Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sila Dewi Anggreni
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sila Dewi Anggreni
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke otot jantung yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Penyakit ini akan mempengaruhi arteri koroner yang memberi suplai darah, oksigen dan nutrisi ke otot miokardium. Infark miokard merupakan nekrosis dari miokard yang terjadi akibat insufisiensi aliran darah lewat koroner tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen. Untuk mencapai proses penyembuhan dan pemulihan yang baik pada pasien infark miokard perlu adanya manajemen nyeri yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh terapi musik terhadap tingkat persepsi nyeri pada pasien infark miokar di RS. Dr. M. Djamil Padang.
Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, khususnya non-equivalent control group dengan pre dan post test. Sampel berjumlah 30 orang (15 orang kelompok intervensi yang diberikan terapi penurun nyeri ditambah terapi musik yang diberikan selama 3 hari dan 15 orang kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi penurun nyeri, yang diambil dengan metode non probability sampling jenis consecutive sampling. Evaluasi tingkat nyeri dilakukan setiap hari baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
Hasil penelitian diperoleh adanya penurunan tingkat nyeri setiap harinya, baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Penurunan yang lebih besar terjadi pada kelompok intervensi (p=0,000), artinya terapi musik pada pasien infark miokard dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri. Pada penelitian ini karakteristik umur, jenis kelamin dan pengalaman nyeri tidak berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri pasien infark miokard. Rekomendasi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam menangani nyeri pada pasien infark miokardan perlu adanya penelitian lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Coroner heart diseases is a heart sickness which is caused by decreasing blood of supply to cardiac muscle that happening of imbalance between supplies and oxygen needs. This disease will effect the artery coronary which provide blood supply, oxygen and nutrition to myocardium muscle. Infark miokard is necrosis from miokard that happened because of insufficiency blood stream through coroner can not fulfill oxygen needs. To reach good curative process and curing at patient with infark miokard, it needs good pain management. The research a purpose is to identifying the effect of music therapy on the level of pain perception with infark miokard at Dr. M. Djamil Hospital in Padang.
This research used a quasi experiment design by control group approach with pre and post tested. Research has been done at Dr. M. Djamil Hospital Padang. 30 samples of patient with infark miokard divided into 2 groups, 15 people of intervention group which were given by pain degradation therapy and music therapy and 15 people of control group which were only given by pain degradation therapy, taking sample by non probability sampling type of consecutive sampling.
Statistic test result of dependent t-test indicated that there was meaning difference between pain degradation at group which was given by music therapy and pain degradation at group which was not given by music therapy before and after intervention. This research of age characteristic, gender and pain experience don't have an effect on pain level degradation of patient with infark miokard. The research concluded that degradation on pain perception level of patient with infark miokard was higher at group which was given by music therapy Recommendation of this research result, music therapy has to be applied as one of nursing intervention on handling pain of patient with infark miokard and it is important to be done a continue research which has more specific sample criterion and longer research to get better research result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusran Hasymi
"ABSTRAK
Dukungan sosial keluarga dan intimasi merupakan dukungan psikologis bagi pasien dalam bentuk
bantuan nyata atau tindakan nyata, pemberian informasi, nasehat verbal dan non verbal yang
diperoleh dengan kehadiran orang terdekat. Dukungan sosial keluarga dan intimasi dapat
diberikan oleh pasangan, keluarga, dan teman dekat pasien. Pasien merasa diperhatikan, dicintai,
dihargai, sehingga meningkatkan kestabilan emosi yang akan mempermudah pasien menyesuaikan
diri terhadap situasi stres yang mempengaruhi persepsi nyeri pasien. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi pengaruh dukungan keluarga dan intimasi terhadap persepsi tingkat nyeri pada
pasien miokard infark di ruang rawat ICCU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental. Sampel penelitian berjumlah
26 orang, terdiri dari 12 responden sebagai kelompok intervensi dan 14 responden sebagai
kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Pengujian perbedaan
penurunan rata-rata skor nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah uji t-test.
Hasil penelitian umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sosial ekonomi adalah setara. Penurunan ratarata
nyeri setelah mendapat dukungan sosial keluarga dan intimasi pada kelompok intervensi tidak
ada perbedaan dengan kelompok kontrol (p value=0,284). Hasil penelitian didapatkan bahwa
kombinasi terapi standar dengan dukungan sosial dan intimasi sama efektif dengan kelompok
kontrol untuk menurunkan persepsi tingkat nyeri pasien miokard infark. Implikasi penelitian ini
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasien miokard infark.serta mendorong kemandirian
perawat sehingga tidak berfokus pada tindakan farmakologis.

ABSTRACT
Social support of family and intimacy are psychologist to patient could be given by spouse, family and friend. Patient get caring, love, prestige, that could be increased emotion stability, so helped to adaptated with stress that affect the pain. The objective this study was to identify family sosial support and intimacy to pain perception on patient with acute myocard infarc in ICCU room at RSUD Dr. M. Yunus in Bengkulu. Research design was quantitatif with quasy experiment method. The sample were 26 respondent, 12 respondent were intervention group and the remaining were as control group. The concecutive sampling was used to sampling methods. Ttest was used to examine the mean of pain score between intervention and control group. The decrease of pain score after get social support and intimacy in intervention group not different with control group ( p value = 0,284). The result show the combination of standart therapy with social support and intimacy as effective ascontrol group to decrease pain perception on patient with myocard infarc. The implication was directy used to reduce pain perception on patient with
myocard infarc, also to encourage nurse ability, in order doesnot farmacologist therapy oriented. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Weny Amelia
"Kanker payudara adalah perkembangan yang tidak normal dari sel yang terjadi pada jaringan payudara. Masalah yang sering muncul pada pasien kanker payudara adalah nyeri. Guided Imagery merupakan strategi nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara di ruang rawat inap bedah wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian menggunakan quasi experiment berupa pendekatan pretest-posttest with control group, penggunaan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 30 orang (15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji beda dua mean.
Hasilnya ada pengaruh yang signifikan Guided Imagery terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara (P Value = 0,000; α = 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara usia terhadap skala nyeri (P Value = 0,000; α = 0,05), dan tidak ada hubungan antara suku terhadap skala nyeri. Hasil penelitian ini merekomendasikan Guided Imagery sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker payudara.

Breast cancer is the abnormal growth of cells that occurs in breast tissue. The problem often arises in patients with breast cancer is pain. Guided Imagery is a nonpharmacological strategi that can reduce pain.
The aimed of this research was to identify the effect of Guided Imagery to the scale of pain in breast cancer patients admited in female surgical wards in Dr. M. Djamil hospital Padang. The study design was quasi experimental using pretest-posttest with control group and using a consecutive sampling. The number of samples was 30 people (15 control group and 15 the intervention group). Pain was measured by the Numeric Rating Scale (NRS). The statistical test was two different test mean.
The result showed that there was a significant effect on the pain scale Guided Imagery in breast cancer patients (P Value = 0.000; α = 0.05). There was a significant relationship between the age with the pain scale (P Value = 0.000; α = 0.05), and there is no relationship between the tribe with the pain scale. The results of this study recommends Guided Imagery being implemented as nursing interventions to reduce the pain of breast cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Wati
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan stress. Relaksasi dengan terapi murotal Al-Qur’an merupakan terapi yang dapat mengatasi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi murotal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre-post with control group. Jumlah sampel 39 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu 20 orang dalam kelompok intervensi dan 19 orang pada kelompok kontrol, pemilihan responden purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji Anova repeated measure. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murotal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl (p=0,029, ). Kesimpulan penelitian ini, terapi murotal Al-Qur’an efektif menurukan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause stress. Murotal Qur'an relaxation therapy is a therapy that suggested to reduce hyperglycemia. This study aimed to examine the effect of murotal Qur'an therapy on blood glucose levels. This study design was quasi-experimental pre-post with control group. Number of samples are 39 people who were divided into two groups: the intervention group consist of 20 people, and 19 people in the control group, the selection of participants with purposive sampling. Statistical tests were using repeated measure Anova test. The results of this study found there was an effect of murotal Qur'an therapy to decrease blood glucose levels (p = 0.029, ? = 0.05). In conclusion, murotal Qur'an therapy effectively to decrease blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuro Cumayunaro
"Fatigue atau CRF ( cancer related fatigue) merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi. Berbagai bentuk terapi komplementer yang dapat diterapkan salah satunya dengan tehnik relaksasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas relaksasi antara (relaxation breathing exercise) RBE dan (progressive musle relaxation) PMR terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan quasi experiment pre dan post test two groups without control design. Sebanyak 32 responden yang berpastisipasi diperoleh dengan cara consecutive sampling, terdapat dua kelompok yaitu kelompok RBE 16 responden dan kelompok intervensi PMR 16 responden. Fatigue diukur dengan menggunakan kuesioner Piper Fatigue Scale. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.
Hasil penelitian ini didapatkan Rerata fatigue menurun setelah dilakukan intervensi RBE dan PMR. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan efektifitas antara intervensi RBE dengan intervensi PMR. Hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi fatigue pada pasien kanker payudara.

CRF (cancer-related fatigue) the most symptoms occurs in patients undergoing chemotherapy. Various forms of complementary therapy that can be applied for cancers patient is the relaxation techniques. The purpose of this study is to examine at the effectiveness of relaxation (relaxation breathing exercise) and RBE (musle progressive relaxation) PMR against fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy.
This is quantitative study using a quasi-experiment with pre and post test two groups without control design. A total of 32 respondents who participates obtained by consecutive sampling. There are two groups RBE 16 respondents and PMR intervention group 16 respondents. Fatigue was measured using the Piper Fatigue Scale questionnaire. The data obtained were analyzed using paired t test and independent t test test.
The results of this study, the mean fatigue decreased after the intervention RBE and PMR. There were no significant differences between intervention effectiveness RBE with PMR intervention. The results of this study is recommended as one of the non-pharmacological therapy to reduce fatigue in breast cancer patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadevita
"Salah satu upaya untuk meminimalkan penggunaan oksigen pada bayi adalah dengan pemberian terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi musik terhadap saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan bayi yang menggunakan ventilasi mekanik. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan pretest-posttest without control design. Pemilihan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah 13 orang bayi. Terdapat perbedaan bermakna rata-rata saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan bayi yang menggunakan ventilasi mekanik sebelum dan setelah pemberian terapi musik (p value <0,05). Pemberian terapi musik dapat diberikan pada bayi yang menggunakan ventilasi mekanik untuk memperbaiki saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan.

Music therapy can minimize oxygen consumption among infant with mechanical ventilation. This study aimed to identify the effect of music therapy to oxygen saturation, heart rate and respiratory rate of infants using mechanical ventilation. The research used a quasi experiment with a pretest-posttest design without control. Method of sample selection was consecutive sampling with 13 infants. There was a significant difference the average of oxygen saturation, heart rate and respiratory rate of infants using mechanical ventilation before and after music therapy (p value <0,05). Music therapy can be used for infants who use mechanical ventilation to improve oxygen saturation, heart rate and respiratory rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vesvy Mandasari
"Penyakit kanker kolorektal merupakan kanker usus besar dan rektum yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan didunia termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan dominan dari kanker kolorektal. Desain studi yang digunakan adalah matched case control dengan matching umur menggunakan data rekam medis dan wawancara, kasus adalah pasien kanker kolorektal dan kontrol adalah pasien trauma dan patah tulang. Sampel berjumlah 122 orang dengan 61 pasangan kasus dan kontrol. Hasil final analisis multivariat conditional regresi logistic menunjukkan dua faktor cenderung berhubungan yaitu aktivitas fisik dengan OR=1,39 95 CI 0,291-6,728 dan pola makan daging merah dengan OR=5,79 95 CI 0,608-55,13 dan faktor paling dominan adalah asupan serat rendah dengan OR=26,8 95 CI 3,44-209,5 . Adapun faktor risiko yang cenderung berhubungan adalah asupan lemak tinggi sedangkan yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat keluarga, pendapatan keluarga, obesitas, merokok dan alkohol. Diperlukan upaya pencegahan penyakit kanker kolorektal khususnya dengan riwayat risiko tinggi dengan colok dubur dan skrining serta mencegahnya dengan cara memperbanyak asupan serat, mengurangi pola konsumsi daging merah dan asupan lemak tinggi serta beraktifitas fisik yang cukup.

Colectal cancer disease is colon cancer and rectum until now is a health problem in the word, including in Indonesia yet. The purpose of this study is to investigate the risk factor and dominant factor of colorectal cancer. The design of study used was matched case control with age matching using the medical record data and interview with responden, the data of case were colorectal cancer patients and control were trauma and fracture patients. The calculate sample is 122 people were 61 pairs of cases and controls. The final result of multivariate analysis of conditional logistic regression showed two factors tended to correlate physical activity with OR 1,39 95 CI 0,291 6,728 and red meat diet with OR 5,79 95 CI 0,608 55,13 and the most dominant factor is low fiber intake with OR 26.8 95 CI 3.44 209.5 . The risk factors that tend to correlate are high fat intake while unrelated are gender, education level, family history, family income, obesity, smoking and alcohol. Colorectal cancer prevention is required especially with a high risk history with rectal colon and screening and prevent it by increasing fiber intake, reducing the pattern of red meat consumption and high fat intake as well as adequate physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nice Rachmawati Masnadi
"Anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai risiko mengalami malnutrisi selama dirawat. Skrining nutrisi pediatrik membantu mengidentifikasi anak dengan risiko malnutrisi malnutrisi rumah sakit MRS .Tujuan: untuk mengetahui prevalens MRS dan skor risiko malnutrisi pada anak yang dirawat di RSUP Dr.M. Djamil. Metode: Penelitian kohort prospektif dilaksanakan dari November 2013 sampai Januari 2014 pada pasien rawat inap di Bagian Anak RS Dr. M. Djamil Padang. Penentuan status gizi, skor risiko malnutrisi, dan pelaksanaan asuhan nutrisi dilakukan pada semua subyek, sedangkan penilaian prevalens MRS dilakukan pada subyek yang dirawat ge;7 hari dan dinilai hubungan MRS dengan jenis kelamin, umur, status gizi, penyakit dasar dan jumlah diagnosis. Hasil: Subyek berjumlah 113 orang, 45,1 dengan status gizi kurang-buruk, median umur 36 bulan 1-168 bulan, median lama rawat 7 hari 3-47 hari dimana 52,2 subyek dirawat ge-7 hari. Berdasarkan STRONG-kids dimodifikasi didapatkan anak dengan risiko ringan 23,9, risiko sedang 61,9, dan dengan risiko tinggi 14,2. Prevalens MRS pada penelitian ini adalah 25,4. Faktor umur dan jumlah diagnosis berhubungan bermakna dengan prevalens MRS. Kesimpulan: Prevalens malnutrisi rumah sakit di Bagian Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang cukup tinggi, perlu dilakukan upaya untuk menurunkannya dimulai dari skrining risiko malnutrisi.

Abstract Background Children requiring hospitalization are at higher risk for hospital malnutrition. Pediatric nutrition screening helps to promptly identify children who are at risk of malnutrition. Objective To identify the risk and the prevalence of hospital malnutrition and in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital, Padang.Methods A prospective cohort study was conducted in children who were hospitalized in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital. We performed anthropometric measurement and nutritional status evaluation, determined nutritional screening, and practiced pediatric nutrition care to all children. We assessed the prevalence of hospital malnutrition at patient who hospitalized ge 7 days and its relationship with several factors.Results One hundred and thirteen children were hospitalized between November 2013 and January 2014 at our pediatric hospital, 45,1 were malnourished. Their median age was 36 months range 1 168 months, median length of stay was 7 days range 1 47 days and 52.2 were hospitalized for ge 7 days. According to the modified STRONG kids, 23.9 children were at low risk, 61.9 at moderate risk and 14,2 at high risk. Infectious disease is the most common 49.6 cause of hospitalization. Prevalence of hospital malnutrition was 25.4. Age and multiple diagnose have a significant relationship with the prevalence of hospital malnutrition. Conclusion The prevalence of hospital malnutrition in children at Dr. M. Djamil hospital Padang was high, and the need to lower that rate which began with nutrition screening."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfitri
"ABSTRAK
Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala yang
timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia, yang disebabkan oleh
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Pasien HIV/AIDS memerlukan dukungan dari
semua aspek termasuk intervensi spiritual. Tindakan yang dapat dilakukan adalah
konseling kepatuhan dan konseling spiritual untuk meningkat kepatuhan terapi ARV.
Tujuan dari penelitian adalah menilai efektifitas pemberian konseling kepatuhan dengan
konseling spiritual terhadap koping kepatuhan minum obat ARV pasien HIV/AIDS,
dengan desain quasi-exsperiment, rancangan the unthreated control group design with
pretest and posttest. Penelitian dilakukan di RSUP. DR. M. Djamil Padang selama 30
hari dari tanggal 25 Oktober 2008 sampai dengan 24 November 2008 dengan 22 sampel
yang diambil secara purposive sampling. Intervensi yang dilakukan yaitu konseling
spiritual oleh ulama dan konseling kepatuhan oleh peneliti dilakukan 2 kali seminggu
selama 2 minggu. Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata skor kepatuhan kelompok intervensi konseling kepatuhan dan spiritual
adalah 1,909 dengan standar deviasi 1,044, sedangkan kelompok intervensi konseling
kepatuhan rata-rata skor kepatuhan 0,909 dengan standar deviasi 1,044 dengan nilai
p=0,016. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang bermakna
rata-rata skor kepatuhan antara kelompok yang mendapatkan intervensi konseling
kepatuhan dan konseling spiritual dengan kelompok yang mendapatkan intervensi
konseling kepatuhan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada perawat
bekerjasama dengan ulama untuk melakukan konseling spiritual kepada pasien
HIV/AIDS untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Kepada penelitian selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini.

ABSTRACT
Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a syndrome related deficiency of
body immune, caused by HIV. HIV/AIDS patients need all aspects of supports
including spiritual intervention. Adherence counseling and spiritual counseling are
interventions to increase adherence of ARV therapy. The purpose of this study was to
identify the effectiveness of spiritual and adherence counseling with adherence of ARV
theraphy on HIV/AIDS patients, with quasi-experiment ; control group design with
pretest and posttest design. These study was taken place VCT outpatiens department at
RSUP DR. M. Djamil Padang from 25th October until 24th November 2008 (30 days),
with 22 sample, was selected by purposive sampling. The intervention include : spiritual
counseling by leader of Islamic religion ( ulama) and adherent counseling by researcher
twice a week for 2 weeks. t test applied in this study. The result showed mean of
adherence on adherence and spiritual counseling group is 1.909, standard deviation
1.044. Mean of adherence on adherence counseling group is 0.909, standard deviation
1.044 (p = 0.016). In conclution, there are significant different score between: a group
who has adherence counseling and spiritual counseling, with others, who has adherence
counseling only. There for, it is important for the nurse to work together with the leader
of Islamic religion to be able providing the spiritual counseling on HIV/AIDS patients.
Further research is needed to assess a depth the spiritual counseling in by using another
research method."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T26579
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>