Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danang Dwi Herwanto
"Saat ini, kompetisi telekomunikasi di Indonesia telah memasuki era konvergensi, di mana para operator telekomunikasi saling berlomba dalam membangun suatu infrastrukutur jaringan yang terintegrasi untuk memberikan kualitas layanan yang lebih baik kepada masyarakat dengan biaya operasional seefisien mungkin, sekaligus mempersiapkan infrastruktur jaringan ke era Next Generation Network. PT Indosat sebagai pemain lama dalam industri telekomunikasi Indonesia telah melakukan migrasi terhadap infrastruktur jaringannya yang sebelumnya terpisah-pisah ke dalam satu jaringan backbone berbasiskan IP/MPLS. Migrasi ke Single IP/MPLS Backbone pada PT Indosat dilatarbelakangi karena adanya kerugian dari penggunaan infrastruktur jaringan yang belum terkonsolidasi dan adanya tujuan untuk mendapatkan manfaat-manfaat dari penggunaan jaringan backbone tunggal. Melalui Proyek Akhir ini akan dilakukan analisis terhadap strategi migrasi yang diterapkan dan evaluasi terhadap pencapaian tujuan migrasi PT Indosat. Analisis ini berdasarkan pada informasi yang didapat dari studi terhadap dokumen migrasi Indosat dan wawancara langsung dengan stakeholder yang terlibat dalam proses migrasi. Pembelajaran yang bisa didapat dari migrasi pada PT Indosat adalah bahwa perlu dilakukan persiapan yang matang dan analisis yang mendalam terhadap keadaan existing sebelum dilakukan migrasi untuk meminimalkan resiko kegagalan pada saat migrasi. Migrasi ke Single IP/MPLS Backbone ini banyak memberikan manfaat bagi PT Indosat dan pelanggannya yang semuanya akan diulas pada bagian akhir dari Proyek Akhir ini.

Nowadays, telecommunications in Indonesia have entered the convergence era, when telecommunications operators compete to develop an integrated network infrastructure, in order to provide better quality of service to their customers. The convergence can reduce operational expanses, as well as preparing the telecommunication operator to be Next Generation Network (NGN) ready. PT Indosat, Tbk, as an old player in Indonesia telecommunications industry, has migrated its previous three IP/MPLS networks to a single IP/MPLS backbone. Migration to Single IP/MPLS Backbone in PT Indosat was triggered by loss of network infrastructure usage, which had not been consolidated. In addition, PT Indosat needs to gain more benefits from the usage of single network backbone. Analysis on PT Indosat migration strategies, and evaluation of the migration achievement have been done in this Final Project. Both of them have been conducted by literature studies, observation, and interviews with the stakeholder involved in migration. The lesson learnt from the migration at PT Indosat is a necessity of longer preparation and deeper analysis to the existing network. Those processes must been accomplished before initializing the migration. It can minimize failure risks during the migration. It gives many benefits for PT Indosat and its customers, as further discussed completely in this Final Project."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepudin
"Tujuan penelitian pada tesis ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi risen tenaga kerja masuk ke wilayah Bodetabek, termasuk menganalisis hubungan antar variabel serta pola dan kecenderungannya. Penelitian ini menggunakan model Regresi Multinomial Logistik (Polytomus Logit Regression), dengan variabel terikat daerah asal migran yang bermigrasi ke Bodetabek yaitu yang berasal dari: internal Bodetabek; DKI Jakarta; Jabanten (Jawa Barat dan Banten); Pulau Jawa (DIY, Jateng dan Jatim) serta Luar Pulau Jawa (seluruh daerah - Jawa). Sedangkan variabel indevenden yang digunakan adalah variabel individu (yaitu: umur, Janis kelamin, stutus kawin, tingkat pendidikan dan status kerja), dan variabel kontekstual (yaitu: pertumbuhan ekonomi, peran sektor industri, upah dan tingkat pengangguran) dari daerah asal dan daerah tujuan migrant. Data yang digunakan adalah data Supas (Survei Antar Sensus) dan Sakrenas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Tahun 2005, serta data publikasi lainnya dari Biro Pusat Statistik (BPS).
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah migran risen tenaga kerja yang masuk ke Bodetabek terbesar adalah berasal dari DKI Jakarta yaitu sebesar 420.899 orang (42%) dari total migran yang masuk ke Bodetabek yaitu sejumlah 1.009.565 orang (Data supas 2005, BPS, diolah). Urutan kedua adalah migran asal Jawa 191.290 orang (19%) dan yang terendah adalah migran asal Luar Jawa hanya (11%).
Berdasarkan variabel individu, ditemukan bahwa migran risen tenaga kerja dari berbagai daerah, jumlah terbesar yang masuk ke Bodetabek memiliki karakteristik sebagai berikut: migran berumur muda (20-34 tahun) sebesar (59%); berjenis kelamin laki-laki (51%); berpendidikan SMU (46%); berstatus kawin (65%) dan bekerja di sektor informal (57%). Secara umum karakteristik migran tersebut mempunyai pola yang sama baik berdasarkan daerah asal maupun daerah tujuan.
Analisis inferensial menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi dan peran sektor industri mempunyai hubungan yang negatif. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi atau peran sektor indutri yang tinggi di daerah asal migran menjadi faktor penghambat terjadinya migran pindah ke Bodetabek. Sedangkan variabel upah dan variabel tingkat pengangguran tidak sesuai dengan hipotesis (teori), artinya peningkatan tingkat upah di daerah asal migran (dari berbagai daerah) tidak menjadi pengahambat terjadinya migran untuk pindah ke Bodetabek. Demikian juga variabel tingkat pengangguran mempunyai nilai koefisien parameter negatif untuk semua daerah asal migran. Artinya bahwa walaupun terjadi peningkatan rasio tingkat pengangguran daerah asal relatif terhadap Bodetabek, namun kecenderungannya migran untuk pindah ke Bodetabek masih lebih besar."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Badrul Isnan
"Keamanan akses masuk jaringan, situs, dan basis data menjadi faktor penting dalam pertukaran data, salah satunya dengan menggunakan sistem Single Sign-On (SSO) pada segmen instansi yang besar agar akses terhadap sebuah layanan dapat terkontrol dan terpusat. Pada sektor pendidikan, penyimpanan data dan keamanannya, serta teknologi autentikasi untuk memberikan akses terhadap sumber daya tersebut menjadi sangat penting, sehingga dibutuhkan teknologi yang cocok dan berkelanjutan. Penulis mengembangkan sistem SSO berbasis keamanan autentikasi menggunakan OAuth 2.0 terintegrasi dengan akun media sosial yang dibangun pada server lokal SMA Negeri 1 Cibadak, Sukabumi untuk melakukan autentikasi masuk ke dalam layanan situs sekolah dan Wi-Fi hotspot. Sistem ini dikembangkan melalui proses pengembangan perangkat lunak dengan model waterfall. Penulis memaksimalkan penggunaan komputer bekas yang telah tersedia di lingkungan sekolah sebagai Bare Metal Machine untuk menyediakan layanan server pada jaringan lokal. Penulis melakukan perencanaan, perancangan, implementasi, pengamatan, serta analisis kinerja meliputi performa dan keamanan sistem melalui pengujian skenario dan pengamatan data terekam oleh alat pengamat (monitoring). Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan pengimplementasian teknologi tersebut pada segmen sekolah, khususnya di SMA Negeri Cibadak, Sukabumi dan dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pihak sekolah.

Security of network login, sites, and database access becomes a key factor in the data exchange, one of which is in the use of Single Sign-On (SSO) systems in large agency segments so that access to the services could be controlled and centralized by the administrators. In the education sector, data storage including security and the authentication system to give permission to access the resources is now important and need suitable technology. The author develops the OAuth 2.0-based SSO system integrated with social media account which is a centralized authentication technology applied to the local server of Cibadak State High School, to provide an authentication process for sign-in to the school websites and Wi-Fi hotspot. This system was developed through a software development process with a waterfall model. The author maximizes the use of unused computers that are already available at the school as a Bare Metal Machine to provide a local server on a local network. The author makes observations, as well as performance analysis including system performance and security through testing scenarios and observing recorded data by monitoring tools. The results of this observation aim to find out the fit of implementing the technology for the school segment, especially in Cibadak State High School, Sukabumi so that the school can sustainably use it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto
"Doktrin Single Economic Entity (SEE) bukan konsep yang asing dalam dunia bisnis dan akuntansi. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mempelopori penerapan doktrin ini dalam penanganan perkara pelanggaran hukum persaingan usaha. Berdasarkan doktrin ini, satu kelompok pelaku usaha yang terdiri dari beberapa pelaku usaha yang merupakan subyek hukum mandiri, dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukan pelaku usaha yang merupakan angota SEE, bahkan jika induk perusahaan berdomisili di luar yurisdiksi pelaku usaha yang melakukan pelanggaran. Di Indonesia, penerapan doktrin SEE telah dilakukan pada dua kasus hukum persaingan usaha, yaitu kasus Temasek dan Astro. Penerapan doktrin ini membawa perdebatan terutama berkaitan dengan landasan yuridisnya karena doktrin SEE tidak secara ekplisit tertuang dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Praktek Persaingan Tidak Sehat (UU nomor 5 tahun 1999). Untuk mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai konsep doktrin SEE, landasan yuridis, mekanisme penerapan, dan kendala yang dihadapi, kami tertarik untuk melakukan penulisan terkait tema dimaksud.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, penerapan doktrin SEE di Indonesia bukan sama sekali tidak memiliki landasan yuridis. Walaupun doktrin tersebut tidak tertuang dalam batang tubuh dan penjelasan UU nomor 5 tahun 1999, penerapan doktrin SEE sejalan dengan Memory van Toleighting UU dimaksud yang memasukkan "frasa satu kelompok pelaku usaha" untuk mengantisipasi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan yang merupakan anggota sebuah perusahaan grup. Selain itu, doktrin SEE sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 347/BL/2014 yang mewajibkan emiten dan perusahaan publik yang memiliki pengendalian atas anak perusahaan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi (menjadi satu kesatuan). Selain itu, untuk memperdalam pembahasan, dilakukan juga studi komparasi atas penerapan doktrin SEE di Malaysia dan Afrika Selatan. Lebih lanjut, untuk mengatasi perdebatan dalam penerapan doktrin SEE dimaksud, sebaiknya substansi doktrin SEE dimasukkan dalam perubahan RUU nomor 5 tahun 1999.

Single Economic Entity doctrine (SEE) is not a new concept in the world of business and accounting. United States and the EU has pioneered in practicing this doctrine to handle the infringements of competition law. According to the doctrine, a group of undertaking consisting of several businesses that are legal person, should be accountable for the actions of businesses which are members of SEE, even if the parent company is domiciled outside the jurisdiction of the businesses commiting infringements. In Indonesia, the application of the doctrine of SEE have been performed on two competition law cases, namely the case of Temasek and Astro. The practice of the doctrine drives a debate, mainly concerned with the juridical foundation since the SEE doctrine is not explicitly stated in the Act No. 5 of 1999 on Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Competition (Act No. 5 of 1999). To achieve a comprehensive understanding around the concept of SEE doctrine, juridical bases, implementation mechanisms, and encountered obstacles, we are interested to write such theme.
Based on the analyses, the practice of the SEE doctrine in Indonesia is not in the absence of legal bases. While the doctrine is not stated in the article and explanation of Act No. 5 of 1999, the practice of the of SEE doctrine is in line with the Memory van Toleighting of the act referred that include "phrase one group of businesses" to anticipate offenses committed by a company, member of a group company. In addition, the SEE doctrine is in line with the Financial Services Authority regulation number 347 / BL / 2014 requiring listed companies and public interest entities that posses control over the subsidiaries to prepare consolidated financial statements (as single economic unit). For further analyses, we also conducted comparison between the practice of Malaysia and South Africa. Furthermore, to address the argue, the substance of SEE doctrine should be included in the amandment draft of the Act number 5 of 1999.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Sahala David
"Pada proses flotasi terdapat 3 sub-proses penting, yaitu penipisan interverensi dari lapisan fluida menjadi ketebalan kritis, pecahnya lapisan liquid terinterverensi dan pembentukan formasi kontak tiga fasa, serta ekspansi garis kontak tiga fasa mencapai kestabilan agregat. Kestabilan agregat menentukan keberhasilan proses separasi. Kestabilan agregat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu reagent, geometri dan ukuran partikel.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh geometri dan ukuran partikel terhadap stabilitas agregat. Eksperimental setup terdiri dari kolom flotasi dengan ukuran 9x9x26 cm dilengkapi dengan bubble generator, particle feeding system, dan video kamera berkecepatan tinggi (high speed video camera). Bubble generator berupa single nozzle berdiamater 0,3 mm yang dihubungkan ke programmable syringe pump. Particle feeding system terbuat dari pipet. Partikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partikel hasil tambang tembaga dengan bentuk sub-angular dengan ukuran antara 38-300 μm. Hasil rekaman high speed video camera diolah dan dianalisa dengan menggunakan image processing software. Hasil penelitian diharapkan akan menambah pemahaman pengaruh geometri dan ukuran partikel pada interaksi bubble-particle khususnya stabilitas agregat.
Hasil eksperimen menunjukkan stabilitas agrgegat bubble-partikel dan waktu induksi (waktu partikel melekat pada bubble) dipengaruhi oleh ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar probabilitas terbentuk agregat yang stabil dan semakin panjang waktu induki. Partikel berukuran 38 𝜇m, 45 μm, 75 μm, 106 μm mamapu membentuk agregat stabil sehingga melekat pada gelembung. Sedangkan, partikel berukuran 150 μm dan 300 μm tidak mampu membentuk agregat stabil sehingga tidak melekat pada gelembung.

There are three sub-proces on flotation. These processes are intervening liquid film intu critical thickness, rupture of liquid film forming three phase contact line, and expansion three phase contact line forming agregate stability. Agregate stability determines flotation efficiency. Agregate stability has some important factors such as reagent and particle geometry.
This research focus on understanding effect of particle geometry to agregate stability. Experimental setup consists of 9x9x26 cm flotation coloumn made of glass, bubble generator, particle feeding system, and high speed video camera. Bubble generator made from single nozzle with 0,3 mm diameter attached to programmable syringe pump. Particle feeding system made of pipette. Particle used in this research is taken from open pit Grasberg in timika, Papua. Parcile has sub-angular size and varies between 38-300 μm. Recordings from high speed video camera analyzed using image processing software.
Experiment result shows thet agregate particle-bubble and induction time depends on particle size. The smaller particle size, the higher probability attachment, agregate stability, and iduction time. Particle with size 38 𝜇m, 45 μm, 75 μm, 106 μm able to form stable agregate. While, particle with size 150 μm and 300 μm unable to form stable agregate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Prithami Sukaton
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan serta identiiikasi character strength dan virtue orang tua tunggal wanita. Pcnclitian ini menggunakan metodc kualilatif dengan melibatkan dua partisipan berusia 44 dan 55 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan administrasi inventori VIA-IS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua tunggal wanita cukup bervariasi dari segi sumber kebahagiaan dan emosi positif yang dirasakannya. Meskipun bervariasi, namun tampaknya kedua partisipan mampu merasakan emosi positif pada masa lalu, masa depan, dan masa kini. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kebahagiaan responden di masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah faktor lingkungan yaitu kasih sayang baik yang mereka terima maupun yang merelca rasakan. Selain itu, nampaknya faktor pencapaian dalam keberhasilan anak turut menyumbangkan kebahagiaan pada responden.
Berdasarkan hasil analisa kekuatan dan kebajikan, ditemukan kekuatan utama yang sama pada kedua responden yaitu spirituality dan gratitude. Meskipun kekuatan love tidak muncul sebagai kekuatan utama dalam inventori VIA-IS, namun berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa kekuatan love yang dimiliki kedua partisipan kcpada anak mereka juga membcrikan penguatan kepada partisipan dalam menjalani tuntutan dan tanggungjawab sebagai orang tua tunggal. kekuatan dan kebajikan yang dimiliki responden nampaknya muncul dari kcadaan sulit yang telah mereka alami dalam pengalaman hidupnya dan mereka menggunakan kekuatan dan kebajikan yang dimilikinya tersebut untuk menemukan kebahagiaannya, baik di masa Ialu, masa kini, dan masa depan.

The purpose of this study is to leam the happiness of single mother and to identify their character strength and virtue. Using the qualitative research, this study collects data through in-depth interviews, observation, and VIA IS administration of 2 participants aging between 44 and 55 years old.
The study results found that the happiness of the participants in the three categories classified by Seligman (2002) are variated. The study also found that the family environment factors are the main factors that effects the happiness felt by the participants in the past, present and future. Beside the environment factor, it is also found that their child successes are also having positive contribution to participant happiness.
Through the analysis the character strength and virtue of the participants, the study found varied results although there are dispositions. The character strength and virtues found in the participants mostly obtained through the rough times they went through in their lives. The study found that participants used their character strength and virtues to find happiness in their past, present and future.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34199
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto H. Nugroho
"Apabila di dekat sebuah fondasi tiang pancang dilakukan penggalian maka akan terjadi gerakan tanah ke arah galian yang akau menyebabkan timbulnya respon tiang (fenomena passive pile) . Pada penelitian sebelumnya fenomena ini disimulasi dengan menggunakan teknik free-field dimana model tanah dan tiang dipisahkan. Thesis ini membahas fenomena tersebut dengan menggunakan metode elemen hingga tiga dimensi dengan memodelkan tiang dalam massa tanah sebagai elemen beam.
Penelitian ini difokuskan pada galian dangkal hingga 4 m dengan dinding penahan tanah dan menguji secara komprehensif mengenai efek kekakuan tiang, kedalaman tiang, pelapisan tanah, jarak tiang dari dinding dan kekangan puucak tiang pada respon yang terjadi pada tiang. Penelitian menunjukkan bahwa gerakan tanah sangat dipengaruhi oleh kekakuam dinding, pelapisan tanah dan panjang dinding. Gerakan tanah, jarak, dan kekangan puncak yang mempengaruhi secara langsung respon tiang. Penambahan kekakuan dinding akan menyebabkan rotasi kaku dinding sehingga respon tiang utama ada di bagian alas tiang. Penelitian ini menjabarkan beberapa kondisi yang harus menjadi perhatian.

When an excavation is carried out near an existing pile foundation, lateral soil movement will be induced and in turn generate pile responses (passive pile phenomenon). Previous studies on this phenomenon utilized free-field techniques where the pile and soil models were separated. This Thesis studies passive piles by employing three dimensional finite element analyses by modeling piles as beam element embedded into the soil mass.
The focus of this study is shallow excavations up to 4 in with cantilever walls as support and will study comprehensively on the effects of wall stiffness, depth of wall embedment, pile distance to wall and top restraints to pile responses. Increase of wall stiffness will induce rigid rotation of the wall, moving the main responses to the top of the pile. This study will also elaborate on several conditions relevant to this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27551
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Erna Sari Ulina
"Salah satu alternatif mengatasi persoalan dispersi mata uang adalah dengan membentuk mata uang tunggal, tetapi harus memenuhi berbagai persyaratan agar manfaat yang diperoleh lebih besar dari kerugian. Salah satu teori yang mendasari pembentukan mata uang bersama adalah Teory Optimum Currency Area (OCA), di mana nilai tukar negara-negara dalam OCA harus bergerak ke arah derajat yang sama (co-movement). Nilai tukar nominal akan mengambil alih peran variabel riil dalam melakukan penyesuaian terhadap goncangan. Co-movement nilai tukar harus dipengaruhi oleh indikator makro, yaitu inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, dan jumlah uang beredar.
Arah permodelan dan teknik estimasi yang digunakan harus ditujukan untuk mendeteksi terpenuhinya ketiga karakteristik di atas, sehingga digunakan vector error correction model (VECM). Hasilnya, diketahui co-movement jangka panjang hanya diperoleh dari pergerakan ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Namun, tidak semua indikator makro menjadi faktor penjelas dari pegerakan nilai tukar itu. Dengan demikian, secara keseluruhan tidak ditemukan indikasi pementukan mata uang tunggal dari pergerakan nilai tukar dan indikator makro ekonomi ASEAN5.

One alternative to overcome the dispersion problem is the currency by establishing a single currency, but must meet various requirements for benefits greater than the losses. One theory that underlies the formation of a common currency is the Theory of Optimum Currency Area (OCA), in which the exchange rate of countries in the OCA should be moving toward the same degree (comovement). Nominal exchange rate would takeover the role of real variables in making adjustments to the shocks. Co-movement rate should be influenced by economic indicators, namely inflation, interest rates, gross domestic product, and the money supply.
The direction of modeling and estimation techniques used should be directed to detect the fulfillment of the three characteristics above, so the used vector error correction model (VECM). The result, known to long-term co-movement is only obtained from the movement of Malaysian ringgit and Singapore dollar. However, not all macro indicators of movement explanatory factors of exchange value. Thus, overall indication to create not find a single currency exchange rate fluctuations and macroeconomic indicator ASEAN5.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lolong, Karen A.
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk meneliti peran dari tarif tunggal PPh Badan
terhadap investasi di Indonesia. Secara khusus, tesis ini bertujuan untuk
mengevaluasi apakah tarif tunggal PPh Badan dapat meningkatkan investasi
dengan menggunakan metode kajian pustaka lanjutan. Studi sebelumnya
mengungkapkan bahwa tarif PPh Badan mempengaruhi investasi, sebagian besar
dari studi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara tarif PPh Badan dan
investasi adalah negatif. Meskipun begitu, tarif PPh Badan bukan merupakan satusatunya
faktor yang mempengaruhi investasi. Oleh karena itu, pembuat kebijakan
seharusnya juga mempertimbangkan faktor-faktor penting lain yang dapat
menarik investasi dalam dan luar negeri.

ABSTRACT
This thesis aims to investigate the role of a single corporate tax rate on
investment in Indonesia. In particular, it aims to evaluate whether a single
corporate income tax rate has improved or encouraged investment using extended
literature review method. Previous studies revealed that corporate tax rate indeed
influenced investment where the majority of these studies showed that it was
negatively correlated. However, corporate tax rate was not the only factor that
affected investment; therefore, policy makers should also consider other factors
which were also important to attract both domestic and foreign investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Fajri
"Prinsip Eddy-current sudah banyak digunakan pada beberapa aplikasi industri, seperti uji nondestruktif dan karakterisasi, sistem transmisi, dan proses separasi. Mekanisme Halbach array pun sudah banyak aplikasinya, terutama pada industri Hyperloop. Hal ini bukan tanpa alasan, Halbach array mampu menciptakan fluks magnet yang lebih besar pada satu sisinya sehingga mampu dimanfaatkan pada mekanisme magnetic levitation. Dalam konteks separasi bahan non-ferrous, seperti aluminium dan tembaga, banyak dari penelitian tersebut berkutat pada bentuk separator dengan konfigurasi magnet vertikal atau biasa disebut vertical drum Eddy-current separator. Penelitian ini berfokus pada desain dan manufaktur separator berbasis Eddy-current untuk pemisahan salah satu material non-ferrous (aluminium) yang terkandung dalam multi-material multilayer plastics packaging (MMPP) dengan konfigurasi horizontal yang bahkan belum pernah ada sebelumnya. Penulis menganalisis performa dari separator MMPP ini berdasarkan komparasi success rate yang dihasilkan dari konfigurasi magnet Halbach single-stack dan magnet Halbach double-stack dengan parameter berupa displacement resultant atau resultan perpindahan spesimen yang terlontar ke zona separasi mesin. Penelitian ini menemukan bahwa performa dari magnet Halbach single-stack dan double-stack tidak berbeda secara signifikan karena persentase success rate kedua konfigurasi magnet tersebut sangat mirip (magnet Halbach single-stack sebesar 90% dan magnet Halbach double-stack sebesar 96,67%).

The Eddy-current principle finds extensive application across various industries, including non-destructive testing and characterization, transmission systems and separation process. Additionally, the Halbach array mechanism, particularly in the context of the Hyperloop industry, leverages its ability to create a stronger magnetic flux on one side, enabling magnetic levitation mechanisms. In the context of non-ferrous material separation, such as aluminium and copper, many of previous research studies focus on the vertical drum Eddy-current separator. Notably, recent research focuses on designing and manufacturing Eddy-current-based separators for non-ferrous material separation within multi-material multilayer plastics packaging (MMPP). This novel approach employs a previously unexplored horizontal configuration. The study compares the performance of single-stack and double-stack Halbach magnets, revealing that their success rate are remarkably similar (90% for single-stack and 96,67% for double-stack magnets)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>