Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Taufan
"Isu lingkungan mengenai pemanasan global dan penipisan ozon merupakan faktor pendorong inovasi ramah lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkanlah alat pendingin adsorpsi menggunakan metanol yang ramah lingkungan sebagai refrigeran dan karbon aktif sebagai adsorben. Pada alat pendingin adsorpsi yang sedang dikembangkan Departamen Teknik Mesin Universitas Indonesia perlu untuk diketahui karakteritik proses adsorpsi dan efek pendinginannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metanol sebanyak 250 ml sebagai gambaran awal performa adsorber pada proses adsorpsi selama 75 menit. Pada akhir proses didapatkan perubahan tekanan di evaporator sebesar 2 cmHg dan di adsorber sebesar 1,3 cmHg dengan rata-rata perbedaan tekanan antara keduanya selama 75 menit sebesar 4,6 cmHg. Temperatur terendah yang dicapai di evaporator sebesar 14°C yang dicapai setelah menit ke-65.

Environmental issues about global warming and ozone depleting are the factors stimulating green innovation. Therefore, adsorption refrigeration system has been developed with methanol as a green refrigerant and actived carbon as adsorbent. It is important to know the characteristics of the adsorpstion process and refrigeration effect of the machine that developed by Department of Machine Engineering, Universitas Indonesia. It is used 250 ml methanol as refrigerant during 75 minutes of experiment. At the end of adsorpstion process it is produce the pressure difference in evaporator about 2 cmHg and 1,3 cmHg in adsorber with mean pressure difference about 4,6 cmHg. The lowest temperature in evaporator is 14°C that reached after 65 minutes running."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50739
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ferdinan Delesev
"Tugas akhir ini membahas tentang sistem pendingin adsorpsi dua adsorber dengan menggunakan pasangan karbon aktif - metanol. Pada aplikasinya sumber energi pada mesin pendingin adsopsi ini diperoleh dari panas gas buang hasil pembakaran, namun pada percobaan dipakai minyak goreng dengan temperature 150°C. Sistem ini menggunakan metanol pro-analisis (99.99%) sebanyak 1000 mL sebagai refrigeran yang memiliki karakteristik zero ozone depletion potential (ODP) dan zero global warming potential (GWP) dan karbon aktif sebagai adsorbennya. Pada Mesin pendingin adsopsi ini tidak terdapat kebocoran dan dapat dipakai pada tekanan sampai -76 cmHg. Temperatur terendah yang dapat dicapai alat ini adalah 9.6°C dari temperatur awal 20.7°C.

This final project discuss about the adsorption system with two adsorber which uses active carbon and methanol. The energy resources of this adsorption system is come from the exhoust gases resulted from a combustion engine, but in this experiment, vegetable oil is used at the temperature at 150°C. This system uses 1000 mL. Methanol proanalysis (99.99%) as the refrigrant which has zero ozone depletion potensial and zero global warming potensial and active carbon is used as the adsorbent. There is no leakage happen in this system and it can be used until the pressure -76cmHg. The lowest temperature that can be reach with this system is 9.6°C and the initial temperature is 20.7°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bobi Wahyu Saputra
"Krisis energi dan pencemaran lingkungan adalah faktor yang mondorong para ilmuwan untuk menemukan inovasi pada sistem refrigerasi. Salah satunya pengembangan mesin pendingin adsorpsi. Mesin pendingin adsorpsi merupakan mesin refrigerasi yang memanfaatkan proses kompresi alami akibat dari fenomena adsorpsi. Sumber energi pada mesin pendingin adsopsi diperoleh dari panas gas buang hasil pembakaran. Sistem ini menggunakan metanol sebagai refrigeran yang memiliki karakteristik zero ozone depletion potential (ODP) dan zero global warming potential (GWP) . Sistem ini menggunakan karbon aktif sebagai adsorbennya.Mesin pendingin adsopsi dirancang untuk tidak mengalami kebocoran pada tekanan sampai dengan -76 cmHg gauge untuk mendapatkan temperatur saturasi methanol yang mencukupi untuk proses penyerapan kalor. Sedangkan material yang dipilih pada komponen mesin ini adalah material yang tahan terhadap korosi akibat metanol seperti tembaga dan stainless steel. Mesin pendingin adsorpsi ini dirancang dengan dua adsorber sehingga proses adsorpsi dan desorpsinya dilakukan secara continues.

Crisis of energy and the environmental contamination issue are the factors stimulating scientists to discover the innovation in refrigeration system. One of them through the development of adsorption refrigeration machine.Adsorption refrigeration machine is a refrigeration machine using natural compression process generated from adsorption phenomenon. Source of energy for adsorption refrigeration machine is from the heat which is generated by the gas of combustion.This refrigeration system use the methanol as a refrigerant which has zero ozone depletion potential (ODP) and zero global warming potential characteristic. This system is also using activated carbon as the adsorbent.This machine is designed to be able to prevent leakage at pressure up to -76 cmHg gauge to reach the saturation temperature which is enough for heat absorption process. While, material selected for component of this machine is a material that capable to resist the corrosion effect caused by methanol such as copper and stainless steel.This adsorption refrigeration machine is designed with two adsorber so that the process of adsorption and desorption are conducted as continous process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyono
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa system pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable. Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber system for continous improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalif Imami
"Perbaikan alat pendingin sistem adsorpsi dengan mengunakan pasangan adsorbenadsorbat yaitu karbon aktif dan metanol. Antara lain membuat kembali karbon aktif dengan spesifikasi yang telah ditentukan untuk keperluan eksperimen serta menambahkan katup ekspansi sebagai penurun tekanan dari kondenser sebelum masuk ke evaporator. Perbaikan pada sambungan yang dahulunya menggunakan lem sekarang diganti dengan menggunakan pengelasan Kemudian dilakukan pengujian terhadap alat tersebut sekaligus pengambilan data. Untuk proses desorpsi dengan menggunakan energi termis yg berasal dari thermal bath yg dapat diatur suhunya dengan kisaran suhu 100°C - 140°C dengan media yang dipanaskan berupa oli dengan kekentalan SAE 10W - 40, sedangkan untuk proses adsorpsi menggunakan air biasa dengan suhu lingkungan 26°C - 28°C yg dialirkan pada pipa pemanas dan pendingin di adsorber secara terus menerus selama proses berlangsung. Adapun selama proses berlangsung dibatasi oleh waktu yg telah ditentukan.untuk proses desorpsi selama 1 jam dan proses adsorpsi selama 2 jam.
Hasil yang didapat dari percobaan ini terdapat perbedaan temperatur pada ice box yaitu temperatur terendah yang berhasil dicapai selama 2 jam proses adsorpsi dengan mengubah-ubah temperatur masuk pada saat desorpsi, dan juga terdapat perbedaan tekanan yg dicapai dalam waktu 1 jam selama proses desorpsi dengan perbedaan temperatur masuk pada adsorber.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan temperatur yang digunakan selama proses desorpsi untuk melepaskan metanol yang terkandung di dalam karbon aktif semakin tinggi temperatur maka semakin banyak metanol yg menguap hal ini dapat dilihat dari proses adsorpsi dimana temperatur yang didapatkan pada proses adsorpsi semakin rendah dengan beban pendinginan yang dipakai yaitu 0.35 kg air dimana temperatur yang dicapai yaitu 13.2°C

Repair of adsorbent-adsorbat. For example to remake the carbon active with the specification needed for this experiment, and also enhance Expansion valve as a way to lower pressure from condenser before stepping into the evaporator. Joints before was assembled using paste, now the paste is replaced by weld joint. Then testing of the equipment and at the same time collect data. The desorption process uses thermal energy from the thermal bath which temperature can be adjust from 100°C - 140°C with a heated media that is oil with the viscosity of SAE 10W - 40, and for the adsorption process is used water with a ambient temperature of 26°C - 28°C which flows continually at a heater and cooler pipe in the adsorber. The time process is limited for this experiment which have been set for adrsorption process is 1 hour and adsorption process is 2 hour.
The result we got from this experiment, is a diverification between temperatures at the ice box that the lowest temperature reached during the 2 hour adsorption process by changing the fluid inlet temperature at desorption, and also differences of pressure value reached in an hour during desorption process with the gradient temperature which enters the adsorber.
The result indicates that the difference in temperatures during desorption process which discharges methanol from the active carbon, the higher temperature reached the more methanol is vaporized, this matter can be oversee from the adsorption process where decreasing the temperature from adsorption process, with 0.35 kg water of cooling load used, is that the temperature can be reached to 13.2°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeng Rahmat
"Dalam aplikasinya di bidang industri, sistem refrigerasi tunggal dan bertingkat tidak mampu untuk mengatasi perbedaan yang cukup besar antara kalor yang akan diserap dengan kalor yang akan dibuang, namun, tidak demikian dengan sistem cascade. Penelitian dengan alat yang sederhana yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan refrigeran alami telah menawarkan peluang yang baik.
Skripsi ini membahas tentang pengujian sistem cascade dengan menggunakan dua macam refrigeran sebagai variasi di sisi bagian HS, sedangkan pada bagian LS, digunakan campuran refrigeran alami R170/R744. Pengujian dilakukan dengan tiga cara, yaitu : memvariasikan komposisi massa campuran R170/R744, memvariasikan bukaan katup ekspansion LS, serta memvariasikan jenis refrigeran pada sisi bagian HS. Temperatur evaporasi terrendah yang bisa dicapai oleh sistem ini adalah -69,7°C dengan COP sebesar 1,88. Dengan kondisi 700g R22 pada sisi bagian HS dan 100g R170 pada sisi bagian LS

In many industrial applications, single stage and multi stage refrigeration systems fail to widen the gap between heat source and heat sink temperatures and now cascade system appear to be the best alternative. Modest reserch, in the past, has been done in cascade system based on natural refrigerants thereby offering good potential for research.
In this paper, a cascaded system for simultenous heating and cooling with a R22 and R290 based high-stage (HS) cycle and mixed R170/R744 based low-stage (LS) cycle for simultenous refrigeration and heating application has been analyzed. To facilate prediction of optimum performance parameter, performance trends with variation in fraction mass of R170/R744, variation in flow rate of ekspansion valve of LS, and variation refrigerant of HS have been presented. The lowest temperature reached in -69,7°C with COP 1,81. 700g of R22 (HS) and 100g of R170 (LS)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50736
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Wendri
"Pembuatan dan pengujian alat pembuat es dengan sistim adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai adsorben dan metanol sebagai adsorbat merupakan alternatif sebagai pengganti mesin kompresi uap yang ada saat ini. Alat pembuat es sistim adsorpsi ini terdiri dari adsorben, kondensor dan evaporator. Adsorber didisain dari tabung stainless berdiameter 3? panjang 500 mm yang berisi kepingan karbon aktif dengan masing-masing ketebalan ratarata 30 mm. Energi yang dibutuhkan untuk memompa refrigeran adalah energi termis dimana keuntungan dari penggunaan energi termis adalah sumber energinya bisa berasal dari panas gas buang hasil pembakaran atau panas matahari. Untuk simulasi pemanas dan pendingin adsorber saat proses desorpsi maupun adsorpsi digunakan air sebagai medianya. Tekanan didalam sistem saat proses berlangsung berkisar antara 5 - 12 kPa. Temperatur lingkungan sekitar 25 - 30°C. Hasil penelitian belum menunjukan performa alat yang maksimal. Perlu dilakukan perbaikan baik didalam disain alat, penanggulangan kebocoran didalam sistem yang divakum, peningkatan kualitas padatan karbon aktif agar memiliki kemampuan yang sangat baik saat melepas maupun menyerap refrigeran. Sehingga hal ini bisa meningkatkan COP sistem pendingin adsorpsi.

Making and testing adsorption ice maker system use a pair of active carbon as an adsorbent and methanol as adsorbate/refrigerant is one of alternative that can replace a mechanical pump for compression in the common system. This adsorption ice maker device consist of it main components such as adsorbent, condenser, and evaporator. Adsorbent was designed from a stainless tube with has diameter 3? and 500 mm of length that filled active carbon fragment with 30 mm of thickness. The necessity energy for pump the refrigerant is a thermal energies which have benefit that is the energy source could be from heat of exhaust combustion or heat of solar flux. For the simulation of experiment is used heat and cold water for each process desorption and adsorption. Pressure range in system is about 5 - 12 kPa. The ambient temperature is 25 - 30°C. The result of this research hasn?t been show an optimal performance of this device. It is necessary to improve by considering a better design of device, to handle of any leakages in this vacuum system, and increase a better quality of manufacture the active carbon fragment in order to have very good capability to desorp or adsorp the refrigerant. Until this can improve COP of the adsorption refrigeration system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Tri Wahyu Rosadi
"Dalam dunia pengobatan dan penelitian biomedis kebutuhan akan ruang pendingin yang dapat mencapai temperatur sangat rendah yaitu -80°C sangat dimintai karena dengan tenperatur -80_C ini spesimen biomedis tidak mudah rusak, aplikasinya di bidang industri sistem refrigasi tunggal dan bertingkat tidak dapat mengatasi perbedaan yang cukup besar antara kalor yang akan diserap dan kalor yang akan dibuang akan tetapi berbeda dengan sistem refrigasi cascade. Penelitian yang dilakukan menggunakan alat yang sederhana dengan refrigeran alami ini memberikan peluang yang baik. Skripsi ini membahas mengenai pengujian sistem refrigerasi cascade dengan menggunakan refrigeran hidrokarbon pada bagian sirkuit temperatur tinggi dan refrigeran campuran R744 dengan R170 pada sirkuit temperatur rendah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan propane sebagai refrigeran pada temperatur tinggi dan variasi komposisi masa pada sirkuit temperatur rendah untuk mencari komposisi optimum campuran R744 dengan R170. Temperatur evaporasi terendah yg dicapai pada sirkuit temperatur rendah ini adalah -94.8°C dengan refrigeran CO2 murni akan tetapi temperatur tersebut tidak stabil, sedangkan temperatur stabil -77.95°C dicapai oleh refrigeran ethane murni dengan COP 0.77. Untuk komposisi campuran COP yang didapat sebesar 0.58 dengan komposisi 60% R744 dan 40% R170.

In the world of biomedical the need of cold storage that can achieve temperature of -80°C is wanted because with that temperature biomedical specimen can not easily broken, in industrial application single stage and multi stage refrigeration system can not overcome the gap between the heat that will be absorb and the heat that will be release but it is different with the cascade system. The experiment that is conduct with simple cascade system and the use of natural refrigerants make the cascade system appear to be the best alternative. This paper will explain about the cascade system that will use a hidrocarbon on High Stage and blend refrigerant between R744 and R170 on Low Stage. The experimant is conduct with propane refrigerant in the high Stage and variation of blend refrigerant between R744 and R170, the use of pure CO2 and the use of pure etahne. The lowest temperature that can be reached is -94.8°C with pure CO2 but the temperature is unstable and the stable temperature is achieve by pure ethane -77.95°C with the COP 0.77. For the blend composistion the highest COP is 0.58 with 60%R744 an 40%R170."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sholahudin
"Banyak proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem tunggal sulit diaplikasikan pada temperatur yang sangat rendah disebabkan rasio tekanan pada kompresor terlalu tinggi, sebagai gantinya digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif untuk menghindari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global seperti CFC dan HFC. Pada penelitian ini dilakukan optimasi campuran karbondioksida dan etana sebagai refrigeran sirkuit temperatur rendah untuk mencari nilai optimum dari segi efisiensi exergi dan biaya tahunan. Temperatur evaporator, kondenser, dan cascade dijadikan sebagai variable decision untuk menganalisa sifat- sifat termodinamika refrigeran yang berpengaruh pada efisiensi exergi dan biaya tahunan sistem. Optimasi yang dilakukan menggunakan metode optimasi multiobjektif yang mana efisiensi exergi sebagai fungsi objektif pertama dan biaya tahunan sebagai fungsi objektif kedua. Optimasi ini dilakukan untuk mencari biaya sistem yang sekecil-kecilnya dan memperoleh efisiensi exergi semaksimal mungkin.

Many industrial processes that require low refrigeration temperatures, even the field of biomedicine require cold storage which can cool up to temperature -80 °C. The use of a single refrigeration system is difficult to apply at very low temperatures due to the pressure ratio of compressor is too high. Instead for this application, cascade refrigeration system is used. The use of natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon mixture is an alternative to avoid the use of refrigerants that contain ozone depleting and global warming such as CFCs and HFCs. Ethane is a hydrocarbon refrigerant that can perform cooling to -80 ° C, but due to it has highly flammable nature, so it is mixed with the carbon dioxide to reduce the flammable nature. In this research, optimization of mixture of carbon dioxide and ethane as a refrigerant in low temperature circuit is run to find the optimum value in terms of exergi efficiency and total annual cost of the system. Temperature of the evaporator, condenser, and a cascade condenser are used as a decision variable to analyze the thermodynamic properties of refrigerants that affect the exergi efficiency and total annual cost of the system. Optimization is run by using multi-objective optimization method which exergi efficiency as the first objective function and total annual cost as the second objective function. This optimization is performed to find the cost of the system is minimum and exergi efficiency is maximum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davied Sapan R.
"Dalam pengobatan dan penelitian biomedis dibutuhkan ultra low cold storage. Pada umumnya proses pendinginan dilakukan dengan nitrogen cair, namun ini tidak praktis dan mahal karena perlu pengisian secara berkala. Untuk mengatasinya harus diusulkan menggunakan mesin pendingin autocascade. Mesin pendingin autocascade mampu mencapai temperatur -40ºC s/d -180ºC (Missimer, 1996), memiliki bentuk yang sederhana, handal dan murah (Yu, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Chen (2007) dan Apprea (2009) dengan mesin pendingin autocscade terbukti bahwa mesin pendingin ini mampu mencapai lebih rendah dari -120ºC. Namun penelitian tersebut masih menggunakan campuran refrigeran CFC atau HFC yang segera dilarang karena merusak lingkungan.
Penelitian pendahuluan simulasi dan eksperimental mesin pendingin cascade dua tingkat dengan refrigerant ramah lingkungan terbukti mampu mencapai -80ºC (Nasruddin, 2008 & 2009), sehingga bila dilakukan penelitian lebih lanjut akan dapat mencapai temperatur lebih rendah dari -100.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan prototipe ultra low cold storage untuk aplikasi bidang biomedis menggunakan mesin pendingin autocascade dengan refrigeran ramah lingkungan. Selain itu juga, hasil penelitian ini juga berpeluang untuk mendapatkan patent ultra low cold storage menggunakan mesin pendingin autocascade dengan refrigeran ramah lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>