Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Celebral Palsy (CP) sebetulnya termasuk tuna deksa yang berarti cacat tubuh ataupun kerusakan tubuh yang diakibatkan rusaknya sistem syaraf di otak yaitu syaraf motorik yang merupakan pusat kontrol seluruh kelainan yang krusial,karena selain tubuhnya cacat,anak CP biasanya juga mengalami Retardasi Mental....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumar Sulistyo
Yogyakarta : Departemen Sosial, 2005
300 SUM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Pertin
"Epilepsi merupakan suatu kondisi kronis yang disebabkan oleh gangguan fungsi otak. Keadaan ini merupakan penyulit yang biasa ditemukan pada berbagai gangguan neurologis seperti kelumpuhan otak (cerebral palsy: CP) yang dapat mengakibatkan kerusakan otak lebih lanjut, terutama apabila disertai dengan serangan kejang yang berlangsung lama. Insidens epilepsi pada penyandang CP berkisar antara 25 ? 35%. Insidens epilepsi yang sering pada pasien penyandang CP menunjukkan bahwa kedua kelainan tersebut agaknya mempunyai penyebab yang sama atau saling berhubungan. Kami melaksanakan suatu studi retrospektif untuk menentukan apakah insidens epilepsi berbeda tergantung pada tipe CP. Data diambil dari rekam medik, meliputi: nama, jenis kelamin, paritas, usia ibu, penatalaksanaan pra, peri dan pasca lahir serta hasil rekaman EEG. Pengolahan data menggunakan uji statistik X2 pada P < 0,05. Didapatkan di antara 67 kasus dengan CP, 53 bertipe CP spastik, 13 kasus campuran dan 1 CP diskinetik. Lelaki 47,8%, Perempuan 52,2% dengan usia rerata 50,3 (SD 36,3) bulan. Pada 25 pasien dengan CP yang berhubungan dengan epilepsi ditemukan 72% dengan kejang umum, 20% dengan kejang parsial, dan 8% dengan spasme infantil. Insidens epilepsi ternyata menunjukkan perbedaan yang bermakna (P < 0,05) tergantung tipe CP dan usia kehamilan saat pasien dilahirkan. Disimpulkan bahwa insidens epilepsi pada pasien penyandang CP di YPAC medan ialah 37,3%, dan terdapat perbedaan bermakna sesuai tipe CP dan usia kehamilan saat pasien dilahirkan. (Med J Indones 2002; 11: 158-63)

Epilepsy is a chronic condition due to cerebral function disorders. Epilepsy occurs as a common complication of many neurological disorders such as cerebral palsy (CP) that can cause further brain damage if especially they are accompanied with prolonged seizure. The incidence of epilepsy among patients with CP varies, 25-35%. The high incidence of epilepsy among patients with CP suggests that these disorders has common or related origins. We carried out a retrospective study to determine the incidence of epilepsy among patients with CP registered July 1988 to June 1998 in YPAC Medan and to determine whether the incidence of epilepsy was different according to type of CP. Data was compiled from medical records, including name, sex, parity, mothers age, prenatal, perinatal, and postnatal history, and EEG resuts. Data were analysed using statistical computer program and its significance was evaluated by chi square test at p < 0.05. There were 67 cases with CP, 53 cases spastic CP, 13 cases mixed CP and one case dyskinetic CP. Of the 67 cases CP, 47.8% were male, 52.2% female with the mean age of 50.3 (SD 36.9) months. There were 25 (37.3%) patients CP associated with epilepsy, 72% general seizures, 20% partial seizures, and 8% infantile spasm. The incidence of epilepsy was significantly different among patients with CP associated with the type of CP and gestational age, p < 0.05. We concluded that the incidence of epilepsy among patient with CP in YPAC Medan was 37.3% and showed significant difference in CP according to type and gestational age. (Med J Indones 2002; 11: 158-63)"
Medical Journal of Indonesia, 2002
MJIN-11-3-JulSep2002-158
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayi Adikanyaa Paramesthi
"ABSTRAK
Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2019, memperkirakan bahwa 70% dari anak berkebutuhan khusus belum dilayani. Luasnya Negara Republik Indonesia dan pandemi covid-19 saat ini serta adanya kebijakan pemerintah belajar dari rumah agar tetap terpenuhi hak anak serta mempertahankan kualitas hidup AbK-CP, maka kebutuhan pendamping terlatih sangat mendesak. Pelatihan dengan pembelajaran daring menjadi solusi terbaik dalam perluasan dan pemerataan pelayanan di Indonesia. Cerebral Palsy (CP) pada anak adalah gangguan dalam perkembangan yang dapat mempengaruhi kemampuan motorik dan menyeimbangkan tubuh yang memiliki tingkat keparahan. Material dalam penelitian ini pendamping AbK khususnya CP, gawai, aplikasi teleconference dengan materi pembelajaran berupa video maupun slide. Data diambil dengan penilaian observasi kinerja pendamping, akurasi dilakukan oleh tenaga ahli. Studi ini menggunakan analisis dengan metode kualitatif deskriptif untuk mengevaluasi kinerja hasil pelatihan bagi pendamping AbK-CP secara daring. Berdasarkan metode uji korelasi Spearmen nilai <0,05 didapatkan pada evaluasi capaian, proses pengulangan serta profesi responden yang menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan. Secara kuantitatif keberhasilan pencapaian kinerja, baik berkaitan dengan pengulangan maupun berkaitan dengan profesi, mencapai 90%. Pelatihan dengan pembelajaran daring ini dapat memberikan layanan pada AbK-CP sesuai dengan karakteristik kebutuhan yang spesifik, oleh pendamping terlatih dengan metode ramah Ramah Otak Ramah HatI (RORI), serta dapat dilakukan dirumah.

ABSTRACT
Children with Special Needs Education-Cerebral palsy (CSN-CP) based on the Indonesian Ministry of Education and Culture in 2019, predicted that 70% of SNC had not been served. The extent of the Republic of Indonesia geographic area and pandemic Covid-19 nowadays and also the Government's policy of learning from home in order to remain to fulfill the children's rights and maintain the quality of CSN-CP life, so the needs of trained caregiver is very urgent. Training with online learning is the best solution in the expansion and equality service in Indonesia. Cerebral palsy (CP) in children is a disorder in development that can affect the motor ability and balance the body that has its severity. The material in this study caregiver CSN especially CP, gadgets, application of teleconference with the digital learning materials in the form of video and slides. Data is taken with an observation assessment of the caregiver performance; experts do accuracy. This study uses analysis with a qualitative descriptive method to evaluate the performance of training results for caregiver CSN-CP online. Based on the correlation test method Spearmen the value of < 0.05 is obtained in the evaluation of the achievement, the repetition process as well as the profession of respondents indicating that there is a significant correlation. Quantitatively, the success of performance, both related to repetition and related to the profession, reaches 90%. Training with online learning can provide services to CSN-CP in accordance with specific needs characteristic, by trained caregiver with friendly method of friendly brain-friendly heart (RORI), and can be done at home."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rambe, Abdul Mutholib
"Telah dilakukan penelitian mengenai tingkat kecerdasan pasien anak penyandang kelumpuhan otak (CP) di Yayasan pembinaan anak cacad (YPAC) Medan, dengan menghubungkan antara jenis CP, derajat retardasi mental, serta jenis kelamin. Penelitian dilaksanakan secara potong lintang, meliputi semua pasien dengan CP yang terdaftar dalam buku registrasi poliklinik YPAC Medan antara Juli 1987-Juni 1998. Semua di antara 74 pasien yang diikutsertakan dalam penelitian ini mempunyai IQ di bawah rata-rata dan 62% di antaranya berjenis perempuan. Jenis yang paling banyak ialah tipe spastik (65%), kemudian campuran (16%), diskinetik (11%) dan hipotonik (8%). Secara keseluruhan, golongan CP campuran mempunyai derajat retardasi mental paling berat. Secara statistik terdapat hubungan bermakna antara jenis CP dengan tingkat retardasi mental (P < 0.001), dan tak terdapat hubungan bermakna antara jenis CP dengan jenis kelamin. (Med J Indones 2002; 11: 242-5)

Children with cerebral palsy has been investigated at YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat / Institute for Crippled Children) Medan to obtain the detailed description of patient?s intelligence level referring to cerebral palsy types and to determine the relationship between palsy types and mental retardation level as well as to relate cerebral palsy types and sex. The study is cross-sectionally conducted involving all cerebral palsy patients listed in registration book of YPAC Policlinic Medan from July 1987 to June 1998. Of 74 patients participated in the study, all had IQ under average and 62% them were female. The most common type is spastic (65%), followed by mixed (16%), dyskinetic (11%) and hypotonic (8%), respectively. Overall, the mixed type had severe mental retardation. Statistically, there is a significant relationship between cerebral palsy types and mental retardation level (p < 0.001). There is no significant relationship between cerebral palsy types and sex. (Med J Indones 2002; 11: 242-5)"
Medical Journal of Indonesia, 2002
MJIN-11-4-OctDec2002-242
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Asiati Pouw
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1968
S2193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: B2P3KS Press, 2009
331.554 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>