Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bangkok: The Core University , 1994
343 THA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edgar, D. E.
Melbourne: Halls store, 1964
994 Edg a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2004
R 343.08 Him
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Warwer, Onesimus
"Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan pariwisata budaya dan lingkungan di Kecamatan Wamena dan Kurulu Daerah Tingkat II Jayawijaya Irian Jaya telah menimbulkan respons warga-warga masyarakat setempat dalam aspek kehidupan ekonomi, sosial dan budaya mereka. Kedua potensi ini yang akhirnya dijadikan produk wisata oleh masyarakat Dani untuk memperoleh penghasilan. Hasil penelitian ini sekaligus mengungkapkan suatu pola perubahan kebudayaan melalui akulturasi. Perilaku orientasi pasar dari kelompok-kelompok individu dalam masyarakat Dani yang bergerak di jasa kepariwisataan belum terwujud sepenuhnya karena sistem ekonomi pasar masih merupakan hal baru dalam kehidupan masyarakat Dani. Pendapatan yang diperoleh diutamakan untuk acara adat yang sekaligus mempertahankan status sosial dalam struktur klan. Sangat erat dengan pemahaman dan kesiapan masyarakat Dani dalam menyiapkan produk wisata, maka pranata ekonomi, perkawinan, religi dalam kebudayaan Dani mulai dikaitkan dalam kegiatan pariwisata. Interaksi sosial lebih luas dapat terwujud karena terjadi jual beli jasa kepariwisataan antara pemandu wisata dengan wisatawan, penduduk lokal, pemilik toko cindera mata, dan akomodasi. Unsur-unsur budaya luar yang diadopsi dalam konteks kegiatan kepariwisataan adalah ukiran kayu, karapan babi, dan penguasaan bahasa Inggris oleh sekelompok individu.
Informan dalam penelitian ini adalah rumah tangga-rumah tangga, individu-individu yang menjadikan kegiatan pariwisata sebagai kegiatan ekonomi utama mereka, atau untuk memperoleh penghasilan tambahan. Tokoh-tokoh masyarakat di daerah penelitian adalah juga informan yang tidak hanya memberikan data tentang respons utama warga-warga Dani terhadap kegiatan pariwisata, unsur-unsur budaya Dani yang didayagunakan dalam kegiatan pariwisata, tetapi juga pranata-pranata lain yang terkait dengan kegiatan pariwisata, serta unsur-unsur kebudayaan asing yang diolah warga masyarakat Dani untuk kemudian disesuaikan dengan unsur kebudayaan lama sehingga unsur-unsur baru ini menjadi bagian dari kebudayaan Dani."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wakarmamu, Thobby
"Bidang pariwisata mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional kita baik sebagai sumber penghasil devisa maupun sebagai sumber kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Terpilihnya sektor pariwisata sebagai salah satu alternatif sumber devisa negara, menuntut konsekuensi adanya perencanaan yang lebih matang.
Perencanaan pariwisata tidak dimaksudkan untuk merusak lingkungan hidup tetapi justru harus direncanakan dan dilaksanakan ke arah tata lingkungan yang mendukung kepada pembangunan berlanjut, adalah pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang hidup dalam masyarakat tetapi selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat.
Dalam kenyataannya terdapat.banyak kendala yang pada suatu saat dapat menjadi picu merosotnya keberhasilan program pemerintah yang dicapai.
Kendala ini nampak terutama pada ketergantungan sepenuhnya pada program pemerintah pusat; kemampuan daya tampung sarana pariwisata yang masih belum memadai; promosi yang belum cukup mampu bersaing dalam pasar internasional dan kekurangmampuan tenaga manajerial dalam pengelolaan dan pemanfaatan wisata tertentu untuk menciptakan citra produk wisata Irian Jaya yang lebih positif.
Berdasarkan kerangka permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kebijakan-kebijakan pemerintah tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan produk-produk wisata di Kabupaten Daerah Tingkat II Biak Numfor.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa kebijakan dengan maksud untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menerangkan program kepariwisataan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Dari informasi yang diperoleh di lapangan setelah dikaji secara lebih teliti diperoleh gambaran bahwa belum ada kerja sama antara semua pelaku pariwisata, dalam arti bahwa masing-masing pelaku berjalan menurut program/target yang ditentukan sendiri. Padahal terpilihnya sektor pariwisata (yang berwawasan lingkungan) sebagai salah satu alternatif sumber devisa negara dalam menunjang program pembangunan berlanjut menuntut konsektivensi adanya perencanaan dan kerjasama yang lebih matang antar semua instansif departemen dan lembaga/organisasi pariwisata terkait. Rencana ini harus disusun dalam program kepariwisataan terpadu yaitu dengan melakukan promosi pariwisata secara terpadu yaitu dengan mencurahkan kegiatannya pada pusat-pusat pasar wisata baik di dalam maupun di luar negeri; meningkatkan aksesibilitas ke obyek dan juga daya tarik wisata di seluruh pelosok daerah Irian Jaya serta melakukan koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan departemen, lembaga pemerintah, Pemerintah Daerah, Usaha Swasta Nasional serta organisasi masyarakat lainnya dalam rangka persiapan dan penyelenggaraan kepariwisataan di bumi Irian Jaya.
Sebagai suatu program dan kegiatan besar yang menyangkut harkat bangsa dan negara sangat diperlukan penanganan dan pengelolaan secara serius, terarah dan efektif.
Lingkungan hidup sebagai titik tolak pemikiran pengembangan dan, pembangunan kepariwisataan yang menjamin kelestarian kehidupan alami, bio-geografis, harus terus diupayakan demi menjamin daya tarik pesona wisata. Oleh sebab itu atraksi alam, sejarah dan budaya yang berada di tangan berbagai departemen pemerintah pusat dan daerah perlu dilakukan upaya-upaya keharmonisan dan koordinasi dari pihak aparat pemerintah guna pemanfaatan sebaik-baiknya demi kepentingan nasional dan pariwisata.
Dengan kata lain, demi mencapai tujuan yang ditetapkan secara nasional yaitu untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan tanpa mengorbankan nilai-nilai lingkungan hidup perlu disusun suatu kebijaksanaan strategi daerah agar nilai tambah dari segi sosial ekonomi dan sosial budaya dapat dicapai.
Keberhasilan ini hanya dapat dilakukan bila secara operasional telah terjadi suatu mekanisme koordinasi yang dapat saling mendukung dan diatur dalam suatu peraturan permanen karena berbagai elemen kegiatan kepariwisataan ke obyek wisata berdaya tarik mutlak disatu padukan secara proses yang beruntun, suatu proses antara masukan, transformasi dan keluaran dan mungkin berulang dari awal sainpai akhir perjalanan - wisata."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliva Diestika
"Skripsi ini membahas mengenai Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive (RED) II 2018/2001 yang dikeluarkan oleh European Union (EU). Pemberlakuan regulasi mengenai Renewable Energy Directive II dapat menimbulkan kerugian bagi negara-negara pengekspor Crude Palm Oil (CPO) karena penggunaan CPO akan pelan-pelan dikurangi hingga 2030 untuk mencapai tujuan dari Renewable Energy Directive II. Skripsi ini secara khusus membahas mengenai apakah Delegated Regulation Renewable Energy Directive II melanggar prinsip non-discrimination atau tidak dan upaya hukum apa yang dapat dilakukan Indonesia terhadap kebijakan RED II. Pelarangan penggunaan CPO disebabkan karena kelapa sawit dianggap sebagai tanaman yang mengakibatkan deforestasi dan tidak berkelanjutan serta berisiko tinggi. Skripsi ini disusun dengan menggunakan metode yuridis normative karena penelitian ini mengkaji aturan-aturan terkait Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive II terhadap prinsip non-discrimination serta pengaruhnya terhadap kebijakan perdagangan crude palm oil (CPO) di Indonesia. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Skripsi ini menyimpulkan bahwa Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive II melanggar prinsip non- discrimination dan Indonesia dapat menggugat ke Dispute Settlement Body WTO. Skripsi ini menyarankan jika terjadi sengketa antara Indonesia dan EU langkah- langkah yang dapat diambil oleh pihak yang bersengketa harus sesuai dengan mekanisme DSU.

This thesis discusses the Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive (RED) II 2018/2001 by the European Union (EU). The enforcement of regulations regarding Renewable Energy Directive II can cause losses for exporting countries of Crude Palm Oil (CPO) because the use of CPO will slowly be reduced until 2030 to achieve the objectives of Renewable Energy Directive II. This thesis specifically discusses whether Delegated Regulation Renewable Energy Directive II violates the principle of non-discrimination or not and what legal efforts Indonesia can make towards RED II policies. The ban on the use of CPO is because oil palm is considered a plant that causes deforestation and is unsustainable and high risk. This thesis is compiled using normative juridical method because this study examines the rules related to Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive II on the principle of non- discrimination and its influence on the trade policy of crude palm oil (CPO) in Indonesia. Data collection in this study uses secondary data. This thesis concludes that the Delegated Regulation Supplementing Renewable Energy Directive II violates the principle of non-discrimination and Indonesia can sue the WTO Dispute Settlement Body This thesis suggests that if there is a dispute between Indonesia and the EU the steps that can be taken by the parties to the dispute must be in accordance with the DSU mechanism."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horst H. Liebner
"ABSTRACT
This paper reports on the life of the English Country trader Captain Frazer Sinclair leading up to and following the loss of the Forbes in the Karimata Strait in 1806. It examines the adventure and tenuous times of trading around the Indonesian archipelago after the fall of the VOC and subsequent transfer to the British. Included are the details of Captain Sinclair's trading history, multiple prizes as a privateer, and shipwrecks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
UI-WACANA 17:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh pentingnya analisis permintaan energi bagi pengambil kebijakan (policy makers). Hal ini disebabkan shock harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan bagi perekonomian. Ditambah Iagi, status negara yang menjadi objek Studi (Indonesia, Filipina dan Thailand) pada periode 1973-2003 adalah net oil exporter (kecuali Indonesia); dan selanjutnya Indonesia menjadi net oil importer sejak tahun 2004.
Tesis ini meneliti kepekaan permintaan minyak terhadap perubahan harga dan pendapatan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Permintaan minyak secara spesifik mengacu pada mogas, kerosene, dan diesel. Hipotesis awal adalah permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan peka terhadap penambahan pendapatan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan teknik kointegrasi Pesaran-Sims dan Model ARDL (Autoregressive Distributed Lag).
Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan pendapatan kecuali permintaan mogas di Filipina dan permintaan kerosene di Thailand. Beberapa faktor yang bisa menjelaskan hasil studi tersebut adalah: (i) kebijakan harga minyak yang ditetapkan di setiap negara, (ii) dampak pembebanan pajak atau subsidi pada harga minyak, (iii) struktur harga minyak sebelum dan sesudah regulusi, (iv) status awal (initial condition) di setiap negara (net oil importer vs net oil exporter), (v) posisi minyak dalam keuangan negara, dan (vi) diversifikasi energi.
lmplikasi kebijakan bagi Indonesia adalah: (i) harga minyak harus dinaikkan setinggi mungkin untuk mempengaruhi poia pemlintaan minyak (akan tetapi, pilihan kebijakun ini tidak feasible), (ii) diversifikasi energi dari mogas ke gas bagi sektor rumah tangga dan transponasi, (iii) diversifikasi energi dari diesel ke biofuel bagi sektor Industri, dan (iv) pembenahan di sektor transportasi untuk menurunkan permintaan mogas. Sedangkan di Filipina dan Thailand, implikasi kebijakannya adalah keleluasaan dalam penetapan harga karena penetapan harga mengacu pada automatic price mechanism.
Saran yang diajukan untuk studi lebih lanjut adalah cakupan objek studi yang lebih luas, tidak hanya tiga negara tetapi mencakup permintaan minyak di ASEAN ataupun ASIA PASIFIK. Selain itu, cakupan studi mencakup energi alternatif (seperti: gas, batubara, dll) untuk menggali upaya alih energi antar negara dalam region.
Studi terkait adalah: (i) studi kointegrasi antara harga minyak domestik di masing-masing negara dengan harga minyak dunia untuk melihat apakah pergerakan harga minyak domestik "seirama? dengan harga minyak dunia dalam jangka panjang; (ii) potensi pengembangan LPG sebagai energi substitusi; (iii) dampak fluktuasi harga minyak internasional terhadap variabel-variabel makroekonomi karena hampir seluruh negara di ASEAN ataupun ASIA PASIFIC berstatus sebagai net oil imporier, artinya ketergantungan terhadap minyak yang besar akan berdampak secara langsung atau tidak langsung terhadap perekonomian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Manshur
"Salah satu tujuan dari pelaksanaan AFTA adalah untuk meningkatkan investasi masuk ke kawasan Asia Tenggara. Pasar yang semakin luas, esklusif dan terintegrasi, serta kebijakan perdagangan yang diskriminatif merupakan insentif bagi perusahaan diluar kawasan ASEAN untuk mengubah sistem bisnisnya dari perdagangan menjadi investasi di dalam kawasan. Berdasarkan penimbangan tersebut, tesis ini bertujuan untuk mengklarifikasi adanya pengamh positif dari pembcrlakuan AFTA terhadap arus FDI masuk ke kawasan ASEAN terutama arus FDI masuk dari Negara-negara diluar ASEAN. Selain itu, tesis ini juga bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap arus FDI masuk ke negara-negara anggota ASEAN.
Untuk menjawab pemiasalah penelitian, tesis ini menggunakan model ekonometri dengan analisis data panel. ndonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina merupakan obyek dari pcnelitian ini dan dipilih bcrdasarkan beberapa kriteria seperti besar kecilnya perekonomian, wakiu pelaksanaan AFTA dan tarif eksternal yang diterapkan. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 1998 sampai dcngan 2007. Setelah melalui semua prosedur estimasi dengan menggonakan Metodc Efek Tetap (MET), tesis ini menyimpulkan bahwa penerapan AFTA telah memberikan pengaruh positif terhadap arus FDI masuk ke kawaan ASEAN, teruma FDI masuk dari Negara diluar ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan AFT A telah memberikan insentif kepada perusal1aan diluar kawasan ASEAN untuk merelokasi usaha mereka sebagai akibat dari diskrirninasi kebijakan perdagangan yang harus mereka terima apabila tetap menjual produk dari Iuar kawasan ASEAN. Penelitian ini juga menemukan bahwa walaupun pangsa pasar dan intensitas perdagangan antar anggota ASEAN tcrbukti memiliki pengaruh positif terhadap arus FDI masuk ke kawasan ASEAN, tetapi pengaruh dari dua variabel sepeninya tidak mencukupi atau tidak seimbang. Dari koefisicn pada dua variabel tersebut dikctahui bahwa untuk mendapatkan FDI masuk dalam jumlah tertentu dibutuhkan meningkatan pangsa pasar dan perdagangan intra ASEAN dalam jumlah yang lebih besar. Studi ini menduga bahwa infrasruktur adalah salah satu penyebab dari masalah tcrscbut.
Selain itu, Studi ini juga menemukan bahwa variabel fundamental makroekonomi yang Yialam hal ini direpresentasikan oleh tingkat suku bunga dan inflasi terbukti memiliki pengaruh terhadap arus FDI masuk kc negara ASEAN walaupun arahnya adalah negatifi Berdasarkan kesimpulan yang ada, penelitian ini menyarankan kepada pemerintah negara-negara ASEAN untuk tidak tcrburu-buru menurunkan tarif eksternal terhadap negara diluar ASEAN dan lebih baik untuk meningkatkan komitmcn dalam memperluas cakupan produk yang dimasukkan dalam kerangka AFT A. Selain itu, penerapan kebijakan ekonomi makro yang tepat harus juga menjadi perhatian untuk menjadikan kawasan ASEAN semakin menarik bagi investor
One of the objectives of the implementation of AFTA is to enhance Foreign Direct Investment across region. The exclusive enlarged and more integrated market, as well as the discriminatory trade policy taken by outsider firm give incentive to them to change the pattem of' their business from trading becomes investment. Therefore, this study, hypothetically, expected that the implementation of AFTA has positive impact on FDI inflows to ASEAN countries, especially those from non member countries. More over, the study is intended to find out other factors determining FDI inflows to ASEAN countries.
To meet the objective, the study employ econometric model with pooled data analysis. Indonesia, Malaysia, Thailand and the Philippines were the object of this study that picked under some criterions such as the size ofthe economy, the time- frame of implementation of AFTA and the extemal tariff applied on. The Data being used was annually data fiom 1998 to 2007. After all technical process of estimating the model using Fixed Effect Method, the study was confirmed that the implementation of AFTA has given positive impact on FDI inflows to ASEAN countries, especially FDI inflows from non ASEAN member countries. It implies that AFTA has provided an incentive for outsider firm to invest inside region due to the discriminatory trade treatment they take. The study also founded that even though market size and the intensity of trade among ASEAN members are confirmed to have positive impact on FDI inflows, but the impact is likely inadequate or imbalance. This was concluded from the coefficient of those two variables and from the R-square ofthe estimation result of the model. We guessed that the lack of infrastructure was the one of the triggers of this problem.
The study also founded that fundamental macroeconomic variable, hereby represented by interest rate differential and inflation, also confirmed to have influence on FDI inflows to ASEAN countries. Based on the conclusion of the study, we suggest to the ASEAN eountry?S government to not to be hurry to alleviate discriminatory trade policy having imposed to non member countries and keep trying to expand product covered under AFT A. In addition, the appropriate attention of the govemment on the fundamental macroeconomic condition represented by setting up eligible policy is the action needed to make ASEAN to be more attractive for F DI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Agung Romy
"Indonesia memiliki sejarah panjang dalam partisipasi di jaringan produksi otomotif internasional. Akan tetapi Indonesia belum mampu memperoleh manfaat dari tingginya perdagangan di sektor tersebut. Di wilayah Asia Tenggara, performa industri otomotif Indonesia kalah saing dengan Thailand meskipun Indonesia memiliki pasar paling besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan mengapa industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand dan strategi apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Penelitian ini melakukan analisis komparatif terkait kebijakan industri kedua negara. Hasil menunjukkan kebijakan industri Indonesia yang bersifat proteksionis menyebabkan industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand. Kebijakan proteksionis yang paling berpengaruh adalah program Mobil Nasional. Penelitian ini juga melakukan studi empiris terkait determinan ekspor komponen otomotif Indonesia dengan pendekatan gravity model. Analisis dengan menggunakan teknik regresi random effect RE menemukan bahwa peningkatan kualitas jasa penghubung dan peningkatan ketersediaan infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap ekspor komponen otomotif Indonesia.

Indonesia has a long story in participating the international automotive production network. Unfortunately, Indonesia is not able to reap gains from the rapid growth in automotive and auto parts trade. In Southeast Asia region, Indonesian automotive industry is lagging behind Thailand even though Indonesia has the largest market in ASEAN. Therefore, this paper aims to answer questions on why Indonesia is lagging behind Thailand and what strategies Indonesian government could use to catch up Thailand. Through comparative analysis on both Indonesian and Thai industrial policies, this paper finds that Indonesian protectionist industrial policies are the major cause of the underdeveloped Indonesian automotive industry. The most important of protective policy is Mobil Nasional. This paper also employs empirical studies concerning the determinants of Indonesian auto part exports. Using random effect RE as method of estimation, this paper finds that improvement in service link costs and road infrastructure have positive effect on Indonesian auto parts exports.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>