellular telecommunication service needed documents which very tight for growth caretaker cellular service that and implemented regulation which exist with that service. The document take that needed caretaker report system from all operator cellular service, hoped can helped in controlled and evaluation caretaker cellular service, with evaluation result that coverage and service quality can more level insured for operator and user cellular telecommunication service that, which operator and user nothing is lost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicin Aslian
"Makin meningkatnya pemasukan dan peredaran alat dan perangkat telekomunikasi di Indonesia dari tahun ke tahun adalah sangat mengganggu pergerakan perekonomiaan dan berpontesi adanya kebocoran pajak dari sektor alat dan perangkat telekomunikasi. Hal ini membutuhkan peran pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk lebih intensif melakukan pengawasan dan pengendalian baik di pintu masuk impor di hulu maupun yang telah beredar di masyarakat di hilir.
Belum adanya sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang baku dan terintegrasi antar Kementerian/Lembaga membuat belum efektifnya fungsi pengawasan alat dan perangkat telekomunikasi khususnya pada alat dan perangkat perangkat telekomunikasi kelompok Customer Premises Equipment CPE, banyak ditemukenali beredarnya alat dan perangkat telekomunikasi ilegal dipasaran.
Terkait hal tersebut, Tesis ini dalam rangka menyusun suatu sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang lebih efektif dan efisien dengan mengintegrasikan pemangku kepentingan Kementerian/Lembaga terkait.
Metode yang digunakan dalam menyusun sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi ini adalah dengan metode Gap Analysis dan Indepth Interview berupa penentuan kesenjangan antara sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi saat ini dan yang diharapkan kedepannya. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dan melalui wawancara dengan narasumber terkait diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang optimal.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dan mengembangkan rekomendasi untuk peningkatan kualitas Sistem Pengawasan dan Pengendalian Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi beredarnya alat dan perangkat telekomunikasi ilegal terutama telepon selular, yang berdasarkan data Mobile Crime Industry Action Forum MCIAF mencapai 20 dari total penjualan telepon selular di Indonesia.

The increasing revenue and circulation of telecommunication equipment and devices in Indonesia from year to year is very disturbing the economic movement and contribute to the leakage of taxes from the telecommunications equipment and devices sector. This requires the role of government and relevant stakeholders to intensively monitor and control both at the entrance of imports upstream and those already circulated in the community downstream.
The absence of a system of supervision and control of standard and integrated telecommunication equipment and devices between Ministries Institutions has not yet been effective in monitoring telecommunication equipment and devices especially in telecommunication equipment and appliance group of Customer Premises Equipment CPE, widely known as illegal telecommunication equipment and equipment in the market.
Related to this matter, this Thesis in order to arrange a system of supervision and control of telecommunication equipments and devices more effective and efficient by integrating stakeholders of related Ministries Institutions.
The method used in preparing the system of supervision and control of telecommunication equipment and devices is by Gap Analysis and Indepth Interview method of determining the gap between monitoring system and control of telecommunication equipment and devices at this time and the expected future. Data obtained from various sources and through interviews with relevant sources are processed and analyzed to obtain a system of supervision and control of optimal telecommunication equipment and devices.
The purpose of this study is to evaluate and develop recommendations for quality improvement of Monitoring and Controlling System of Telecommunication Equipment and Devices that are effective and efficient so as to reduce the circulation of illegal telecommunication equipment and devices, especially mobile phones, based on Mobile Crime Industry Action Forum MCIAF data reaching 20 of total cellular phone sales in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Darmawatik
"Didorong oleh pertumbuhan demand telepon di Jabotabek (masuk dalam wilayah Divre II) yang tinggi dan letaknya menyebar, dan juga biaya investasi pembangunan jaringan pisik yang tinggi, maka operator melirik teknologi CDMA sebagai salah satu alternatif memenuhi penetrasi telepon dan pemasaran di Divre II.
Untuk pemenuhan tersebut Divre II Jakarta mengeluarkan produk layanan FWA- CDMA, namun PT. Indosat pun sebagai operator yang telah diberi lisensi oleh regulator untuk menyelanggarakan telepon tetap juga menggelar layanan yang sama dengan menggunakan teknologi CDMA.
Melihat kondisi tersebut PT. Telkom harus menyusun strategi penggelaran yang kompetitif sehingga unggul dalam kompetisi tersebut.
Dari hasil analisa maka PT. Telkom harus melakukan strategi memenangkan mind share, market share dan heart share."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Dwi Cahyo
"Perkembangan telekomunikasi pada tahun 2008 menjadi sangat penting bagi dunia telekomunikasi. Industri Telekomunikasi berbasis GSM masih menjadi andalan bagi operator telekomunikasi Telkomsel sebagai sumber pemasukan utama mereka. Perencanaan program pembangunan jangka pendek selama satu tahun kedepan, yang matang diperlukan oleh operator telekomunikasi untuk mengalokasikan anggaran biaya. Dengan menggunakan data periode 2008 untuk seluruh Area Jawa Timur dan metode linier least square untuk melakukan prediksi trafik 2009. Data dikumpulkan selama setahun sebelum dan untuk prediksi selama setahun sesudah. Perhitungan dan prediksi dilakukan untuk mendapatkan komponen nilai growth factor, high season factor, trafik akhir 2009, prediksi pelanggan akhir 2009, program per kuartal, capex dan juga opex guna untuk keputusan analisa investasi. Pertumbuhan trafik 2009 mengalami kenaikan 49.51% dari tahun 2008. Pertumbuhan pelanggan sebesar 9.51%. Prediksi peningkatan trafik terbesar terjadi pada bulan September 2009 pada akhir sebesar 17.93% dengan growth factor rata-rata 1.18%. Growth factor tertinggi terjadi pada kabupaten Bondowoso sebesar 1.9 dan terkecil Bangkalan sebesar 1.06. High Season Factor tertinggi pada Nganjuk 1.6 dan terendah pada kabupaten Gresik, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Malang (Kodya), Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban dan Tulungagung. Anggaran 2009 sebesar Rp 553.340.301.544,61 dengan IRR sebesar 9.34%, Payback period 23.5 bulan dan juga nilai NPV > 0, sehingga proyek layak untuk di jalankan.

The development Telecommunication during 2008 became very important for the world of the telecommunications. The Telecommunication industry based on GSM still became the mainstay for Telkomsel which is the biggest telecommunications operator, as the source of their main revenue. Short-term planning of the development program for one year in the future, which is ripe, is needed by the telecommunications operator to allocate the budget of the cost. The data period collected from 2008 for East Java Area and linear method least square is used to carry out the prediction of the traffic for 2009. The data was gathered during one year before and for the prediction during one year after. The calculation and the prediction was done to get the component thought growth factor, high season factor, also end of year traffic 2009, the prediction of the end subscriber 2009, the program quarterly, capex and Opex furthermore those parameter will be used for investment analysis. The growth of the traffic 2009 experienced increase 49.51% from 2008, and also growth of the customer increase almost 9, 51%. The highest increasing traffic prediction will be occurring in September 2009 at the end of 17, 93% with growth factor in general 1.18%. The highest Growth factor occur in Bondowoso regency which is 1, 9 and smallest in Bangkalan around 1, 06. the highest High Season Factor come from Nganjuk 1,6 and lowered in Gresik regency, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Malang (the Municipality), Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban and Tulungagung with no HSF. Budgeting for period of 2009 is around Rp 553.340.301.544,61 with IRR value is 9.34%, payback period 23.5 months and also NPV above 0, means this program is recommended to be done."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>