Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Ito Leiliana Warnani
"Anak sekolah merupakan golongan yang dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pada masa ini, Anak mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu serta mulai ada rasa suka atau tidak suka terhadap makanan tertentu. Selain itu, mereka lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama dengan teman atau melakukan aktivitas lain yang disukainya, seperti menonton televisi atau bermain video games sehingga sering melupakan waktu makan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi khususnya vitamin dan mineral. Untuk mengatasi kekurangan zat gizi tersebut, umumnya ibu memberikan suplemen makanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh iklan-iklan di televisi yang menawarkan berbagai macam produk suplemen makanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen makanan pada anak sekolah kelas IV dan V di SD Islam Al-Husnah Bekasi Selatan Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif. Sampel adalah siswa/i kelas IV dan V sebanyak 136 anak. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perangkat lunak computer, kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 64.7% siswa mengonsumsi suplemen makanan dalam satu bulan terakhir. Pada hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara status gizi siswa, pengetahuan orang tua, pekerjaan ayah dan konsumsi suplemen makanan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak, sedangkan hasil analisis antara umur, jenis kelamin, kebiasaan makan, aktivitas fisik, penyakit infeksi, pedidikan orang tua dan pekerjaan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak adalah tidak berbeda secara bermakna.
Dalam mengatasi kesulitan makan pada anak sebaiknya para ibu tidak menyelesaikan permasalahan tersebut dengan langsung memberikan suplemen penambah nafsu makan atau vitamin mineral. Suplemen tidak perlu diberikan pada anak sehat dengan status gizi baik, gizi lebih dan obesitas. Sebelum mengonsumsi suplemen makanan sebaiknya baca label mengenai kandungan zat gizi, dosis, jangka waktu kadaluarsa, daftar atau nomor registrasi dari Depkes, serta aturan pemakaiannya.

Schooling children are group that prepared to be qualified human resources. Nowadays, these children start to have habits; consume certain food and having likeness and dislike feeling at certain food. Moreover, they prefer to spend their time to watch television or playing video games until forget their eating time. This causing their necessity of nutrient are incomplete especially vitamins and minerals. To solve the lack of nutrient, generally the mothers giving their children food supplement. This is affected by some advertising on television which offers various kind of food supplement product.
The aim of the research is to know factors that related with food supplement consumption at elementary school children grade IV and V at Al-Husna Islamic Elementary School South Bekasi in 2008. This research conducted with descriptive design. The samples are the elementary school students` grade IV and V as 136 children. The obtained data are managing trough computer software then analyze with univariate and bivariate analysis.
The result shown 64,7% students consume the food supplement in the last one month. Analysis result shown that there is a significant difference between students nutrient status`, parent`s knowledge, father`s work and mother`s food supplement consumption with children`s food supplements consumption, while the analysis between age, sex, eating habits, physical activity, infectious disease, parent`s knowledge, and mother`s work with children`s food supplements consumption are significantly not different.
To overcome the children problem on food consume its better not to solve it with straightly giving the food supplements or vitamins and minerals. The supplements are not necessary for healthy children with good nutrient status, over nutrient, and obesity children. Before consume the food supplement its better to read the ingredients label, dosage, expired time, list of registration number on Health Department, and the usage rules.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oktia Pratiwi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Hadiati Sarjono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Septiarini
"Perubahan konsumsi makanan pada anak usia Sekolah Dasar (SD) yang bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan barat mengakibatkan terjadinya peningkatan prevalensi obesitas atau gizi lebih, terutama dari golongan sosial ekonomi menengah ke atas. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan perubahan pola hidup dan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang pada anak SD.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode baru berupa diari makanan untuk memantau dan menilai konsumsi makanan dan sebagai media pendidikan gizi untuk anak usia SD pada siswa kelas V SD Bani Saleh V, Bekasi Timur Tahun 2008. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Informannya adalah 52 siswasiswi kelas V dan 5 orang guru SD. Selain itu juga dilakukan uji validitas. Data yang diperoleh diolah dengan mencatat hasil, membuat transkrip dan melakukan kajian isi (content analysis).
Hasil penelitian memperlihatkan rancangan metode dan media baru yang dikembangkan berupa diari makanan berbentuk buku yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain : sampul depan, halaman identitas pemilik, halaman identitas keluarga dan sahabat, halaman makanan kesukaan, cerita tentang makanan, cerita tentang diari makanan, petunjuk pengisian, lembar isian diari makanan, pesan-pesan gizi dan kesehatan, dan permainan-permainan.
Sebagian besar informan menginginkan perubahan tampilan rancangan diari makanan untuk desain latar belakang, gambar dan teks pada bagian sampul depan, halaman identitas pemilik, halaman identitas keluarga dan sahabat, halaman makanan kesukaan, cerita tentang makanan, cerita tentang diari makanan, petunjuk pengisian dan lembar isian. Secara statistik dengan uji korelasi Pearson dan T-test diperoleh hasil bahwa metode diari makanan mempunyai validitas tinggi untuk menilai intake beberapa zat gizi tertentu dari makanan yang dikonsumsi anak-anak.

The changing of food consumption in elementary school children which moves from traditional food to western food can be result in improvement of obesity prevalent, especially for high and middle class society. To solve the problem, it needs the changing our life style, healthy food and proportional nutrition food in elementary school children.
The purpose this study is to develop new method like food diary to observe and assesment diet and as a nutrition education media for fifth grades elementary school in Bani Saleh V, East Bekasi, 2008. This study uses qualitative method. The informant are 52 fifth grades and 5 teachers elementary school in Bani Saleh V, East Bekasi. Beside that, there is validity study. The data can be got by the result, make a transcript and analysis with content analysis.
The result of this study shows the method and new media as food diary book which contain some parts : cover, owner identity page, families and friends identity page, favourite food page, story about food, story about food diary, filling instructions, the form of food diary, the message of health and nutrition, and games. The most important want changing of performance food diary for background design, picture, and text in cover, owner identity page, families and friends identity page, favourite food page, story about food, story about food diary, filling instructions, and the form of food diary. According to statistic with Pearson Correlation dan T-Test can get the result that the method of food diary has high validity to intake some nutrient from food which children consumption."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Suciati
"Masa anak-anak menjadi masa kritis untuk membangun masa tulang. Tulang yang kuat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Kurangnya asupan kalsium pada anak-anak akan meningkatkan risiko terjadinya fraktura tulang pada anak sehingga anak tidak dapat mencapai pertumbuhan tulang secara optimal. Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan saat kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa mencapai 75%. Pertumbuhan fisik yang baik, tidak lepas dari asupan kalsium yang diterima tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kalsium dan frekuensi konsumsi kalsium anak dengan status gizi pada anak TK Al-Husna Bekasi. Variabel yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan anak, karakteristik anak, karaktristik ibu, pengetahuan ibu, sumber informasi ibu tentang kalsium, dan frekuensi konsumsi kalsium anak. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pegambilan data langsung di lapangan (data primer).
Penelitian ini bersifat cross sectional, diperoleh dengan metode survey dan hasilnya diuraikan secara deskriptif. Sampel yang diperoleh berjumlah orang 80 orang. Terdapat 60 anak (75%) yang mempunyai status gizi baik berdasarkan indikator BB/U, terdapat 76 anak (95%) yang mempunyai status gizi normal berdasarkan indikator TB/U, terdapat 61 anak (76.3%) yang mempunyai status gizi normal berdasarkan indikator BB/TB. Hubungan berat badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator BB/U bermakna. Hubungan berat badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator BB/TB bermakna. Hubungan panjang badan lahir dengan status gizi berdasarkan indikator TB/U bermakna. Sebaiknya sekolah perlu melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak pada setiap akhir tahun ajaran. Pendidikan gizi anak sejak dini harus diterapkan pada anak-anak prasekolah, yang dapat dilakukan melalui proses edukasi dan komunikasi selama kegiatan belajar mengajar atau bermain.Sebaiknya sekolah perlu bekerjasama dengan tenaga UKS mengadakan penyuluhan gizi kepada orang tua murid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daryono
"Cukup besar persentase kejadian gizi lebih (16,82 %) hasil survei awal di SD Islam Al-Falah Jambi dan dampak gizi lebih sebagai faktor risiko berbagai penyakit degeneratif melatar belakangi penelitian yang dilaksanakan di SD Islam Al Falah Jambi pada bulan Maret 2003 yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi, mengetahui hubungan antara kebiasaan makan, konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik_orang tua dan anak, serta body image.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan Cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Sampel adalah murid kelas IV -- VI dengan jumlah 122 orang. Analisa data dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan proporsi responden dengan status gizi lebih sebesar 39,3 % dan gizi tidak lebih sebesar 60,7 %. Hasil analisis menemukan adanya hubungan berrnakna antara konsumsi energi, lemak, karbohidrat, konsumsi protein, pola makan, kebiasaan mengkonsumsi fast food, kebiasaan nonton televisi/game, dan pendapatan perkapita dengan status gizi lebih. Hasil penelitian tidak dapat membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, jumlah anak, tingkat pendidikan orang tua, status bekerja ibu, kebiasaan makan pagi, kebiasaan jajan, kebiasaan mengkonsumsi junk food, kebiasaan olahraga, lama waktu tidur, dan body image.
Disimpulkan tingginya prevalensi gizi lebih (39,3 %) berhubungan dengan pola makan, konsumsi energi, konsumsi lemak, konsumsi karbohidrat- konsumsi protein, nonton televisi/main game, kebiasaan mengkonsumsi fast .food dan pendapatan perkapita serta lebih ditentukan oleh variabel konsumsi karbohidrat, kebiasaan makan fast food, pendapatan perkapita dan terutama sekali didominasi oleh pola makan.
Dapat disarankan bagi Dinas Kesehatan, pihak sekolah dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengatasi gizi lebih melalui pengaturan pola makan, konsumsi (energi, lemak, karbohidrat, protein), makan fast food, nonton televisi/main game, serta pendapatan perkapita.
Daftar Bacaan: 126 (1986 - 2002)

Relationship between Food Consumption, Food Habits, and other Factors with Nutritional Status of Al Falah Jambi Islamic Elementary School Children, Year 2003The moderate prevalence of over nutrition (16,82 %) from early survey, and over nutrition as one of risk factors in nutrition that leads to degenerative disease is background of this study which carried out at Al Falah Islamic Primary School in Jambi, March 2003 as the objective study to description of nutritional status, relation with food habits, food consumption, physical activities, child and parent characteristics, and body image.
This study uses cross-sectional design with simple random sampling method. Samples are student in grade IV-VI, total samples 122 students. Data analysis uses chi square and multi logistic regression. This study have found a proportion of a 39,3% with overweight" and of 60,7% with "non-overweight," From analysis there was significant relation between energy consumption, fat, carbohydrates, protein, food pattern, fast food consumption, watching television or playing game habit, and per capita income with over nutrition status, but there was no significance relation between age, sex, number of children, parent education, work status of mother, breakfast habit, junk food consumption, sport habits, time to sleep, and body image.
This study concluded that over nutrition prevalent (39,3%) had relation with food pattern, intake of energy, fat, protein, time to watch TV/or play game habits, habit to eat fast food and per capita income, more determinant variables were intake of carbohydrate, fast food consumption, and per capita income, and the predominant variable was food pattern.
We recommend to Provincial Health Office, school and parent to cooperate in order to reduce over nutrition problem among children by controlling food pattern, nutrition intake such as energy fat, carbohydrate and protein, fast food consumption, watching TV/playing game habits.
Reference: 126 (1986 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Purnamawati
"Pengetahuan kesehatan reproduksi termasuk pengetahuan tentang pubertas dan menstruasi pada siswi sekolah dasar masih rendah. Pengetahuan tentang menstruasi merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi perilaku personal higiene saat menstruasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yag berhubungan dengan pengetahuan tentang menstruasi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik Total Sa~11pling, yaitu 276 siswi kelas IV, V, dan VI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang menstruasi rendah dengan faktor intrinsik (siswi berumur <11 tahun memiliki peluang 2.195 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi berumur ~ 11 tahun, siswi kelas IV berpeluang 4.870 kali lebih besar daripada siswi kelas VI) serta faktor ekstrinsik (siswi yang kurang terpapar informasi berpeluang 1,966 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi yang cukup terpapar informasi, siswi yang menyatakan bahwa guru tidak berperan berpeluang 2,069 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi yang menyatakan bahwa guru berperan dan siswi yang menyatakan bahwa ternan sebaya tidak berperan berpeluang 3,097 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi yang menyatakan bahwa ternan sebaya berperan). Penelitian ini menyarankan bahwa pihak sekolah bekerja sama dengan Puskesmas Mustika Jaya yaitu melalui kegiatan UKS untuk melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi secara optimal.

Reproductive health knowledge, including knowledge about puberty and menstruation in elementary school students is low. Knowledge of menstruation is one of the elements that influence the behavior of personal hygiene during menstruation. The study aims to determine the factors associated with knowledge yag about menstruation. This study used a cross-sectional design and sampling with total sampline; technique, namely 276 grade IV, V, and VI. The results of chi-square test showed that there was a significant relationship between knowledge about menstruation low with intrinsic factors (girls aged < 11 years had chances 2,195 times larger than the female students aged ?: 11 years and fourth-grade student 4,870 times greater chance than grader VI) and ekstrinsic factors (students who are less exposed to information likely to 1,966 times greater than the student who is quite exposed to information, student stating that the teacher is not likely to play a role 2,069 times greater than the student who stated that the role of teachers and students who stated that peers play a role not likely to 3,097 times greater than the student who stated that peers play a role). This study suggests that the school in collaboration with Puskesmas Mustika Jaya namely through UKS to do counseling about reproductive health optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rijanti
"Status gizi anak dapat ditentukan dengan menggunakan perhinmgan Indeks Massa Tubub (IMT) anak menurut jenis kelamin dan umur berdasarkan kuwa pensentiie dari CDC Growth. Kelebihan gizi anak sekolah disebabkan karena konsumsi energi yang berlebih dari kebutuhan dan berlangsung dalam waktu yang lama. Faktor lain adalah kurangnya aktivitas, karena adanya kebiasaan menonton televisi dan bermain komputer, adanya perubahan gaya hidup akibat meningkatnya perekonomian, kebiasaan makan makanan tinggi kalori dan lemak serta rendah serat yang diwujudkan dengan semakin banyak dijualnya makanan jajanan dan fast food.
Penelitian ini dilakukan di SD PSKD Kwitang VIII Depok pada bulan Oktober dan Nopember tahun 2001. Didapatkan kejadian status gizi kurang sebesar 9,6% dan status gizi lebih sebesar 29,8%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan dan faktor-faktor lain dengan status gizi anak sekolah tersebut. Desain penelitian adalah croseseciional dan cara pengambilan sampel dengan sistematika random. Sampel adalah murid keias IV~VI dengan jumlah 200 orang. Analisis data dilakukan dengan regresi linear, status gizi diukur dalam IMT sebagai variabel dependen dan variabel-variabel umur, jenis kelamin, berat badan lahir, pendidikan orang tua, status bekerja ibu, jumlah anak, IMT orang tua, konsumsi makanaan, pola makan, kebiasaan jajan, kebiasaan makan fast food, olahraga dan pendapatan/kapita/bulan sebagai variabel independem. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dan multivaziat dengan program software SPSSO 9.
Hasil penelitian didapatkan responden dengan status gizi lebih sebesar 42% dan gizi kuramg 8%. Rata0rata IMT responden 19 ± 4,lkg/m2. Hasil uji anova dan uji t menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) rata-rata IMT anak menurut IMT orang tua dan kebiasaan berolahmga tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) rata-rala IMT anak menurut jenis kelamin, pendidjkan orang tua, status bekerja ibu, jumlah anak dan pola makan. Hasil uji regresi dan korelasi didapatkan adanya hubungan bermakna (p<0,05) antara umur, konsumsi energi, protein*, lemak*, karbohidmt* setelah di adjust dengan total energi, waktu nonton televisi, pendapatan/kapita/bulan dengan IMT. Tidak adanya hubungan yang bermakna (p>0,05) berat badan lahir, kebiasaan jajan, kebiasaan makan fast food, waktu tidur dengan IMT. Hasil analisis multivariat regresi linear didapatkan variabel umur merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan IMT (12 = 0,20).
Anak SD di PSKD Kwilang VIII Depok mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang masih ada dan sudah ada masalah gizi lebih. Untuk itu, bagi Depanemen Kesehatan dlharapkan membuat suatu standar yang baku status gizi anak menurut IMT, umur dan jenis kelamin anak agar lebih mudah digunakan dan lebih sensitif memjaring status gizi, menggiatkan program UKS mengenai gizi dengan melakukan pengukuran antropometri secara peliodik, penyuluhan gizi dan olahmga, penelitian lanjut dengan jumlah sekolah yang lebih banyak sehingga mempemleh angka kejadian untuk anak sekolah dasar di kata Depok. Bagi sekolah melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang gizi kepada semua murid dan orang tua secara periodik mengenai penyebab terjadinya gizi lebih dan akibatnya, pentingnya makan pagi, mengurangi makanan jajan tinggi kalori dan lemak, menggiatkan olahraga, dan pemasaran PUGS. Bagi pengelola kantin tentang penyediaan makanan yang sehat dan seimbang akan zat gizi, seperti buah-buahan dan mengurangi penjualan makanan gorengan.

The status of child nutrition can be determined by using calculation child Body Mass Index (BMI) according sex and age based on percentile curve of CDC Growth. Over nutrition on schoolchildren are caused by energy that consumed is over than needed and it was done in long time. Other firetors were less activity, habit to see television and playing computer game, caused by the changes of life style due to the improving of income in their family, habit to consume high calorie, fatty food., and fewer iibbers that presented in sweet food and fast food.
This study was conducted at SD PSKD Kwitang VIII Depok on October-November, 2001. It was found that the rate of under nutrition showed 9,6%, and over nutrition was 29,8%- The objective of this Study W3 to identify the relationship of food consmne and other factors with nutritional status of those school children The design of this study was cross sectional and the samples took randomly. The samples were the schoolchildren of IV-VI graders; with the number are 200 people. The data analysis by regression linear, nutrition status in BMI as dependent variable and variables age, sex, birth weight, parents' education, mother?s profession, number of child, parents' BMI, food consume, food pattern, habit to buy snacks, habit to eat fasrfood, time to sleep, time to watch television, exercise and monthly income per capita are as independent variables- The data was analysis by univariate, bivariane and multivariate with SPSS versi 9.
The result of this study found that the subject with over nutrition were 42%, and under nutrition showed 8%. The average of respondents BMI was 19 ± 4,lkg/ml. The result of anova test and t twt showed that there was significantly different (`p<0,05) average child's BMI according to parents BMI and habit of exercise and there was no significantly different (p>0,05) average chiId?s BMI according sex, parent?s education, mother?s profession, number of child and food pattern. The result of regression test and correlation, it was found that there was significantly relationship with (p<0,05) among age, number of child, energy consume and protein, tat, carbohydrate alter adjusted by total energy and time to see television and playing computer games, monthly income per capita with BMI and there was no significantly (p>0,05) birth weight, habit to buy snacks, habit to cat fast food, time to sleep, with BMI. Based on linear regression nlsultivariate analysis found that variable age was the most domimnt relation to BMI ( =0,20).
The school children at SD PSKD Kwitang VIII Depok having problem with multi nutrition problems, thee were still have problem with under nuuition and also over nutrition. It is recommended to Minisny of Helth to make a value standard on childs BMI with age and sex more useful and more sensitive to screen nutritional status of the children to involve the School Health Program on nutrition by conducting antropometry measurement periodically, nutrition education and exercise. Further study should involve more schools, so it can be obtained the number of case for primary school children at Depok lt also recommended that the school should facilitate nutrition education to entire ofthe schoolchildren and their parents periodically. Regarding the cause of over nutrition and is impact, it is important to have breakfast, reduce to eat high calorie and fatty, active exercises, marketing of PUGS. For canteen management on providing healthy food and meet with balance of nutrition, such as fruits and reduce to sell more tried snacks."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Rahmawati
"Skripsi ini membahas tentang hubungan antara karakteristik responden (umur dan jenis kelamin), karakteristik orang tua (penddikan orang tua dan status pekerjaan ibu), frekuensi konsumsi makanan (frekuensi makanan jajanan dan frekuensi konsumsi fastfood), aktifitas fisik (waktu tidur, waktu menonton TV dan main games serta kebiasaan olahraga), dan keterpaparan terhadap media dengan kejadian obesitas pada siswa SD Islam Al-Azhar 1 Jakarta Selatan tahun 2009.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan disain studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2009. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 237 siswa yang berasal dari siswa kelas 3, 4 dan 5 SD Islam Al-Azhar 1 Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian kejadian obesitas paling tinggi pada siswa laki-laki yaitu sebesar 25,2%.
Hasil analisis didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian obesitas di SD Islam Al-Azhar 1 Jakarta Selatan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.000 dan nilai OR = 5,346. Dari penelitian ini diharapkan untuk pihak sekolah mengadakan pendidikan gizi untuk siswa. Bagi orang tua diharapkan untuk lebih memperhatikan pola makan anak-anaknya dengan memberikan menu gizi yang seimbang."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Anggraini
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral pada atlet renang. Tidak sedikit atlet memiliki risiko defisiensi vitamin dan mineral. Untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan performa pada saat bertanding merupakan alasan utama atlet renang mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional dan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97. 19.6% atlet renang mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.
Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi atlet, frekuensi makan sayur dan frekuensi makan buah dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral pada atlet renang sedangkan tidak dapat dibuktikan hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan status ekonomi dengan konsumsi suplemen pada atlet renang.

These research address on factors which is related to the consumption of vitamin and mineral supplements to the swimming athlete. Many athletes face the risk for vitamin and mineral deficiency in order to maintain health and improve the performance during the competition is the main reason for the above consumption. Cross Sectional and Purposive Sampling are the methodology used in this research with the total responden is 97. It result show that 19.6% swimming athlete consumed vitamin and mineral supplements.
It is concluded that there is relation between nutrition knowledge, frequency of the vegetable consumption, frequency of the fruit consumption with the consumption of vitamin and mineral supplements to the swimming athlete. There is no relation between age, sex, education and economic status with the vitamin and mineral supplements consumption in the swimming athlete."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>