Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ekawarna
"Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan "Buku Ajar Permodalan Koperasi" serta mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. Pengembangan bahan ajar menerapkan empat tahap pengembangan (Four-D model) dari Thiagarajan dkk, 1974. Penelitian ini juga menerapkan ide-ide penelitian tindakan kelas. Model bahan ajar yang dirancang terdiri dari enam bab untuk enam kali pertemuan tatap muka, dimana penyusunannya mengacu pada model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar berhasil dikembangkan dan hasil ujicoba bahan ajar meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa.

The objective of this study is to develop "Buku Ajar Permodalan Koperasi" and describe the effectivity of that textbook in student learning motivation and student learning achievement. The textbook has been developed using the Four-D model of Thiagarajan et al, 1974, that include phase of define, design, develop, and disseminate. The textbook consist of six chapter based on Atwi Suparman model (Panen and Purwanto, 2001). Result from this classroom action research shows that the textbook can develop student learning motivation and also student academic achievement."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ekawarna
"Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan “Buku Ajar Permodalan Koperasi” serta mendeskripsikan peningkatan
motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. Pengembangan bahan ajar menerapkan empat tahap pengembangan
(Four-D model) dari Thiagarajan dkk, 1974. Penelitian ini juga menerapkan ide-ide penelitian tindakan kelas. Model
bahan ajar yang dirancang terdiri dari enam bab untuk enam kali pertemuan tatap muka, dimana penyusunannya
mengacu pada model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan
ajar berhasil dikembangkan dan hasil ujicoba bahan ajar meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa.
The objective of this study is to develop ‘Buku Ajar Permodalan Koperasi” and describe the effectivity of that textbook
in student learning motivation and student learning achievement. The textbook has been developed using the Four-D
model of Thiagarajan et al, 1974, that include phase of define, design, develop, and disseminate. The textbook consist
of six chapter based on Atwi Suparman model (Panen and Purwanto, 2001). Result from this classroom action research
shows that the textbook can develop student learning motivation and also student academic achievement."
Universitas Jambi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2007
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rumahorbo, Hotma
"ABSTRAK
Berbagai keluhan di masyarakat yang mengisyaratkan rendahnya mutu lulusan pendidikan keperawatan sekarang antara lain kurangnya ketrampilan para lulusan, sikap yang judas dan kurang perhatian terhadap pasien. Performansi lulusan pendidikan keperawatan menjadi satu indikator dari keberhasilan lembaga pendidikan keperawatan dalam mengantarkan para lulusannya memasuki dunia profesi keperawatan.
Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan keperawatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan mahasiswa Akper menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar.Keberhasilan belajar mahasiswa dalam mata kuliah keahlian keperawatan (MKK) yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka kelak sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan keberhasilan belajar mahasiswa Akper dalam mata kuliah keahlian di Kotamadya Bandung tahun 1999.
Disain Penelitian berupa Cross Sectional, dengan besar sampel 124 orang. Populasi penelitian adalah mahasiswa Akper tingkat III yang telah menyelesaikan MKK. Seluruh populasi berjumlah 389 orang tersebar di tujuh Akper Negeri maupun Swasta. Data kuantitatif diperoleh melalui kuestioner terstruktur dan tak terstruktur. Data kualitatif diperoleh melalui diskusi kelompok terfokus. Pengolahan dan analisa data baik univariat, bivariat maupun multivariat menggunakan perangkat lunak mikro komputer dengan program Epi Info versi 6.04 dan Stata versi 4.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Indeks prestasi mahasiswa Akper dalam mata kuliah keahlian dengan rerata 2,56 , simpangan baku 0.31 dan rentang nilai antara 2,00 - 3,25. Mahasiswa yang tinggal di asrama memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang tinggal di luar sarama ( p = 0,000 ). Mahasiswa yang memiliki sikap yang positif terhadap MKK memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang memiliki sikap negatif terhadap MKK ( p = 0,007 ). Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi menjadi perawat memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang memiliki minat yang kurang menjadi perawat ( p = 0,04 ). Mahasiswa dengan keberadaan dosen yang memadai memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa dengan keberadaan dosen yang tidak memadai (p = 0,07).
Direkomendasikan perlunya studi sejenis yang meminimalkan keterbatasan penelitian seperti menggunakan disain yang dapat mengungkap hubungan faktor determinan seperti kasus kontrol atau kohort dan perlunya mempertimbangkan faktor inteligensi mahasiswa sebagai konfonder. Agar semua lembaga pendidikan Akper menyediakan asrama bagi mahasiswanya. Disarankan agar Pusdiknakes mempertegas peraturan penyediaan asrama bagi mahasiswa Akper. Sagi para instruktur klinik kiranya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa di lapangan.Seleksi diperlukan bagi calon dosen di lingkungan pendidikan keperawatan menyangkut aspek kognitif, sikap dan ketrampilan. Perlu dipertimbangkan "faktor minat mahasiswa menjadi perawat" dalam proses seleksi mahasiswa baru maupun dalam proses belajar mengajar .

ABSTRACT
People have been unsatisfied with the performance of nursing staff due to lack of professional skills and attitudes. People will always value this situation as lack of caring behavior. Theoretically, the performance level of nursing staff will be an indicator for nursing institution to bring up their students to be a professional nurse.
Academy of nursing as one of the nursing institution has strategic roles to prepare students to be first professional level of nurses by providing them a process of teaching learning in a period time. Nursing Subjects (here means Mata Kuliah Keahlian = MKK) is a core subject in the curriculum of nursing education. The subjects have certain competencies that have to be met. The academic achievement of the students on MICK will expectedly be demonstrated through their professional capability as nurse in the future. The purpose of this research was to assess factors related to academic achievement of third grade nursing academy students on MKK in Bandung in 1999.
The study design wasca cross sectional, and 124 samples participated in the study. The inclusive criteria was third grade academy of nursing students who have completed their nursing subjects. The population was 389 students from seven nursing academy institution. Quantitative data were collected by utilizing structured and non structured questionnaires. Quantitative data were gathered through a focused group discussion. Data analyses was done through uni variat, bi-variat, and multi variety, using an Epi Info Program 6.04 version and Stata 4.0 version.
The result showed that IP Nursing Academy Student in MKK : mean 2,56 standard deviation 0,31, grade range between 2,00 - 3,25. Relation of succeeding in MKK with staying location is significant (p = 0,000 ), attitude to MILK is significant (p = 0,007 ), interested to be a nurse is significant ( p = 0,04 ), existing of lecturer is significant ( p = 0,07 ).Relation between succeeded learning in MILK to the way of learning, facility of learning and method of teaching is not significant. IP mean of student in MKK is far more than IP passing grade which is standardized by Pusdiknakes (I997)_Factors which is related to student IP in MKK with staying of location, attitude to MKK, interested to be a nurse and existing of lecturer. Students who are staying in Dormitory, their attitudes to MKK are positive, have high interested to be a nurse, appropriate existing of lecturer. They are going to have bigger IP M CK than students who are not in Dormitory, their attitudes to MKK are negative, less in interest to be a nurse and in appropriate of existing of lecturer.
The study recommended that studies need to be done further to minimize encountered limitation, and to eliminate errors found in the present study. The findings also recommended that Pusdiknakes will consistently apply the rule and regulation for all nursing institution to provide dormitories to students. Hopefully instructor and lecturer in Nursing Institution area should be increase their quantity and quality of teaching learning process in field. Let the interested of nursing candidate student as a consideration on determination of admission test process.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil sampel seluruh mahasiswa beasiswa Bidikmisi di UPBJJ UT Bandung yang terdiri dari program studi Akuntansi, Biologi, dan Perencanaan Wilayah Kota Masa registrasi 2013.2 sebanyak 94 mahasiswa. Variable dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, kemandirian belajar, dan indeks prestasi belajar (IPK). Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar, kemandirian belajar, dan IPK mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan kemandirian belajar rata-rata termasuk dalam kategori tinggi, dan IPK berada dikisaran antara 1,75-3,85 dengan rata-rata IPK 2,70"
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zenithesa Gifta Nadirini
"Individu memiliki attachment awal dengan orang tua sebagai care giver-nya dan dapat beralih ke teman sebaya saat masa remaja. Remaja tidak terpisah dengan dunia pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembangunan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parent dan peer attachment dengan prestasi akademik remaja di SMA Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 87 responden dipilih melalui teknik cluster sampling. Peneliti melihat attachment menggunakan kuesioner IPPA-R dan prestasi akademik menggunakan nilai rapor semester akhir.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,6% responden memiliki insecure attachment dengan kedua orang tuanya dan 52,7% memiliki insecure attachment dengan teman sebaya. Sebanyak 51,7% responden memiliki prestasi atas rata-rata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara parent attachment dan peer attachment dengan prestasi akademik (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan studi komparatif antara sekolah swasta dan sekolah negeri agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi.

Individuals have initial attachment with parents as their care giver and may switch to peers when they reach adolescent. Adolescents are inseparable from education with its important role for the development of the country. The aim of this research is to identify the relation between parent and peer attachment with adolescents’ academic achievement in SMA Labschool Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross-sectional approach on 87 respondents was involved with cluster sampling technique. Researcher used IPPA-R questionnaire to study attachment and last semester grades to measure academic achievement.
The result showed that 50,6% respondents has insecure attachment with parent whilst 52,7% respondents has insecure attachment with peer. 51,7% respondents has above average academic achievement. Bivariate analysis result showed that there was no relation between parent and peer attachment on academic achievement (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). The future research should conduct comparative studies between private and public schools to get vary result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutadji
"Penelitian ini bermula dari suatu peinikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitanny.a dengan prestasi studi yang diperoleh nahasiswa selama studi di perguruan tinggi. Mahasiswa yang ineniiliki prestasi studi yang inenivaskan akan mexnungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar tnahasiswa yang diperoleh selania studi di perguruan tinggi berhubungan dengan keniaznpüan inahasiswa dalarn znenyerap ilinu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang ikut inenentukannya yaitu factor dari dal am diri iridividu seperti inotivasi, inteligensi, minat dan persepsi inahasiswa terhadap kepengajaran dosen, kebiasaan belajar, sikap, serta faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan teinan, lingkungan perididika.n, sarana belajar, serta sarana pendidikan. Salah satu faktor dari dalani individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah inotivasi berpr.estasi. Menurut McClelland (1953) siswa Yang meinpunyai niotivasi berprestasi akan belajar lebih gigih, sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada uxnuinnya seseorang yang Inenipunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah persepsi inahasiswa tentang kepengajaran dosen. Persepsi inahasiswa nerupakan pemberian arti dari inahasiswa terhadap suatu obyek yang ada pada lingkungannya. WR.Nord dikutip oleh Gibson dkk.(1973) menyatakan bahwa persepsi adalah proses peinbenian arti terhad-ap lingkungan oleh individu. Adapun lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tentang kepengajaran dosen mereka. Sedangkan f aktor dari luar individu (eksternal) yang berhubungan dengan hasil belajar inahasiswa adalah tentang kepeng.ajaran dosen. Menurut Braskainp dan kawan-kawan (1979) terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan hasil belajar inahasiswa, deniikian pula studi yang pernah dilakukan oleh Centra (1979) inenunjukkan bahwa ada korelasi yang cukup baik antara kepengajaran dosen dengan hasil belajar mahasiswa.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar inahasiswa yaitu sikap terhadap kegiatan belajar ditentukan oleh bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dialaminya. Menurut Sinibolon (1984) mahasiswa yang senang terhadap aktivitas belajar cenderung nelaksanakan tugas-tugas belajar dengan perasaan lapang dan gembira, sehingga beban studi yang ada pada mahasiswa dapat diselesaikan. Tetapi sebaliknya jika mahasiswa tidak senang terhadap kegiatan belajar ia cenderung inenghindar bahkañ menolaknya. Dengan demikian tuga-tugas tidak diselesaikannya.
Melalui kajian teoritis tentang persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi serta sikap dan kebiasaan belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar inahasiswa diajukan empat hipotesis. untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengari sampel dua ratus einpat inahasiswa di Universitas Borobudur, rnengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis sebagai berikut; tiga hipotesis ditolak dan satu diterima, hipotesis yang diteriina adalah hipotesis ketiga sedangkan hipotesis yang lainnya ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi xnahasiswa tentang kepengajaran dosen dengan prestasi belajar inahasiswa,
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara inotivasi berprestasi dengan prestasi belajar uiahasiswa.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak Ada hubungan yang signifikan secara bersainasama antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penulis menyarankan agar dalani penerimaan ealon-calon inahasiswa baru diadakan seleksi agar inahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, mahasiswa yang mempunyai keinginan tinggi untuk meperdalam ilmu pengetahuan, mahasiswa yang memuliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tuugas, serta mahasiswa yang memiliki potensi yang meniadai untuk belajar di Perguruan Tiriggi.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk inengetahui bagaimana hubungan antara persepsi nahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan inotivasi berprestasi inahasiswa, hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan sikap dt kêbiasaart belajar. mahaiswa, serta hubungan antara irotivasi berprestasi dengan sikap dan kebiasaan belajar thahasiswa. Penulis juga menyarankan agar kesejahteraan dosen perlu dlperhatikan agar dosen dapat mengemban dedikasi secara optimal. Dalam instruinen penelitian penulis menyarankan pula perlu dicari validitas eksternal jadi tidak hanya validitas internal saja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T6939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putra Syarif Hidayat
"Jurusan Teknik Radiodiagnostik Politeknik Kesehatan Jakarta II merupakan institusi yang mencetak insan profesi di bidang radiografi yang lulusannya dituntut mempunyai kualitas dan profesionalisme yang tinggi menghadapi era globalisasi. Pada realitasnya menunjukkan bahwa nilai prestasi belajar mahasiswanya rata-rata hanya 2,58 belum mencapai pada tingkat prestasi yang baik, demikian pula hasil nilai ujian masuk mahasiswanya rata-rata hanya 33,18 masih sangat rendah.
Penelitian ini membahas tentang hubungan nilai ujian masuk terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan berbagai faktor konfoundingnya dan hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dengan berbagai faktor konfoundingnya.
Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan analisis statistik menggunakan uji korelasi, uji T, uji Anova, dan Regresi linier ganda.
Hasil analisis statistik multivariat regresi linier ganda menunjukkan adanya hubungan positif dan linier antara nilai ujian masuk dengan prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel konfounding jenis kelamin dan interaksi (nilai ujian masuk, jenis kelamin). Nilai R= 0,697, nilai R2 0,486, nilai R2 adjusted = 0,477. Model Regresi Linier yang diperoleh dengan persamaan matematis sebagai berikut : Prestasi Belajar = 2,047 + 0,01211 Nilai Ujian Masuk - 2,039 Jenis Kelamin - 0,835 Nilai Ujian Masuk Jenis Kelamin.
Hasil analisis statistik multivariat regresi liner ganda motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa (P value= 0,793) tidak mempunyai hubungan bermakna setelah dikontrol oleh variabel konfounding pembagian kelas, sikap, sekolah menengah jurusan(1), tingkat(l), status mahasiswa, jenis kelamin, sekolah menengah jurusan(2), dan nilai ujian masuk. Nilai R-- 0,639, nilai R2 = 0,408, nilai R2 adjusted = 0,377. Dengan persamaan matematis : Prestasi Belajar = 2,242 + 0,000877 Motivasi + 0,05591 Kelas - 0,00215 Sikap - 0,126 Jurusan SMU(2) - 0,0732 tingkat(l) - 0,14 status mahasiswa + 0,221 jenis kelamin - 0,42 Jurusan SMU(1) + 0,01398 nilai ujian masuk.
Nilai Ujian Masuk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan interaksinya (nilai ujian masuk jenis kelamin). Untuk memperoleh calon mahasiswa Teknik Radiodiagnostik yang berkualitas maka harus menetapkan hasil ujian masuk yang terbaik dengan menentukan nilai batas lulus minimal 50 dengan kategori lulus 4 mata uji atau 3 mata uji.
Walaupun hubungan motivasi dengan prestasi belajar berdasarkan analisis statistik tidak signifikan, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yang harus menjadi perhatian penting bagi institusi pendidikan Teknik Radiodiagnostik dalam merancang kegiatan belajar mengajar guna menghasilkan mutu mahasiswa yang berprestasi baik.
Daftar bacaan : 65 (1984 -- 2003)

The Relationship Between the Score of Admission Test and Motivation with Learning Achievement of the Students of Radiodiagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II, Ministry Of Health in 2003Department of Radio diagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II is an institution which produce the professional of radiographers and high qualified graduation facing the globalization. The evidence show the mean of student score during study only 2.58. That score mean the achievement grade is still not good enough, while the mean score of admission test only 33.18.
This research study about relationship between the score of admission test with the learning achievement and the various confounding factor and also the relationship between motivation with the learning achievement and the various confounding factor.
The study design is cross sectional, with statistical analysis using Correlation test, T-tes, ANOVA test, and Multiple Linear Regression.
The result of bivariate analysis showed that the variable that correlate with the learning achievement of student were sex, the major of high school background, type of class, status of student, grade, and the score of admission test, while the variable that has not correlation with the learning achievement of student were age, allowance, attitude, perception about lecturer, body mass index (the nutritional status), education level of father, education level of mother, residence, motivation, and the background of high school region.
The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate positive correlation between the score of admission test with the learning achievement of the student after controlled by confounding variable of sex and interaction (the score of admission test and sex), the significance value is 0,000. R value = 0,697. R2 value = 0,486, R2 adjusted value = 0,477.
The mathematic model of multiple linear regression: the learning achievement = 2.047 + 0,01211 the score of admission test - 2.039 sex - 0,835 sex*the score of admission test.
The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate correlation between motivation with the learning achievement of the student not significant (P value = 0,793) after controlled by confounding variable type of class, attitude, major of high school(2), grade(1), status of student, sex, major of high school(1), and the score of admission test. R. value = 0,639 R2 value = 0,408, and R2 adjusted = 0,377. The mathematic model of multiple linear regression is the learning achievement = 2,242 + 0,0008775 Motivation + 0,05591 type of class - 0,00215 Attitude - 0,126 Major of Highschool(2) - 0,0732 grade(l) - 0,140 status + 0,221 sex - 0,420 Major ofHlghschool(1) + 0,01398 the score of admission test.
The score of admission test had influence to the learning achievement of the student after controlled by variable sex and interaction (sex *the score of admission test). To recruite the best candidates of students, so the departement must recomended the best of qualification with the passing grade of 50 or the condition pass in 4 or 3 examination subject.
Although, with statistic analysis showed there is no relationship between motivation with the learning achievement, some another factor have influence the learning achievement of student, so it is important to Departement of Radiodiagnostic Technic to design educational process to produce the qualified graduation.
Refferences: 65 (1984 -2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Bambang Sugema
"Perlu disadari bahwa prestasi belajar seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, inteligensi, keluarga, sosial ekonomi, kebiasaan belajar, motivasi belajar, harapan-harapan, genetik dan lain-lain. Dari berbagai faktor tersebut, penelitian ini hanya menelaah hubungan dua variabel batas yaitu kebiasaan belajar dan motif berprestasi dengan prestasi belajar sebagai variabel terikatnya.
Dalam kaitan itu semua, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1.) ada tidaknya hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, (2) ada tidaknya hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar, (3) ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar, (4) ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar.
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN Pejompongan Jakarta Pusat, yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : 2000 mahasiswa izin belajar yang diambil 200 orang sebagai sampling. Selanjutnya untuk kategori yang kedua, dari sejumlah 100 mahasiswa tugas belajar diambil 80 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan insidental sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket dengan skala Likert. Angket ini sebelumnya diujicobakan kepada 30 mahasiswa dan dipilih item yang valid dan reliabel. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN yang sekurang-kurangnya sudah menempuh 3 semester.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product-moment, Regresi Ganda dan T-test. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi r= 0,17, (2) ada korelasi positip antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dengan koefisien r= 0,18, (3) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar dengan koefisien korelasi ganda R = 0,24, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar dengan harga t = 2,57. Dilihat dari harga meannya maka ternyata menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa izin belajar lebih baik dibanding dengan mahasiswa tugas belajar.
Dari realitas demikian penelitian ini setidaknya dapat memberikan gambaran riil tentang perbedaan antara mahasiswa izin belajar dengan tugas belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam kebijakan terhadap mahasiswa tugas belajar dengan izin belajar para mahasiswa STIA-LAN di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T7977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suryawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan fungsional motivasi belajar terhadap prestasi belajar murid, hubungan fungsional disiplin belajar terhadap prestasi dan hubungan fungsional motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar serta ingin mengetahui sumbangan masing-masing variabel tersebut dapat menjelaskan variabel terikat.
Penelitian dilakukan di Kotamadya Bekasi pada bulan Maret 1998. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Populasi penelitian ini adalah murid-murid kelas dua Sekolah Menengah Umum se Kotamadya Bekasi, dengan sampel sebesar 316 orang yang dipilih sccara proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar deperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data prestasi diambil dari hasil belajar di sekolah berupa raport cawu III.
Dengan bantuan program SPSS 6.0 maka teknik analisis yang digunakan terdiri analisis korelasi sederhana, analisis korelasi parsial, analisis korelasi ganda dengan taraf signifikansi a = 0.05
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan fungsional yang positif baik antara motivasi belajar (X1) dengan prestasi belajar (Y) maupun disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y). Masing-masing memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 3.70% dan 13.00% dan sisanya sebesar 83,3% disebabkan oleh faktor lain.
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi betajar murid (R2 = 0.361 ; p < = .000). Ini berarti bahwa prestasi hanya bisa menjelaskan sebesar 30,4%, dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>