Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nasution, H.M. Yunan
Jakarta: Bulan Bintang, 1988
297 NAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carlyle, Marie Claire
Tangerang: Foresta, 2011
332.6 CAR ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Laksmiyanti
"ABSTRAK
Pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab
Ibu Rumah Tangga (IRT) diperkirakan jumlahnya
lebih dari 80 (delapanpuluh) tugas yang berbeda-beda,
bersifat pengulangan, dan tidak akan pernah ada
habisnya (Renzetti & Curran, 1989). Padahal IRT pada
umumnya juga memiliki aktivitas lain yang sama
pentingnya dengan pekerjaan rumah tangga dan sama-
sama menuntut pikiran dan tenaga IRT. Untuk mengatasi
kemungkinan timbulnya masalah dalam menjalani kedua
tugas tersebut, alternatif jalan keluar yang pada
umumnya ditempuh adalah dengan mencari tenaga tambahan yang dapat membantu menyelesaikan tugas-
tugas dalam rumah tangga (Ichromi, 1991). Tenaga
tambahan ini pada umumnya adalah orang lain yang
khusus dipekerjakan dan mendapatkan imbalan sejumlah
uang, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
pembantu rumah tangga atau PRT (Goldschmidt-Clermont,
1987).
Menurut teori Social-Exchange yang dikemukakan
oleh Thibaut dan Kelley (1959), dalam suatu hubungan
antara dua individu atau lebih (yang disebut dengan
dyad) akan terdapat unsur reward dan cost. Reward
adalah suatu bentuk kepuasan dan penghargaan
yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari inter-
aksi dengan orang lain. Sedangkan cost merupakan
faktor-faktor yang menghambat penampilan dalam suatu
rangkaian tingkah laku, yang merupakan konsekuensi
negatif karena seseorang melibatkan diri dalam suatu
interaksi (Shaw & Costanzo, 1970; 83). Suatu interak-
si diperkirakan akan tetap dipertahankan oleh indivi-
du bila rewards yang diterimanya melebihi costs-nya.
Penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana
costs dan rewards dalam interaksi antara IRT dengan
PRT, dan selanjutnya menggambarkan secara lebih rinci
aspek-aspek mana yang dianggap sebagai costs atau
rewards bagi IRT dan PRT.
Sampel penelitian ini adalah 52 IRT dan 52 PRT,
yang diperoleh melalui tehnik Accidental Sampling
(Guilford & Fruchter, 1985). Alat yang digunakan
terdiri atas tiga bagian kuesioner untuk masing-
masing kelompok. Perhitungan statistik dilakukan
dengan mencari mean, persentase, dan korelasi
"Product Moment" dari Pearsons.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada
kelompok IRT, rewards yang diterima IRT dalam
interaksi dengan PRT lebih besar daripada costs-nya.
Sedang pada kelompok PRT, costs yang harus ditanggung
PRT lebih besar daripada rewards yang mereka terima."
1995
S2315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari
"Dengan adanya berita-berita iinengenai kasus penganiaya an pembantu rumah tangga ( disingkat raenjadi PRT ) oleh majikan raereka dimana PRT tersebut bekerja pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja, serta adanya ungkapan dari seorang psikolog ( Sartono Mukadia, 1987 ) yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja sering sangat kasar terhadap PRT, raaka tirabul dua pertanyaan dalam diri peneliti, Pertama, apakah ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu rumah tangga yang bakerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja? Kedua, faktor-faktor apakah yang ibu rumah tangga rasakan berpengaruh dalam memperlakukan PRT? Kedua pertanyaan ini lah yang hendak diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan terhadap ibu rumah tang ga yang bekerja pada inatansi pemerintah atau swasta dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam jumlah sama melalui teknik sample yang inaidental. Alat yang dlgunakan adalah kuesioner yang dianalisa dengan teknik point bisprial disertai satu pertanyaan timggal. Metode analisa yang digunakan adalah t test.
Hasil penelitian menemukan bahv/a ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu ruraah tangga yang bekerja dengan ibu ruinah tangga yang tidak bakerja dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya, Ibu rumah tangga yang bekerja lebih memberikan perhatian dalam hal tersebut dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Kehendak diri sendiri merupakan faktor yang dirasakan sangat berpengaruh, sedangkan mass media merupakan faktor yang dirasakan sangat tidak berpengaruh, Ajaran agama, keluarga, pendidikan dan pengalaman bekerja merupakan faktor-faktor yang dirasakan cukup berpengaruh, Suku bangsa, pengalaman berorgnnisasi dan tetangga meimpakan faktor-faktor yang dirasakan kurang berpengaruh. Ditemukan pula indikasi bahv;a faktor usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidikan mempengarulii pola perlakuan ibu rumah tangga terhadap PRT.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah faktor bekerja mempengaruhi ibu rumah tangga dalam memperlakukan PRT dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya. Seberapa jauh hubungan usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidik an serta bagaimana hubungannya dengan jenis perilaku majikan tertentu, belum diketahui. Kiranya hal itu menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Charitas
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
158 CHA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Charitas
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
153.8 RUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ezyla Purbaningsih
"Kekerasan yang dialami remaja yang sedang hamil berdampak buruk pada aspek psikologis. Ibu memiliki kewajiban dalam melindungi anaknya dari permasalahan keluarganya terkait KDRT. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman ibu dalam mengatasi permasalahan anak remaja hamil yang mengalami KDRT. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif interpretative. Data diambil melalui in-dept interview pada tujuh ibu yang mempunyai anak remaja yang pernah atau sedang hamil, sudah melahirkan, menikah, dan pernah mengalami KDRT oleh suaminya. Analisis data dilakukan melalui proses analisis tematik konten.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh tema, antara lain: (1) alasan menikahkan anak di usia remaja; (2) respon terhadap kehamilan anak remaja; (3) permasalahan ekonomi menjadi pemicu KDRT; (4) psikologis anak perempuan yang sedang hamil terganggu akibat KDRT; (5) sedih, marah, dan kecewa kepada menantu atas sikap tidak sopan dan perbuatan KDRT; (6) cara mengatasi masalah dengan bertanya, menasehati, menghibur, membawa anak ke pelayanan kesehatan kemudian mediasi, komunikasi dan akhirnya melaporkan; (7) berharap agar anak perempuannya tidak stress, bisa melanjutkan sekolah, dan mendapatkan kejelasan status perceraian. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar pelayanan keperawatan maternitas dapat memberikan edukasi pada ibu yang memiliki anak remaja dan pada anak perempuan usia remaja mengenai risiko serta permasalahan yang bisa terjadi akibat kehamilan usia remaja tersebut.

Violence of adolescent pregnant has negative impact on psychological aspects. Mother have to protect their adolescent of family problems related to domestic violence. This study aimed to explore the perceptions and experiences of mother in solving problems of their pregnant adolescents who faced domestic violence. The method used was a qualitative with an interpretive descriptive approach. Data was collected through in-depth interviews with seven mother who have pregnant adolescents, have given birth, married, and have experienced domestic violence by their husbands. Data analysis was carried out through a thematic analysis content.
The results showed that there were seven themes, including: (1) reasons for marrying adolescent; (2) response to adolescent pregnancy; (3) economic problems become occurences of domestic violence; (4) psychologically disturbed adolescent pregnant due to domestic violence; (5) sad, angry, and disappointed with their son-in-law over their disrespectful behavior and domestic violence; (6) ways to overcome problems by advising, entertaining, bringing children to health services then mediating, communicating and finally reporting; (7) expect adolescent would not be stressed out, could continue schooling, and getting a clear divorce status. The recommendation of this research is that maternity nursing services can provide education to mother who have adoescent and to adolescent about the risks and problems that can occur due to adolescent pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Setiyani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S2101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.W. Haznam
Bandung: Angkas Offset, [Date of publication not identified]
641.5 HAZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>