Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ketika Republik federasi Jerman mengambil alih kepemimpinan (Presidensi) Uni Eropa di bulan Januari 2007, Perdana Menteri Angela Market menggiring rekan-rekannya menuju suatu "Roadmap" bagi masa depan Eropa...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini akan mencoba menganalisis dan memberi solusi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Terlepas apakah krisis ekonomi global (KEG) 2008 diperkirakan berlangsung sekitar 3 tahunan, jauh lebih dasyat, sama atau malah tidak lebih besar dibandingkan dengan great depression tahun 30an, yang jelas KEG 2008 ini telah memakan korban sebuah segara kaya seperti Islandia. Bagaimana sebaiknya sikap Indonesia dalam mengoptimalisasikan perannya dalam KTT G20? Kiranya Indonesia harus terus mendukung harapan untuk perombakan arsitektur finansial global serta adanya otoritas international untuk mengontrol untuk mengontrol pasar uang dan pasar modal yang cenderung telah menjadi kasino fiktif global yang menjadikan terjadinya 'ekonomi balon global' yang rentan krisis, di samping desakan untuk meningkatkan peran dan suara negara-negara di luar G8 dan dalam G20, seperti dalam lembaga-lembaga IMF dan World Bank …. "
IKI 5 : 28 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Perdagangan, 1992
327.111 LEM f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raisya Rahmawati
"Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan KTT G20 yang diselenggarakan pada tanggal 15—16 November 2022. Pertemuan KTT G20 membahas berbagai isu, termasuk eskalasi politik antara Rusia dan Ukraina. Penelitian ini membahas citra Presiden Joko Widodo yang diambil dari sepuluh berita Lenta.ru dan RIA Novosti selama November 2022. Metodologi riset yang digunakan adalah analisis bingkai dari Robert N. Entman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran sikap Presiden Joko Widodo dalam menghadapi eskalasi politik Rusia dan Ukraina berdasarkan pemberitaan Lentra.ru dan RIA Novosti selama November 2022. Hasil dari penelitian ini adalah kedua kanal berita Rusia tersebut menggambarkan Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang peduli, peka terhadap isu global, serta mampu mencerminkan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dengan tidak berpihak dengan Rusia maupun Barat.

Indonesia hosted the G20 Summit on 15—16 November 2022 which discussed various issues including the political escalation between Russia and Ukraine. This research examines the depiction of President Joko Widodo in ten Lenta.ru and RIA Novosti news stories during November 2022. The research methodology used is framing analysis from Robert N. Entman. This research intends to identify the portrayal of President Joko Widodo's attitude in facing the political escalation of Russia and Ukraine based on the news from Lentra.ru and RIA Novosti during November 2022. The results of this research are that the two Russian news channels depicted President Joko Widodo as a caring figure, sensitive to global issues, as well as being able to reflect Indonesia's free and active foreign policy without siding with Russia or the West."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sylvia Maladi
"Globalisasi mernberikan kesempatan bagi migran pekerja secara luas dan dengan intensitas yang tinggi. Di satu pihak globalisasi menyediakan lapangan kerja baru di luar negeri yang sebelumnya tidak bisa terjangkau karena jarak maupun biaya. Namun di sisi lain Globalisasi mengakibatkan buruh migran dihadapkan pada fleksibilitas pasar tenaga kerja yang menempatkan mereka pada kondisi yang rentan walaupun menerima pendapatan yang lebin baik dibandingkan di tanah airnya, terutama untuk tenaga kerja tidak terlatih.
Indonesia merupakan salah satu sumber pekerja miqran tidak terlatih (unskilled) yang mengisi banyak lapangan kerja di Negara-negara industri baru di Asia Timur dan Negara-negara pengekspor minyak di Timur: Tengah. Berbeda dengan para tenaga kerja terlatih, mereka sering menemui kondisi yang menyedihkan dengan pekerjaannya di luar negeri itu.
Untuk menjamin diperhatikannya kesejahteraan bagi tenaga kerja migran ini, beberapa konvensi di tingkat internasional telah merumuskan aturan-aturan dan standard-standard bagi pengelolaan pekerja migran. PBB sebagai Organisasi Internasional yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, melalui International Labour Organization telah berusaha agar prinsip-prinsip dan hak-hak yang tertuang dalam konvensi dasar ILO dihormati. Ini berarti perlu ada mekanisme pengawasan untuk memonitor pelaksanaannya, dimana antara lain dengan dikeluarkannya International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families yang diadopsi oleh PBB sejak tahun 1990.
Dalam thesis tingkat magister ini, penulis ingin memaparkan mengenai aspek-aspek pentingnya upaya mengadopsi Konvensi Internasional ini kedalam peraturan perundang-undangan nasional Indonesia dan sampai sejauh manakah dapat memberikan perlindungan secara penuh terhadap hak-hak pekerja migrant Indonesia beserta seluruh keluarganya. Dan apakah upaya ratifikasi konvensi ini sungguh dapat memberikan perlindungan secara maksimal baik untuk pekerja migran asing yang bekerja di Indonesia terutama pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tobacco is one of the world's important commodities in trading. The main products of tobacco are tobacco leaf and cigarette. Since 2000's world agribusiness of tobacco tended to decrease after experiencing a light growth in few decades. This was indicated by the decreasing growth of harvested area, production and consumption of tobacco leaves and cigarettes. This situation was primarily affected by the increasing public pressure against tobacco, mainly in developed countries, due to health and environmental aspects. developed countries responded the dynamics by the application of a policy to restrict tobacco in their land and move the production to developing countries. Production of tobacco decreased faster than its consumption causing larger gaps between supply and demand of tobacco leaf. On the other hand, the market of tobacco supply and demand grow along with the growth of population triggering the increase of tobacco leaf world price. The potential market would be available in developing countries such as Indonesia, in short and intermediate terms. Indonesia is a potential market for cigarette. This fact is in line with the number of population and its smoking culture. Large cigarette companies and multinational corporations take huge advantages from such promising market in Indonesia. The existence of both could raise investment instead of disadvantaged public and government of Indonesia by causing unexpected negative impacts and social costs. Indonesia should redirect industrial products of tobacco from domestic to export markets. The export potential could be empowered by: (a) strengthening priority on the existing marketable products, (b) prioritize the competitiveness of the Na Oogst (cigars), and (c) shift production of cigarettes from the unfiltered and filtered to the light and ultra light cigarettes and promote the export markets. In a long term, it is necessary to antcipate the decrease of tobacco/cigarettes' demand by introducing alternative high value crops to substitute tobacco. The substitution effort must be supported by all stakeholders at whom the decision makers could guarantee the substitute crops market and price."
FOPEAGE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doren, Kamilus Pati
""Apakah aku oenjaga adikku?" Pertanyaan ini menjadi refleksi individu sebagai makhluk bermasyarakat yang setiap hari bertemu dengan oorang lain dalam keberlainannya. Pertanyaan ini mengunggah nurani setiap pribadi untuk mengambil sikap yang tepat saat berhadapan dengan orang lain. Dan sikap yang dimaksud di sini adalah tanggung jawab dalam konsep Levinas yang berbeda dengan pemahaman sehari-hari. Pemikiran ini kemudian coba dibenturkan dengan keberagaman di Indonesia terutama sikap yang diambil penganut agama ketika berhadapan dengan penganut agama lain. Agar momen bertemu dengan yang lain benar-benar menjadi8 momen etis menuju perjumpaan, dilandasi oleh sikap tanggung jawab tadi. Dengan berbasi pada data pustaka, penulis mencoba menjabarkan konsep tanggung jawab Levinas sehingga pada akhirnya setiap perbedaan dapat dilihat sebagai anugerah dan kekayaan bersama. Melalui refleksi atas konsep tanggung jawab Levinas yang unik tersebut, penulis meletakkannya sebagai pondasi bagi relasi kehidupan beragama dan bermasyarakat Indonesia, yang sering mengalami benturan oleh karena alasan-alasan kemajemukan. Sangat tepat, jika tanggung jawab ala Lev9ina diimplikasikan ke dalam kehidupan bermasyarakat kita karena juga intisari pemikiran Levinas sebetulnya sudah mendapat dasr yang kuat dalam falsafah negara kita."
Jakarta: Reformed Center for Religion and Masyarakat (RCRS), 2018
200 SODE
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Muladi, 1943-
Jakarta : RMbooks, 2011
303.34 MUL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Morin, Jan Piet Hein
"Dengan metode deskriptif penelitian ini mengkaji permasalahan bagaimana Klaim Sepihak Ambalat oleh Malaysia dan Implikasinya Bagi Hubungan Indonesia--Malaysia.
Persoalan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia menghangat setelah Malaysia melalui perusahan minyaknya, Petronas, memberikan hak eksplorasi kepada perusahaan Shell untuk melakukan eksplorasi di wilayah perairan laut di sebelah timur Kalimantan Timur yang diberi nama oleh Malaysia dengan Blok ND 6, (Y) dan ND 7 (Z).
Malaysia mengklaim blok Ambalat berdasarkan peta Malaysia tahun 1979, dalam peta tersebut Malaysia melakukan penarikan batas tanpa melakukan perjanjian-perjanjian dengan negara tetangga khususnya Indonesia.
Penelitian yang didasarkan dari hasil studi kepustakaan menunjukkan bahwa blok Ambalat merupakan bagian dari wilayah Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konvensi hukum Luar lnternasional tahun 1982 (UNCLOS 1982) khususnya mengenai negara kepulauan Berdasarkan pasal 47 UNCLOS 1982, dalam hal perairan garis pangkal pantai, Indonesia sebagai negara kepulauan diperbolehkan untuk menarik garis batas laut teiritorial, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen dari ujung terluar dari pulau-pulau terluar (air surut: terjauh).
Berbeda dengan Malaysia yang statusnya hanya negara pantai. Dengan didasarkan pada fakta sejarah, kondisi alamiah, serta aturan hukum laut internasional, klaim yang diajukan oleh pihak Malaysia terhadap blok Ambalat menjadi tidak berdasar. Terlebih lagi, salah satu hakim yang ikut menangani kasus pulau Sipadan dan Ligitan, Shigeru Oada mengatakan meskipun pulau Sipadan dan Ligitan masuk kedalam wilayah kedaulatan Malaysia, putusan tersebut tidak serta merta memiliki kekuatan hukum Iangsung bagi Malaysia untuk menentukan bahwa landas kontinen dari kedua pulau tersebut.
Permasalahan batas wilayah merupakan salah satu problematika yang akan dihadapi bagi negara-negara yang memiliki pulau-pulau kecil ataupun negara kepulauan seperti halnya Indonesia Kurang perhatian dan pengawasan pemerintah terhadap batas wilayah ataupun keberadaan pulau-pulau kecil khususnya pulau kecil yang tidak berpenghuni dan tidak bernama tetapi memiliki sumber daya alam yang sangat besar dan hal ini memudahkan negara tetangga Indonesia melakukan tindakan-tindakan di luar batas.
Dan analisa yang telah dikemukakan terbukti bahwa adanya faktor kekayaan alam Indonesia yang rnemilild perairan yang Iuas sehingga menyulitkan pemerintah Indonesia terhadap pengawasan dan perhatian terhadap perairan Indonesia dan pulau-pulau yang berada di wilayah kedaulatan Indonesia. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya berbagai pelanggaran-pelanggan lintas negara, seperti okupasi atau pengakuan terhadap wilayah atau pulau Indonesia yang dilakukan Malaysia, hal ini telah membuat bangsa Indonesia kehilangan beberapa pulau berharganya, seringnya terjadi peristiwa perampokan yang merugikan nelayan-nelayan Indonesia ataupun kapal-kapal pengangkut lainnya. Perampokan yang semakin hari semakin meningkat yang telah merugikan berbagai pihak terutama bagi para nelayan Indonesia, penjarahan ikan secara besar-besaran oleh para neiayan asing yang mengakibatkan kerugian bagi Indonesia.
Kurangnya pengawasan aparat penengak hukum maupun pemerintah Indonesia telah mengakibatkan pula terjadinya berbagai macam penyeludupan, seperti penyeludupan manusia, barang-barang luar negeri yang dengan mudahnya terjual di Indonesia maupun ilegal logging yakni penyeludupan kayu-kayu Indonesia yang merupakan aset negara yang sangat berharga dan penyeludupan kayu secara besar-besaran dan terus menerus hal ini banyak merugikan pihak Indonesia.
Dengan belum jelasnya batas wilayah tersebut telah membuat hubungan antara Indonesia dan malaysia menjadi terganggu dan hal ini didukung pula dengan keputusan Mahkamah lntemasional yang mengeluarkan keputusan bahwa pulau Sipadan dan Ligitan menjadi bagian dari Malaysia. Maka agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, pemerintah Indonesia berupaya berantisipasi yakni dengan mendirikan menara soar di sekitar blok Ambalat dan dengan disertai pengawasan dari armada laut Indonesia.
Belum lagi ketika Malaysia memenangkan kasus kepemilikan pulau sipadan dan Ligitan, hal ini telah membuat Indonesia kehilangan pniau yang sangat berharga karena di dalam pulau tersebut terdapat kekayaan alarn yang sangat besar dan akan memberikan keuntungan bagi negara yang mengelolanya. Oleh karena itu antara Indonesia dan Malaysia mulai rnernperdebatkan masalah batas wilayah yang jelas dan tegas. Setelah tercapainya keputusan akhir antara Indonesia dan Malaysia, diharapkan akan adanya ratifikasi yang menyangkut mengenai masalah batas-batas wilayah perairan hal ini dilakukan agar di masa yang akan datang tidak terjadi hal-hal yang demikian dan ditujukkan agar baik dari pihak pemerintah Indonesia maupun Malaysia dapat mengetahui batas wilayah kedua negara sehingga dapat diantisipasi apabila teljadi pelanggaran-pelanggaran.
Upaya-upaya diplomasi dan negosiasi dilakuian untuk menghindari dari terjadinya konflik bersenjata yang akan berakibat merugikan masing-masing negara, pertemuan-pertemuan dilakukan untuk mencari titik temu atau jalan keluar dari permasalahan tersebut, akan tetapi tujuan yang dimaksud yakni untuk mencari jalan keluar dari penyelesaian masalah batas wilayah tersebut belum mencapai kepuasan yang terbaik bagi kedua negara. Itikad baik dari kedua negara sangat dihargai karena menyangkut Indonesia dan Malaysia merupakan satu rumpun; jadi diharapkan upaya-upaya bilateral dapat menyelesaikan masalah batas wilayah tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>