Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In this study , spatial and seasonal variations of water quality in haraz river basin were evaluated using multivariate statistical techniques,such as cluster analysis,principal component analysis and factor analysis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Dyah Kusumawardhani
"Variasi kegiatan antropogenik di DKI Jakarta sebagai kota urban yang berkembang pesat menimbulkan limbah yang dilepas ke sungai yang pada akhirnya bermuara di Teluk Jakarta. Di sisi lain, Teluk Jakarta dikenal masih dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, fasilitas transportasi laut, maupun sumber tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah guna melihat persebaran konsentrasi serta beban pencemar organik dan nutrien yang dilihat berdasarkan angka konsentrasi dan debit pada titik pantau sungai serta menilai aktivitas antropogenik mana yang paling berpengaruh terhadap besaran beban pencemar. Konsentrasi pencemar organik dan nutrien dilihat dari Data Alam KLHK, sedangkan besaran debit akan diproyeksikan berdasarkan besaran curah hujan, luas sub-DAS, dan morfologi saluran sungai pada periode 2016 – 2019 dengan Hec-HMS. Penelitian memperlihatkan bahwa curah hujan sangat berpengaruh pada besaran beban pencemar yang dinyatakan dalam ton/tahun walau konsentrasi terukur tidak terlalu signifikan. Guna melihat pengaruh aktivitas antropogenik terhadap beban pencemar, dilakukan analisis korelasi antara beban pencemar dengan persentase tutupan lahan yang diperkuat dengan grafik scatter. Penelitian memperlihatkan bahwa korelasi antara jenis lahan aktivitas antropogenik dengan pencemar (kecuali DO atau oksigen terlarut) tidak selalu berkorelasi positif, sebagaimana halnya yang terlihat pada korelasi lahan komersial dan TSS yang justru berkorelasi negatif.

Variations of anthropogenic issues in DKI Jakarta as urban city produce waste that flows into water bodies that ends up in Jakarta Bay. In fact, Jakarta Bay is known to be still used by local residents as a place of tourism, marine transportation facilities, and a source of marine catch as consumption and ornamental animals. The purpose of this study is to see the distribution of concentrations and the rate or loading of organic and nutrient pollutants seen based on concentration and discharge figures at river monitoring points and assess which anthropogenic activity has the most influence on the amount of beban of pollutant. The concentration of organic and nutrient pollutants is seen from Data Alam by Ministry of Environment and Forestry, while the amount of discharge will be projected based on the amount of rainfall rate, sub-basin area, and morphology of river channels in the period 2016 – 2019. Research shown that rainfall rate greatly affects the amount of pollutant loading expressed in tons/year even though the measured concentration is not too significant. In order to see the influence of anthropogenic activity, a correlation analysis was carried out between the loading of pollutants and the percentage of land cover which was strengthened by a scatter chart. Research also shows that the correlation between anthropogenic activity land types and polluters (except Dissolved Oxygen) is not always positively correlated, as it is seen in the correlation of commercial land and TSS which is actually negatively correlated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ogiee Rakha Fauzan
"Pertambahan penduduk merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 271 juta jiwa dan 56% diantaranya tinggal di pulau Jawa (Badan Pusat Statistik, 2014). Hal ini menyebabkan intensitas aktivitas antropogenik meningkat, sehingga mengakibatkan limpasan limbah yang besar yang dibuang ke sistem sungai. Pencemaran ini dapat ditemukan baik di kolom air maupun di sedimen yang telah terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polutan di sungai-sungai perkotaan yang berada di wilayah Jabodetabek, menganalisis hubungan antara penggunaan lahan dan kualitas sungai dan memberikan rekomendasi mengenai opsi remediasi yang akan dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel yang berada di hulu Sungai Ciliwung dan beberapa titik yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Pengujian yang dilakukan meliputi parameter organik dan unsur logam berat. Parameter organik berupa DO, TN, TP, TOC, pH, suhu dan TSS. Hasil analisis tata guna lahan dan jarak garis lurus setiap pengambilan sampel ke bagian hilir Sungai Ciliwung dikaitkan dengan data yang telah diperoleh dari pengujian sampel. Analisis logam berat dilakukan dengan menghitung nilai indeks geoakumulasi, dimana komposisi logam berat pada setiap titik pengambilan sampel dibandingkan dengan nilai latar belakang atau hulu Sungai Ciliwung. Ditemukan adanya unsur-unsur seperti Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb dan Re yang menjadi beban pencemaran terbesar di lokasi tersebut. Setelah melalui perhitungan indeks geoakumulasi, ditemukan bahwa Sungai Mookervart tergolong pencemaran ekstrim. Sehingga Sungai Mookervart menjadi pilihan utama dalam melakukan pemulihan melalui metode remediasi. Metode remediasi yang disarankan adalah pengerukan atau dredging karena geometri Sungai Mookervart cenderung kecil. Secara teknis, pengerukan Sungai Mookervart sepanjang 2,16 km akan menelan biaya sekitar 8 miliar rupiah dan membutuhkan waktu 10 hari untuk menyelesaikan perbaikan.

Population growth is an unavoidable phenomenon. In Indonesia alone there are approximately 271 million people and 56% of them live on the island of Java (Central Bureau of Statistics, 2014). This causes the intensity of anthropogenic activity to increase, resulting in large waste runoff being discharged into the river system. This pollution can be found both in the water column and in sediments that have accumulated over a long period of time. This study aims to identify pollutants in urban rivers located in the Greater Jakarta area, analyze the relationship between land use and river quality and provide recommendations on remediation options to be implemented. Data collection was carried out by taking samples in the upper reaches of the Ciliwung River and several points scattered in the Greater Jakarta area. The tests carried out include organic parameters and heavy metal elements. Organic parameters in the form of DO, TN, TP, TOC, pH, temperature and TSS. The results of the land use analysis and the straight line distance of each sampling to the lower reaches of the Ciliwung River are associated with the data that has been obtained from sample testing. Heavy metal analysis was carried out by calculating the geoaccumulation index value, where the composition of heavy metals at each sampling point was compared with the background value or the upstream of the Ciliwung River. It was found that the presence of elements such as Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb and Re which became the biggest pollution burden at that location. After going through the calculation of the geoaccumulation index, it was found that the Mookervart River is classified as extreme pollution. So that the Mookervart River becomes the main choice in carrying out recovery through the remediation method. The recommended remediation method is dredging or dredging because the geometry of the Mookervart River tends to be small. Technically, dredging the 2.16 km Mookervart River would cost around IDR 8 billion and take 10 days to complete the repairs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resha Ayu Putri Belinawati
"

ABSTRAK

Nama                        :    Resha Ayu Putri Belinawati

Program Studi          :    Ilmu Lingkungan

Judul                        :    Studi Masyarakat Desa Jelegong Mengenai Pencemaran Sungai Citarum, Terkait Posisi Pemerintah Daerah Jawa Barat Dalam Menghadapi SDGs 6.3 Air dan Sanitasi.

.

Pencemaran sungai Citarum sudah menjadi isu dunia, sungai Citarum adalah satu dari sepuluh sungai yang paling tercemar di dunia. Beberapa kebijakan telah dibuat oleh pemerintah daerah Jawa Barat dalam upaya menanggulangi pencemaran sungai Citarum, namun masih terjadi hingga saat ini. Saat ini Indonesia dihadapkan dengan tujuan global yaitu SDGs, setiap negara harus mencapai dari tujuan tersebut. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pemerintah Daerah Jawa Barat menangani pencemaran yang terjadi di sungai Citarum. Riset ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk menghadapi SDGs, khususnya dalam penanganan sungai Citarum. Metode riset yang digunakan adalah teori sistem politik, pembagunan berkelanjutan,  teori studi komparatif, ekologi politik, dan sustainability. Hasil riset yang didapat Pemerintah Daerah Jawa Barat telah memiliki peraturan mengenai pencemaran sungai Citarum, namun hingga saat ini sungai Citarum masih tercemar. Kesimpulan yang didapat Pemerintah Daerah Jawa Barat masih dikatakan kurang, khususnya dalam hal pengawasan.

Kata kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Citarum, SDGs 6.3, Sistem Politik, Ekologi Politik

 


ABSTRACT

Name                        :    Resha Ayu Putri Belinawati

Study Program         :    Environmental Science

Title                          :    Community Study Jelegong Village A Pollution Of Citarum River, Related To The Position Of The West Java Government In The Effort Of Facing SDGs 6.3 Water and Sanitation

 

Pollution of the Citarum River has become a world issue, where the Citarum River is one of the ten most polluted rivers in the world. Several policies have been made by the West Java regional government in response to the Citarum river pollution but still occur today. At present Indonesia is faced with the global goal of SDGs, where each country must achieve that goal. The problem in this research is how the West Java Regional Government handles pollution that occurs in the Citarum River. This research aims to analyze the extent of the role of the Java Barat Regional Government in dealing with SDGs, especially in handling the Citarum River. The research methods used are political system theory, sustainable development, comparative study theory, political ecology, and sustainability. The results of the research obtained by the West Java regional government have regulations regarding pollution of the Citarum River, but until now the Citarum River is still polluted. The conclusions obtained by the West Java Regional Government are still said to be lacking especially in terms of supervision.

 

Keyword: Sustainable Development, Citarum, SDGs 6.3, Political System, Ecological Politic 

"
2019
T52894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adebayo W. Salami
"This paper presents the outcome of the trend analysis of hydro-meteorological variables in the Niger River and the Benue sub-basins in Nigeria. A non-parametric Mann-Kendall trend test was used to analyse the trends exhibited by the variables. The results revealed that precipitation exhibits insignificant positive trends in five locations, while insignificant negative trends were exhibited in the remaining six locations. This implies that the increase or decrease in precipitation would not be noticeable in all the locations, since the changes are statistically insignificant. The evaporation exhibits a significant positive trend in three locations, while in another three locations it exhibits an insignificant positive trend and also exhibits an insignificant negative trend in the remaining five locations. This is an indication that the incremental change in evaporation would be noticeable in three locations, while the increase or decrease would not be noticed in the remaining eight locations. In the case of minimum and maximum temperature, the trends in almost all the locations, except Ibi, are statistically significant positive. However, the runoff and water level in five locations out of six locations exhibit a significant negative trend. The downward trends exhibited by the runoff and water level in the two sub-basins may be due to the effect of climate variability on the hydro-meteorological variables. The reduction of runoff is an indication of the decrease in water resources in the sub-basins and this can result in low reservoir inflow to the Kainji and Jebba hydropower dams located in the basin."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2014
UI-IJTECH 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Annisa Nada
"Identifikasi rongga bawah permukaan sangat penting dalam bidang geoteknik. Rongga bawah permukaan dapat memberikan dampak negatif seperti kesalahan penentuan dimensi pondasi bangunan hingga kerusakan jalan. Oleh karena itu, identifikasi geometri serta posisi rongga bawah permukaan menjadi penting. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi kelayakan bagi infrastruktur yang akan berdiri di atasnya. Akuisisi data di lapangan untuk mengidentifikasi rongga bawah permukaan ini telah dilakukan di Kampung Kemiri Muka Depok, di DAS Ciliwung Kampung Kemiri Muka Depok menggunakan Gravity Gradient Vertical dengan luas wilayah pengukuran sekitar 35 m x 20 m. Dari data yang kami miliki, teridentifikasi adanya rongga bawah permukaan di bagian utara daerah pengukuran.

Subsurface cave identification is crucial in geotechnical aspect. It's existence can give negative effects, such as the fault of foundation dimension determination and the road damage. Therefore, it's important to identificate the geometry and the positition of the subsurface cave. The result will give an infrastructure feasibility recommendation to be built above it surface. This survey is conducted at Kemiri Muka Depok Village along side The Ciliwung River using Gravity Gradient Vertical configuration with the Area of Interest 35 m x 20 m. Based on the data result, there is a subsurface cave identified at the north of acquisition field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muhtadi
"Pinggiran Sungai Ciliwung menjadi sebuah kawasan padat penduduk dikarenakan pemandangannya yang indah serta harga tanah yang murah. Namun ternyata terdapat gua bawah tanah pada tebing pinggiran sungai tersebut. Gua bawah tanah ini terbentuk akibat pengambilan pasir oleh manusia sejak dahulu. Oleh karenanya, hal ini merupakan sebuah ancaman bila terdapat banyak bangunan di atasnya. Jika dinding gua tidak kuat menahan beban di atasnya, akan terjadi bencana seperti sinkhole yang dapat mengakibatkan banyak korban. Adanya gua bawah tanah berisi udara pada pinggiran sungai yang memiliki nilai resistivitas mencapai 1500 m membuat kontras nilai resistivitas yang sangat jauh dibandingkan sekitarnya. Karena itu, metode resistivitas dengan konfigurasi dipole-dipole digunakan dalam penelitian ini agar dapat mendeteksi keberadaan dan kontinuitas gua bawah tanah tersebut. Agar dapat terlihat dengan jelas kontinuitasnya, pada penelitian ini terdapat 5 buah lintasan dengan jarak spasi antar elektroda sepanjang 2 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diambil, terdeteksi adanya anomali gua bawah tanah dengan ukuran tinggi dan lebar 1,5x1,5 meter serta nilai resistivitas berkisar antara 1400-1500 m serta dapat diperkirakan kontinuitasnya.

Ciliwung River ridge becomes a densely populated area due to its beautiful scenery and cheap land prices. But apparently there is an underground cave on the cliff edge of the river. This underground cave was formed due to sand taking by humans from the past. Therefore, this is a threat if there are many buildings on it. If the cave wall is not strong to hold the burden on it, there will be a disaster like sinkhole that can lead to many victims. The existence of an air filled underground cave on the edge of the river that has a resistivity value reaching 1500 m makes the contrast of resistivity value very far compared to its surroundings. Therefore, the resistivity method with dipole dipole array is used in this study in order to detect the existence and continuity of the underground cave. To be clearly visible continuity, in this research there are 5 pieces of line with spacing between electrode along the 2 meters. Based on the results of data processing has been taken, the cave underground anomalies detected with a height and width of 1,5x1,5 meters and resistivity value ranges between 1400 1500 m and can be estimated continuity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azky Ramaniya Sukardi
"Daerah penelitian terletak pada Pulau Seram merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi prospek komoditas emas dikarenakan ditemukannya indikasi mineralisasi emas. Hal ini juga dikorelasikan berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa daerah penelitian merupakan endapan emas orogenik. Subjek utama penelitian ini adalah conto sedimen sungai aktif. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik dan geologi. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui sebaran anomali dan juga asosiasi unsur yang terdapat pada daerah penelitian. Sedangkan untuk analisis geologi dilakukan dengan mengintegrasi conto sedimen sungai aktif dan conto konsentrat dulang yang berasal dari PSDMBP dengan melakukan analisis petrografi, morfografi dan morfometri  Hasil penelitian menunjukkan persebaran anomali yaitu Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi, Sr dan Ba sebesar 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm dan 263.139ppm. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan 4 kelompok asosiasi unsur yaitu : Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr dan Fe-Mn. Unsur yang digunakan sebagai pathfinder untuk deposit emas adalah unsur Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr dan Ba sehingga terdapat 4 daerah prospek pada daerah penelitian. Persebaran anomali pada daerah penelitian diinterpretasikan terjadi akibat faktor geologi berupa transportasi, erosi, serta pelapukan dari litologi dan mineral bijih yang terdapat pada daerah penelitian.

The research area, Seram Island, is one of the areas that has potential prospects for the commodity gold due to the indications of gold mineralization were found. This also correlated with based on previous research, the research area is an orogenic gold deposit. The main subject of this research is sediment stream samples. This research was conducted using statistic and geological analysis. Statistic analysis was carried out to determine the distribution of anomalies and also the elemental associations found in the study area. Meanwhile, geological analysis was carried out by integrating active river sediment samples and pan concentrate samples originating from PSDMBP by conducting petrographic, morphographic and morphometric analysis. The results showed an anomalous distribution of Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi , Sr and Ba of 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm and 263.139ppm. Based on multivariate analysis, 4 groups of elemental associations were obtained, namely: Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr and Fe-Mn. The elements used as pathfinder for gold deposit are the elements Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr and Ba ​​so that there are 4 prospect areas in the study area. The distribution of anomalies in the study area is interpreted to occur due to geological factors in the form of transportation, erosion, and weathering of lithology and ore minerals found in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Pujatmiko
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau Provinsi Banten. Berbagai institusi terlibat dalam pengelolaan DAS Cidanau, tetapi efektivitas lembaga tersebut dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau belum efektif. Sefain lembaga formal (pemerintah), pada tahun 2002 dibentuk suatu forum DAS berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Banten No. 124.3/Kep.64-Huk/2002, yang diperbaharui dengan SK Gubemur Banten No. 614/Kep.211-Huk/2006 tentang pembentukan Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC). Adanya fembaga pemerintah dan forum DAS tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja, sehingga dapat meningkatkan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1). mengetahui kewenangan dan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (2). mengetahui efektivitas forum dalam pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (3). mengembangkan efektivitas Forum dalam membantu peningkatan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dilengkapi penelitian kuantitatif, dengan pendekatan kualitatif sebagai pegangan utama. Penelitian bersifat multikasus dan eksploratoris, sehingga penelitian ini menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan berperanserfa melalui interaksi sosial antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan subyek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis. Data primer kualitatif ini, selanjutnya dilengkapi dengan data primer kuantitatif, yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh dari responden melaluli wawancara dengan berpedoman pada kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas atau instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan yaitu : (a) Pengolahan dan analisis data kualitatif menggunakan metode KEKEPAN/SWOT (Rangkuti, 1999), bertujuan untuk menganalisis efektivitas Forum Komunikasi DAS Cidanau dalam membantu pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (b) setelah pengolahan dan analisis data kualitatif didapat, maka dilengkapi dengan pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan pengolahan dan analisis Proses Hierarkhi Analitik/AHP (Saaty,1993), bertujuan untuk menganalisis bentuk kelembagaan pengelolaan DAS yang sesuai, dalam mengatasi permasalahan Iingkungan hidup DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : a). Kewenangan pengelolaan DAS Cidanau merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, dengan kelembagaan yang terkait meliputi : (1). Pemerintah Provinsi Banten, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Daerah (Bapeda), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU); (2) Pemerintah Pusat yaitu Departemen Kehutanan, yang dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Sungai Citarum-Ciliwung dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar I seksi Konservasi Wilayah III Banten, dan; (3) Forum DAS yaitu Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC); b). Pelaksanaan tugas dan fungsi FKDC dalam membantu kelembagaan pengelolaan DAS Odanau belum dilaksanakan dengan efektif, diantaranya usaha mengurangi degradasi Iingkungan hidup yaitu semakin berkurangnya ketersediaan air Baku, meningkatnya kekeruhan air dan meningkatnya perambahan di kawasan Cagar Alam Rawa Danau, selain itu belum adanya keputusan dalam menyikapi kebijakan pengembangan daerah ekowisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di cadmen area DAS Cidanau, dan dalam hal struktur organisasi yang masih didominasi unsur pemerintah, pendanaan yang belum Independent, pembagian tugas yang belum dilaksanakan khususnya bagi pengarah dan mekanisme kerja yang belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan, pelaksanaan mekanisme model pembayaran jasa Iingkungan belum melalui mekanisme pasar dengan jumlah seller dan buyer yang masih terbatas, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang belum maksimal bisa dilakukan, dan; c). Usulan pengembangan efektivitas FKDC agar menjadi kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau yang baik, dapat dilakukan dengan menjalankan strategi : (1) peningkatan kapasitas lembaga pengelolaan DAS Cidanau; (2) peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat di sekitar DAS Cidanau; (3) peningkatan pelestarian clan pencegahan kerusakan Iingkungan hidup di DAS Cidanau; (4) peningkatan pertumbuhan dan keseimbangan ekonomi kawasan, dan; (5) pengembangan sistem penataan ruang yang konsisten.
Penulis menyarankan : a). Kewenangan yang diberikan oleh undang-undang untuk mengelola DAS Cidanau, hendaknya dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan baik, semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan oleh instansi yang terkait, sehingga dapat dicapai pengelolaan DAS Odanau yang berkelanjutan dan berwawasan Iingkungan; b). Efektivitas FKDC perlu ditingkatkan dengan mengurangi keanggotaan dari unsur pemerintah dan subsidi pemerintah, serta melaksanakan mekanisme kerja dan pembagian tugas dengan maksimal, mengurangi campur tangan pemerintah dalam model pembayaran jasa Iingkungan, serta melakukan monitoring dan evalusi yang maksimal terhadap pelaksanaan keseluruhan program kerja yang telah dibuat, dan; c). FKDC harus menjalankan strategi yang telah dibuat, melalui perencanaan yang terarah, terkoordinasi dan fokus baik jangka pendek, menengah dan panjang, secara simultan dan berkesinambungan sesuai tata waktu yang telah ditetapkan."
2007
T20476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meiobenthos inhabiting the seagrass bed of sungai Pulai estuary,Johor,was studied for the differnces in community structure .Sampling was carried out using a hand corer during the lowest tide in December 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>