Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aribowo Hartanto
"Dalam tugas akhir ini telah berhasil dirancang dan dibuat sebuah system pengendalian penanganan pelanggan untuk perangkat switching Power Line Communication (PLC) untuk mengatur dialling telepon. Perangkat switching tersebut menggunakan mikrokontroler AT89S51 untuk mengontrol switching penanganan pelanggan. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisa status input data yang dimodelkan dengan bit-bit DIP switch, memberi tanda adanya pelanggan yang melakukan panggilan, memberi nada dial tone pada saat kondisi off-hook, memberikan nada kepada pelanggan pemanggil ketika jalur pelayanan ke pelanggan yang dituju dalam kondisi sibuk atau tidak.
Sistem switching ini direncanakan menggunakan Amplitude Modulation (AM) dan dapat menampung sebanyak 75 pelanggan. Sistem switching ini akan terhubung ke jala-jala listrik melalui modem PLC. Frekuensi carrier yang akan digunakan berkisar antara 300 kHz ? 400 kHz untuk setiap fase pada jala-jala listrik. Bandwidth yang akan digunakan adalah sebesar 20 kHz, sehingga memungkinkan tersedianya 5 buah kanal frekuensi dalam satu fase. Setiap kanal tersebut dapat digunakan oleh 5 orang pelanggan secara bergantian. Sistem penomoran yang dapat dilakukan adalah sebanyak tiga digit. Tiga digit tersebut masing-masing merepresentasikan kode fase, kode kanal frekuensi dan kode pelanggan.
Rancang bangun perangkat switching tersebut dalam proses untuk dikembangkan ke tahap berikutnya menjadi suatu sistem switching yang terintegrasi untuk jaringan komunikasi telepon via modem PLC. Sistem switching tersebut akan dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk jaringan komunikasi telepon di pedesaan.

This Paper describes the development of a switching center for Powerline Communication (PLC) network based on Microcontroller AT89S51. The switching center analyzes the channel input status which is modelled with bit DIP Switches, and an alert status which to warn the destination subscriber about the call from calling subscriber, set dial tone for calling subscriber at offhook condition, send calling tone to the caller and ring to the called one.
This switching center is designed based on Amplitude Modulation (AM) and can support for 75 subscribers. This system is connected to the electricity network through PLC modem. The carrier frequency is set between 300-400 kHz for each phase of the electric network. The bandwidth is 20 kHz, hence possible to support 5 frequency channels each phase. Each channel is dedicated to support for 5 subscribers. The numbering system is represented by 3 digits, where each digit represents electric phase code, frequency channel code and the subscriber number of the channel.
This switching center prototype is in progress to be developed and integrated in telephony network by using PLC modem. The switching center will be usefull and as a promissing alternative for telephony network in the rural area."
2008
S40442
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Kristiana
"Dalam tugas akhir ini dirancang dan dibuat prototype sebuah system pengontrol switching untuk proses pengontrol switching pada system komunikasi PLC (Power Line Communication). Sistem pengontrol switching tersebut menggunakan mikrokontroler sebagai pengatur proses switching. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menerima data identitas pemanggil dan yang dipanggil dari mikrokontroler pelanggan, memeriksa kanal frekuensi untuk fasa yang dipanggil, memberikan indikator status switching ke mikrokontroler pelanggan dan mengirim bit-bit ke rangkaian switching sesuai dengan kontak switching pemanggil dengan kontak switching yang dipanggil.
Pembuatan prototype sistem pengatur switching ini menggunakan implementasi dari sistem tiga fasa yang berasal dari kabel listrik dan pemakaian frekuensi carrier sebesar 300 kHz - 400 kHz dalam setiap fasa. Bandwidth yang digunakan adalah sebesar 20 kHz. Dalam perancangan ini digunakan 5 buah kanal dan 5 pelanggan dalam setiap fasa. Setiap kanal tersebut bisa digunakan oleh lima pelanggan secara bergantian. Sistem pengatur switching ini dapat menghasilkan 75 kemungkinan titik switching pelanggan. Sistem penomoran yang merupakan ID pelanggan pada perancangan ini menggunakan dua digit yang masing-masing digit merepresentasikan kode fase dan kode kanal untuk bagian pemanggil. Sedangkan untuk bagian yang dipanggil merepresentasikan kode fasa dan kode pelanggan.
Rancang bangun prototype sistem pengatur switching tersebut selanjutnya diharapkan dapat dibuat dan dikembangkan ke tahap berikutnya menjadi suatu sistem switching yang terintegrasi untuk komunikasi telepon via modem PLC.

This final project has designed a controller switching system that processed the dialing switching on the PLC communication system (Power Line Communication). Controlling switching system used a microcontroller as controller of switching process. The mikrokontroler managed many tasks namely accept the calling ID and called ID from microcontroller subscriber, checking the frequency channel of every electrical phase which is called, send a switching state indicator to microcontroller subscriber and transfer bit code to switching contact calling with called switching contact.
This construction of switching controller was consist of the three electrical phases and several carrier frequences between 300 KHz - 400 KHz of each electrical phase. Each carrier had 20 KHz bandwidth. Every electrical phase consist of 5 channels and 5 subscriber. Every channel were used by 5 subscribers one by one. The switching controller can yield the 75 switching point probability. The numbering system use 2 digit. 1 digit indicated the channel code and the other 1 digit indicated the phase code of calling subscriber or called subscriber. The number of called subscriber was consist of 1 digit of the electrical phase code and 1 digit of subscriber number.
Design of the switching system that hereafter been expected to develop to the next phase as a switching system. The switching system integrated to whole communication system thought PLC modem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Wiratama
"Skripsi ini dibuat untuk merancang demodulator QPSK untuk perangkat modem power line communication yang disusun dari rangkaian logika dengan menggunakan simulator Multisim 10. Rangkaian demodulator QPSK tersebut terdiri atas beberapa modul, seperti rangkaian sinusoidal to square wave, clock recovery, phase shifter, comparator, dan sampling. Keseluruhan modul rangkaian tersebut disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Multisim 10. Proses pertama yang dilakukan di dalam rangkaian demodulator ialah mengubah modulated signal QPSK analog dari pre-amp receiver menjadi berbentuk pulsa (square wave). Proses berikutnya ialah mensinkronkan clock generator pada bagian demodulator dengan sinkronisasi clock yang dikirim oleh far end modulator dengan menggunakan rangkaian clock recovery. Rangkaian dasar QPSK adalah phase shifter, yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal carrier dan menggeser fase sinyal sebesar 900. Modulated sinyal QPSK tersebut dibandingkan dengan sinyal carrier dengan rangkaian comparator. Proses terakhir ialah menggabungkan sinyal dari kanal I dan Q menjadi data serial, dengan menggunakan rangkaian sampling. Selanjutnya dilakukan analisis untuk menunjukkan cara kerja dari rangkaian demodulator QPSK ini, kestabilan rangkaian, hasil keluaran dari setiap proses rangkaian, dan hasil data QPSK yang dapat didemodulasikan menjadi data awal.

This paper explains the design of QPSK demodulator which is proposed for communication via power line networks. As already known that communication via power-line network needs suitable modulation, since power-line networks are very noisy and originally were not designed for communication. The QPSK modulation technique had been chosen, since it is one of the effective modulation methods to be implemented in the high noisy communication channel such as power-line networks. QPSK modulation is a well-known modulation technique in telecommunication field. One makes design different from existing design is the use of the electronic discrete components. In this research, it is shown that QPSK demodulator can be built up from discrete digital TTL integrated circuits which are enormously available in the market. This QPSK demodulator was designed by using simulation software called Multisim 10 Simulator. The QPSK demodulator consists of several blocks functions, such as sinusoidal to square-wave converter, phase shifter, clock recovery, clock generator, comparator and sampling circuit. This QPSK demodulator is designed to work in 250 KHz carrier frequency and having speed of about 60 kbps. Analysis has been made based on how the circuit works and comparison to the existing standard. This designed QPSK demodulator is concluded to be able to work and support for PLC system and in the future can be improved to obtain a better PLC modem performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40497
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dia Adriansyah
"Tugas akhir ini adalah membangun perangkat keras dan lunak system mikrokontroler AT89S51 yang digunakan sebagai sistem kendali aliran data antara PC dengan modem QPSK atau sebaliknya yang dipergunakan untuk sistem Power Line Communication. Mikrokontroler AT89S51 dipilih, karena murah dan diperhitungkan mampu untuk menangani aliran data tersebut. Aliran data antara PC dan modem QPSK menggunakan protokol asynchronous yang merupakan standar komunikasi RS-232C pada PC.
Ada dua metode yang dikembangkan terkait dengan kendali aliran data tersebut yaitu : serial asynchronous dengan metode non-handshaking dan serial asynchronous dengan metode handshaking. Metode non-handshaking dipergunakan untuk pengiriman informasi dengan kecepatan rendah, misalnya : transfer karakter (typing), pengiriman hasil pengukuran meter listrik, hasil pengukuran suhu ruang dan status pintu pada aplikasi office security. Sedangkan metode handshaking dipergunakan untuk pengiriman data yang besar dengan kecepatan tinggi, misalnya : suara, video, file dan sebagainya.
Penelitian ini difokuskan pada rancang bangun perangkat keras dan perangkat lunak sistem mikrokontroler AT89S51 untuk mengendalikan aliran data antara PC dan modem QPSK atau sebaliknya, termasuk segala aspek yang terkait dengannya seperti kecepatan transfer, optimasi buffer, flexibility dalam setup modem. Dalam tugas akhir ini segala aspek dijelaskan secara rinci.

This final project is the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). AT89S51 microcontroller has been chosen due to its low cost and its capabilities of broad applications. Standard serial communication asynchronous protocol RS-232C is used between PC and QPSK modem designed for PLC.
Two methods used inconjunction to the serial communication, i.e., non-handshaking and handshaking methods. Nonhandshaking method is mostly used for data transfer with low speed, for example: character transfer for hyper terminal chatting and small data transfer such as for utilities measurements (electric and water usage), room temperature measurement, states of the doors in home or office security and automation system. In other side, handshaking method is mostly used for very large and high speed data transfer, i.e., voice, video and files.
This research is focused on the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). It includes all aspect related to data transfer control algorithm, buffer memory optimation and modem setup user interface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40492
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon . Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer , Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.

This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz.
This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch, controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.137 Mau r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer, Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.

This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz.
This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch , controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farok Kamajaya
"Skripsi ini membahas sebuah rancangan simulasi baseband Power Line Communication (PLC) dalam sistem komunikasi digital dengan menggunakan program Simulink. Parameter yang digunakan pada simulasi ini mengikuti standar homeplug 1.0 yang menggunakan OFDM dan penyandian FEC. Model simulasi baseband PLC ini kemudian diuji pada Matlab Simulink dan DSP prosesor pada perangkat DSK TMS320C6713 berbasis simulink. Dari hasil pengujian diperoleh nilai data keluaran yang sama, baik pada pengujian menggunakan simulink maupun pengujian pada DSK TMS320C6713 dengan RTDX. Hal ini menunjukkan bahwa model simulasi yang telah dibuat telah berhasil diterapkan pada papan DSK TMS320C6713.

This thesis discusses a design of a baseband Power Line Communication (PLC) simulation in a digital communication system using Simulink program. The parameters of simulation refers to homeplug 1.0 standard that uses Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and FEC encoding. The Baseband PLC model design then being tested in Matlab Simulink and DSP processors on the device DSK TMS320C6713 based on simulink. From the test results obtained by the same amount of output data, both in testing using simulink and DSK TMS320C6713 with RTDX. This result show that the simulation model has been successfully applied to the DSK TMS320C6713 board."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Dewi Mariyam
"ABSTRAK
Pada daerah pedesaan, ketersediaan akses komunikasi nirkabel terbatas, karena masih banyak area yang belum terjangkau baik oleh jaringan seluler maupun oleh jaringan telepon seperti asymmetric digital subscriber line ADSL , dan serat optik. Karena infrastruktur jaringan listrik sudah menjangkau ke pelosok wilayah, teknologi Power Line Communication PLC sangat layak untuk dipertimbangkan pemanfaatannya sebagai alternatif komunikasi nirkabel. PLC merupakan suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi data melalui jaringan listrik. Kanal listrik pada dasarnya didesain untuk mengirimkan energi listrik, bukan untuk komunikasi data, sehingga muncul banyak permasalahan seperti interferensi oleh noise, redaman dan banyaknya propagasi. Permasalahan utama dalam PLC adalah interferensi oleh noise. Noise yang dominan pada PLC adalah impulsive noise. Pada prakteknya impulsive noise yang muncul sering kali berupa bursty impulsive noise, dimana setiap impuls membentang dibeberapa sampel noise secara berturut-turut. Pada tesis ini dilakukan deteksi dan rekonstruksi bursty impulsive noise pada PLC menggunakan dua algoritma compressive sensing yaitu block sparse Bayesian learning - Expectation Maximization BSBL-EM dan block sparse Bayesian learning - Bound Optimization BSBL-BO . Hasil simulasi menunjukkan bahwa kedua algoritma memiliki kinerja yang sebanding dalam parameter bit error rate BER , sebagai contoh pada simulasi dengan panjang blok =4, SNR= 46 dB, BSBL-EM menunjukkan nilai 2.1034x10-4 sedangkan BSBL-EM menunjukkan nilai 2.16026x10-4. Selain itu, means square errror MSE pada BSBL-EM sedikit lebih baik dari pada BSBL-BO, sebagai contoh pada jumlah blok yang bernilai non-zero=2, SNR=30 dB, MSE BSBL-EM menunjukkan nilai 3.478 x10-3 sedangkan BSBL-BO menunjukkan nilai 3.7468 x10-3. Akan tetapi, waktu yang diperlukan CPU untuk proses BSBL-BO 2x lebih cepat dari BSBL-EM.

ABSTRACT
In rural areas, the availability of wireless communication access is limited, as there are still many unreacheable areas by cellular networks or by technology through telephone networks such as asymmetric digital subscriber line ADSL and fiber optics. Since the infrastructure of the power grid has been available widely, the Power Line Communication PLC technology is highly feasible to consider its utilization as an alternative to wireless communications. PLC is a technology that enables data communications over power lines. The power line channel was basically designed to transmit electrical energy, not to transmit data communications, which results in many problems such as channel interference attenuation and multipath propagation. The main problem in PLC is interference of noise. The dominant noise on the PLC channel is impulsive noise. In practice, impulsive noise is often occcurs in the form of bursty impulsive noise, where each impulse extends across multiple noise samples in a row. In this thesis, detection and reconstruction of bursty impulsive noise in PLC using two compressive sensing algorithms i.e. block sparse Bayesian learning Expectation Maximization BSBL EM and block sparse Bayesian learning Bound Optimization BSBL BO are analyzed. The simulation results show that both algorithms have comparable performance in the bit error rate BER parameter, for example in the simulation with block length 4, SNR 46 dB, BSBL EM shows the value 2.1034x10 4 while BSBL EM shows the value 2.16026x10 4. In addition, the means square errror MSE in BSBL EM is slightly better than BSBL BO, for example in the number of non zero blocks 2, SNR 30 dB, MSE BSBL EM shows value 3.478 x10 3. while BSBL EM shows the value 3.7468 x10 3. However, CPU time required for BSBL BO process is twice faster than BSBL EM."
2018
T51087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Windasari
"Permintaan masyarakat akan tersedianya listrik yang kian meningkat, terkadang tidak disertai dengan sikap yang bijaksana dalam penggunaannya. Seringkali terjadi pemborosan karena waktu pemakaiannya tidak tepat, ditambah kurangnya kesadaran msayarakat untuk menghemat pemakaian listrik. Oleh karena itu, diperlukan adanya perangkat yang dapat memonitoring secara langsung berapa besar konsumsi listrik yang digunakan. Atas dasar pemikiran tersebut maka dibuatlah rancangan alat yang mampu memonitoring penggunaan daya dan energi listrik secara real-time agar pemakaian listrik menjadi tepat guna. Alat monitoring ini menggunakan Power Line Carrier (PLC) yang memanfaatkan jala-jala listrik dari PLN pada jaringan tegangan rendah pada peralatan rumah tangga. PLC dipilih karena kelebihannya yaitu tidak perlu membangun jaringan baru lagi sebab bisa menggunakan jaringan listrik yang sudah ada. Alat ini dibagi menjadi dua modul utama yaitu modul pengirim dan penerima. Pada modul pengirim, digunakan PLC KQ330, mikrokontroler Arduino UNO, sensor PZEM-004T untuk pengukur besaran listrik berupa arus, tegangan, daya aktif dan energi serta LCD 16x2 sebagai penampil datanya. Modul penerima terdiri dari PLC KQ330, mikrokontroler Arduino UNO, dan modul WiFi ESP32 yang akan menghubungkan modul penerima ke internet melalui platform Internet of Things (IoT), bernama Thinger.io sehingga pengguna dapat mengakses hasil monitoringnya melalui gadget apapun. Informasi besaran listrik ini akan dikirimkan melalui komunikasi serial pada mikrokontroler. Kinerja sistem diukur berdasarkan keberhasilannya mengirimkan data antara sisi pengirim dan penerima secara real-time dengan nilai simpangan rata-rata yang kecil. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan bahwa simpangan pada pembacaan sensor pengukuran listrik PZEM, memiliki nilai sebesar 0.11% untuk tegangan, 0.15% untuk arus, dan 0.48% untuk daya.

The increasing of public demand for the availability of electricity, sometimes not balanced by a wise attitude in its use. Waste often happens because the time of use is not right, plus the lack of public awareness to save electricity usage. Therefore, it is needed a device that can monitor directly how much electricity consumption is used. On the basis of these ideas the design of devices that are able to monitor the use of electricity and electrical energy in real time is made so that electricity usage is needed. This monitoring tool uses a Power Line Carrier (PLC) that utilizes electricity grids from PLN on a low voltage network on household appliances. PLC was chosen because of its superiority, which is that it does not need to build a new network anymore because it can use an existing electricity network. This tool is divided into two main modules, the transmitting and receiving modules. In the transmitting module, the PLC KQ330, the Arduino UNO microcontroller, the PZEM-004T sensor are used to measure the electrical quantities in the form of current, voltage, active power and energy and a 16x2 LCD as the display. The receiver module consists of a KQ330 PLC, an Arduino UNO microcontroller, and an ESP32 WiFi module that will connect the receiver module to the internet via the Internet of Things (IoT) platform, called Thinger.io so that users can access the monitoring results through any gadget. Information on the amount of electricity will be sent via serial communication to the microcontroller. System performance is measured based on its success in sending data between the transmitter and receiver sides in real-time with a small average deviation value. Based on the test results, it was found that the deviation on the PZEM electric measurement sensor readings, has a value of 0.11% for voltage, 0.15% for current, and 0.48% for real power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Febrizky Akbar
"Telah dibangun sistem pengendali syringe pump dengan rentang debit 3.2 mL⁄h-202.35 mL⁄h dan high voltage power supply dengan rentang tegangan 0-30 kV untuk sistem electrospinning. Sistem penggerak piston syringe menggunakan linear actuator yang dibangun dari ball screw 1510 dengan penggerak stepper motor. Untuk meningkatkan daya dorong piston syringe, kecepatan stepper motor direduksi dengan gearbox rasio 100:1. Pengaturan debit setiap syringe pump diatur dengan pulsa clock yang diberikan ke driver motor yang frekuensinya dapat diatur dengan persamaan frekuensi versus debit sebesar y=3.9815e^(-5) x-0.0026712. Modul tegangan tinggi AHV24V30KV1MAW dari Analog Technologies membutuhkan suplai tegangan 24 V/2 A yang dapat mengeluarkan output 0-30 kV proporsional dengan input tegangan control 0-5 V. Sistem pengendalian tegangan tinggi digunakan dua metode yaitu metode otomatis dan manual. Tegangan tinggi dan syringe pump digunakan untuk menghasilkan nanofiber menggunakan larutan polimer polyvinyl alcohol (PVA) 15wt%. Proses pengeluaran PVA dengan debit 3.2 mL/h dan tegangan tinggi minimal 10 kV dapat menghasilkan taylor cone dan tumpukan serat di collector.

A syringe pump control system has been built with a flow rate range of 3.2-202.35 mL/h and a high voltage power supply with a voltage range of 0-30 kV for electrospinning system. Piston of the syringe is driven by a linear actuator built from a 1510 ball screw connected by a stepper motor. To increase the thrust of the syringe piston, the speed of the stepper motor is reduced by a 100:1 ratio gearbox. The flow rate setting of each syringe pump is regulated by clock pulses given to the motor driver whose frequency can be adjusted by the equation of frequency versus discharge of y=3.9815e^(-5) x-0.0026712. The high-voltage module AHV24V30KV1MAW from Analog Technologies requires a 24 V/2 A supply voltage that can output 0-30 kV proportional to the 0 -5 V control voltage input. The high-voltage control system uses two methods, namely automatic and manual methods. High voltage and a syringe pump were used to produce nanofibers using a 15wt% polyvinyl alcohol (PVA) polymer solution. PVA solution is discharged from the syringe with a flow rate of 3.2 mL/h and a high voltage at least 10 kV can produce Taylor cones and piles of fiber in the collector."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>