Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Pahlawati Hadiningrum
"Penetapan surplus Bank Indonesia sebagai objek pajak penghasilan dalam UU nomor 36 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan telah mengundang kontroversi sejak dari Rencana Undang-undang tersebut dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Beberapa pihak dengan argumentasinya mendukung, sementara pihak lain dengan argumentasi yang berbeda menolak. Pihak yang mendukung berpendapat bahwa penetapan surplus BI sudah sesuai dengan prinsip keadilan, sedangkan pihak yang menolak menyatakan bahwa dari sisi keuangan Negara adalah tidak tepat, karena BI adalah Lembaga Negara yang modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak berorientasi profit.
Untuk menghentikan kontroversi maka penelitian ini akan menganalisis kebijakan penetapan surplus BI sebagai objek pajak penghasilan dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara dengan menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP), khususnya analisis manfaat, biaya, peluang dan risiko (BOCR). Digunakannya pendekatan ANP adalah untuk menggabungkan argument baik yang setuju maupun yang tidak setuju, sehingga kesimpulan yang dihasilkan diharapkan dapat lebih objective dan holistic.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan key informan. Dengan menggunakan data persepsi para pakar yang diasumsikan memahami perpajakan dan karakteristik BI sebagai lembaga Negara dan terlibat dalam perumusan penetapan kebijakan ini serta yang terkena kebijakan, didapatkan hasil ANP yang menegaskan bahwa kebijakan menetapkan surplus BI sebagai objek pajak penghasilan adalah kebijakan yang tepat dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara. Meskipun demikian, hasil ANP juga menegaskan bahwa kebijakan menetapkan surplus BI sebagai objek pajak juga mengandung risiko. Implikasi hasil ANP ini adalah bahwa penetapan kebijakan surplus BI sebagai objek pajak harus diikuti dengan beberapa penyesuaian dengan tujuan mengurangi atau bahkan menghilangkan berbagai risiko tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to determine the growth of Islamic banking in Indoesia, especially to find out the atatistical analysis of islamic banks in Indonesia. This paper uses descriptive analyzes. In January 2012, (based on statistcial data published by Bank Indonesia ), The islamic banks has reached 35 units, comprising 11 syariah commercial bank and 24 syariah bussiness units. In the sam eperiod, the number of islamic banking finance for people has reached 155 units. The development of islamic banking assets also increased to 117.72% in the period 2009-2012 (January). However, if it is compared to the assets of conventional banks, islamic bank assets amounted to 4%. A large party of a fund (DPK) and financing is 121.9% and 116.89%. Seen of the ratip (FDR) islamic banks have 87.27% was spun in the community which, then, can foster economic synamism. It is also important to note that, although financing channeled almost all deposits, the failure rate of pay or listed on non-performing financing (NPF) is the average of 2.68%. Effort to develop islamic banking in Indonesia are required for the implementation of a SWOT analysis on the growth of islamic banking in Indonesia. In addition, the implementation of islamic banking intermediation for the productive sector, developing and enriching a more targete products, incresing synergy with a main banks by developing institutional infrastructure of islamic finance , improving educaation and comumnication with a focus on parity and distinctiveness, inreasing good governance and risk management, and strengthening the surveillance system."
297 AHKAM 14:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Elfrim Gracella
"Jumlah bank umum di Indonesia yang terbilang cukup banyak dipandang tidak efektif dan tidak efisien bagi sistem keuangan nasional sehingga masih perlu disederhanakan. Ketentuan permodalan yang tidak mendorong bank untuk meningkatkan modal dan daya saing membuat bank beroperasi jauh dari skala kontributif. Dengan demikian diperlukan upaya penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing perbankan melalui konsolidasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan konsolidasi bank umum di Indonesia setelah berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dan bagaimana akibat hukum bagi Bank yang tidak melaksanakan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum meningkatkan ketentuan mengenai modal inti minimum bagi bank umum dan kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri menjadi minimal Rp3 triliun dengan dilakukan melalui beberapa tahapan. Bagi bank yang tidak melaksanakan ketentuan pada peraturan ini maka akan mendapatkan sanksi administratif dari OJK seperti teguran tertulis, pencabutan izin usaha, self-liquidation, atau penilaian kembali pihak utama. Saran yang diberikan kepada OJK adalah agar memberikan sanksi yang lebih efektif berupa pencabutan izin usaha apabila berdasarkan penilaian OJK, bank tidak melakukan upaya penyehatan bank yang membuat bank dalam keadaan bank semakin menurun dan kepada bank umum untuk terus menjaga kesehatan bank dengan cara memperkuat modal melalui skema konsolidasi, membentuk kelompok usaha bank, ataupun melakukan aksi korporasi lainnya.

The number of commercial banks in Indonesia which is quite large is considered ineffective and inefficient for the national financial system that it still needs to be simplified. Capital provisions that do not encourage banks to increase their capital and competitiveness make banks operate far from a contributory scale. Thus, efforts are needed to strengthen the structure, resilience, and competitiveness of banks through consolidation. This juridical-normative research will discuss how to regulate the consolidation of commercial banks in Indonesia after the enactment of the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks in the context of the Covid-19 pandemic and what are the legal consequences for Banks that do not implement the provisions of the OJK Regulation concerning Commercial Bank Consolidation. The conclusion of this research shows that the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks increases the provisions regarding the minimum core capital for commercial banks and bank branch offices domiciled abroad to a minimum of IDR 3 billion by going through several stages. For banks that do not implement the provisions of this regulation, they will receive administrative sanctions from the OJK, such as legal notice, revocation of business licenses, self-liquidation, or reassessment of the main party. The recommendation that can be given to OJK is to provide more effective sanction, for instance revocation of business license if OJK assessment shows the banks do not conduct restructuring which weaken the bank condition. For the commercial banks must maintain bank health by strengthening the capital through consolidation scheme, establishment of a bank business group, or perform other corporate actions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya , 1992, 1993, 1994
332.129 598 BAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Felix Martua
"Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran bank terhadap pengambilan risiko pada bank-bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang periode 2005-2014, dengan kondisi bahwa nilai market-to-book ratio bank dan umur bank dijaga konstan. Ukuran bank diukur menggunakan natural logarithm dari nilai total aset bank sedangkan ukuran pengambilan risiko bank mengacu pada formulasi Z-score. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada metode data panel dan informasi keuangan berbasis kuartal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan risiko. Selain itu, dekomposisi atas nilai Z-score menunjukkan bahwa bank-bank umum konvensional terbuka yang semakin bertumbuh besar di Indonesia cenderung meningkatkan pengambilan risikonya dengan cara meningkatkan leverage.

This study investigates the effect of bank size on risk-taking for conventional commercial banks in Indonesia which are listed on Indonesia Stock Exchange during period 2005-2014, under condition of which market-to-book ratio and bank age are controlled to remain constant. Bank size is measured by natural logarithm of bank’s total assets whereas the measure of bank risk-taking follows Z-score formulation. This study follows data panel method and quarterly financial information.
Results of this study show that bank size positively and significantly affects risk-taking. In addition, a decomposition of Z-score shows that growing-in-size listed conventional commercial banks in Indonesia tend to engage in excessive risk-taking through increased leverage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Widiastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)perbedaan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Loan (NPL) antar status kepemilikan, tingkat kapitalisasi dan antar status kepemilikan untuk tiap tingkat kapitalisasi; (2)perbedaan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non­ Perfonning Loan (NPL) terhadap Return on Assets (ROA) antar status kepemilikan, tingkat kapitalisasi dan antar status kepemilikan Wltuk tiap tingkat kapitalisasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 132 bank di Indonesia dengan data cross section tahun 2004. Metode yang digunakan untuk menguji dan menganalisis data adalah General Linear Model (GIM) yang terdiri dari Multivariate Tests dan Univariate Tests. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Bank Pemerintah (BUMN) dan tingkat kapitalisasi kurang dari Rp 1OOM sebagai pembanding.
Hasil penelitian menWljukkan bahwa (I) ada perbedaan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non-Performing Loan (NPL) antar status kepemilikan, tingkat kapitalisasi dan antar status kepemilikan Wltuk tiap tingkat kapitalisasi; (2) ada perbedaan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non­ Performing Loan (NPL) terhadap Return on Assets (ROA) antar status kepemilikan, tingkat kapitalisasi dan antar status kepemilikan untuk tiap tingkat kapitalisasi kecuali Wltuk bank swasta nasional devisa yang berkapitalisasi kurang dari Rp 1OOM dan antara Rp 1OOM sampai lOT.

This research is to know (1) the differences between Retum on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) among ownership status, capitalize and between ownership status for every level of capitalize. (2) the differences between Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non Performing Loan (NPL) to Return on Assets (ROA) among ownership status.. capitalize level and among ownership status for every level of capitalize. This research is made to 132 banks in Indonesia with cross section data of years 2004. The method that been used to test and analyse the data is General Lineae Model (GLM) which consist of Multivariate test and Univariate test. The test is made by using government Bank (BUMN) and capitalize level less than Rp 1OOM as a comparison.
For the result, it shows that (1) there are differences between Retum on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non Perfonning Lean (NPL) among ownership status, capitalize level and between ownership status for every level of capitali7.e. (2) there are differences influence between Capital Adequacy Ratio (CAR) and >Ion Perfonning Loan (NPL) to Return on Assets (ROA) among ownership status, capitalize level and between ownership status for every level of capitalize, except for private national bank which capitalize. less than Rp 1OOM and between Rp 100M till 1OT.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T32412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh perkembangan usaha dan kinerja perbankan nasional periocle sesudah krisis yakni sejak pertengahan tahun 1997 hingga saat ini, yang masih menyisakan beberapa persoalan yang belum dapat diselesaikan sepenuhnya. Salah satu persoalan tersebut adalah perkembangan kegiatan intermediasi perbankan sebagaimana terlihat dari kinelja Loan ra Deposit Rufio (LDR) yang belum dapat mencapai tingkat yang optimal dibandingkan dengan periods sebelum krisis. Dalam tesis ini, akan diteliti mengenai variabel-variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinelja LDR bank. Variabel bebas fersebut adalah pola placement yang dilakukan bank., indikator kineljaf kesehatan bank, serta variabel ekstemal. Analisis terhadap variabel-variabel tersebut akan dibandingkan antara periode sebelum dan sesudah krisis. Sedangkan populasi yang akan diteliti dalam tesis ini hanya dibatasi terhadap Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa, dengan pertimbangan BUSN Devisa memiliki share aset yang cukup besar dalam sistem perbankan nasional, orientasi bisnisnya yang lebih fokus untuk memaksimalkan wealth pemiliknya, Serta intensitas kegiatan usahanya dalam valuta asing maupun transaksi intemasional.
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk dapat memberikan jawaban mengenai : bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas dimaksud terhadap kinerja LDR; variabel bebas mana yang paling dominan mempengarnhi LDR; Serta kecendemngan pola placement BUSN Devisa. Selanjumya tesis ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu : menghasilkan gambaran mengenai peran dan kontribusi BUSN Devisa dalam melakukan kegiatan intennediasi dalam rangka mendorong pertumbuhan selctor riil di Indonesia; serta dapat menjadi masukan bagi otoritas pengaturan dan pengawasan bank dalam rangka menetapkan kebij akan untuk mendorong kegiatan intermediasi perbankan. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda (Multqvle Regression). Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat (dependent) dengan variabel-variabel bebas (independent) dan menguji hubungan tersebut apakah signiiikan atau tidak. Hal ini dilakukan dengan mendapatkan persamaan regresi linear berganda diantara variabel-variabel dimaksud dan menguji hubungannya dengan uji-t dan uji-F statistik. Dari pengolahan data setelah dilakukan upaya untuk mcngatasi kasus multikolinieritas, hasil yang diperoleh diketahui terdapat perbedaan kecenderungan variabel-variabel bebas yang merniliki pengaruh terhadap kinenja LDR antara periode sebelum krisis dan sesudah krisis, kecuali variabel surat-surat berharga (SSB) yang senantiasa konsisten mempengaruhi perkembangan kinerja LDR baik pada periode sebelum krisis maupun sesudah krisis. Terhadap variabel-variabel bebas yang memiliki pengamh terhadap LDR tersebut, diperoleh nilai koefisien detemlinasi berganda (R2) dan koetisien korelasi (f) yang menunjukkan kecenderung semakin membesarlmenguat pada periode sesudah krisis apabila dibandingkan dari periode sebelum krisis.

The influence of Bank's Investment, its external factors and its performance as intermediation roles to promote Indonesia's real sector (Case of Indonesia Foreign Exchange National Private Bank). This research has been encouraged by the growth of national banking industry after the economicfmonetary crisis during the mid year of 1997, which still left some unresolved problems. One of those problems is the unsatisfied growth financial intemiediary activity, as indicated by the low Loan to Deposit Ratio (LDR), compare to the ratio in previous period before the crisis. This research would conduct an analysis of independent variables which have significant contribution to the Bank's LDR's perfomiance. Those independent variables are bank?s investment strategy, bank's performance indicator and bank's extemal variables. Time period of this purpose would be classified into two categories which are ex ante and ex post of the monetary crisis. The sample would be derived only from foreign exchange national private banks, considering that these banks have significant portion of asset in national banking industry, have main objective of maximizing owner's wealth and have numerous transaction in foreign exchange transaction and intemational transaction.
The purpose of the research are ; to define the influence of related independent variables to bank's LDR perfonnance, to identify the dominant independent variable in influencing the bank's LDR perfonnance, and to identity banks' investment strategy. Furthermore, this research would describe the bank's role and contribution as a financial intermediation to boost the growth of lndonesia's real sector, and give recommendation for banking regulatory and supervisory authority in detennining policy for pushing bank's intermediary activity. This research used multiple linier regressions. This type of analytical methodology was chosen because the research is designed to identity relationship between dependent and independent variables, and to test the significance of that relationship. After processing data with any efforts to reduce the multicolinearity problems, The conclusion is bank's independent variables influencing LDR performance significantly different in those two classified period of the time, except bond variables as one of bank's investment strategy which consistently influence in both period of time. The most dominant variables which have significant influence to LDR performance is coeiiicient of double determination (R2) and coefiicient of correlation (r), which have been increased during the period before economic crisis and continued until the period after economic crisis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Kartika Sanistyaningrum
"Struktur modal merupakan salah satu komponen yang penting pada bank. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan, Assets Tangibility, Ukuran, Tingkat Pajak dan Non-debt Tax Shield terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel terdapat empat variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal yaitu profitabilitas, tingkat Pertumbuhan, assets tangibility, ukuran serta terdapat dua variabel yang tidak signifikan terhadap struktur modal yaitu tingkat pajak dan Non-debt Tax Shield. Hasil pengujian untuk mengidentifikasi pengaruh secara bersama-sama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabelvariabel Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan, Assets Tangibility, Ukuran Bank, Tingkat Pajak dan Non-debt Tax Shield terhadap struktur modal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi panel data

Capital Structure is the one most important component in bank. This research is identifying the effect of variables profitability, growth, assets tangibility, size, tax and non-debt tax shield of capital structure. Based on research result of each variables four variables are statistically significantly related to capital structure is profitability, growth, assets tangibility, size and two variables are statistically unsignificantly related to capital structure is tax and non-debt tax shield. Based on result to indentifying all variabels effect is all variabels profitability, growth, assets tangibility, size, tax and non-debt tax shield effect of capital structure. Method used in this research is panel data regression."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Pradhana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi industri perbankan Indonesia sebelum dan setelah adanya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dengan menggunakan stochastic frontier approach. Penelitian ini dilakukan terhadap 17 bank yang ada di Indonesia, yang terdiri dari Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional. Data laporan keuangan diperoleh dari website Bank Indonesia dengan periode penelitian dari Januari 2001 hingga Desember 2006.
Metode penelitian ini menggunakan metode stochastic frontier approach, metode tersebut di analisis dengan program frontier 4.I. untuk memperoleh skor efisiensi biaya. Pendekatan variabel yang digunakan adalah pendekatan intermediasi, dengan variabel input sebagai berikut beban umum dan administrasi, aktiva tetap, dan dana pihak ketiga. Sedangkan variabel output yang digunakan adaJah total kredit yang diberikan, surat berharga yang dimiliki, danjumlah pendapatan operasionaJ.
Setelah dianaJisis menggunakan metode stochastic frontier approach. maka skor efisiensi tersebut di Uji perbedaannya dengan kineJ.ja perbankan, hasilnya adaJah terdapat peningkatan yang signifikan antara efisiensi sebelum dan setelah adanya API. Pada Hasil peuilaian kinerja perbankan dengan menggunakan metode CAMEL, menuqjukkan bahwa setelah adanya API terdapat perbedaan yang signifikan pada Aspek Capital Adequancy, Aspek Earnings, dan Aspek Liquidity, sedangkan Aspek Asset Quality, Aspek Management tidak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Sedangkan basil Uji Korelasinya keduanya, menyatakan bahwa antara skor efisiensi dengan kineija perbankan, tidak ada korelasi, sehingga penilaian rasio keuangan yang bersifat melengkapi informasi kinerja perbankan.

The purpose of this paper is to determine the efficiency of the industry in Indonesia prior and after the establishment of the Indonesian Architecture (API) by using a stochastic frontier approach. The study on this paper is being conducted through 17 banks in Indonesia, which mainly consist National Owned Banks (BUMN) and privatized banks, where all financial data are gathered through indonesian sesuai bank's fB/i website bv using the period between Januari 2001 to December 2006.
As mentioned above, the study is using a stochastic frontier method a frontier 4.1 software/ program tool. The tool has been used to gather the costing efficiency score. Variables being used consist of input variable - output variable, where input variable consists of genera/liabilities and administration, fixed asset, and third party fonds. Meanwhile the output variable consist of total credit, obligation, and several operational revenues.
After running through the Frontier 4.1 program, which results in efficiency score, it then continued on the testing the influence and correlation between the efficiency score and monetary ratio. Thus the end results of the study would be the statement of whether or not by using the API, it would make a significant and efficient impact for the bank's performance. Besides, it would also state whether the banking cost are significantly correlated with the liquidity debt ratio, which at the end, will show that bank with low efficiency rate pay and finalize its debt.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T29162
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiani Rosy Atik
"Wanprestasi dalam Garansi Bank di P.T Bank Negara Indonesia (Persero), Skripsi, Agustus, 1996. Garansi Bank merupakan salah satu jenis usaha bank. Garansi bank diterbitkan untuk menjamin pihak ketiga apabila debitur wanprestasi. Dengan berkembangnya kegiatan usaha dalam bidang perdagangan dan pembangunan gedung ataupun jalan, mengakibatkan diperlukannya garansi bank. Pihak pemilik proyek biasanya mensyaratkan agar pelaksana proyek menyerahkan garansi bank. Begitu pula dalam bidang perdagangan. Perusahaan-perusahaan mensyaratkan adanya garansi bank untuk menjamin prestasi yang diperjanjikan. Garansi bank dapat diterbitkan karena adanya perjanjian pokok antara debitur dan pemegang garansi bank. Apabila debitur wanprestasi, pemegang garansi bank dapat mengajukan klaim agar garansi bank tersebut dicairkan. Penerbitan garansi bank sudah lazim dilakukan oleh bank. Namun dalam prakteknya sering menimbulkan masalah, terutama mengenai wanprestasi. Debitur menyatakan tidak wanprestasi tetapi pemegang garansi bank telah mengajukan klaim dengan alasan debitur wanprestasi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>