Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Mulyani
"Skripsi ini membahas gambaran konsumsi kalsium dan faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi kalsium pada remaja di SMP Negeri 201 Jakarta Barat Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional study.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsumsi kalsium pada remaja masih kurang dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan, yaitu hanya 76% AKG, variabel yang menunjukkan hubungan yang signifikan yaitu pengetahuan tentang kalsium dan pendapatan orangtua.
Saran untuk Instansi Pendidikan agar meningkatkan pengetahuan gizi khususnya kalsium dengan menyisipkan materi tentang zat-zat gizi dalam mata pelajaran yang berhubungan atau melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); bagi Instansi Kesehatan dengan mengadakan penyuluhan gizi dan kesehatan ke sekolah-sekolah; bagi remaja dengan meningkatkan pengetahuan gizi dan mengkonsumsi kalsium terutama yang berasal dari produk non susu dan hasil olahnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.

The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Rachmiaty
"Kalsium adalah zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan pada masa remaja. Karena masa remaja adalah masa dimana kebutuhan kalsium paling banyak dibutuhkan, terutama untuk pertumbuhan untuk mencapai peak bone mass yang optimal yang didukung dengan aktivitas yang cukup. Aktivitas yang tinggi dapat mempengaruhi kebutuhan kalsium, seperti aktivitas pada atlet. Atlet cabang olahraga senam dan renang mempunyai kepadatan tulang paling rendah. Asupan kalsium atlet remaja di Amerika masih dibawah RDA, yaitu 95.5% pada aki-laki dan 56.3% pada perempuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan makanan sumber kalsium atlet remaja cabang olahraga renang dan faktor-faktor yang berhubungan di Klub Renang Wilayah Jakarta Selatan tahun 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan makanan sumber kalsium antara lain adalah karakteristik atlet remaja (jenis kelamin, besar uang saku per bulan, pengetahuan umum gizi dan pengetahuan kalsium), karakteristik orang tua (pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua), dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium. Subjek penelitian adalah atlet remaja cabang olahraga renang usia 13-19 tahun yang terdaftar sebagai anggota di klub renang di bawah naungan Pengda PRSI DKI Jakarta yang berlatih di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross sectional, dengan pengambilan sample jumlah total populasi.
Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata konsumsi makanan sumber kalsium responden dalam sehari masih dibawah AKG 2005 untuk remaja, yaitu 777.01 mg per hari. Responden yang konsumsi makanan sumber kalsiumnya diatas rata-rata lebih banyak terdapat pada laki-laki (51.6%), pada atlet remaja yang uang sakunya lebih dari sama dengan Rp 500.000,00 (53.4%), pada atlet remaja yang pengetahuan gizinya cukup (55.6%) dan pengetahuan kalsiumnya cukup (59.6%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan atlet remaja tentang kalsium dengan asupan makanan sumber kalsium (P < 0.05). Dari hasil uji statistik juga didapatkan ada hubungan antara makanan sumber kalsium, yaitu es krim susu dengan asupan makanan sumber kalsium. Bahwa dengan asupan makanan sumber kalsium yang cukup bahan makanan sumber kalsium yang paling sering dikonsumsi adalah es krim susu. Namun bahan makanan sumber kalsium lainnya juga memiliki kecenderungan yang sama, yaitu semakin sering dikonsumsi makan asupan makanan sumber kalsiumnya juga akan semakin cukup."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Utami I.
"Susu merupakan salah satu jenis minuman sehat yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak karena kandungan gizinya yang lengkap. Konsumsi susu pada waktu anak-anak akan membantu mencapai kepadatan tulang maksimum saat dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui riwayat konsumsi susu selama masa usia Sekolah Dasar dan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, sikap terhadap susu, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, pengetahuan gizi ibu mengenai susu, serta pengaruh iklan susu di televisi dengan riwayat konsumsi susu selama masa usia Sekolah Dasar pada siswa kelas 1 SMP Negeri 102 dan SMPI PB Sudirman Jakarta Timur.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan pengukuran pada waktu yang bersamaan. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi-Square dengan derajat kepercayaan (CI) = 90% dan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas 1 SMP Negeri 102 dan SMPI PB Sudirman Jakarta Timur. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 92 anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,3% responden memiliki riwayat konsumsi susu yang baik selama masa usia Sekolah Dasar. Variabel yang berhubungan bermakna yaitu pengetahuan gizi ibu mengenai susu. Disarankan agar orang tua khususnya ibu sebaiknya selalu membiasakan anak untuk mengonsumsi susu minimal dua kali sehari. Selain itu ibu juga hendaknya memberikan contoh kepada anak-anak mereka untuk tetap mengonsumsi susu sampai usia dewasa. Pihak sekolah juga hendaknya mengembangkan penyuluhan gizi sederhana mengenai pentingnya susu.

Milk is one of a health beverage that can support children growth and development because milk is containing nutrition completely. Milk consumption on childhood will generate their bone solidity. This research is purposed to know history of milk consumption during elementary childhood and also it?s correlation between kind of sex, attitude to milk, parent education, parent occupation, parent income, mother?s nutrition knowledge regarding milk and also the influence of milk advertising on television on the student at the first grade study in SMP N 102 and SMPI PB Sudirman East Jakarta.
This research using cross-sectional design to see the correlation between independent variable and dependent variable with the same measuring time. Statistical test that used is chi-square by confident interval (CI) = 90% and (α) = 0,05. The populations in this research are to all students on the first grade study in SMP N 102 and SMPI PB Sudirman. The amounts of sample on this research are 92 students.
Result of this research indicates that 53,3% respondent have a good story on milk consume during elementary school age. Variable that has correlation is mother?s nutrition knowledge regarding milk. It's recommended to the parents especially to the mothers to serve their children on consume milk at least twice a day. Besides, mother act is needed to show their habit in milk consume to their children for consuming milk until they grow up. School board is also requested to developing simple nutrition information regarding milk consumption is important."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Lusiani Anastasia
"Pada masa pertumbuhan, dibutuhkan asupan kalsium yang adekuat untuk mencapai puncak agar tulang tidak kehilangan kepadatannya di masa tua. Masa remaja merupakan masa yang baik untuk memaksimalkan kepadatan tulang karena pada masa ini lebih banyak terjadi pembentukkan massa tulang, penyimpanan dan penyerapan kalsium dari diet daripada masa anak-anak dan dewasa. Namun para remaja di dunia pada umumnya kurang asupan kalsium, termasuk di Indonesia. Masih rendahnya asupan kalsium pada remaja, membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana sebenarnya gambaran dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium pada remaja.
Penelitian ini berlangsung pada bulan April-Juni tahun 2008 dengan responden penelitian adalah remaja usia 12-16 tahun di tiga SMP di wilayah Depok pada tahun 2008. Ketiga SMP dipilih berdasarkan status sosial ekonomi tinggi, menengah, dan rendah. Remaja SMP dipilih dengan alasan remaja SMP karena kebutuhan kalsium paling penting pada remaja untuk mencegah terjadinya osteoporosis di usia lanjut. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional.
Variabel independen meliputi jenis kelamin, pengetahuan kalsium pada remaja dan ibu, ketersediaan bahan makanan sumber kalsium di rumah, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, jumlah anggota keluarga, kebiasaan jajan, dan peer group, sedangkan variabel dependennya adalah frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium pada remaja.
Pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden remaja di sekolah dan ibu di rumah. Manajemen data yang dilakukan adalah pengkodean data, penyuntingan data, pemasukan data, dan pembersihan data. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran dan analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel. Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 204 pasang remaja-ibu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 60.8% remaja di tiga SMP di Depok berjenis kelamin perempuan, 52.5% remaja memiliki pengetahuan yang cukup baik, 37.7% remaja memiliki ayah bekerja sebagai pegawai swasta, 64.7% remaja memiliki ibu tidak bekerja, 43.1% remaja memiliki ayah dengan pendidikan lulusan SMA, 46.6% remaja memiliki ibu dengan pendidikan lulusan SMA, 33.8% remaja memiliki pendapatan keluarga lebih dari Rp 4.000.000, dan 64.2% remaja merupakan keluarga kecil. Sebanyak 52% ibu remaja memiliki pengetahuan kalsium yang cukup baik, 60.8% remaja sering jajan di sekolah, dan 75.4% remaja memiliki frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium yang tergolong sering.
Terdapat hubungan yang bermakna antara ketersediaan bahan makanan sumber kalsium di rumah dengan frekuensi konsumsi kalsium pada remaja. Terdapat kecenderungan bahwa remaja dengan pengetahuan yang cukup, terjadi pada ibu yang juga memiliki pengetahuan yang cukup dan pada pengetahuan ibu yang cukup cenderung memiliki remaja dengan frekuensi konsumsi sumber kalsium sering. Terdapat kecenderungan bahwa frekuensi ketersediaan sumber kalsium sering, lebih banyak terjadi pada keluarga kecil. Frekuensi jajan tidak berhubungan dengan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium tetapi juga tidak berhubungan dengan frekuensi jajan. Baik remaja, orang tua, maupun pihak sekolah hendaknya bekerja sama meningkatkan frekuensi konsumsi kalsium pada remaja misalnya dengan mengadakan penyuluhan kepada remaja dan orang tua yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dan menetapkan kebijakan kantin sehat di sekolah."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nugroho Putri
"Skripsi ini membahas tentang faktor ekternal dan internal yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada atlet wanita di SMP/SMA Negeri Ragunan (Khusus Olahragawan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain cross sectional. Hasil penelitian yaitu 50% atlet wanita mengalami kecenderungan penyimpangan perilaku makan terdiri dari 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, dan 43,9% EDNOS. Lalu, hanya faktor internal seperti perilaku diet, citra tubuh, dan kepercayaan diri yang mempunyai hubungan signifikan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyimpangan perilaku makan melalui kurikulum pendidikan, penyuluhan, seminar, dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan, psikolog, dan pelatih.

The focus of this study is external and internal factor relating to eating disorder of the female athletes in SMP/SMA Negeri, Ragunan (High School Athlete). The research in quantitative with cross-sectional design. The result is 50% female athletes have eating disorder such as 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, and 43,9% EDNOS. And than internal factor as diit behaviour, body image, confidence related to significant with eating disorder. The researcher suggests that school should give infomation about eating disorder by education curriculum, workshop and cooperate to team medic, psychologist, and coach/trainer athletic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fajar Fahriza
"Pendidikan merupakan jalan keluar yang paling efektif bagi program pengentasan kemiskinan pada jangka menengah dan panjang. Belanja pendidikan pada prinsipnya diarahkan untuk dapat mendorong masyarakat miskin dalam hal meningkatkan kualitas hidupnya melalui hasil yang dicapai dari pendidikan. Karena itu penting untuk memastikan bahwa manfaat belanja pendidikan diterima secara proporsional oleh golongan masyarakat miskin. Untuk melakukan analisa terhadap distribusi dari manfaat belanja pendidikan yang diterima kelompok pendapatan masyarakat digunakan alat analisa Benefit Incidence Analysis. Manfaat belanja pendidikan yang dibelanjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tingkat SMP Negeri di Kota Adm. Jakarta Barat terdistribusi secara dominan kepada kelompok pendapatan C (Rp. 1000.000 - 3000.000) sebesar 28,12% dan paling kecil diterima oleh kalompok pendapatan terkaya (>5000.000) sebesar 10,38%, sedangkan kelompok masyarakat termiskin hanya menerima 13,46% manfaat belanja pendidikan. Sedangkan dilihat dari kelompok sekolah SMP Negeri di Kota Adm. Jakarta Barat manfaat terbesar diterima oleh kelompok sekolah 2 sebesar 27,41% sedangkan sekolah dengan kualitas terendah hanya mendapat 14,09%. Secara spesifik manfaat riil belanja pendidikan paling banyak diterima oleh kelompok pendapatan C pada sekolah kelompok 2 sebesar Rp. 8,64 milyar dan terkecil diterima kelompok pendapatan E di kelompok sekolah 5 sebesar Rp. 1,18 milyar.

Education is the most effective solution for poverty alleviation program in the medium and long term. Education spending is principally directed to encourage the poors to improve their quality of life through education process. It is therefore very important to ensure that the benefits of education spending received by the poorest income groups in society. This thesis analyzes the distribution of education spending received across income group using Benefit Incidence Analysis. The benefits of education expenditure spent by the Government Province of Jakarta at Junior High School in City Adm. Jakarta Barat is predominantly distributed to income group C (1 million ? 3 million) at 28,12%, while the poorest income group received 13,46% of the budget and the richest received the smallest benefits by 10,38%. By school group the benefits predominantly is received by school group 2 by 27,41% and the lowest quality group only received 14,09%. Specifically, the real benefits of education spending is received by income group 3 on school group 2 by Rp. 8,64 billion and the smallest received by income group E on school group 5 by Rp. 1,18 billion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ratih Agustin P.
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (jenis kelamin dan umur), status gizi, gaya hidup (aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi kafein dan kebiasaan merokok), dan kebiasaan konsumsi kalsium dan vitamin D dengan kejadian osteoporosis dan osteopenia pada warga usia ≥ 45 tahun di Taman Wisma Asri Bekasi Utara tahun 2009. Penelitian dilakukan pada warga usia ≥ 45 tahun (minimal 45 tahun dan maksimal 80 tahun) tinggal di Taman Wisma Asri Bekasi Utara. Rancangan penelitian ini menggunakan crosssectional dan bersifat deskriptif analitik. Sampel yang diambil yaitu dengan teknik total populasi dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang. Dan dilakukan uji chisquare untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen. Hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian osteoporosis dan osteopenia (P-value = 0,011). Osteoporosis dan osteopenia (P-value = 0,011).

The purpose of this study to find relationship between individual characteristic (sex and age) nutrition status, life style (physical activity, consumption habits of caffeine and smoking habits), and consumption habits of calcium and vitamin D with the occurance of osteoporosis and osteopenia among people who are more than 45 years old at Taman Wisma Asri of North Bekasi in 2009. This study conducted to people who are more than 45 years old and living at Taman Wisma Asri of North Bekasi. This study used a cross sectional design and analytical descriptive method. Samples were taken by the techniques of population totally and it was conducted to 115 samples. It had been done chi-square test to find the relationship between independent and dependent variables. Results of this study indicated meaningful relationships between age and the occurance of osteoporosis and osteopenia (P-value = 0,011)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>